Anda di halaman 1dari 47

DASAR-DASAR ILMU TANAH

V. SIFAT FISIK TANAH

5. 1. Pendahuluan

Sifat fisik tanah meliputi:


• Tekstur (Texture)
• Struktur (Structure)
• Kerapatan (Density)
• Konsistensi (Consistency)
• Porositas (Porosity)
• Warna (Color)
• Temperatur (Temperature)

Sifat fisik tanah sangat mempengaruhi: pertumbuhan tanaman dan produksi


tanaman. Sebab, sifat fisik tanah menentukan:
• Retensi/penahanan air Æ mobilitas air dalam tanah
• Drainase
• Aerasi/pengudaraan tanah Æ ketersediaan O2
• Nutrisi tanaman

Sifat fisik tanah juga mempengaruhi sifat kimia dan biologi tanah.
Sifat fisik tanah bergantung pada:
• Jumlah, ukuran, bentuk, susunan, dan komposisi mineral dari pertikel
tanah.
• Macam dan jumlah bahan organik tanah.
• Volume dan ukuran pori-porinya, serta perbandingan air: udara yang
menempatinya.

5. 2. Tekstur Tanah (Distribusi Ukuran Partikel Tanah)


Tekstur tanah secara khusus menyatakan perbandingan relatif berbagai ukuran
partikel (separasi/fraksi) dalam tanah, dinyatakan dalam %.
Separasi Tanah: pengelompokan ukuran partikel tanah.
Î Pasir (Sand) |
Î Debu (Silt) |Î gabungan proporsionil ketiganya disebut
Î Lempung (Clay) | geluh Î Loam

SIFAT FISIK TANAH 22


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Ukuran separasi tanah yang umum dipakai untuk keperluan pertanian (termasuk
ilmu tanah) adalah separasi tanah berdasarkan sistem klasifikasi partikel tanah oleh
USDA (Departemen Pertanian Amerika Serikat), yiatu:

Separasi Tanah Kisaran Diameter (mm)


Kerikil (Gravel) ≥ 2.0
Pasir sangat kasar 1.0 - 2.0
Pasir kasar 0.5 – 1.0
Pasir sedang Sand 0.25 – 0.5
Pasir halus 0.10 – 0.25
Pasir sangat halus 0.05 – 0.10
Debu Silt 0.002 – 0.05
Lempung Clay < 0.002

5. 3. Peranan Tekstur
Tekstur tanah mempengaruhi beberapa karakter (ciri) tanah seperti:
• Tingkat penyerapan air
• Penyimpanan/penahanan air
• Pengudaraan tanah
• Kemudahan pengolahan tanah
• Kesuburan tanah
Contoh:
Tanah Lempungan Tanah Pasiran
partikel halus - mudah diolah
ikatan kuat - cukup udara
pori makro < - pori makro dominan
pori mikro dominan - mudah dibasahi
sulit dibasahi - mengering secara cepat
sulit diatuskan - terdrainase secara cepat
- mudah kehilangan hara

SIFAT FISIK TANAH 23


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 5. 1. Klasifikasi partikel tanah menurut ukuran berdasarkan empat


sistem. Sistem USDA yang digunakan dalam teks.

5. 4. Kelas Tekstur Tanah


Sebagaimana tanah tersusun dari pertikel dengan banyak variasi ukuran dan
bentuknya, istilah khusus dibutuhkan untuk membawa beberapa ide pembentukan
teksturnya dan memberikan beberapa penandaan sifat dan ciri fisikanya.
Penamaan tekstur tanah diberikan berdasarkan perbandingan relatif (dalam %)
fraksi pasir, debu, dan lempung.
Penamaan kelas tekstur diberikan berdasarkan pembacaan pada diagram
segitiga tekstur.
Contoh: jika tanah memiliki kandungan
- lempung tinggi Æ kelas tekstur lempung
- debu tinggi Ækelas teksturnya debu
- pasir tinggi Æ kelas tekstur pasir
Contoh lebih spesifik: jika suatu tanah mengandung pasir 30%, debu 40%, dan
lempung 30% maka kelas teksturnya adalah geluh berlempung (clay loam).

Analisis Distribusi Ukuran Partikel


Analisis distribusi ukuran partikel dilakukan untuk menentukan kelas tekstur
tanah.
(a) Metode Perasaan (Feeling Method)
Umumnya dilakukan di lapangan. Dikenal pula sebagai metode lapangan.

SIFAT FISIK TANAH 24


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Dilakukan dengan meraba/merasakan (rubbing) tanah diantara ibu jari dan jari-
jari lain. Umumnya tanah dibasahi lebih dulu untuk diperkirakan plastisitasnya secara
lebih tepat.
Jika tanah digenggam dan diperas, mengeluarkan bentuk menyerupai pita
kontinyu diantara ibu jari dan sela-sela jari, itu menandakan adanya sejumlah lempung.
Kandungan lempung yang tinggi ditandai dengan makin lengketnya tanah basah.
Partikel pasir dapat dirasakan dari kekasarannya. Sedangkan debu memiliki rasa rabaan
yang licin seperti tepung atau bedak jika kering, dan hanya sedikit plastik dan lekat jika
basah.

(b) Metode Laboratorium


(1) metode pipet Æ dilakukan dengan pemipetan sedimen tanah dalam tabung
sedimentasi pada jarak dan waktu tertentu Î menunjukkan kecepatan yang
menentukan diameter partikel tertentu.
(2) metode hidrometer Æ dilakukan dengan pengukuran kekentalan sedimen
tanah dalam tabung sedimentasi pada kedalam dan jangka waktu tertentu Î
kekentalan mengekspresikan konsentrasi partikel berukuran (berdiameter) tertentu.

Gambar 5. 2. Segitiga Kelas Tekstur Didasarkan pada Perbandingan Kadar


Pasir, Debu, dan Lempung, yang Dikembangkan oleh USDA

SIFAT FISIK TANAH 25


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Kedua metode di atas berdasarkan pada hukum Stokes kecepatan jatuhnya


partikel butiran (bulat) dalam larutan yang diketahui kerapatan dan kekentalannya.
2 g r2 (D1 – D2)
V = ----------------------

V = kecepatan jatuh partikel (cm/detik)


g = percepatan gravitasi (cm/detik2)
r = dengan jari-jari partikel (cm)
D1 = kerapatan partikel (g/cm3)
D2 = kerapatan jenis larutan (g/cm3)
η = kekentalan (viskositas) larutan (dyne-detik/cm2)

h 2 gr 2 ( ρ P − ρ L ) 9ηh
V= = r2 =
t 9η 2 g ( ρ P − ρ L )t

5. 5. Struktur Tanah (Pengelompokan/pengaturan partikel tanah kedalam agregat


atau kumpulan yang mantap)

Agregat: unit sekuder/granula yang tersusun dari ikatan/sementasi partikel tanah oleh
bahan penyemen (oksida besi, karbonat, lempung/silika, humus)

Ped: agregat alami

Clod: agregat yang terbentuk karena aktivitas manusia (peng-olahan tanah).

