Anda di halaman 1dari 25

Lydia Darmiyanti, ST, MT

Tanah:

Himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-


endapan yg relatif lepas (loose) yg terletak di atas
batuan dasar (bedrock)
Proses pelapukan batuan atau proses geologi lainnya
yg tjd di permukaan bumi emmbentuk tanah
Pembentukan tanah : - proses fisik
- proses kimia
Proses fisik tjd krn pengaruh:
Erosi
Angin
air,
Es
Manusia
Perubahan suhu / cuaca
Proses Kimia terjadi karena pengaruh:
• Hidrolisis
Reaksi antara mineral silikat dan asam (larutan mengandung ion H+) dimana
memungkinkan pelarut mineral silikat dan membebaskan kation logam dan
silika.
• Hidrasi
Proses penambahan air pada suatu mineral sehingga membentuk mineral baru
• Oksidasi
Berlangsung pada besi atau manganyang pada umumnya terbentuk pada
mineral silikat seperti biotit dan piroksen.
• Reduksi
Terjadi dimana kebutuhan oksigen lebih banyak dari pada Oksigen yang tersedia
• Pelarutan Mineral
Pelarutan mineral yang terjadi mudah larut seperti kalsit, dolomit dan gipsum
oleh air hujan selama pelapukan akan cenderung terbentuk komposisi baru
• Penggantian Ion
Proses dalam pelapukan dimana ion dalam larutan seperti pergantian Na oleh
Tanah residual:
Tanah hasil pelapukan yg msh berada di tempat
asalnya
Tanah terangkut (transported soil) : tanah yg sudah
berpindah tempatnya
Lempung: jenis tanah yg bersifat kohesif dan plastis
Pasir : tanah yg tdk kohesif dan tdk plastis
Lihat gbr klasifikasi butiran tanah pada Hardiyatmo
(2006:2)
Ukuran partikel tanah bervariasi dari 100 mm <<
hingga <<0,001 mm
Batas-batas interval ukuran dikeluarkan oleh: Unified
Soil Clasification System, ASTM, MIT & International
Nomenclature
Ilmu Mekanika Tanah:

ilmu yang akan mendasari analisis dan desain


perencanaan suatu pondasi.
Mekanika tanah adalah ilmu yang mempelajari
perilaku tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh
tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya-
gaya yang bekerja.
Sedangkan Teknik Pondasi merupakan
aplikasi prinsip-prinsip Mekanika Tanah
dan Geologi., yang digunakan dalam
perencanaan dan pembangunan pondasi
seperti gedung, jembatan, jalan, bendung
dan Iain-lain.

Oleh karena itu perkiraan dan pendugaan


terhadap kemungkinan adanya
penyimpangan di lapangan dari kondisi
ideal pada mekanika tanah sangat penting
dalam perencanaan pondasi yang benar.
Pengelompokan jenis tanah dalam praktek berdasarkan
campuran butir:

