Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AKHIR

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA


TAHUN AKADEMIK 2011/2012
PENANAMAN DAN PENERAPAN SILA KELIMA PANCASILA

DISUSUN OLEH:
WIDYA NOOR ZAIN AYUNING TYAS
(11.11.5223)
KELOMPOK E
11-S1TI-09
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRAKSI
Pancasila merupakan kristalisasi keluhuran bangsa Indonesia. Pancasila
berasal dari segala sesuatu dari bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila merupakan
segala sesuatu yang dipenuhi kebaikan bernilai positif.
Sila kelima dalam Pancasila adalah sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Sila ini menyadarkan tentang persamaan hak dan kewajiban bagi setiap
warga negara Indonesia. Sila ini menegaskan kepada setiap warga negara untuk
menghilangkan perbedaan dan diskriminasi. Memunculkan kerukunan dan gotong
royong. Serta Saling hormat-menghormati antar sesama.
Sama seperti sila-sila lainnya, sila kelima juga harus diterapkan seluruh warga
negara Indonesia dalam bermasyarakat agar dapat mencapai cita-cita luhurnya.
Bagaimana dalam setiap kehidupan terdapat masalah, di sana terdapat pula jalan
keluarnya. Usaha-usaha warga negara mewujudkan perdamaian dunia pasti memiliki
halangan, tapi usaha-usaha untuk mengatasi akan muncul dengan kesadaran diri.

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAKSI ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN


2.1. Penanaman dan Penerapan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia ...................................................................................... 3
2.2. Penyimpangan-penyimpangan Nilai Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia ......................................................................... 4
2.3. Cara-cara Mengatasi Penyimpangan-penyimpangan Nilai Sila Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia ......................................... 5

BAB III. PENUTUP


3.1. Kesimpulan .................................................................................. 6

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang telah diketahui, Pancasila berasal dari nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia dan juga merupakan pribadi dan pandangan hidup bangsa yang telah
tercantum di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Seluruh isi Pancasila
sejak awal sudah mengakar kuat di jiwa setiap bangsa Indonesia. Walau tidak semua
masyarakat Indonesia menyadari penuh pemikiran dan nilai-nilai luhur Pancasila.
Bagaimana beberapa sikap yang dimunculkan masyarakat mengarah ke
penyimpangan nilai sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia muncul seperti
tidak dapat dielakkan. Muncul dengan mudahnya dan begitu sulit dihapuskan tanpa
kesadaran setiap individu dalam masyarakat. Bukannya tanpa bekal, tapi mereka
seolah lupa akan nilai-nilai Pancasila yang sudah ditanamkan sejak kecil oleh
keluarga dan lingkungan mereka.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang digunakan untuk memahami nilai-nilai
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yaitu:
1. Apakah nilai-nilai sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sudah
tertanam dan diterapkan seluruh masyarakat Indonesia?
2. Bagaimanakah penyimpangan-penyimpangan nilai-nilai sila keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia?
3. Bagaimanakah cara mengatasi penyimpangan-penyimpangan nilai-nilai sila
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apakah nilai-nilai sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia sudah tertanam dan diterapkan seluruh masyarakat Indonesia.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah penyimpangan-penyimpangan nilai-nilai
sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Untuk mengetahui bagaimanakah cara mengatasi penyimpanganpenyimpangan nilai-nilai sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
(Sosiologis)

2.1 Penanaman dan Penerapan Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh


Rakyat Indonesia.
Seluruh nilai-nilai kelima sila di Pancasila diajarkan dan ditanamkan sejak
masa kanak-kanak melalui lembaga nonformal seperti keluarga dan lingkungan
ataupun lembaga formal seperti sekolah. Pembelajaran tentang Pancasila selalu ada di
setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Pengajaran ini mengarah pada penerapan
nilai-nilai Pancasila yang telah diajarkan pada lingkungan di sekitarnya. Hampir
semua masyarakat Indonesia mendapatkan bekal tentang Pancasila, kecuali beberapa
individu yang kurang beruntung tidak mendapatkan pengajaran mengenai nilai-nilai
Pancasila. Sering kali dikarenakan oleh keluarga yang acuh tidak acuh bahkan
memang tidak memiliki bekal tentang Pancasila. Dapat juga dikarenakan kekurangan
hingga tidak dapat memperoleh pengajaran itu di sekolah.
Lingkunganlah yang berpengaruh sangat besar terhadap penerapan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan tiap individu dari masyarakat Indonesia. Lingkungan
yang baik dan yang mengajarkan hal yang baik tentu menghasilkan individu yang
baik dan dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila. Sebaliknya, lingkungan yang buruk
dan mengajarkan hal yang buruk tentu menghasilkan individu yang sulit menerapkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.

2.2 Penyimpangan-Penyimpangan Nilai Sila Keadilan Sosial bagi


Seluruh Rakyat Indonesia.
Penyimpangan-penyimpangan nilai sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia yang terjadi di masyarakat sering kali tidak disadari bahkan dianggap hal
biasa. Pelaku dan korban penyimpangan bahkan ada yang sama sekali tidak
menyadari telah terlibat dalam penyimpangan itu. Banyak contoh-contoh yang dapat
kita lihat di sekitar kita, seperti:
a. Seorang anak yang ayah dan ibunya berasal dari suku atau ras yang berbeda.
Anak tersebut sering kali tidak diterima oleh kedua belah pihak keluarga
orang tuanya. Bagi pihak A, anak itu dianggap B. Sebaliknya bagi pihak B,
anak itu dianggap A. Tidak sedikit anak-anak berdarah campuran yang merasa
minder dan tersisih, bahkan mengarahkan menjadi pribadi yang negatif.
b. Orang-orang yang memiliki keturunan bangsa lain (tidak asli Indonesia) juga
sering diperlakukan berbeda. Tidak hanya disisihkan, juga diperlakukan tidak
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hingga mereka sampai harus membatasi
diri hanya pada kelompok mereka saja yang memiliki latar belakang sama.
c. Seseorang yang menganut agama minoritas di suatu daerah mengalami
diskriminasi dan pengucilan oleh para penganut agama mayoritas.
d. Para transmigran/pendatang yang tidak diterima penduduk asli hanya karena
mereka bukan berasal dari daerah yang sama dan dianggap tidak memiliki hak
dan derajat apapun di mata penduduk asli.
e.

Iklan-iklan produk kecantikan/perawat tubuh yang tanpa disadari sudah


mendiskrimasi para wanita, secara tidak langsung dikatakan seorang wanita
yang sempurna adalah wanita berkulit putih, berwajah putih bersih, berambut
panjang dan bertubuh langsing serta tinggi. Para konsumen wanita pun lebih
peduli memutihkan wajah dan kulitnya, bukan merawatnya. Bahkan pada
wanita yang warna kulitnya merupakan warna khas wanita Indonesia yang
sawo matang.
4

f. Seleksi-seleksi perguruan tinggi dari tiap daerah yang sering lebih


mementingkan kandidat dari daerahnya walau kandidat dari daerah lain lebih
layak dalam memenuhi standar yang ditetapkan. Apa lagi jika kandidat dari
luar daerah tersebut berasal dari daerah kecil yang masih belum bisa
menyelenggarakan seleksi di daerah sendiri hingga individu-individu di
daerah-daerah kecil lebih sulit berkembang.

2.3 Cara-Cara Mengatasi Penyimpangan-Penyimpangan Nilai Sila


Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyimpanganpenyimpangan nilai sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang terjadi di
masyarakat Indonesia. Baik yang dapat dilakukan secara individu atau berkelompok.
Pencegahan merupakan cara awal yang paling penting. Menanamkan nilainilai Pancasila sejak dini dapat lebih memberikan pertahanan dibandingkan
seseorang yang tanpa bekal nilai-nilai luhur Pancasila. Dengan adanya pengetahuan,
tentu seseorang akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan dalam hidupnya.
Keluarga yang harmonis, penuh perhatian dan kasih sayang akan memberikan
rasa aman pada seseorang dan tidak membuatnya mencari ketenangan di luar yang
riskan dengan pengaruh buruk dan kejahatan. Orang tua yang memperhatikan dan
mengawasi anak-anaknya memiliki pengaruh besar dalam menjaga kestabilan anakanaknya. Anak-anak yang terawasi dan terjaga akan bersikap positif seperti nilai-nilai
luhur yang ditanamkan padanya.
Lingkungan sekitar yang kondusif juga memberikan pengaruh yang besar.
Lingkungan yang dipenuhi atmosfer keagamaan dan kebersamaan mampu
menghambat efek-efek negatif yang sering kali memiliki efek yang begitu kuat saat
berhasil mempengaruhi seseorang. Lingkungan tersebut tidak hanya lingkungan di
sekitar rumah, tapi juga termasuk teman-teman dan sekolah tempat seseorang itu
berada sehari-harinya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai penanaman dan penerapan nilai-nilai
sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, didapatkan bahwa
masih banyak kekurangan-kekurangan dalam hal penanaman nilai-nilai
Pancasila pada masyarakat Indonesia. Begitu pula pada penerapan nilainilai Pancasila di kehidupan masyarakat yang masih memerlukan banyak
perbaikan dalam berbagai unsur.

Anda mungkin juga menyukai