Pengertian Business Plan adalah salah satu bagian penting dalam wirausaha. Business
Plan (Perencanaan Bisnis) merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi
sekarang maupun di masa yang akan datang dengan menyusun kegiatan untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan kedalam dokumen perencanaan.
Kerangka rencana usaha, terdiri atas pokok-pokok pikiran usaha yang mencakup:
1. Nama Perusahaan adalah nama dari sebuah usaha harus dipikirkan secara
matang, karena ini akan berdampak jangka panjang dan berorientasi pada
masa mendatang. Contoh: CANON (sederhana, mudah dibaca, tidak
menyinggung, tidak ketinggalan zaman)
2. Lokasi adalah tempat dimana usaha tersebut akan dijalankan. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam menentukan lokasi yaitu Backward Linkage (dekat
dengan sumber daya / bahan baku) dan Forward Linkage (dekat dengan
konsumen).
3. Komoditi yang diusahakan adalah barang atau jasa yang akan menjadi
usahanya kelak. Pemilik tertarik dengan suatu komoditi terjadi karena ia
memperoleh informasi, memiliki pengalaman, serta dia mempunyai relasi
khusus dengan komoditi tersebut.
4. Konsumen yang dituju adalah prospek konsumen yang didasarkan pada
bentuk usaha dan jenis usaha. Misalnya: jenis usaha industri akan menjangkau
konsumen lebih banyak ketimbang usaha pertokoan.
5. Pasar yang dimasuki adalah perusahaan dapat memasuki pasar dan
menempatkan pasar dengan kategori: Pemimpin Pasar, Penantang Pasar,
Pengikut Pasar, atau Perelung Pasar.
6. Partner yang diajak kerjasama adalah asosiasi atau persekutuan dua orang atau
lebih dengan menjalankan suatu usaha untuk mendapatkan keuntungan.
Terdapat 2 macam pertnership yaitu General Partnership (semua anggota
bertanggung jawab pada usaha) dan Limited Partenrship (sekurang-kurangnya
hanya satu orang yang bertanggung jawab dalam usaha).
7. Personil yang dipercayakan dalam menjalankan usaha adalah orang-orang
yang ikut serta dalam menjalankan usaha. Memilih personil inilah merupakan
salah satu hal sulit karena menyangkut karakter, sikap, dan kemampuan.
8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia; modal utama dalam
menjalankan usaha adalah semangat dan kejujuran, sedangkan modal untuk
menggerakkan usaha berupa uang yang bisa didapat dari tabungan, menjual
harta, atau meminjam pada orang lain.
9. Peralatan usaha yang harus dipersiapkan adalah peralatan yang disesuaikan
dengan kebutuhan usaha. Jangan membeli barang-barang yang tidak memiliki
daya guna untuk perusahaan karena hal ini dapat menganggu aliran kas.
10. Penyebaran promosi adalah promosi ini dilakukan agar suatu usaha beserta
produknya dapat dikenal oleh masyarakat. Berikut beberapa elemen promosi
yang dapat dilakukan, yakni: Advertising (Periklanan), Personal Selling
(Tenaga Penjual), Sales Promotion (Cara menarik minat konsumen, seperti:
undian, hadiah, dll), Public Realtion (Informasi tentang Usaha dan Produk).
1. Halaman Depan; terdapat nama dan alamat perusahaan, serta nama orang
yang bertanggung jawab.
2. Daftar Isi; daftar isi yang disertai dengan nomor halaman.
3. Rangkuman Eksekutif; rangkuman dari perencanaan, sehingga memudahkan
para pembaca mengetahui informasi usaha secara mudah dan cepat.
4. Penjelasan Usaha; menampilkan strategi perusahaan dan manajemen yang
mengelola.
5. Pemasaran; melihat potensi pasar, serta menampilkan berbagai strategi,
ramalan di masa mendatang.
6. Barang / Jasa; barang atau jasa yang dihasilkan mencakup kualitas, kuantitas,
dan manfaat.
7. Usaha Meningkatkan Penjualan; teknik promosi yang dilakukan dan tenaga
penjualan.
8. Permodalan; rencana permodalan mencakup neraca, aliran kas, dan
pendapatan.
9. Apendix; lampiran seperti: akte pendirian, SIUP, sertifikat, dll.
Ruang lingkup Marketing Plan memuat proses gambaran awalan wirausaha dengan
alur yang baik hingga memperoleh hasil yang lebih.
Dalam wirausaha dikenal konsep AIDA+S yaitu Attention Interest Desire Action +
Satisfication
Konsep AIDA+S ini digunakan untuk kegiatan yang dilakukan bisnis untuk menarik
minat konsumen atau pelanggan.
Menurut Alma (187:2013) terdapat 3 komponen dalam Marketing Concept, adalah:
Menurut Basu Swastha (1984:127-132) terdapat 4 tahap dalam daur hidup produk,
diantaranya:
Berikut beberapa cara untuk menyusun marketing plan yang baik adalah:
1. Gambaran mengenai ruang lingkup usaha yang akan dijalankan.
2. Dapat memposisikan produk terutama yang memiliki kriteria unik dan
kreatif.
3. Menentukan visi dan misi yang sederhana sehingga dapat dijadikan moto
usaha juga.
4. Menetapkan jangka waktu pemasaran dan tujuan pemasaran.
5. Melakukan analisis SWOT : Strength Weakness Oppurtunities Threats
6. Memilih strategi jitu disesuaikan dengan SWOT dan disertai dengan alasan
yang jelas.
7. Menentukan alat pemasaran terdiri dari: produk, strategi, lokasi, dan
distribusi.
8. Membangun bagan rencana pemasaran yang mencakup: jenis kegiatan, waktu
pelaksanaan, tempat pelaksanaan, penanggung jawab, tujuan, serta biaya yang
dibutuhkan.
9. Menetapkan ukuran keberhasilan agar dapat mempermudah melakukan
evaluasi.
10. Menetapkan waktu yang tepat untuk pelaksanaan pemasaran.