Kelas Struktur Tanah


Unit struktur tanah (ped) dapat dijelaskan dengan tiga macam ciri: tipe, kelas,
dan derajat struktur.
(1) Tipe Struktur
(a) Lempeng (platy)
(b) Prisma dan kolum (prismtatic & columnar)
(c) Gumpal menyudut dan gumpal membulat (angular blocky & subangular
blocky)
(d) granular dan remah (granular & crumb)

SIFAT FISIK TANAH 26


DASAR-DASAR ILMU TANAH

(2) Kelas Struktur


(a) Sangat halus atau sangat tipis (very fine or very thin)
(b) Halus atau tipis (fine or thin)
(c) Sedang (medium)
(d) Kasar atau tebal (coarse or thick)
(e) Sangat kasar atau sangat tebal (very coarse or very thick)
(3) Derajat Struktur
(a) Tidak berstruktur (structureless)
(b) Lemah (weak)
(c) Sedang (moderate)
(d) Kuat (strong)

Gambar 5. 3. Tipe (bentuk dan susunan), Kelas (ukuran), dan Derajad


(ketahanan/stabilitas) Struktur Tanah.

SIFAT FISIK TANAH 27


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 5. 4. Bermacam Tipe Struktur pada Tanah-tanah Mineral

Genesa Struktur Tanah


Ped terbentuk karena adanya kombinasi kembang kerut dan sementasi.
Tanah Æ basah Æ mengembang |
Æ kering Æ mengkerut | Î garis-garis
lemah terbentuk

membentuk ped Å retakan ÅÅ Å Retakan


gumpal ke arah horisontal

SIFAT FISIK TANAH 28


DASAR-DASAR ILMU TANAH

SIFAT FISIK TANAH 29


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 5. 5a. Suatu tanah yang


berkembang dengan kelebihan
garam-garam dalam profil. Ciri-
ciri: 2-5 cm horizon A2 putih
bergaram. Horison B2 berstruktur
prismatik atau kolumnar pada
kedalaman dangkal. Seringkali
prisma atau kolumnar dibungkus
humus berwarna hitam. Dan
bahan induk padat terdapat pada
kedalaman dangkal. Pada gambar
ini, bahan induk mulai tampak pada
kedalaman 20cm.

Gambar 5. 5b. (Kiri) Contoh struktur tanah yang baik untuk pertumbuhan
tanaman. Tipe: granular; kelas: medium; derajad: moderat. (Kanan) Contoh
struktur tanah yang tidak baik untuk pertumbuhan tanaman. Tipe: subangular
blocky; kelas: kasar; derajad: kuat.

• Kembang kerut ke arah vertikal tidak membentuk retakan Æ struktur prismatik


• Ped membulat Æ granuler, remah, sementasi oleh BO Æ pencampuran oleh
cacing, tikus, dll. Æ semua sisinya membulat dan berukuran kecil.
• Ion tunggal yang menyebabkan perubahan struktur secara cepat Æ Na Æ ion
terhidrasi > dalam larutan dengan muatan yang rendah Æ tidak menetralkan secara
efektif.
• Hasilnya penolakan partikel yang berdampingan akibat muatan sama Æ terjadi
destruksi terhadap struktur.

SIFAT FISIK TANAH 30


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 5. 6. Contoh Tipe Struktur dan Pengkerasan. (a) pembentukan struktur


lempeng; (b) dan (c) adalah lempeng: (b) dengan tebal lempeng 1.3 cm pada
jangka olah dalam geluh berpasir, (c) pada 122 cm, disebabkan oleh fluktuasi muka
air; (d) dan (e) gumpal menyyudut: (e) dengan gumpal prisma lemah (diantara
tanda panah); (f) 10-23 cm prisma dari geluh berlempung; (g) 12.5 cm prisma; (h)
tanah geluh berdebu lahan kering: tanah memiliki struktur permukaan yang lepas-
lepas dan membentuk kerak dengan lapisan tipis padata tanah.

SIFAT FISIK TANAH 31


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Volume Berat

UDARA mu

AIR mc

PADATAN
Vp mp
TANAH

1. Kandungan Air Masa (θm; Wm)

Masa Air
θm =
Masa Tanah Kering

2. Kandungan Air Volume (θv; Wv)


Volume Air mc ρb
θv = Î=
Volume Tanah Utuh mp ρc

3. Kerapatan Isi =Berat Jenis Volume (BJV= BV) = Bulk Density


(BD = ρb)

MasaTanahKering
BV = ρb =
VolumeTotalTanah

4. Kerapatan Partikel = Berat Jenis Partikel = Particle Density


(= BJP= ρp)

MasaTanahKering
ρp =
VolumeTanahKering

5. Ruang Pori Total = Porositas (= f)

f = Volume Pori/ Volume Total

f = ( 1 - ρb/ρp) x 100%

SIFAT FISIK TANAH 32


DASAR-DASAR ILMU TANAH

5. 6. Berat Jenis Volume = Kerapatan Isi (=BV) (Bulk Density = BD) Æ ρb


(Kerapatan Ruah/Kerapatan Jenis Volume)

Kerapatan isi merupakan perbandingan antara massa total tanah kering


(padatan) dengan volume total tanah.
Nilai BV (BD) sangat dipengaruhi oleh tekstur tanah (ukuran dan kepadatan jenis
partikel), struktur tanah (ruang pori), dan kandungan bahan organik tanah. Nilai BV
tanah-tanah pertanian bervariasi antara 1.1-1.6 g/cm3.

5. 7. Berat Jenis Partikel (=BJP) (Particle Density) Æ ρp


(Kerapatan Jenis Partikel)
Berat jenis partikel (BJP) merupakan perbandingan antara massa tanah kering
(padatan) dengan volumenya (volume padatan).
Berat jenis partikel merupakan fungsi perbandingan antara komponen bahan
mineral dan bahan organik. BJP untuk tanah-tanah mineral berkisar antara 2.6 - 2.7
g/cm3, dengan nilai rata-rata 2.65 g/cm3, sedang BJP tanah organik berkisar antara
1.30 – 1.50 g/cm3.

SIFAT FISIK TANAH 33


DASAR-DASAR ILMU TANAH

5. 8. Konsistensi Tanah
Menerangkan daya tahan tanah pada berbagai kandung-an lengas (kelembaban)
terhadap tekanan atau manipulasi mekanik.
Menyatakan/merupakan ekspresi gabungan gaya-gaya kohesi dan adhesi yang
menerangkan kemudahan suatu tanah dapat diubah bentuknya atau hancur.
Umumnya diukur dengan perasaan, dan manipulasi tanah dengan tangan

Gambar 5. 8. Berat Jenis Volume, dan Berat Jenis Partikel Tanah. Lakukan
perhitungan dengan hati-hati dan perhatikan istilah dengan benar. Dalam
kasus di atas, berat jenis volume adalah setengah dari berat jenis partikel, dan
% pori adalah 50%

(1) Tanah Basah


Untuk tanah basah konsistensi didiskripsikan dalam istilah berikut:
(a) kelekatan (stickiness)
Derajat kelekatan dibedakan sebagai berikut:
tidak melekat (non sticky)
melekat sedikit (slightly sticky)
melekat (sticky)
sangat melekat (very sticky)
(b) plastisitas (plasticity)

