Anda di halaman 1dari 4

Kuliah ITH III – 29 September 2020

Sifat Fisika Tanah

A. WARNA TANAH
Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah
- Mempengaruhi penyerapan sinar matahari dan salah satu faktor penentu suhu tanah
- Berhubungan dengan sifat-sifat tanah, misalnya informasi subsoil drainase dan
kandungan bahan organic surface horizon
- Berhubungan dengan tingkat kesuburan tanah
Penyebab perbedaan warna tanah:
- Bahan induk
 Tanah yang dibentuk oleh bahan induk basalt sedikit berwarna sangat gelap
walaupun mengandung sedikit bahan organik.
Alasan basalt berwarna gelap dan tidak subur adalah karena kandungan unsur
dari bahan induk yang berwarna gelap
 Tanah yang terbentuk dari bahan induk kuarsa akan berwarna terang
- Kandungan Bahan Organik
 Semakin tinggi kandungan Bahan Organik biasanya warna tanah akan semakin
gelap
 Pengukuran biasa menggunakan tabel Notasi Munsell (Soil Munsell Color Chart –
hue; value; chroma) dan harus disebutkan dalam kondisi basah atau kering.
Misal: 10 YR 5/3 adalah brown
10 YR 6/8 adalah yellowish brown
- Status oksidasi senyawa besi dalam tanah
 Tanah yang aerasi dan drainase bagus, senyawa besi berada dalam bentuk
oksidasi dan memberikan warna merah atau kuning-coklat
 Tanah yang aerasi dan drainase buruk, senyawa besi tereduksi dalam bentuk
ferro akan memberikan warna abu-abu, karena proses gleisasi (reduksi besi
karena keadaan anaerob sehingga terbentuk warna kebiruan atau kelabu
kehijauan)
B. TEKSTUR TANAH
Adalah proporsi (dalam berat) pasir, debu, dan lempung
- Kelas utama tekstur
 Pasir (sand) (0.05 – 2 mm)
 Debu (silt) (0.002 – 0.05 mm)
 Lempung (clay) (< 0.002 mm)
 Mineral > 2 mm terdiri dari kerikil, kerakal, dan atau batu

Indonesia menggunakan klasifikasi USDA (United State Departement of Agriculture)

- Arti penting – sifat kimia, fisika, dan mineralogi tanah tergantung pada ukuran
partikelnya
 Pengatusan (drainage) – air langsung turun
 Kemampuan menahan air (water holding capacity)
 Aerasi (aeration) – kelancaran pergerakan dan bertukaran udara dalam tanah
 Kepekaan terhadap erosi (susceptibility to erosion)
 Kandungan bahan organik (organic matter content)
 Kapasitas pertukaran kation (cation exchange capacity)
 Kapasitas penyeimbang pH (pH buffering capacity)
 Pengolahan tanah (soil tilth)

Semakin kecil ukuran partikel maka luar permukaan semakin besar. Jadi luas permukaan
fraksi lempung > fraksi debu > fraksi pasir

Pemecahan partikel seberat 1 gram menjadi 106 partikel kecil dapat meningkatkan luas
permukaan 100 kali lipat dari 2.52 x 10-4 m2 menjadi 2.52 x 10-2 m2

