Anda di halaman 1dari 17

DIAGRAM FASE TANAH

KELOMPOK 5

AFI LAYINA AFIDA


ANGELO DANIEL
ANINDYAR YUNIRA A P
AZHAR FADILAH
BAYU FIRMANSYAH
BRIANAFI SINARO
FASE TANAH
Secara umum, tanah dapat terdiri dari dua atau tiga
bagian, kemungkinan tersebut adalah:

• Tanah kering, hanya terdiri dari dua bagian, yaitu


butir-butir tanah dan pori-pori udara.

• Tanah jenuh, terdiri dari dua bagian, yaitu bagian


padat atau butiran dan air pori.

• Tanah tidak jenuh, terdiri dari tiga bagian, yaitu


bagian padat atau butiran, pori-pori udara, dan air
pori.
DIAGRAM FASE TANAH

Gambar 1 Diagram Fase Tanah


sumber : Hardiyatmo, H.C. 2002, Mekanika Tanah 1

Gambar 2a  memperlihatkan elemen tanah yang mempunyai volume V dan berat total W,


Gambar 2b  memperlihatkan hubungan berat dan volumenya.
Dari gambar tersebut dapat dibentuk persamaan berikut :
W  =  WS  +  WW      ( 1 )
dan
V  =  Vs  +  Vw  +  Va       ( 2 )
V­v  =  Vw  +  Va       ( 3 )
dengan :
Ws     =  berat butiran padat
Vw     =  berat air
Vs      =  volume butiran padat
Vw     =  volume air
Va      =  volume udara
Wa (berat udara) dianggap sama dengan nol.
Kadar Air (w)
Kadar air adalah perbandingan antara berat air (WW) dengan berat butiran
tanah (WS), kadar air dinyatakan dalam persen .

Ww
w x100%
Ws
Kadar Pori (e)
Kadar pori (e) didefinisikan sebagai perbandingan antara volume
rongga dengan volume butiran tanah (Vs).
Vv
e
Vs

 
Porositas (n)
Porositas (n) adalah perbandingan antara volume rongga /
pori dengan volume keseluruhan

Vv
n  x100%
Vt

=1
Maka Porositas
Derajat Kejenuhan (S)
Derajat kejenuhan (S) adalah perbandingan
volume air (Vw) dengan volume rongga/pori (Vv)

Vw
S  x100%
Vv
Bila tanah dalam keadaan jenuh air, maka S = 1

Tabel 2 Derajat kejenuhan dan kondisi tanah

Keadaan Tanah Derajat Kejenuhan Tanah


S
Tanah Kering 0
Tanah Agak Lembab > 0 – 0,25
Tanah Lembab 0,26 – 0,50
Tanah Sangat Lembab 0,51 – 0,75
Tanah Basah 0,76 – 0,99
Tanah Jenuh Air 1
Contoh sederhana :
a. e
b. n
c. S

0,5 dm3 udara


Penyelesaian:
1 dm3
d. e= = =1 0,5 dm3
air
e. n = x 100 %
= x 100% = 50% butiran
1 dm 3
c. S = x 100%
=
Kerapatan Menyeluruh

Kerapatan menyeluruh adalah perbandingan antara berat butiran tanah


termasuk air dan udara dengan volume total ().

Wt
 
Vt

Satuan: kN/m3, N/m3


Kerapatan Kering (d)
Kerapatan kering (d) adalah berat volume tanah dalam
keadaan kering antara berat butiran (Ws) dengan volume
total ()

Ws
d 
Vt
Kerapatan Butiran ()
Kerapatan butiran () adalah perbandingan antara berat butiran (Ws)
dengan volume butiran (Vs).

Ws
s 
Vs

Satuan: kN/m3
Berat Jenis (Specific Gravity) Tanah (Gs)

Berat spesifik atau berat jenis (specific gravity) tanah (Gs) adalah
perbandingan antara berat volume butiran padat (), dengan berat volume
air ()

s
Gs 
w
Tabel 1 Berat jenis tanah (specific gravity)
Macam tanah Berat jenis (Gs)
Kenkil 2.65- 2,68
Pasir 2.65- 2,68
Ianau Anorganik 2.65- 2,68
Lempung Organic 2.58- 2.65
Lempung Anorganik 2.68 - 2. 75
Humus 1,37
Gambut 1.25 - 1.80
Kepadatan Relatif
Kerapatan relatif (Dr) umumnya dipakai untuk menunjukkan tingkat
kerapatan tanah granuler (berbutir kasar) di lapangan. Kerapatan relatif
dinyatakan dalam persamaan:

Dengan :
emak = kemungkinan angka pori maksimum
emin = kemungkinan angka pori maksimum
e = angka pori pada kondisi tertentu di lapangan
Dari persamaan-persamaan tersebut .di atas dapat dibentuk hubungan antara
masing-masing persamaan, yaitu:

a. Berat volume basah dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:

b. Untuk tanah jenuh

c. Bila tanah terendam air, berat volume apung atau berat volume efektif dinyatakan
sebagai dengan:

Atau,bila tanah jenuh :


=
Dengan = 1000 kg/atau 9,81 kN/.
CONTOH SOAL 1

Pada kondisi dilapangan, tanah mempunyai volume 10 dan berat basah 18 gram.berat tanah kering oven adalah 16 gram.
Jika berat jenis tanah = 2,71 ,hitunglah kadar air, berat volume basah, berat volume kering, angka pori porositas, dan
derajat kejenuhannya.
Penyelesaian:
a. Kadar air w = = = = 12,5 %
b. Kerapatan menyeluruh = ( 17,66 kN/)
c. Kerapatan kering = ( 15,7 kN/ )
d. Angka pori e =
=
= 10 – 5,90 = 4,10
e = = 0,69
e. Porositas n=
f. Derajat kejenuhan S =
==2
Jadi, S =
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai