endapan yg relatif lepas (loose) yg terletak di atas batuan dasar (bedrock) Proses pelapukan batuan atau proses geologi lainnya yg tjd di permukaan bumi emmbentuk tanah Pembentukan tanah : - proses fisik - proses kimia Proses fisik tjd krn pengaruh: Erosi Angin air, Es Manusia Perubahan suhu / cuaca Proses Kimia terjadi karena pengaruh: • Hidrolisis Reaksi antara mineral silikat dan asam (larutan mengandung ion H+) dimana memungkinkan pelarut mineral silikat dan membebaskan kation logam dan silika. • Hidrasi Proses penambahan air pada suatu mineral sehingga membentuk mineral baru • Oksidasi Berlangsung pada besi atau manganyang pada umumnya terbentuk pada mineral silikat seperti biotit dan piroksen. • Reduksi Terjadi dimana kebutuhan oksigen lebih banyak dari pada Oksigen yang tersedia • Pelarutan Mineral Pelarutan mineral yang terjadi mudah larut seperti kalsit, dolomit dan gipsum oleh air hujan selama pelapukan akan cenderung terbentuk komposisi baru • Penggantian Ion Proses dalam pelapukan dimana ion dalam larutan seperti pergantian Na oleh Tanah residual: Tanah hasil pelapukan yg msh berada di tempat asalnya Tanah terangkut (transported soil) : tanah yg sudah berpindah tempatnya Lempung: jenis tanah yg bersifat kohesif dan plastis Pasir : tanah yg tdk kohesif dan tdk plastis Lihat gbr klasifikasi butiran tanah pada Hardiyatmo (2006:2) Ukuran partikel tanah bervariasi dari 100 mm << hingga <<0,001 mm Batas-batas interval ukuran dikeluarkan oleh: Unified Soil Clasification System, ASTM, MIT & International Nomenclature Ilmu Mekanika Tanah:
ilmu yang akan mendasari analisis dan desain
perencanaan suatu pondasi. Mekanika tanah adalah ilmu yang mempelajari perilaku tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya- gaya yang bekerja. Sedangkan Teknik Pondasi merupakan aplikasi prinsip-prinsip Mekanika Tanah dan Geologi., yang digunakan dalam perencanaan dan pembangunan pondasi seperti gedung, jembatan, jalan, bendung dan Iain-lain.
Oleh karena itu perkiraan dan pendugaan
terhadap kemungkinan adanya penyimpangan di lapangan dari kondisi ideal pada mekanika tanah sangat penting dalam perencanaan pondasi yang benar. Pengelompokan jenis tanah dalam praktek berdasarkan campuran butir:
(1)Tanah berbutir kasar
adaiah tanah yang besar butir-butir tanahnya berupa pasir dan kerikil. (2) Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya bertipe lempung dan lanau. (3) Tanah organik adaiah tanah yang cukup banyak mengandung bahan-bahan organik. Pengelompokan tanah berdasarkan sifat lekatannya: (1) Tanah Kohesif: adaiah tanah yang mempunyai sifat lekatan antara butir-butirnya. (tanah lempungan = mengandung lempung cukup banyak). (2). Tanah Non Kohesif : adaiah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara butir-butirny a. (hampir tidak mengandung lempung misal pasir). (3). Tanah Organik : adaiah tanah yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan organik. (sifat tidak baik). Berat Vol Tanah dan Hubungan-hubungan nya Segumpal tanah dpt tdr dr 2 atau 3 bagian Tanah kering (2 bagian) butir2 tanah dan pori2 udara Tanah yg jenuh (2 bag): bag. padat/butiran & air pori Tanah yg tdk jenuh (3 bag): bag padat (butiran), pori2 udara & air pori W = Ws +Ww V = Vs + Vw + Va Vv = Vw + Va Berat udara (Wa) = 0 Hubungan2 volume yg sering digunakan dlm mekanika tanah : kadar air (w), angka pori (e), porositas (n), & derajat kejenuhan (S) Kadar air (w) = (Ww / Ws) . 100% W = Ww +Ws +Wa (dgn Wa = 0), bila Vol udara (Va )= 0, mk tanah menjadi jenuh • Berat vol kering (γd) : Tabel 1.1: Berat jenis tanah Macam tanah Berat jenis (Gs) Kerikil 2,65 - 2,68 Pasir 2,65 - 2,68 Lanau anorganik 2,62 - 2,68 Lempung organik 2,58 - 2,65 Lempung anorganik 2,68 - 2,75 Humus 1,37 Gambut 1,25 - 1,80 Tabel 1.2: Derajat kejenuhan & Kondisi Tanah
Keadaan Tanah Derajat kejenuhan (S)
Tanah kering 0 Tanah agak lembab > 0 - 0,25 Tanah lembab 0,26 - 0,50 Tanah sangat lembab 0,51 - 0,75 Tanah basah 0,76 - 0,99 Tanah jenuh air 1 Berat vol basah / lembab: γb= Gs.γw . (1+w) 1 +e Berat vol jenuh air (S=100%)
γ sat = γw . (Gs + e) 1+e Bila tanah terendam air, berat vol apung / berat vol efektif dinyatakan sbg γ' dengan : γ' = (Gs - 1) . γw = γ sat - γw 1+e γw = 1t/m3 atau 9,81 kN/m3 Kerapatan relatif (Dr):
γd (max) = Gs. γw atau e(min) = Gs. γw - 1
1+e(min) γd(max) e(max) = Gs. γw - 1 γd(min) Kerapatan relatif (%); Dr = γd(max) . γd - γd(min) γd γd(max) - γd(min) Kepadatan relatif (Rc): Rc = γd / γd(max) = Ro = 80 + 0,2 . Dr 1 - Dr . (1-Ro) Contoh Soal: 1) Pd kondisi di lap, tanah mempunyai vol 10 cm3 & berat basah 18 gram. Berat tanah kering oven adl 16 gram. Jika berat jenis tanah Gs=2,71. Hitung: kadar air (w), berat vol basah (γb), berat vol kering (γd), angka pori (e), porositas (n), dan derajat kejenuhan (S). Catt: berat vol air 1 gr/cm3 2) Data dr pengujian di lab pd benda uji jenuh menghasilkan angka pori e = 0,45 dan berat jenis Gs = 2,65. Untuk keadaan ini, tentukan berat vol basah (γb) dan kadar airnya ! 3) Dari lokasi pengambilan bahan timbunan, diperoleh data bahwa angka pori tanah tsb e=1,2. Jika jumlah material yg dibutuhkan utk timbunan 15000 m3 dgn angka pori e =0,8. Berapakah juml material yg harus disediakan pd lokasi pengambilan ? 4) Proyek bendungan memerlukan tanah padat 200000 m3 dgn angka pori e=0,60. Dari peta terlihat 2 lokasi yg memungkinkan utk pengambilan tanah ini. Dari survei di kedua lokasi diperoleh data sbb: Lokasi Angka Upah angkutan pengambilan pori (e) per m3