Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari
ilmu teknik sipil, dalam bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil
engineering
Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya
(Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas prinsip-prinsip
dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini,
sehingga Terzaghi disebut sebagai "Bapak Mekanika Tanah".
Mekanika tanah adalah ilmu yang mempelajari perilaku tanah dan sifatnya yang
diakibatkan oleh tegangan dan renggangan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang berkerja.
Mekanika tanah adalah ilmu yang akan mendasari analisis dan desain perencanaan suatu
pondasi.
Dalam pandangan teknik sipil, tanah adalah himpunan mineral, bahan organik, dan endapanendapan yang relatif lepas (loose), yang terletak di atas batuan. dasar (bedrock). Ruang di antara
partikel-partikel dapat berisi air, udara ataupun keduanya. Proses pelapukan batuan atau proses
geologi lainnya yang terjadi di dekat permukaan bumi membentuk tanah. Pembentukan tanah dari
batuan induknya, dapat berupa prosesfisik maupun kimia. Proses pembentukan tanah secara fisik
yang mengubah batuan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil, terjadi akibat pengaruh erosi,
angin. air, es, manusia, atau hancumya partikel tanah akibat perubahan suhu atau cuaca. Partikelpartikel mungkin berbentuk bulat, bergerigi maupun bentuk-bentuk diantaranya. Umumnya.
pelapukan akibat proses kimia dapat terjadi oleh pengaruh oksigen. karbondioksida, air (terutama
yang mengandung asam atau alkali) dan proses-proses kimia yang lain. Jika hasil pelapukan masih
berada di tempat asalnya, maka tanah ini disebut tanah residual (residual soil) dan apabila tanah
berpindah tempatnya. disebut tanah terangkut (transported soil).
Tanah Colluvial
Merupakan tanah yang berpindah dari tempat asal pelapukannya akibat gaya gravitasi pada saat
kejadian runtuhnya lereng. Umumnya tanah ini bersifat tidak stabil.
2. Tanah Alluvial (Endapan Air)
Merupakan tanah yang dibawa berpindah dari tempat asal pelapukannya dan diendapkan di
tempat lain oleh air.
Tanah endapan air dapat dibagi menjadi tiga golongan tergantung pada macam air yang mengangkut,
yaitu :
. Tanah fluvial (oleh air sungai)
. Tanah lacustrine (di danau)
. Tanah coastal (di tepi pantai)
. Tanah marina (oleh air laut)
3. Tanah Eolian (Endapan Angin)
merupakan tanah yang terbentuk dari tanah yang berpindah dari tempat asalnya akibat
ditransportasikan oleh angin. Umumnya hasil endapan tanah ini berupa tumpukan bukit-bukit pasir
yang masih terus sering berpindah-pindah tempat tergantung pada kondisi angin.
4. Tanah Glacial (Endapan Sungai Es)
merupakan tanah yang terbentuk karena terbawa oleh perpindahan atau gerakan massa es atau
oleh air lelehan es tersebut.
Sifat-sifat Tanah
1. Permeabilitas (Permeability)
Sifat ini untuk mengukur/menentukan kemampuan tanah di lewati air melalui
pori-porinya
2. Konsolidasi (Consolidation)
Pada konsolidasi dihitung dari perubahan isi pori tanah akibat beban.
3. Tegangan Geser (Shear Strength)
Untuk menentukan kemampuan tanah menahan tekanan-tekanan tanpa
mengalami keruntuhan.
dengan:
V = Volume
W = Berat
Ws = berat butiran tanah
Ww = berat air
Vs = volume butiran tanah
Vw = volume air
Va = volume udara
Vv = volume pori /rongga
Berat udara ( Wa) dianggap sama dengan nol. Hubungan hubungan Volume yang sering
digunakan dalam mekanika tanah adalah kadar air (w), kadar pori (e). porositas (n). dan derajat
kejenuhan (s)
Ww
w
x100%
Ws
Vv
e
Vs
Apabila = 1
Maka =
Volume tanah seluruhnya
Porositas (n)
Porositas (n) adalah perbandingan antara volume rongga /
pori dengan volume keseluruhan
Vv
n x100%
Vt
=1
Maka Porositas
Vw
x100%
Vv
> 0 0,25
Tanah Lembab
0,26 0,50
0,51 0,75
Tanah Basah
0,76 0,99
Contoh sederhana :
a. e
b. n
c. S
Penyelesaian:
d. e = = = 1
e. n = x 100 %
= x 100% = 50%
c. S = x 100%
=
0,5 dm3
1 dm3
0,5 dm3
1 dm3
udara
air
butiran
Kerapatan Menyeluruh
Wt
Vt
Satuan: kN/m3, N/m3
Ws
d
Vt
Kerapatan Butiran ()
Ws
s
Vs
Satuan: kN/m3
s
Gs
w
Macam tanah
Kepadatan Relatif
Dengan :
emak = kemungkinan angka pori maksimum
emin = kemungkinan angka pori maksimum
e
= angka pori pada kondisi tertentu di lapangan
Dari
persamaan-persamaan tersebut .di atas dapat dibentuk hubungan antara masing-
CONTOH
SOAL 1
Pada kondisi dilapangan, tanah mempunyai volume 10 dan berat basah 18 gram.berat tanah kering
oven adalah 16 gram. Jika berat jenis tanah = 2,71 ,hitunglah kadar air, berat volume basah, berat
volume kering, angka pori porositas, dan derajat kejenuhannya
Penyelesaian:
a. Kadar air w = = = = 12,5 %
b. Kerapatan menyeluruh = ( 17,66 kN/)
c. Kerapatan kering = ( 15,7 kN/ )
d. Angka pori e =
=
= 10 5,90 = 4,10
e = = 0,69
e. Porositas n=
f. Derajat kejenuhan S =
==2
Jadi, S =
CONTOH
SOAL 2
Tanah pasir yang akan digunakan untuk urugan kembali (back fill) mempunyai berat volume basah
b = 19,62 kN/ dan kadar air w = 10%. Angka pori dalam keadaan paling longgar (emak) = 0,64
dan dalam keadaan paling padat (emin) = 0,39. Tentukan angka pori (e) tanah urugan kembali dan
kerapatan relatifnya (Dr). Diketahui tanah urugan kembali mempunyai Gs= 2.65.
penyelesaian :
Berat volume basah =
19,62 =
Diperoleh
e = 0,46
kerapatan relatif
= = 0,72
CONTOH
SOAL 3
Tanah mempunyai angka pori e = 0,70, kadar air w = 20% dan berat jenis = 2,65.
Hitunglah :
a. n
b. S
Penyelesaian :
c. Porositas n = =0,41
d. Berat volume basah = = = 1,87 g/ ( 18,34 kN/
e. Berat volume kering = (15,3 kN/)
f. Derajat kejenuhan S = = = 76%