Contoh 1.
1:1
h=5m
G
H
B=6m
Penyelesaian
Gaya-gaya yang bekerja
Hulu bendung
Gaya berat
Gaya Tekanan
sendiri
hidrostatis
Fx
Hilir
W1 W2 bendung
G
H
Gaya
Fy Angkat
Karena bidang yang mengalami tekanan
hidrostatis berbentuk segi empat maka gaya
tekanan hidrostatis pada sisi hulu bendung
dapat dihitung berdasarkan luas distribusi
tekanan kali lebar (1 m)
S = b/a maka b = S.a = 2,45 x 1000 x 9,81
= 24034,5 N/m3
Tekanan hidrostatis pada hulu bendung :
Ph = h.a = 5 x 1000 x 9,81 = 49,05 kN/m2
Gaya Tekanan hidrostatis pada hulu bendung
Fx= P.A
= 0.5 x Ph x h x 1 = 0.5 x 120,173 x 5 x 1
= 122,625 N
Gaya Berat sendiri bendung
W1 = Volume x berat jenis
= Ba(lebar puncak) x H x 1 x b
= 1 x 5 x 1 x 24034,5 = 120,173 kN
W2 = 0.5 x ( B – Ba ) x H x 1 x b
= 0.5 x ( 6 – 1 ) x 5 x 1 x 24034,5
= 300,341 kN
W = W1 + W2 = 120,173 kN + 300,341 kN = 420,514 kN
Gaya angkat pada dasar bendung :
Fy = 0.5 x Ph x B x 1 = 0.5 x 49,05 x 6 x 1
= 147,15 kN
Keamanan bendung terhadap penggulingan dan
pergeseran dapat diselidiki dengan membandingkan
gaya penggeser dan momen pengguling terhadap gaya
penahan geser dan penahan guling
Tinjauan terhadap geseran
Gaya penggeser = Fx = 122,625 kN
Gaya penahan geser = Tahanan geser = T
= (W – Fy) x f
= (420,154 – 147,15) x 0,6
= 163,802 kN
Fx < Fy ----------- 122,625 kN < 163,802 kN
Berarti bendung aman terhadap geseran.
Tinjauan Penggulingan
Momen pengguling terhadap G
MPg = Fx . (1/3)h + Fy . (2/3)B
= 122,625 . (1/3)5 + 147,15 . (2/3)6
= 204,375 + 588,6
= 792,975 kNm
Momen penahan guling terhadap titik g
MPGg = W1 x ( 5 + 0,5 ) + W2 x (2/3) x 5
= 120,173 x (5,5) + 300,341 x (10/3)
= 660,952 + 1001,137 = 1662,088 kNm
Karena
MPg = 792,975 kNm
MPGg = 1662,088 kNm
Berarti MPGg > MPg maka Bendung aman
terhadap penggulingan.
Contoh 2
Ukuran bendung sama dengan contoh 7
tetapi pada hilir terdapat air dengan
kedalaman 1 m. Selidiki stabilitas bendung
terhadap penggulingan dan geseran.
Deskripsi berdasarkan soal
Muka air di hulu bendung Ba =1 m
1:1
h1 = 5 m
Muka air di hilir bendung
h2 =1 m
H G
B=6m
Penyelesaian
Gaya-gaya yang bekerja Nilai c = 1. Karena
kemiringan lereng
hilir bendung 1 : 1
Gaya berat maka c = h2
Gaya Tekanan
sendiri c
hidrostatis
Fx1 w3
W1 W2
Fx2
p2
p1 p2
p1 Fy1
Fy2 Gaya
Angkat
Gaya Pemberat
Gaya Berat sendiri bendung
W1 = Volume x berat jenis
= Ba(lebar puncak) x H x 1 x b
= 1 x 5 x 1 x 24034,5 = 120,173 kN
W2 = 0.5 x ( B – Ba ) x H x 1 x b
= 0.5 x ( 6 – 1 ) x 5 x 1 x 24034,5
= 300,341 kN
Gaya akibat air di hilir bendung
W3 = 0,5 x h2 x x g = 0,5 x 1 x 1000 x 9,81
= 4905 N = 4,905 kN
Tekanan hidrostatis pada hulu bendung :
Ph = h1.a = 5 x 1000 x 9,81 = 49,05 kN/m2
Gaya Tekanan hidrostatis pada hulu bendung
Fx1= P.A
= 0.5 x Ph x h x 1 = 0.5 x 120,173 x 5 x 1
= 122,625 kN
Tekanan hidrostatis pada hilir bendung :
Ph = h2.a = 1 x 1000 x 9,81 = 9,81 kN/m2
Gaya Tekanan hidrostatis pada hulu bendung
Fx2 = V. a
= 0.5 x h2 x 1 x a = 0.5 x 1 x 1 x 9810
= 4,905 kN
Tekanan (p2)