SIFAT FISIK TANAH 34


DASAR-DASAR ILMU TANAH

kapasitas tanah dapat di bengkok-kan (molded) Î berubah bentuk sebagai


respons terhadap gaya dan mempertahankan bentuk tersebut walaupun gayanya
dihilangkan.
Derajat plastisitas dinyatakan sebagai berikut:
tidak plastik (non plastic)
sedikit plastik (slightly plastic)
plastik (plastic)
sangat plastik (very plastic)
(2) Tanah Lembab
Konsistensi tanah lembab sangat penting karena mene-rangkan keadaan tanah
terbaik di lapangan kapan untuk diolah. Dalam praktik, itu merupakan ukuran umum
daya tahan tanah bila dihancurkan antara ibu-jari dan telunjuk. Dibedakan dalam
istilah-istilah berikut mulai dari yang paling tidak koherens sampai yang saling melekat
kuat (bertahan) terhadap gaya hancur ibu-jari dan telunjuk.
Lepas-lepas (loose: noncoherent)
Sangat mudah hancur (very friable: coherent but very easily crushed)
Mudah hancur (friable: easily crushed)
Kuat (firm: crushable under moderate pressure)
Sangat kuat (very firm: crushable only under strong pressure)
Sangat-sangat kuat (extremely firm: resistant to crushing between thumb and
forefinger)

Karena konsistensi tanah lembab sangat bergantung pada tingkat kelembaban


tanah. Ketepatan pengukuran karakteristik tanah ini di lapangan bergantung pada
pendugaan tingkat kelembaban tanah. Tanah kasar pasiran diharapkan memiliki
konsistensi lepas-lepas. Loams dan silt loams yang berganulasi baik diharapkan sangat
mudah hancur, atau mungkin kuat. Clays, silty clays dan silty clay loams diharapkan
memiliki konsistensi kuat atau sangat kuat, khususnya jika rendah kandungan bahan
organiknya. Namun, generalisasi di atas harus disertai kehati-hatian karena konsistensi
tanah bergantung pada banyak faktor seperti jenis lempung, dan macam serta
banyaknya humus.

(3) Tanah Kering


Jika kering, tanah cenderung tahan terhadap gaya penghancuran atau
manipulasi lainnya. Derajat ketahanan ini dihubungakan dengan gaya tarikpertikel satu
dengan lainnya dan dinyatakan dalam istilah kekakuan (rigidity) dan kemudahan hancur
(brittleness).
Lepas-lepas (loose: noncoherent)

SIFAT FISIK TANAH 35


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Lunak (soft: breaks under slight pressure between thumb and forefinger)
Agak keras (slightly hard: breaks under moderate pressure)
Keras (hard: breaks with difficulty under pressure)
Sangat keras (Very hard: very resistant to pressure, cannot be broken between
thumb and forefinger)
Sangat-sangat keras (extremely hard: extreme resistant to pressure; cannot be
broken in the hand).

5. 9. Tetapan atau Angka ATTERBERG


Atterberg, Cassagrande, Puchner, dan Mohr telah me-nguji dan menetapkan
tetapan konsistensi tanah yang dikenal dengan istilah sebagai berikut.
Batas Cair (BC) Æ kadar lengas yang menyebabkan tanah dapat menggelincir terhadap
pengaruh getaran standar atau ketukan tertentu. Disebut juga batas alir atau
batas plastisitas tanah tertinggi.
Batas Gulung (BG) Æ kadar lengas yang memungkinkan tanah dapat digulung-gulung
menjadi batang kecil berdiameter ≈ 3mm, dan mulai retak-retak serta pecah.
Disebut pula batas plastisitas terendah.
Batas Lekat (BL) Æ kadar lengas yang memungkinkan tanah dapat melekat pada alat
pengukur tertentu.
Batas Berubah Warna (BBW) Æ kadar lengas yang menunjukkan keadaan tanah mulai
berubah warnanya.

Kisaran nilai antara dua batas tetapan menghasilkan:


Indeks Plastisitas (IP) = BC -BG
Jangka Olah (JO) = BL - BG
Surplus (S) = BL – BC
Persedian Air Maksimum (PAM) = BC - BBW

5. 10. WARNA TANAH


Warna tanah dapat menunjukkan beberapa gambaran tentang keadaan tanah.
- Menunjukkan perbedaan asal mineral tanah (bahan induk) atau dalam perkembangan
tanah.
- Warna putih menunjukkan adanya endapan garam atau karbonat (kapur).
- Bercak (mottles) umumnya warna karat menunjukkan tanah mempunyai periode
pengudaraan yang tidak cukup dalam setiap tahun.
- Warna kebiruan, kelabu dan kehijauan, (gleisasi) menunjukkan adanya periode
panjang keadaan tergenang dan pengudaraan yang tidak mencukupi.

SIFAT FISIK TANAH 36


DASAR-DASAR ILMU TANAH

- Warna yang lebih gelap menunjukkan kandungan bahan organik tanah yang lebih
banyak. Makin tua warna tanah makin tinggi kandungan bahan organiknya.
- Warna terang umumnya disebabkan oleh adanya/banyaknya kandungan mineral yang
tidak bernilai gizi (kandungan haranya sedikit).

Untuk mencapai suatu kesepakatan atau obyektifitas, dipergunakan suatu warna


standar yang dinyatakan dalam sistem numerik. Salah satu contoh yang terkenal dan
dipakai untuk membedakan warna tanah adalah Munsell Soil Colour Charts.
Parameter yang digunakan pada Munsell Soil Colour Charts adalah:
HUE Æ spektrum warna atau warna pelangi yang dominan (merah, kuning, biru, dan
hijau).
Menggambarkan warna yang dominan suatu berkas panjang gelombang
cahaya, atau kualitas yang membedakan antara merah dan kuning.
Misal: 5R; 7.5 R; 10R; 2.5YR; 5YR; 7.5YR; …
VALUE Æ Kehitaman atau (ke) putih (an) relatif, banyaknya cahaya yang direfleksikan.
Menggambarkan nisbah (warna kecerahan) : (warna putih mutlak). Atau,
kisaran berangsur-angsur dari putih ke hitam.
1/ .. (hitam)
2/..

9/.. (putih)

CHROMA Æ Kemurnian (purity) warna, yang meningkat bila kekelabuan menurun.


Berkisar dari kelabu netral Æ ???
Atau dari putih Æ ???
Dalam Musell:
../1 ../2 ../3 ... ../8
Contoh: Menuliskan suatu warna dengan Munsell Chart
7.5YR 3/2 m Æ Dark brown, moist
7.5YR 6/4 d Æ Light brown, dry

SIFAT FISIK TANAH 37


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 5. 9. Representasi Warna, yang dibedakan untuk keperluan Ilmu


Tanah. Hue merupakan warna berbedaU, Value merupakan jumlah sinar yang
direfleksikan (Hitam dan putih), dan Chroma merupakan kemurnian dari
spectrum. Simbol warna selalu ditulis dalam urutan hue, value, chroma.

SIFAT FISIK TANAH 38


DASAR-DASAR ILMU TANAH

5.11 AIR TANAH

I. Fungsi Air Tanah


(1) sebagai penyusun utama protoplasma (85-95%)
(2) sebagai bahan esesnsial untuk proses fotosintesa dan konversi karbohidrat
menjadi gula.
(3) sebagai pelarut hara ke dalam dan melewati bagian-bagian tanaman.
(4) memberi ketegaran tanaman (turgidity), yang memberikan bentuk dan posisi
bagian tanaman yang pas untuk menangkap sinar matahari.

