KELOMPOK 5
Ww
w x100%
Ws
Kadar Pori (e)
Kadar pori (e) didefinisikan sebagai perbandingan antara volume
rongga dengan volume butiran tanah (Vs).
Vv
e
Vs
Porositas (n)
Porositas (n) adalah perbandingan antara volume rongga /
pori dengan volume keseluruhan
Vv
n x100%
Vt
=1
Maka Porositas
Derajat Kejenuhan (S)
Derajat kejenuhan (S) adalah perbandingan
volume air (Vw) dengan volume rongga/pori (Vv)
Vw
S x100%
Vv
Bila tanah dalam keadaan jenuh air, maka S = 1
Wt
Vt
Ws
d
Vt
Kerapatan Butiran ()
Kerapatan butiran () adalah perbandingan antara berat butiran (Ws)
dengan volume butiran (Vs).
Ws
s
Vs
Satuan: kN/m3
Berat Jenis (Specific Gravity) Tanah (Gs)
Berat spesifik atau berat jenis (specific gravity) tanah (Gs) adalah
perbandingan antara berat volume butiran padat (), dengan berat volume
air ()
s
Gs
w
Tabel 1 Berat jenis tanah (specific gravity)
Macam tanah Berat jenis (Gs)
Kenkil 2.65- 2,68
Pasir 2.65- 2,68
Ianau Anorganik 2.65- 2,68
Lempung Organic 2.58- 2.65
Lempung Anorganik 2.68 - 2. 75
Humus 1,37
Gambut 1.25 - 1.80
Kepadatan Relatif
Kerapatan relatif (Dr) umumnya dipakai untuk menunjukkan tingkat
kerapatan tanah granuler (berbutir kasar) di lapangan. Kerapatan relatif
dinyatakan dalam persamaan:
Dengan :
emak = kemungkinan angka pori maksimum
emin = kemungkinan angka pori maksimum
e = angka pori pada kondisi tertentu di lapangan
Dari persamaan-persamaan tersebut .di atas dapat dibentuk hubungan antara
masing-masing persamaan, yaitu:
c. Bila tanah terendam air, berat volume apung atau berat volume efektif dinyatakan
sebagai dengan:
Pada kondisi dilapangan, tanah mempunyai volume 10 dan berat basah 18 gram.berat tanah kering oven adalah 16 gram.
Jika berat jenis tanah = 2,71 ,hitunglah kadar air, berat volume basah, berat volume kering, angka pori porositas, dan
derajat kejenuhannya.
Penyelesaian:
a. Kadar air w = = = = 12,5 %
b. Kerapatan menyeluruh = ( 17,66 kN/)
c. Kerapatan kering = ( 15,7 kN/ )
d. Angka pori e =
=
= 10 – 5,90 = 4,10
e = = 0,69
e. Porositas n=
f. Derajat kejenuhan S =
==2
Jadi, S =
Terimakasih