- Sebutan kelas tekstur menurut USDA dalam segitiga dan perhitungan dengan persen
 Lempung (clay)
 Pasir (sand)
 Debu (silt)
 Geluh (loam)
 Lempung berpasir (sandy clay)
 Geluh lempung berdebu (silty clay loam)
 Pasir bergeluh (sandy loam)
- Cara penentuan tekstur tanah
 Di laboratorium
a. Metode hydrometer
b. Metode pipet – akurat
Menggunakan Stoke’s law, berukuran besar akan mengendap terlebih
dahulu
c. Metode volume
d. Metode analisis
 Di lapangan
a. Metode konsistensi dan perabaan – biasa
a) Konsistensi
Tanah basah dapat dibentuk atau memiliki bentuk (dibentuk menjadi
bola)
b) Perabaan (Notohadiprawiro, 1983)
Pasir terasa ngeres/ kasar (gritty)
Debu terasa seperti tepung atau bedak (talc) dan licin (basah) (smooth
and velvety)
Lempung terasa lekat dan dapat dibuat pita saat lembab (panjang pita
tergantung pada kandungan lempung dan mineraloginya)
b. Penentuan (estimating) pasir dan lempung
C. STRUKTUR TANAH
Gumpalan tanah yang berasal dari partikel tanah yang saling merekat karena adanya perekat
seperti eksudat akar, hifa jamur, lempung. Ikatan berbentuk agregat tanah yang membentuk
dirinya
- Pengamatan struktur tanah di lapangan (SSS, 1975)
 Pengamatan bentuk dan susunan agregat
 Besarnya agregat klas struktur
 Kuat lemahnya bentuk agregat derajat struktur
- Tipe struktur tanah
 Granular (kecil) – Gumpalan-gumpalan (seperti pasir namun bisa dihancurkan)
 Blocky (besar) – Blok tidak beraturan dengan diameter 1,5- cm
 Prismatik – Kolom vertikal dan bisa memiliki panjang beberapa sentimeter
 Clummnar – Berbentuk kolom yang memanjang
 Platy – Seperti irisan-irisan yang melebar
 Single grained – Tidak berstruktur (satu butir)
D. KONSISTENSI TANAH
Adalah derajat kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa tanah
terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi
bentuk tanah. Ditentukan oleh tekstur dan struktur tanah
- Cara penentuan
1. Lapangan : memijit tanah dalam kondisi kering, lembab, dan basah
2. Laboratorium : angka-angka Atterberg (nilai kadar air pada berbagai keadaan
tanah)
- Penentuan di lapangan
1. Kondisi kering : kekerasan (lepas, lunak)
2. Kondisi lembab : keteguhan (lepas, gembur, teguh)
3. Kondisi basah : kelekatan dan plastisitas
- Penentuan di lab
1. Menentukan batas cair
2. Menentukan batas lekat
3. Menentukan batas gulung/ golek
4. Menentukan batas berubah warna
E. AIR/ LENGAS TANAH
Dibedakan menjadi:
1. Air hidroskopis : air yang diserap oleh tanah sangat kuat sehingga tidak dapat
digunakan oleh tanaman
2. Air kapiler : air yang terdapat di dalam pori-pori mikro dan gaya adhesi lebih kuat
dari kohesi air dengan air, sehingga tidak dapat ditarik oleh gaya gravitasi (diukur setelah
pori mikro terisi air dan pori makro kehilangan airnya – terisi oleh udara)

Klasifikasi jumlah air dan kaitannya dengan ketersediaan bagi tanaman:

1. Kapasitas lapangan : jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya
gravitasi
2. Titik layu permanen : kandungan air tanah dimana akar tanaman tidak mampu
menyerap lagi air tanah sehingga menjadi layu
3. Air tersedia : selisih kadar air pada kapasitas lapangan dikurangi kadar pada titik layu
permanen
F. KEPADATAN TANAH
Adalah berat padatan suatu objek dibagi volume padatan
- Ada dua:
1. Berat jenis (particle density)
Berat padatan tanah dibagi dengan volumenya, rata-rata 2,6-2,7 gr/cm3
2. Berat volume (bulk density)
Berat padatan dibagi dengan total volume (padatan + pori), rata-rata 1,3-1,35 g/cm3

Pemadatan tanah merusak kualitas suatu tanah karena menghambat kedalaman akar dan
mengurangi pori-pori tanah.

G. POROSITAS TANAH (pori-pori tanah)


Bagian dari volume tanah yang tidak ditempati oleh padatan tanah tetapi oleh udara atau air
 Pori makro > 60 mm, menyimpan udara yang dapat ditukar
 Pori mikro < 30 mm, menyimpan air kapiler

Soil texture Sand (Pasir) Silt (Debu) Clay (Lempung)


Macropores +++ ++ +
Medium size pores ++ ++ ++
micropores + ++ +++
 tanah yang baik memiliki 50% pori mikro dan 50% pori makro untuk meneruskan air
dan menahan air agar kondisi air pada tanah bisa seimbang
 tanah mineral normalnya 30 – 60%
 jumlah pori ditentukan oleh tekstur dan tipe lempungnya
 ukuran dan jumlah pori-pori mempengaruhi permeabilitas (banyaknya air yang
mampu bergerak dalam tanah)

Pemengaruh porositas:

a. Tekstur tanah
b. Struktur
c. Pemadatan
d. Bahan organik

Anda mungkin juga menyukai