Wa = 0 UDARA Va
VV
WW AIR Vw
W V
Ws BUTIRAN Vs
(a) (b)
Gambar 1. Diagram Fase Tanah
FASE-FASE TANAH
Gambar 1a memperlihatkan elemen tanah yang mempunyai volume V
dan berat total W, sedang Gambar 1b memperlihatkan hubungan
berat dan volumenya.
PERSAMAAN
W = WS + WW
dan
V = Vs + Vw + Va
Vv = Vw + Va
dengan :
Ws = berat butiran padat
Vw = berat air
Vs = volume butiran padat
Vw = volume air
Va = volume udara
Wa (berat udara) dianggap sama dengan nol.
HUBUNGAN ANTAR FASE TANAH
KADAR AIR (w)
Perbandingan antara berat air yang terkandung (Ww)
dengan berat butiran tanah (Ws).
POROSITAS (n)
Perbandingan antara volume rongga/void (Vv) dengan
volume total tanah (V).
ᵞb
dengan W= Ww + Ws + Wa (Wa=berat udara = 0)
Jika Va =0rongga terisi air sepenuhnya tanah
dalam kondisi jenuh air
HUBUNGAN ANTAR FASE TANAH
BERAT VOLUME (UNIT WEIGHT) KERING(ᵞ ) d
Berat tanah kering dalam satu satuan volume tanah.
Perbandingan antara berat tanah kering (butiran tanah)
(Ws) dengan volume tanah (V).
Gs w ( 1 w )
b Berat volume tanah basah
1 e
Untuk tanah jenuh air ( S = 1 ), maka:
w ( Gs e )
sat
1 e
Untuk tanah kering sempurna, maka:
Gs w
d
1 e
HUBUNGAN ANTAR FASE TANAH
HUBUNGAN ANTAR PARAMETER
Bila tanah terendam air, berat volume dinyatakan
sebagai , dengan:
Gs w - w
1 e
(Gs - 1 ) w
1 e