Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI BERAT ISI TANAH, POROSITAS, ANGKA PORI, DAN


DERAJAT KEJENUHAN

Oleh :
Kira Malik Nirwana (180523630129)
Lukman Hakim (180523630077)
Muhammad Iqbal (180523630065)
Muhammad Muslih Ridho (180523630073)
Tavina Nilawati (180523630106)
Tintus Dwi Hersando (180523630058)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2019
KADAR AIR

1 Dasar Teori

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari butiran


mineral-mineral padat yang tidak tersementasi satu sama lainnya serta
terletak di atas batuan dasar. Ikatan antar butiran relatif lemah disebabkan
karena adanya ruang (rongga) diantara partikel-partikel butiran tanah.
Ruang tersebut dapat berisi air, udara ataupun keduanya.

Apabila tanah sudah benar-benar kering maka tidak akan ada air
sama sekali dalam porinya. Keadaan semacam ini jarang ditemukan pada
tanah yang masih dalam keadaan asli lapangan. Air hanya dapat
dihilangkan sama sekali dari tanah apabila dilakukan dengan tindakan
khusus untuk maksud tersebut, misalnya dengan memanaskan di dalam
oven. Penyelidikan tanah yang memadai merupakan suatu pekerjaan
pendahuluan yang sangat penting pada perencanaan sebuah proyek. Oleh
sebab itu, perlu dilakukan pengujian kadar air pada tanah. Kadar air adalah
perbandingan antara berat air dalam contoh tanah dengan berat butir.

Tanah berguna sebagai bahan bangunan dan pendukung pondasi


bangunan. Segumpal tanah dapat terdiri dari dua atau tiga bagian. Pada
kondisi kering, tanah terdiri dari dua bagian, yakni butir-butir tanah dan
pori-pori udara. Pada kondisi jenuh air, tanah terdiri dari dua bagian yakni
butir-butir tanah dan air pori. Pada kondisi tidak jenuh air (natural), tanah
terdiri dari tiga bagian, yakni butir-butir tanah, pori-pori udara dan air pori.

Hubungan-hubungan berat dan volume yang biasa digunakan


dalam mekanika tanah adalah kadar air, porositas, angka pori, berat
volume, berat jenis, derajat kejenuhan dan lain-lain.

Kadar air didefinisikan sebagai perbandingan antar berat air (Ww)


dengan berat butiran (Ws) dalam tanah tersebut dan dinyatakan dalam
persen. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah
basah yang dikeringkan dalam oven dengan suhu 100C - 110C untuk
waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah
air yang terkandung dalam tanah tersebut.

2 Tujuan Praktikum

Untuk menentukan nilai berat volume tanah (γ), kadar air (w),
angka pori (e), porositas(n), derajat kejenuhan (Sr). Sehingga dapat
memperkirakan sifat–sifat suatu contoh tanah sebagai bahan hitungan
dalam persoalan yang kita hadapi dalam praktek, misalnya: keras
lembeknya tanah, jenis tanah tersebut, dsb.

3 Alat dan Bahan yang Digunakan

1. Silinder ring pencetak tanah.


Fungsi : untuk mencetak tanah yang keluar dari tabung sampel
2. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.
Fungsi : untuk mengetahui berat tanah, berat ring dan berat cawan.
3. Oven Pengering.
Fungsi : pengering sampel tanah.

4 Prosedur Praktikum

1. Timbang dan ukur diameter serta tinggi silinder ring pencetak dalam
keadaan kering dan bersih.
2. Tempatkan silinder ring didepan tabung contoh tanah, kemudian
contoh tanah dikeluarkan dengan extruder dan silinder ring ditahan
sehingga tanah masuk kedalam silinder ring.
3. Permukaan contoh tanah yang berada pada silinder ring diratakan,
dan bagian luar ring dibersihkan dari tanah melekat.
4. Letakkan ring pada wadah lalu timbang, kemudian masukkan
kedalam oven selama 24 jam dengan temperatur 105-110°C.
5. Setelah 24 jam tanah yang sudah mengering dikeluarkan dari oven
dan masukkan ke dalam desikator, kemudian timbang untuk
mendapatkan nilai tanah kering.

5 Data Praktikum

SAMPEL -
N SPECIMEN
URAIAN DATA UJI
0
1 2
     
A UJI KADAR AIR
1 Berat cawan kosong - kering (Gram) 14.70 14.20
2 Brt tnh Basah + cawan (gram) 254.10 254.10
3 Brt tnh krg + cawan (Gram)   184.10 184.10
4 Kadar Air tanah (%) 41.32 41.20
5 Kadar Air Rerata (%)   41.26
     
B UJI BERAT ISI  
1 Volume specimen Tanah (Cm3) 30.00 35.00
4 Brt tanah Basah (gram) 60.50 57.90
5 Brt tanah kering (Gram) 42.81 41.01
6 Berat Isi Tanah Basah 2.02 1.65
7 Rerata Berat Isi Tanah Basah 1.84
8 Berat Isi Tanah Kering 1.43 1.17
9 Rerata Berat Isi Tanah kering 1.30
6 Analisis Data Praktikum
UJI ANGKA PORI - DERAJAT
C    
KEJENUHAN
1
Volume Butir = Vsolid = Wdry/GS 46.54 44.58
6
1
Volume Rongga = Vvoid (Cm3) -16.54 -9.58
7
1
Porositas = n = Vvoid/Vspecimen*100% (%) -55.13 -27.37
8
1
Rerata Porositas (%) -41.25
9
2
Angka pori = e = Vvoid/Vsolid -0.36 -0.21
0
2
Rerata Angka Pori -0.29
1
2
Derajat Kejenuhan -106.95 -176.38
2
2
Rerata Derajat Kejenuhan (%) -141.67
3
     

7 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan didapat nilai derajat kejenuhan yaitu 141.67%, nilai
kadar air adalah
Kondisi Derajat Kejenuhan (%)
41.26%, nilai
Kering 0
angka pori
adalah Agak Lembab 1 – 25 0,29,
nilai Lembab 25 – 50 berat
volume Sangat Lembab 50 – 75 sebesar
1,40 gr /cmᶾ .
Basah 75 – 99

Jenuh 100

Berdasarkan tabel dibawah, apabila nilai derajat kejenuhan sebesar 141.67%


artinya sampel tanah kami dalam kondisi jenuh.

Anda mungkin juga menyukai