Pengelompokan Tanah
- Tanah berbutir kasar : Kerikil dan pasir
- Tanah berbutir halus : lanau dan lempung
Rentang batas ukuran butiran tanah
Unified Soil
Classification
Halus, yaitu lanau dan lempung
System (US 76,2 – 4,75 4,75 – 0,075
<0,0075
Bureau of
Reclamation)
Mineral Lempung
› Merupakan koloid dengan ukuran sangat kecil (<1 mikron)
› Masing-masing koloid terlihat seperti lempengan-lempengan kecil
yang terdiri dari lembaran-lembaran kristal yang memiliki struktur
atom yang berulang.
› Lembaran-lembaran kristal tersebut:
- Silica sheet → terdiri dari unit dasar silika tetrahedra
- Oktahedra sheet/lembaran gibbsite → terdiri dari unit dasar
alumina oktahedra
a. Silika tetrahedra
b. Lembaran silika
c. Aluminium oktahedra
d. Lembaran oktahedra
Mineral Lempung
Kaolinite Illite Montmorillonite
Perilaku Partikel Tanah Lempung
› Permukaan butiran lempung bermuatan negative
› Pada tanah lempung kering muatan negatif tersebut diimbangi
cation bermuatan positif : Ca++, Mg++, Na+, K+ dengan gaya tarik
elektrostatik
› Apabila air ditambahkan :
cation dengan sedikit anion → mengapung sekeliling butiran
lempung → Lapisan cation tersebut dinamakan “diffuse double layer”
› Partikel air yang melekat pada permukaan partikel lempung disebut
“double layer water”
› Bagian yang paling dekat dengan permukaan partikel lempung
disebut “adsorbed water”
2-KOMPOSISI TANAH
Ket:
Vs = volume solid
Vw = volume air
Va = volume udara
Vv = volume pori
a. Elemen tanah yang mempunyai volume V dan berat total W;
b. Hubungan berat dan volumenya (Wv=0)
B. Parameter Fisik Tanah
Hubungan volume yang biasa digunakan dalam mekanika tanah adalah angka pori,
porositas, derajat kejenuhan
𝑉𝑣
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑜𝑟𝑖 𝑒 =
𝑉𝑠
𝑉𝑤
𝐷𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ𝑎𝑛 % 𝑆𝑟 = 𝑥100
𝑉𝑣
Hubungan Berat dan Volume
𝑊
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒, 𝛾 =
𝑉
Berat volume dinyatakan dalam berat butiran padat, kadar air dan volume
total:
𝑊𝑤
𝑊 𝑊𝑠 + 𝑊𝑤 𝑊𝑠 1 +
𝛾= = = 𝑊𝑠 = 𝑊𝑠(1 + 𝑤)
𝑉 𝑉 𝑉 𝑉
Jika,
𝑊𝑠
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔, 𝛾𝑑 =
𝑉
Maka hubungan antara berat volume, berat volume kering dan kadar air:
𝛾
𝛾 = 𝛾𝑑 1 + 𝑤 → 𝛾𝑑 =
(1 + 𝑤)
Kombinasi tiga fase tanah
Karena volume
butiran padat=1,
maka Volume
pori=e
Ɣw=9,81 kN/m2=1
g/cm3 atau 62,4
lb/ft2
𝛾𝑠
𝐺𝑠 =
𝛾𝑤
𝑊𝑤 𝑊𝑤
𝛾𝑤 = 𝑉𝑤 = ...... (1)
𝑉𝑤 𝛾𝑤
𝑊𝑠
𝛾𝑠 =
𝑉𝑠
Untuk Vs=1 → ɣs=Ws
Jadi:
𝑊𝑠
𝐺𝑠 = 𝑊𝑠 = 𝐺𝑠 𝑥 𝛾𝑤
𝛾𝑤
𝑊𝑤
𝑤= 𝑊𝑤 = 𝑤 𝑥 𝑊𝑠 = 𝑤 𝑥 𝐺𝑠 𝑥 ɣ𝑤 ...... (2)
𝑊𝑠
Bila:
𝑊𝑤
𝑊𝑤 = 𝑤 𝑥 𝐺𝑠 𝑥 ɣ𝑤 = 𝑤𝐺𝑠
𝑉
Berat jenis tanah yang
biasa diambil sebesar 2,7
C. BERAT VOLUME
KERING = Ɣd
B. DENSITAS/ BERAT
VOLUME = Ɣ
Dengan menuliskan definisi
berat volume dan berat volume
kering, maka:
D. DERAJAT KEJENUHAN = SR
Maka,
Elemen tanah jenuh dengan volume solid/butiran tanah = 1
E. BERAT VOLUME TANAH JENUH, ɣsat
Jika sampel tanah dalam keadaan jenuh air, yaitu ruang-ruang pori terisi penuh oleh air, maka
hubungan berat jenis jenuh (saturated unit weight, ɣsat) dapat dinyatakan:
1. Sebuah contoh tanah lempung jenuh berbentuk silinder dengan keterangan sbb:
Panjang= 76 mm
Diameter= 38 mm
Berat= 154 gram
Setelah dikeringkan dalam oven, beratnya menjadi 107 gram
Tentukan berat volume, berat volume kering, kadar air, angka pori, porositas
2. Sebutkan perbedaan angka pori dan porositas. Apakah hubungan kedua parameter
tersebut?
1. Untuk mengetahui sifat-sifat tanah lempung yang telah dipadatkan, permukaan tanah
digali dan volume lubang tersebut telah dihitung, yaitu 0,30 m3. Tanah galian tersebut
langsung ditimbang dan memiliki berat 506,3 kg. Tanah tersebut kemudian diletakkan ke
dalam oven untuk dikeringkan, berat kering 386,2 kg. Berat jenis telah diukur, yaitu 2,69.
Tentukan berat volume, berat volume kering, kadar air, angka pori, porositas, derajat
kejenuhan