Terdapat dua jenis tujuan yang sangat umum dalam organisasi, yaitu tujuan keuangan dan tujuan
pemasaran. Tujuan keuangan mencakup hal-hal yang terkait dengan pertumbuhan pendapatan,
pertumbuhan laba, dividen yang lebih tinggi, margin laba yang lebih besar, laba atas investasi
yang lebih besar, laba per saham yang lebih tinggi, harga saham yang naik, arus kas yang lebih
baik, dan sebagainya. Sedangkan tujuan pemasaran mencakup hal-hal seperti pangsa pasar yang
lebih besar, pengiriman yang tepat waktu dibandingkan dengan pesaing, launching produk ke
pasar yang lebih cepat dibandingkan dengan pesaing, biaya yang lebih rendah daripada pesaing,
kualitas produk yang lebih tinggi daripada pesaing, cakupan geografis yang lebih luas daripada
pesaing, keunggulan dalam penggunaan teknologi , secara konsisten terus menghasilkan produk
baru untuk dipasarkan dibandingkan pesaing, dan seterusnya. Berdasarkan hal tersebut sering
terjadi pertentangan antara fungsi keuangan dan pemasaran dalam suatu organisasi. Oleh karena
itu :
silahkan anda jelaskan, manakah yang lebih utama apakah mencapai tujuan keuangan
atau tujuan pemasaran
1. lima poin penting dalam konsep pemasaran serta tujuannya masing-masing. Lima konsep
berikut ini memiliki tujuan utama yang tak lain adalah mewujudkan perusahaan yang terus
lancar keberlangsungannya dan tidak merugi.
Konsep pertama yang akan dibahas dalam poin-poin konsep ini adalah produksi. Selain
masuk dalam konsep pemasaran, produksi juga merupakan aktivitas pertama yang akan
dilakukan oleh perusahaan dari keberlangsungan perusahaan atau bisnis. Terutama jika
perusahaan menjual produk, bukan jasa, pasti proses produksi akan mutlak dilakukan.Dalam
konsep produksi, telah dinilai bahwa semakin mudah suatu produk ditemukan karena bisa
ditemukan dimana-mana maka akan semakin banyak dibeli orang. Benar saja, jika orang
bisa mencari produk dengan mudah, tidak ada alasan untuk memilih produk yang sulit
dicari.Karena hal ini, sebuah perusahaan akan berusaha memproduksi produknya sebanyak
mungkin supaya bisa disebar di seluruh daerah dan akhirnya mudah ditemukan oleh calon
pelanggan.
Selain produksi yang sebanyak mungkin supaya bisa mudah dicari, produk yang diproduksi
ini juga bisa menjamin daya tariknya. Akan semakin banyak dibeli orang jika suatu produk
memiliki tampilan yang bagus dan menarik. Tampilan yang meyakinkan juga akan membuat
suatu produk lebih dipilih.Selain dari segi visual, kualitas dari produk itu sendiri juga harus
bagus supaya tetap dipilih oleh pembeli yang mana akhirnya menjadi seorang pelanggan.
Mutu dari produk, kualitas, karakter, serta performa yang baik tentu akan lebih menarik daya
beli.
3. Konsep Pemasaran dari Segi Penjualan
Konsep pemasaran ketiga yang tak kalah pentingnya dan menjadi penentu besar kecilnya
laba perusahaan adalah konsep penjualan ini. Semakin besar penjualan maka akan semakin
besar pula laba yang diraih perusahaan.Produk yang akan dijual tak hanya didiamkan begitu
saja di toko, namun harus ada tim marketing atau tim promosi yang siap mengenalkan
produk perusahaan kepada masyarakat atau mungkin membujuk orang untuk membeli.
Strategi promosi yang menarik juga bisa mempengaruhi daya beli dari suatu produk.
Tim pemasaran dari sebuah perusahaan harus bisa memastikan bagaimana suatu produk dari
perusahaan teesebut berbeda dan juga unik. Produk yang bisa mengkombinasikan tampilan
yang menarik serta meyakinkan bahwa barang tersebut dibutuhkan menjadi sebuah tujuan
akhir bagi setiap tim pemasaran perusahaan.
Melalui manajemen yang strategis, tim eksekutif dari sebuah perusahaan harus bisa mengerti
apa saja faktor yang mempengaruhi pemasaran suatu produk. Konsep terakhir ini bertujuan
supaya perusahaan bisa tetap bermanfaat untuk segala pihak yang turut serta dalam
perusahaan dan bisa memberikan produk yang menarik dan bermanfaat sekaligus kepada
konsumen.
Sumber : https://accurate.id/marketing-manajemen/mengetahui-pentingnya-konsep-
pemasaran/
Pilihan faktor akan tergantung pada keuntungan dan kerugian relatif dari masing-masing
sumber dan periode pembiayaan.
4. Investasi dana: Manajer keuangan harus memutuskan untuk mengalokasikan dana ke
dalam usaha yang menguntungkan sehingga ada keamanan pada investasi dan pengembalian
reguler dimungkinkan.
5. Pembuangan surplus: Keputusan laba bersih harus dibuat oleh manajer keuangan. Ini
dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Deklarasi dividen - Ini termasuk mengidentifikasi tingkat dividen dan manfaat lain
seperti bonus.
2. Laba ditahan - Volume harus diputuskan yang akan bergantung pada rencana
perluasan, inovasi, diversifikasi perusahaan.