Udara
25%

Air tersedia
25%

Air tak tersedia

Padatan tanah
50%

Gambar 5. 10. Komposisi ideal tanah (udara, air, dan padatan tanah).

II. Prinsip Kapilar dan Air Tanah


Kapilaritas terjadi karena dua gaya:
(1) gaya adhesi oleh dinding (permukaan) padatan pada rongga , dan
(2) tegangan permukaan air, yang disebabkan oleh gaya tarik molekul-molekul air
satu dengan yang lain (kohesi).

Mekanisme Kapilar
Molekul-molekul air ditarik oleh dinding tabung oleh gaya adhesi dan bergerak
naik. Gaya kohesi antara molekul-molekul air juga menyebabkan air yang tidak
berkontak dengan dinding tabung naik. Tinggi naiknya air dalam tabung sama dengan
beratnya untuk mengimbangi gaya-gaya adhesi dan kohesi.

SIFAT FISIK TANAH 39


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 5. 11. Tampilan dua dimensi


molekul air. Sudut HOH =105°
menghasilkan susunan yang
asimetri. Satu sisi (dengan dua H)
bermuatan elektro positif, dan
lainnya elektro-negatif. Hal ini
menyebabkan polarity dari air.

Naiknya kapilar dapat diekspresikan sebagai:


2T 2 T Cos α
h = ------- ≈ h = --------------
rdg rdg

h = tinggi naiknya kapilar dalam tabung (cm), T = tegangan permukaan


(dyne/cm), r = jari-jari tabung (cm), d = densiti (kerapatan) larutan (g/cm3), dan g =
percepatan gravitasi (g/cm2). Untuk air, persamaan di atas menjadi:

0.15 0.15
h= cm r= cm
r h

Naiknya Air dalam Tanah


Gaya kapilar juga bekerja untuk semua tanah basah. Tetapi, kecepatan dan
ketinggian naiknya air lebih lambat dalam pori tanah, karena pori tanah tidak lurus dan
tidak seragam. Belum lagi adanya udara yang terperangkap dalam pori yang
menyebabkan lambatnya gerakan kapilar.
Umumnya, tingginya kenaikan kapilar lebih besar pada tanah bertekstur halus,
tetapi tidak terlalu halus atau kompak.

SIFAT FISIK TANAH 40


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 5. 12. Pergerakan kapileritas ke atas, (a) dalam tabung gelas yang
berbeda ukuran, dan (b) dalam tanah. Mekanisme kapilaritas sama dalam tabung
dan dalam tanah. Tetapi terdapat ketidak teraturan dalam tanah akibat sifat
kekelokan (tortous) dan keragaman ukuran pori, dan udara yang terperangkap.

Konsep Energi Air Tanah


Beberapa fenomena yang berhubungan dengan energi adalah: retensi
(penambatan) dan pergerakan air dalam tanah, pengambilan dan translokasi dalam
tanaman, serta hilangnya air ke atmosfer. Berbagai macam energi terkait termasuk
energi potensial, kinetik, dan elektrik. Tetapi, istilah energi bebas digunakan untuk
mencirikan status energi air. Energi bebas merupakan gabungan (penjumlahan) semua
bentuk energi tersedia.
Gerakan air dalam tanah terjadi dari zona (kedudukan) dengan energi bebas air
tinggi ke kedudukan dengan energi bebas air lebih rendah.

Gaya-gaya yang mempengaruhi Energi Bebas


(1) Adhesi, atau penarikan oleh padatan (matriks) tanah terhadap air,
memberikan gaya matriks (menyebabkan kapilaritas).
(2) Osmotik, penarikan oleh ion-ion dan larutan lain terhadap air, cenderung
mengurangi/menurunkan energiu bebas larutan tanah.
(3) gravitasi, gaya gravitasi cenderung menarik air tanah ke bawah.

SIFAT FISIK TANAH 41


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 5. 13. Dua “bentuk” air yang


bersama-sama menaikkan potensial
matriks. Padatan tanah menjerap air
dengan sangat kuat, sedang gaya
kapiler bertanggung-jawab atas air
yang dipegang/ditahan dalam pori-
pori kapiler.

Gambar 5. 14. Hubungan antara enerji bebas air murni dan air tanah, dan
pengaruh elevasi terhadap enerji bebas untuk mengilustrasikan potensial
gravitasi. Catatan: pengaruh osmotic dan tarikan padatan tanah (matriks)
terhadap air keduanya mengurangi enerji bebas air tanah. Tingkat penurunan ini
menunjukkan potensial osmotic dan matriks. Pengaruh gravitasi meningkatkan
enerji bebas, jika titik referensi standard pada air bebas berada pada elevasi
lebih rendah daripada air tanah dalam profil. Catatan: potensial osmotic dan
matriks negatip, menerangkan mengapa keduanya sering disebut sebagai tarikan
atau tensi. Potensial gravitasi umumnya positip. Perilaku air tanah pada suatu
waktu tertentu dipengaruhi oleh ketiga potensial tersebut.

SIFAT FISIK TANAH 42


DASAR-DASAR ILMU TANAH

5. 12. Potensial Air Tanah Total


Perbedaan energi bebas dari suatu tempat ke tempat lain merupakan
pengetahuan praktik yang penting. Perbedaan ini sering disebut sebagai potensial air
tanah total (Ψt).
Ψt = Ψw + Ψz

Ψt = potensial total; Ψw = potensial air; Ψz = potensial gravitasi (sering ditulis


Ψg). Sedang Ψw merupakan gabungan dari Ψp, Ψm, dan Ψs.

Ψ w = Ψp + Ψm + Ψs

Ψp = potensial tekanan; Ψm = potensial matriks; Ψs = potensial larutan


(osmotik). Jadi potensial total:

Ψ t = Ψ p + Ψ m + Ψs + Ψ z

5. 13. Potensial Gravitasi (Ψz atau Ψg)


Gaya gravitasi bekerja terhadap air sama seperti terhadap benda lainnya, yaitu
penarikan ke pusat bumi. Dinyatakan sebagai.
Ψz = mgh
h, ketinggian (jarak air tanah dari kedudukan referensi)

Gambar 5. 15. Dasar


kapileritas dan Air Tanah. (a)
keadaan sebelum tabung
kapiler dimasukkan ke dalam
muka air; (b) jika tabung
dimasukkan ke dalam
air/cairan, air akan naik
dalam tabung, menunjukkan:
(c) gaya tarikan antara air
dan dinding tabung (adhesi)
dan tarikan mutual antara
molekul air (kohesi). Air akan
naik sampai gaya tarik
gravitasi ke bawah sama
dengan gaya adhesi dan
kohesi.

SIFAT FISIK TANAH 43


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Berat merupakan salah satu metod yang paling mudah untuk menspesifikasi
satuan air. Jadi dalam hal Ψz, merupakan perbedaan jarak-vertikal/ketinggian suatu
titik/kedudukan yang ditanyakan dengan titik/kedudukan referensi. Jika titik tersebut
berada di atas titik referensi, maka Ψz positif (+), dan jika berada di bawah titik
referensi, maka Ψz negatif (-).
Catatan:
Potensial = Ψ = usaha = gaya * jarak = F * h
sedang F = m*a (dimana a = percepatan = g)
jadi jika unit potensial dinyatakan dalam satuan berat, maka
Ψ = (F * h)/berat = (F * h)/(F) = h (satuan jarak)

5. 14. Potensial Matriks


Potensial matriks, Ψm, dihubungkan dengan gaya-gaya adsorpsi matriks tanah.
Jika kuantitas satuan air dinyatakan dalam berat, maka Ψm pada suatu titik, adalah
jarak vertikal titik tersebut dalam tanah terhadap permukaan air dalam manometer
yang dihubungkan dengan titik tersebut melalui mangkuk keramik.
Potensial matriks merupakan ciri tanah yang dinamik. Pada tanah jenuh, Ψm = 0.