(1)Tanah berbutir kasar


adaiah tanah yang besar butir-butir tanahnya berupa
pasir dan kerikil.
(2) Tanah berbutir halus
adalah tanah yang sebagian besar butir-butir
tanahnya bertipe lempung dan lanau.
(3) Tanah organik
adaiah tanah yang cukup banyak mengandung
bahan-bahan organik.
Pengelompokan tanah berdasarkan sifat
lekatannya:
(1) Tanah Kohesif: adaiah tanah yang mempunyai sifat
lekatan antara butir-butirnya. (tanah lempungan
= mengandung lempung cukup banyak).
(2). Tanah Non Kohesif : adaiah tanah yang tidak
mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara
butir-butirny a. (hampir tidak mengandung
lempung misal pasir).
(3). Tanah Organik : adaiah tanah yang sifatnya sangat
dipengaruhi oleh bahan-bahan organik. (sifat
tidak baik).
Berat Vol Tanah dan Hubungan-hubungan nya
Segumpal tanah dpt tdr dr 2 atau 3 bagian
Tanah kering (2 bagian) butir2 tanah dan pori2 udara
Tanah yg jenuh (2 bag): bag. padat/butiran & air pori
Tanah yg tdk jenuh (3 bag): bag padat (butiran),
pori2 udara & air pori
W = Ws +Ww
V = Vs + Vw + Va
Vv = Vw + Va
Berat udara (Wa) = 0
Hubungan2 volume yg sering digunakan dlm
mekanika tanah : kadar air (w), angka pori (e),
porositas (n), & derajat kejenuhan (S)
Kadar air (w) = (Ww / Ws) . 100%
W = Ww +Ws +Wa (dgn Wa = 0), bila Vol udara
(Va )= 0, mk tanah menjadi jenuh
• Berat vol kering (γd) :
Tabel 1.1: Berat jenis tanah
Macam tanah Berat jenis (Gs)
Kerikil 2,65 - 2,68
Pasir 2,65 - 2,68
Lanau anorganik 2,62 - 2,68
Lempung organik 2,58 - 2,65
Lempung anorganik 2,68 - 2,75
Humus 1,37
Gambut 1,25 - 1,80
Tabel 1.2: Derajat kejenuhan & Kondisi Tanah

Keadaan Tanah Derajat kejenuhan (S)


Tanah kering 0
Tanah agak lembab > 0 - 0,25
Tanah lembab 0,26 - 0,50
Tanah sangat lembab 0,51 - 0,75
Tanah basah 0,76 - 0,99
Tanah jenuh air 1
Berat vol basah / lembab:
γb= Gs.γw . (1+w)
1 +e
 Berat vol jenuh air (S=100%)

γ sat = γw . (Gs + e)
1+e
 Bila tanah terendam air, berat vol apung / berat vol
efektif dinyatakan sbg γ' dengan :
γ' = (Gs - 1) . γw = γ sat - γw
1+e
γw = 1t/m3 atau 9,81 kN/m3
 Kerapatan relatif (Dr):

 γd (max) = Gs. γw atau e(min) = Gs. γw - 1


1+e(min) γd(max)
e(max) = Gs. γw - 1
γd(min)
Kerapatan relatif (%);
Dr = γd(max) . γd - γd(min)
γd γd(max) - γd(min)
Kepadatan relatif (Rc):
Rc = γd / γd(max) = Ro = 80 + 0,2 . Dr
1 - Dr . (1-Ro)
Contoh Soal:
1) Pd kondisi di lap, tanah mempunyai vol 10 cm3 &
berat basah 18 gram. Berat tanah kering oven adl 16
gram. Jika berat jenis tanah Gs=2,71. Hitung: kadar
air (w), berat vol basah (γb), berat vol kering (γd),
angka pori (e), porositas (n), dan derajat kejenuhan
(S). Catt: berat vol air 1 gr/cm3
2) Data dr pengujian di lab pd benda uji jenuh
menghasilkan angka pori e = 0,45 dan berat jenis Gs =
2,65. Untuk keadaan ini, tentukan berat vol basah (γb)
dan kadar airnya !
3) Dari lokasi pengambilan bahan timbunan, diperoleh
data bahwa angka pori tanah tsb e=1,2. Jika jumlah
material yg dibutuhkan utk timbunan 15000 m3 dgn
angka pori e =0,8. Berapakah juml material yg harus
disediakan pd lokasi pengambilan ?
4) Proyek bendungan memerlukan tanah padat 200000 m3
dgn angka pori e=0,60. Dari peta terlihat 2 lokasi yg
memungkinkan utk pengambilan tanah ini. Dari survei
di kedua lokasi diperoleh data sbb:
Lokasi Angka Upah angkutan
pengambilan pori (e) per m3

I 0,90 Rp. 3000

II 1,65 Rp. 2500

Pilihlah tempat pengambilan yg lebih ekonomis


Lydia Darmiyanti, ST, MT

Anda mungkin juga menyukai