A. DEFINISI
Primary Consolidation Settlement (penurunan konsolidasi primer), yaitu
penurunan yang disebabkan perubahan volume tanah selama periode keluarnya air
pori dari tanah. Pada penurunan ini, tegangan air pori secara kontinyu berpindah ke
dalam tegangan efektif sebagai akibat dari keluarnya air pori. Penurunan konsolidasi
ini umumnya terjadi pada lapisan tanah kohesif (clay / lempung).
Pada tanah lempung jenuh air, penambahan total tegangan akan diteruskan ke
air pori dan butiran tanah. Hal ini berarti penambahan tegangan total () akan
terbagi ke tegangan efektif dan tegangan air pori. Dari prinsip tegangan efektif, dapat
diambil korelasi :
= + u
Dimana :
= penambahan tegangan efektif
u = penambahan tegangan air pori
Karena lempung mempunyai daya rembes yang sangat rendah dan air adalah
tidak termampatkan (incompressible) dibandingkan butiran tanah, maka pada saat t =
0, seluruh penambahan tegangan, , akan dipikul oleh air (u = ) pada seluruh
kedalaman lapisan tanah.
Penambahan tegangan tersebut tidak dipikul oleh butiran tanah ( =
0).Sesaat setelah pemberian penambahan tegangan, , pada lapisan lempung, air
dalam pori mulai tertekan dan akan mengalir keluar. Dengan proses ini, tekanan air
pori pada tiap-tiap kedalaman pada lapisan lempung akan berkurang secara perlahanlahan, dan tegangan yang dipikul oleh butiran tanah keseluruhan (tegangan efektif /
) akan bertambah. Jadi pada saat 0 < t <
= + u
sama,
atau
lebih
kecil
dari
saat
pengambilan sample.
Berkurangnya tegangan di lapangan tersebut bisa diakibatkan oleh beban
hidup. Pada saat diambil, contoh tanah tersebut terlepas dari tegangan overburden
yang telah membebani selama ini. Sebagai akibatnya, tanah tersebut akang mengalami
pengembangan. Pada saat dilakukan uji konsolidasi pada tanah tersebut, suatu
pemampatan yang kecil (perubahan angka pori yang kecil) akan terjadi bila beban
total yang diberikan pada saat percobaan adalah lebih kecil dari tegangan efektif
overburden maksimum (maximum effective overburden pressure) yang pernah dialami
sebelumnya.
4)
5)
6)
www.pu.go.id/.../infopublik20120831130408.pdf
https://aryansah.wordpress.com/2011/05/03/teori-penurunan-konsolidasi/
yulvi.lecture.ub.ac.id/.../kuliah-1-peristiwa-konsolidasi
Rekayasa
Geoteknis)
Jilid
I.
Surabaya:
Cv =
mv =
av =
dimana :
Cv = koefisien konsolidasi (cm2/det)
K = koefisien rembesan (permeabilitas)
= berat isi air
= koefisien kompresibilitas volume (pengecilan isi)
= koefisien pemampatan
= angka pori sebelum ada tambahan tekanan (
= tekanan tambahan
Atau dapat ditulis :
=
Dimana :
= tebal contoh tanah sebelum penambahan beban
= selisih tebal contoh sebelum dan sesudah adanya penambahan
beban
5. Hubungan Antara Angka Pori dan Tebal Contoh
eo =
S=
log
-------------- Tv =
U = derajat konsolidasi
Tv = Faktor waktu (Time Faktor)
Cv =
h = jalan air terpanjang tanah yang berkonsolidasi
Derajat konsolidasi :
U=
50 %
50 %
; U2 =
;U=1-
20
0,031
40
0,126
60
0,287
80
0,567
90
0,848
Contoh :
Waktu yang diperlukan lapisan tanah untuk penurunan 90 % selesai
adalah :
U = 90 % ----- Tv =
0,848 =
=
Jadi dalam waktu t90, konsolidasi sudah mencapai 90 % dari
keseluruhan. Untuk mencapai konsolidasi seluruhnya memerlukan
waktu lama ( t100), yaitu untuk menyelesaikan Secondary Consolidation.