5. 15. Potensial Tekanan (Ψp)


Pada kondisi lapangan, potensial tekanan, Ψp, berlaku terutama untuk tanah
yang jenuh air. Jika satuan kuantitas air dinyatakan dalam berat, maka Ψp adalah jarak
vertikal dari titik yang ditanyakan (dalam tanah) terhadap permukaan air dalam
piezometer (≈ permukaan air tanah) yang dihubungkan ke titik tersebut.
Di lapangan Ψp = 0 jika berada di atas atau pada permukaan air dalam
piezometer. Di bawah level tersebut Ψp selalu positif, dan bertambah besar dengan
bertambahnya kedalaman dibawah permukaan air.

5. 16. Potensial Osmotik


Potensial osmotik muncul dengan adanya bahan larutan dalam larutan tanah.
Bahan larutan mungkin ionik atau non-ionik, tetapi pengaruhnya adalah mengurangi
energi bebas air. Hal itu terjadi terutama karena molekul-molekul bahan larutan
menarik molekul-molekul air.
Tidak seperti potensial matriks, potensial osmotik mempunyai pengaruh yang
kecil terhadap gerakan massa air dalam tanah. Pengaruh utamanya adalah terhadap
penyerapan air oleh akar tanaman.

SIFAT FISIK TANAH 44


DASAR-DASAR ILMU TANAH

A B C
Gambar 5. 16. (A) Potensial matriks air tanah pada mangkkuk keramik adalah
jarak vertical pada titik tengah mangkuk terhadap muka air pada manometer.
Untuk ilustrasi (A), Ψm= -15 cm.
(B) Suatu tensiometer dibuat dengan menghubungkan mangkuk keramik dengan
manometer air raksa melalui tabung penuh air. Simbol-simbol mengacu pada
persamaan Ψm= - 13.6 ZHg + Z dan Ψm= - 12.6 ZHg + Z0, yang dapat digunakan
untuk menghitung potensial matriks, C.
(C) Tabung Piezometer yang digunakan untuk menentukan batas muka air tanah
dan juga menentukan potensial tekanan air tanah. Potensial tekanan pada
sembarang titik dalam tanah adalah jarak antara titik tersebut dengan batas air
dalam tabung piezometer. Jadi, potensial tekanan pada titik A, ΨP = 10 cm.

Gambar 5. 17. Menunjukkan tenaga yang dibutuhkan


untuk menghilangkan sejumlah air dari tanah yang
dibasahi. Jumlah tenaga tekanan yang dibutuhkan sama
dengan jumlah tenaga hisapan.

SIFAT FISIK TANAH 45


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 5. 18. Hubungan antara potensial osmotic, matriks, dan kombinasi


keduanya.

5. 17. Pengukuran Kelangasan/Kelembaban Tanah


Beberapa metod untuk mengukur kelengasan tanah (kandungan air tanah).

SIFAT FISIK TANAH 46


DASAR-DASAR ILMU TANAH

1. Metode Gravimetri
Menyatakan kandungan air dalam tanah (kelengasan tanah) dalam persen berat
air (dalam tanah tersebut) terhadap berat tanah kering (kering oven, 100-105 s.d
110oC).
2. Metode Daya Hantar Listrik (metod Tahanan, Resistance Method)
Kenyataannya bahwa bahan porous seperti gipsum, nilon, dan fiberglas memiliki
tahanan listrik yang berhubungan dengan kandungan airnya.
Jika blok bahan tersebut dihubungkan dengan elektroda, dan kemudian
ditempatkan tanah basah di atasnya, maka blok bahan tersebut akan menyerap air
sampai mencapai kesetimbangan. Tahanan listrik blok ditentukan oleh kandungan air.
Hubungan antara pembacaan tahanan dan kandungan air dapat ditentukan melalui
kalibrasi. Akurasi pembacaan kelengasan dalam kisaran 1-15 bars.

3. Metode Tegangan
Tensiometer lapangan mengukur tegangan dimana air diikat/dipegang oleh
matriks tanah. Kisaran kemampuannya untuk mengukur kelengasan tanah antara 0 –
0.8 bar.
Ada pula yang disebut tension plate untuk kondisi di laboratorium. Tanah
ditempatkan pada piring porus kemudian dilakukan penghisapan (suction). Kisaran
ukurannya 0-1 bar.
Pressure membrane, menggunakan piring porous yang tahan sampai tekanan
100 bars.

SIFAT FISIK TANAH 47


DASAR-DASAR ILMU TANAH

4. Metode Neutron Probe (Metode Radioaktif Neutron)

Gambar 5. 19. Mekanisme pengukur kelembaban neutron. Alat tersebut, yang


memiliki sumber neutron cepat dan detector neutron lambat, diturunkan melalui
lubang tabung yang dibuat. Neutron di emisikan oleh sumber neutron (missal:
radium, atau americium-beryllium) pada kecepatan sangat tinggi (fast neutron).
Jika neutron ini bertabrakan dengan atom berukuran kecil seperti H yang
dikandung air, arah dan gerakannya berubah dan mereka kehilangan enerji.
Neutron yang diperlambat diukur dihitung oleh tabung detector dan scalar.
Pembacaan, berkaitan dengan kandungan air tanah.

5. 18. Pergerakan Air dalam Tanah

1. Pergerakan Air Jenuh

Rumus: V = K f (cm/jam)
V = total volume air yang dipindahkan (digerakkan) per satuan waktu; K =
konduktivitas hidraulik (cm/jam); f = gaya penggerak air (gaya yang menyebabkan air
bergerak) Æ f = ∆Ψ/L Æ f = ∆h/L

Faktor-faktor yang mempengaruhi konduktivitas hidraulik (K) tanah jenuh.


Semua faktor yang mempengaruhi ukuran dan konfigurasi pori tanah akan
mempengaruhi konduktivitas hidraulik.
Yang terutama adalah tekstur dan struktur, disamping itu kandungan bahan organik
tanah (BO) dan kandungan air dalam tanah juga mempengaruhi nilai K.

SIFAT FISIK TANAH 48


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 5. 20. Perbandingan kecepatan pergerakan air irigasi ke dalam tanah


geluh berpasir dan geluh berlempung. Catatan: kecepatan pergerakan air lebih
cepat pada geluh berpasir khususnya kea rah bawah.

2. Pergerakan Air Tak Jenuh


Pada kondisi lapangan pergerakan air tanah terjadi terutama pada kondisi
dimana pori tanah tidak jenuh air.
Pada tegangan rendah K > pada tanah pasiran daripada tanah lempungan,
sebaliknya pada tegangan tinggi K > pada tanah lempungan daripada pasiran. Hal itu
karena pada tanah bertekstur kasar pori-pori besar mendorong terjadinya aliran jenuh.
Sebaliknya tanah dengan pori-pori kecil mendorong terjadinya aliran tak jenuh.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Aliran Tak Jenuh


Terjadinya aliran tak jenuh juga sama dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi aliran air jenuh, yaitu perbedaan tegangan/hisapan lengas/air Æ
perbedaan potensial.
Perbedaan tegangan disebabkan oleh perbedaan kandungan lengas. Kandungan
air yang lebih tinggi menyebabkan perbedaan tegangan (perbedaan potensial) lebih
besar Æ aliran lebih cepat.

SIFAT FISIK TANAH 49


DASAR-DASAR ILMU TANAH

5. 19. Retensi Kelengasan Tanah di Lapangan

1. Kapasitas Menahan Air Maksimum


2. Kapasitas Lapangan
3. Titik Layu Permanen
4. Koefisien Higroskopik (air higroskopik)
5. Kelengasan vs tegangan.

Gambar 5. 21. Volume air dan udara dari 100 gr tanah geluh berdebu bergranulasi
baik pada berbagai tingkatan kelembaban.

SIFAT FISIK TANAH 50


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 5. 22. Hubungan umum antara karakteristik kelembaban tanah


dengan tekstur tanah.

SIFAT FISIK TANAH 51


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 5. 23. Perbandingan kelembaban tanah dengan persamaan


hisapan/tekanan (dalam bar), dikaitkan terhadap ketersediaan air relative
untuk tanaman.

Gambar 5. 24. Kurva Tekanan/tegangan kelembaban tiga tanah mineral. Kurva


menunjukkan hubungan yang diperoleh dengan mengeringkan sempurna tanah
jenuh secara perlahan-lahan.

SIFAT FISIK TANAH 52


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Pengambilan Air oleh Tanaman


Tampaknya ada dua fenomena yang mempelajari pengambilan air oleh
tanaman, yaitu: (a) pergerakan kapilar air tanah menuju akar tanaman, dan (b)
pertumbuhan akar tanaman ke arah lengas tanah.
1. Kecepatan Pergerakan Kapilar.
2. Kecepatan Perkembangan Akar.
3. Distribusi Akar.
4. Kontak Akar-Tanah.

Faktor-Faktor yang Mengendalikan Kecepatan Air ke dalam Tanah


¾ % pasir, debu, lempung (Clay) Î Tektur tanah
¾ Struktur tanah
¾ Jumlah bahan organik dalam tanah
¾ Kedalam tanah terhadap lapisan padas, batuan induk dan lapisan kedap lain
¾ Jumlah air dalam tanah
¾ Temperatur tanah
Kecepatan infiltrasi diklasifikasikan: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi
Hara-hara yang sering hilang oleh pelindian:
1. Ca Æ Jumlah yang besar
2. Mg, S,K Æ Terbesar berikutnya
3. N Æ NO3-
4. P
Mekanisme absorpsi air
Transpirasi
1. Absorpsi pasif

Air

2. Perluasan perakaran

SIFAT FISIK TANAH 53


DASAR-DASAR ILMU TANAH

3. Absorpsi aktif
• Adanya akumulasi garam pada perakaran

Jeluk pengambilan air


¾ Pada umumnya diambil pada jeluk dangkal
¾ Pada daerah kering Æ akar mencari air sp pada zona + 3m

Saat tanaman membutuhkan air

+ air

tanah
tanah
Layu sementara

Evapotranspirasi?
Air yang diserap
+ air

tanah tanah
Layu permanen

Penggunaan air konsumtif


Jumlah kehilangan air oleh evapotranspirasi (ET) + yang terkandung dalam
jaringan tanaman
(a) Evapotranspirasi (ET)

Evapotranspirasi Kehilangan air dari


tanah dan tanaman

(b) Efisiensi penggunaan air


Jumlah kebutuhan air (transpirasi, pertumbuhan, evapotranspirasi, drainase) Æ
untuk menghasilkan unit bahan berat Æ ukuran efisiensi penggunaan air.

SIFAT FISIK TANAH 54


DASAR-DASAR ILMU TANAH

5. 20. AERASI TANAH


Dua reaksi biologi paling penting yang melibatkan gas/udara yang terdapat
dalam tanah adalah:
(1) respirasi tanaman tingkat tinggi
(2) proses dekomposisi residu organik oleh mikroorganisme.

Walaupun berbeda dalam beberapa hal, kedua proses tersebut sama-sama


merupakan proses oksidasi komposisi/rangkaian organik. Reaksi umumnya dapat
digambarkan sebagai berikut:

[C] + O2 Æ CO2
Komposisi
Organik

Jadi, setiap proses di atas menggunakan O2 dan menghasilkan CO2.


Masalah aerasi tanah di lapangan
(1) Kelebihan kelembaban
Kondisi air tanah yang jenuh dapat menyebabkan mala-petaka terhadap tanaman
tertentu hanya dalam waktu singkat, terutama tanaman yang sebelumnya sudah
tumbuh pada kondisi aerasi yang baik.
Untuk pencegahan, dibutuhkan pembuangan air yang cepat baik dengan drainase
atau dengan aliran permukaan (run-off) terkendali.

(2) Pertukaran gas


Ketidak-cukupan pertukaran gas antara tanah dengan atmosfer bebas diatasnya
bergantung terutama pada dua faktor yaitu:
(a) kecepatan reaksi biokimia yang mempengaruhi gas tanah.
(b) kecepatan aktual gas bergerak masuk ke- dan keluar dari- tanah.
Makin cepat penggunakan O2 dan dengan sendirinya pelepasan CO2, makin
besar pula pertukaran pertukaran gas yang dibutuhkan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi reaksi biologi ini, seperti temperatur, residu organik, dll, sangat penting
dalam menentukan status udara tanah.
Pertukaran gas a dalam tanah dengan atmosfer difasilitasi oleh faktor yaitu: (a)
aliran masa (mass flow) Æ perbedaan tekanan , dan (b) difusi.Æ tekanan parsialnya.
Pengkarakteran Aerasi Tanah
Status aerasi tanah dapat dicirikan dalam tiga cara:
(1) kandungan O2 dan gas lainnya dalam atmosfer tanah,

SIFAT FISIK TANAH 55


DASAR-DASAR ILMU TANAH

(2) kecepatan difusi O2 (oxygen diffusion rate, ODR),


(3) potensial oksidasi-reduksi (redox)

(1) Oksigen (O2) Tanah


Jumlah O2 dalam tanah ditentukan oleh banyaknya pori berisi udara dan
proporsi dari pori tersebut yang terisi O2. Kedua parameter ini saling berhubungan,
karena apabila jumlah pori berisi udara terbatas, maka banyaknya O2 yang sedikit
dalam ruang tersebut akan cepat dikonsumsi oleh akar tanaman, dan mikrobia tanah,
serta CO2 dilepaskan.
Dalam atmosfer di atas tanah mengandung 21% O2, 0.03% CO2 , dan hampir
79% N2. Sebagai perbandingan udara tanah mengandung sama atau sedikit lebih
tinggi N2, tetapi mengandung O2 yang selalu lebih rendah dan CO2 yang lebih tinggi.
Kandungan O2 sedikit < 20% pada lapisan permukaan tanah dengan struktur yang
mantap dan banyak pori makronya. Kandungan O2 akan turun cepat sampai <5% atau
bahkan 0% dalam tanah lapisan bawah (subsoil) yang berdrainase jelek dengan sedikit
pori makro.
Terdapat hubungan yang berbalikan antara kandungan O2 dan CO2 dalam udara
tanah, yaitu kandungan O2 berkurang bila kandungan CO2 meningkat.
Kandungan CO2 dalam udara tanah larut dalam air tanah membentuk asam
karbonat (H2CO3). Asam ini secara umum berguna, khususnya dalam hubungannya
dengan pH dan kelarutan mineral-mineral tanah.

(2) Kecepatan Difusi Oksigen


Pengukuran status udara tanah yang terbaik, mungkin dinyatakan dalam
kecepatan difusi oksigen (ODR), yang menyatakan/menentukan kecepatan O2 dapat
diganti/diisi ulang apabila telah terpakai oleh respirasi akar tanaman atau oleh
mikroorganisme tanah, atau diganti oleh air.
ODR berkurang seiring dengan kedalaman tanah. Walaupun sampai
menggunakan udara atmosfer bebas dengan kandungan 21% O2, ODR pada 97 cm <
dari ½ kali ODR pada 11 cm. Apabila konsentrasi O2 yang digunakan lebih rendah,
maka ODR akan berkurang lebih cepat lagi.
Secara alami beberapa tanaman terpengaruhi oleh ODR yang rendah. Rumput-
rumputan cenderung lebih toleran terhadap ODR rendah daripada kacang-kacangan
(legume). Gula bit dan alfalfa membutuhkan ODR lebih tinggi daripada cengkih ladino
(ladino clover).

SIFAT FISIK TANAH 56


DASAR-DASAR ILMU TANAH

(3) Potensial Oksidasi-Reduksi (Redox) (Eh)


Jika suatu tanah memilki aerasi baik, maka tanah didominasi oleh
3+ 4+
bentuk/keadaan teroksida Fe-ferik (Fe ), Mn manganik (Mn ), nitrat (NO3-), dan sulfat
(SO42-). Dalam kondisi tanah berdrainase dan beraerasi buruk, maka elemen-elemen
tersebut didapatkan dalam bentuk tereduksi, yaitu: Fe-fero (Fe2+), Mn-mangano
(Mn2+), amonium (NH4+), dan sulfida (S2-).
Indikasi status oksidasi-reduksi dari suatu sistem (termasuk dalam tanah)
dinyatakan dengan potensial oksidasi-reduksi (redox potential) (=Eh), yang
memberikan pengukuran kecenderungan suatu sistem untuk mereduksi atau
mengoksidasi senyawa kimia, dan umumnya dinyatakan dalam volts (v) atau milivolts
(mv). Jika nilainya positif dan tinggi, menunjukkan kondisi oksidasi yang kuat.
Sebaliknya jika nilainya rendah dan bahkan negatif, maka elemen-elemen atau senyawa
kimia akan didapatkan dalam bentuk tereduksi.
Aerasi tanah mempunyai pengaruh yang nyata terhadap terdapatnya unsur-
unsur kimia khusus dalam tanah dan tentunya juga berkaitan dengan ketersediaan dan
tingkatan keracunan spesies-spesies kimia tersebut.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aerasi Tanah


Komposisi udara tanah sangat bergantung pada banyaknya pori udara tersedia,
bersama-sama dengan reaksi bio-kimia, dan pertukaran gas.
Porositas total tanah ditentukan oleh BD-nya. Dan itu berhubungan dengan
tekstur dan struktur tanahnya, dan bahan organik tanah.
Konsentrasi O2 dan CO2 dalam udara tanah sangat berhubungan dengan
aktivitas biologi dalam tanah. Komposisi mikrobial dari residu organik sangat
menentukan porsi utama CO2 yang terbentuk. Pemberian pupuk kandang (manur),
residu tanaman, atau lumpur pembuangan kotoran (sewage sludge) dalam jumlah
banyak, khususnya apabila kelembaban dan temperaturnya optimum, akan merubah
komposisi udara tanah. Pengaruhnya digambarkan pada Figure 4.5.

Pengaruh Aerasi Tanah terhadap Aktivitas Biologi


(1) Pengaruhnya terhadap Aktivitas Tanaman
Tanaman (tingkat tinggi) sangat dipengaruhi oleh aerasi tanah yang buruk
dalam 4 cara, yaitu:
(a) pertumbuhan tanaman, khususnya akar, terhambat. Lihat Tabel 4.3.
(b) penyerapan (absorpsi) nutrien/hara berkurang. Lihat Tabel 4.4.
(c) penyerapan air juga terhambat, dan

SIFAT FISIK TANAH 57


DASAR-DASAR ILMU TANAH

(d) pembentukan senyawa anorganik yang meracuni tanaman umumnya terjadi


pada kondisi aerasi yang buruk.

(2) Pengaruhnya terhadap Mikroorganisme


Dalam sebagaian besar tanah. Metabolisme mikrobial sangat berperan pada
respirasi, walaupun ketika tanaman tumbuh dengan cepat/sehat. Karena respirasi
membutuhkan O2 dan melepaskan CO2, mikroorganisme tanah sangat dipe-ngaruhi oleh
aerasi tanah.
Bukti nyata pengaruh aerasi tanah terhadap aktivitas mikrobial adalah
perombakan residu tanaman yang lambat pada daerah rawa (swampy areas).
Aerasi tanah juga menentukan macam mikroorganisme yang ada dalam tanah.
Jika O2 tersedia, terdapat mikroorga-nisme aerobik yang menggunakan O2 untuk
mengoksidasi bahan organik. Pada kondisi sebaliknya, mikroorganisme anaerobik
menjadi dominan dan akan mengkonsumsi O2 dalam senyawa-senyawa NO3, Fe2O3, dan
SO4, sehingga menimbulkan bentuk tereduksi dari senyawa tersebut.
Secara umum, kondisi yang menunjang bentuk-bentuk aerobik juga akan
menunjang juga pertumbuhan sebagian besar tanaman.

SIFAT FISIK TANAH 58


DASAR-DASAR ILMU TANAH

(3) Pemadatan Tanah dan Aerasi


Semua efek negatif pemadatan tanah tidak disebabkan oleh aerasi yang buruk.
Lapisan-lapisan tanah menjadi begitu padat sehingga menghambat pertumbuhan akar
walaupun jika kandungan O2 nya mencukupi dan tersedia.

SIFAT FISIK TANAH 59


DASAR-DASAR ILMU TANAH

SIFAT FISIK TANAH 60


DASAR-DASAR ILMU TANAH

SIFAT FISIK TANAH 61


DASAR-DASAR ILMU TANAH

SIFAT FISIK TANAH 62


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 5. 25. Skema keseimbangan radiasi pada siang dan malam hari pada
musim semi atau awal musim panas di daerah sub-tropis. Kurang lebih separuh
dari radiasi sinar matahari mencapai bumi, baik langsung maupun tidak, dari
radiasi atas bumi (sky radiation).

SIFAT FISIK TANAH 63


DASAR-DASAR ILMU TANAH

5. 21. TEMPERATUR TANAH

Temperatur tanah sangat mempengaruhi proses-proses fisika, kimia, dan biologi


yang terjadi dalam tanah. Dalam tanah yang dingin, kecepatan proses kimia dan
biologi lambat. Dekomposisi biologi mendekati tidak berubah, sehingga menghambat
kecepatan beberapa nutrien seperti N, P, S, dan Ca menjadi tersedia.
Pertumbuhan terbaik tanaman sangat bervariasi dalam hubungannya dengan
temperatur tanah. Sebagai contoh:
- perkecambahan jagung Î 7-10oC dan optimumnya ≈ 380C, walaupun ini bervariasi
pada kondisi temperatur udara dan kelembaban tanah yang berbeda.
- ubi kentang berkembang baik pada temperatur tanah 16-210C.
- Oats juga tumbuh baik pada temperatur tanah 210C, tetapi akar tanaman ini tumbuh
lebih baik jika temperatur tanahnya ≈ 150C.
- Pertumbuhan vegetatif apel dan peach yang optimum tercapai pada temperatur tanah
≈ 180C, sedang untuk citrus ≈ 250C. Pada daerah dingin, hasil beberapa sayuran
dan tanaman buah-buahan meningkat dengan penghangatan tanah (Figure 4.10).
Siklus hidup tanaman bunga dan ornamen juga dipengaruhi oleh temperatur tanah.
Umbi bunga Tulip membutuhkan pendinginan untuk pembentukan kuncup bunga di
awal musim dingin, walaupun perkembangan bungannya terhambat sampai tanah
menghangat pada musim semi berikutnya.

Penyerapan dan Kehilangan Energi Matahari


Banyaknya panas yang diserap tanah ditentukan terutama oleh banyaknya
radiasi efektif yang mencapai bumi. Hanya sebagian dari radiasi solar yang mencapai
tanah. Sisanya, sebelum mencapai bumi, dikembalikan kembali ke atmosfer oleh awan,
diserap oleh gas-gas atmosfer, atau disebarkan ke atmosfer.
Pada daerah arid yang relatif bebas awan, 75% radiasi solar mencapai
bumi/tanah. Sebaliknya, pada daerah humid hanya 35-45% yang mencapai tanah.
Rata-rata umum ≈ 50%.
Temperatur tanah pada daerah lereng yang menghadap ke arah tertentu juga
bervariasi berdasarkan waktu/ musim dan lintangnya.
Apakah suatu tanah dibiarkan terbuka atau ditutupi dengan vegetasi atau mulsa
merupakan faktor lain yang juga menentukan banyaknya radiasi soalr mencapai tanah.
Pengaruh hutan yang rapat/padat juga dapat diketahui. Tanah-tanah gundul/terbuka
akan menghangat dan mendingin lebih cepat daripada tanah-tanah yang ditutupi
vegetasi atau oleh mulsa tambahan/buatan.

SIFAT FISIK TANAH 64


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Panas Spesifik Tanah


Faktor lain yang mempengaruhi temperatur tanah adalah panas spesifik tanah
atau kapasitas thermalnya dibandingkan dengan kapasitas thermal air.
Panas spesifik dinyatakan sebagai perbandingan kuantitas panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan temperatur subtansi 10C (dari 150C ke 160C) dengan
panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur yang sama dari air. Sifat tanah ini
sangat penting dalam mengontrol temperatur tanah. Penyerap-an sejumlah panas yang
diberikan oleh tanah tidak menjamin kecepatan naiknya temparaturnya. Jika semuanya
sama, suatu tanah dengan panas spesifik tinggi menunjukkan perubahan temperatur
lebih lambat daripada tanah dengan panas spesifik rendah.
Kelembaban merupakan penyangga tanah dari perubahan temperatur yang
cepat. Dalam kondisi lapangan aktual, kandungan lengas tanah merupakan faktor
penentu (daripada faktor lainnya) energi yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur
tanah.
Panas Penguapan
Kelembaban tanah juga merupakan faktor yang penting dalm menentukan
jumlah panas yang digunakan dalam proses evaporasi air tanah. Penguapan terjadi
karena meningkatnya aktivitas molekul air tanah yang menyerap panas dari sekeli-
lingnya. Ini menghasilkan efek pendinginan, khususnya dipermukaan tanah dimana
evaporasi terjadi.
Penguapan 1 g air pada 200C membutuhkan ≈ 40 kalori.

Pergerakan Panas Dalam Tanah


Radiasi solar masuk kedalam profil tanah sebagian besar dengancara konduksi.
Konduksi panas dipengaruhi oleh beberapa faktor, tetapi yang terpenting adalah
kandungan air dalam lapisan tanah (kelengasan tanah). Panas lebih mudah 150 kali
bergerak melalui tanah ke air daripada tanah ke udara. Jiak kandungan air dalam tanah
meningkat, udara berkurang dan hambatan transfer panas juga berkurang.
Terjadinya perubahan-perubahan hampir selalu lebih kecil dalam tanah bagian
bawah, (subsoil). Di daerah sedang, permukaan tanah cenderung lebih hangat selama
musim panas, dan lebih dingin selama musim dingin daripada tanah bagian bawah,
khususnya horison bawah dari subsoil.

Pengendalian Temperatur Tanah


Terapat dua macam praktik manajemen tanah yang mempengaruhi temperatur
tanah, yaitu:

SIFAT FISIK TANAH 65


DASAR-DASAR ILMU TANAH

(a) yang mempertahankan macam penutup atau mulsa pada tanah, dan
(b) yang mengurangi kelebihan air tanah.
Efek dari keduanya memberikan implikasi biologi yang berarti.

(a) Mulsa dan Pengolahan Tanah.


Temperatur tanah dipengaruhi oleh penutup tanah dan khususnya oleh residu
organik dan mulsa macam lainnya yang ditempatkan pada permukaan tanah. Efek
penggunaan mulsa juga dipelajari terutama yang dikaitkan dengan praktik pengolahan
tanah yang mengikutinya. Praktik pengolahan tanah telah menyebabkan
terakumulasinya hampir semua residu tanaman di dekat permukaan. Pengaruh dari
pengolahan konservasi terhadap temperatur tanah digambarkan pada Figure 4.17.

Pengendalian Kelengasan Tanah


Tanah berdrainase buruk mempunyai panas spesifik yang tinggi, oleh karenanya
dibutuhkan sejumlah besar energi radiasi untuk menaikkan temperaturnya di awal
musim semi. Dan, karena kelebihan air tidak berperkolasi melalui tanah yang
berdrainase buruk ini, maka harus dibuang dengan cara pe-nguapan, suatu proses yang
mahal dalam pengertian penggunaan energi.
Seperti halnya terhadap udara tanah, pengaruh pengendalian air tanah terhadap
temperatur tanah juga nyata dimana-mana. Pengaturan air tampaknya merupakan
kunci terhadap praktik pengendalian temperatur tanah dilakukan dilapangan.

SIFAT FISIK TANAH 66


DASAR-DASAR ILMU TANAH

Gambar 5. 27. Pengaruh temperature tanah pada pertumbuhan awal tanaman


jagung bagian atas dan akar ketika temperature udara dipertahankan optimum
untuk pertumbuhan tanaman. Ternyata, jagung cukup sensitive terhadap
perbedaan temperature tanah.

SIFAT FISIK TANAH 67


DASAR-DASAR ILMU TANAH

SIFAT FISIK TANAH 68

Anda mungkin juga menyukai