Anda di halaman 1dari 11

Praktek Uji Bahan

Laporan Waktu Ikat Semen


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Uji Bahan
Dosen Pengampu: Anisah, MT

Disusun oleh:

Kelompok 1
Muhammad Ammar Khotami – 1503621038
Moch. Rizky arrasyid – 1503621026
Alfian Nur Syahbandi – 1503621058

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
I. JUDUL
WAKTU IKAT SEMEN HIDROLIS

II. TUJUAN
Untuk menentukan banyak air yang dipakai untuk mencampur semen dalam
keadaan konsistensi normal. Konsistensi normal itu sendiri untuk menentukan waktu
mulainya pengikatan semen mulai dari di campurnya semen hingga air

III. DASAR TEORI

Waktu set-up awal adalah waktu dari mulai mengukur adonan pada konsistensi normal
sampai adonan kehilangan sebagian plastisitasnya (menjadi agar). Semen bila dicampur dengan air
akan membentuk bubur, lambat laun menjadi kurang plastis dan akhirnya keras. Dalam proses ini,
tahap pertama dicapai ketika pasta semen cukup keras untuk menahan tekanan. Waktu yang
diperlukan untuk mencapai tahap ini disebut waktu pengikatan. Waktu dihitung dari pencampuran
air dengan semen.
Waktu pengikatan semen dibagi menjadi dua bagian, yaitu waktu pengikatan awal dan
waktu pengikatan akhir. Waktu yang dibutuhkan antara pencampuran semen dan air hingga
kehilangan keuletannya disebut waktu pengikatan awal, dan waktu sampai campuran mencapai
massa yang keras disebut waktu pengikatan akhir. Untuk semen portland, waktu pengikatan awal
tidak boleh kurang dari 60 menit dan waktu pengikatan akhir tidak boleh lebih dari 480 menit (8
jam).
Waktu pengikatan awal yang cukup lama diperlukan untuk pekerjaan beton, khususnya
waktu untuk pengangkutan, penempatan, pemadatan dan perataan permukaan. ikatan akhir. Waktu
ikatan pendek, kenaikan suhu bisa sampai 30C. Dalam prakteknya, waktu penempelan ini
dipengaruhi oleh jumlah air buangan yang digunakan dan suhu udara di sekitarnya.
IV. BENDA UJI DAN PERALATAN
Peralatan :
1. Mesin aduk ( mixer ) dengan daun-daun pengaduk dari baja tahan karat serta mangkuk
yang dapat dilepas.

2. Alat Vicat terdiri dari :

a.Jarum vicat
b.Cetakan benda uji berbentuk kerucutterpancung, terbuat dari karet keras dengan ukuran :
- diameter dasar : 70 mm
- diameter atas : 60 mm
- tinggi : 40 mm
- pelat kaca uk. 150 mm x 150 mm x 3 mm

3. Timbangan dengan kapasitas 500gram, ketelitian 0,1 gram.

4. Alat pengorek dari karet yang agak kaku.


5. Gelas ukur dengan kapasitas 200 ml dengan ketelitian 1 mm.

6. StopWatch.
7. Sarung tangan karet.
Benda uji dan bahan lain :
1. Berat semen portland untuk membuat benda uji adalah 300 gram.
2. Air suling dengan temperatur kamar dengan volume

V. CARA PENGUJIAN

1. Pasang daun pengaduk dan mangkuk yang sudah dibersihkan pada mesin pengaduk
(mixer).
2. Lembabkan mangkuk mixer dengan lap bersih yang basah.
3. Tuangkan air suling ke dalam mangkok pengaduk.
4. Masukkan 300 gram semen Portland ke dalam air dan biarkan selama 30 detik agar terjadi
peresapan.
5. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan rendah (140 ± 5) putaran per menit selama
30 detik.
6. Hentikan mesin pengaduk selama 15 detik. Selama waktu itu kumpulkan pasta yang
menempel pada dinding mangkuk.
7. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan sedang (285 ± 10) putaran per menit selama
1 menit.
8. Ambil pasta dengan alat pengorek dan buat pasta semen berbentuk bola dengan kedua
tangan (gunakan sarung tangan karet). Lemparkan dari satu tangan ke tangan yang lain
dengan jarak kira – kira 15 cm sebanyak 6 kali.
9. Pegang bola pasta yang terbentuk di salah satu tangan sedang tangan lainnya memegang
cetakan benda uji, kemudian melalui lobang dasarnya masukkan bola pasta ke dalam
cetakan benda uji sampai terisi penuh dan ratakan kelebihan pasta pada dasar cincin
dengan sekali gerakan.telapak tangan; letakkan dasar cincin pada pelat kaca, ratakan
permukaan atas pasta dengan sekali gerakan sendok perata dalam posisi miring dan
haluskan permukaan pasta dengan ujung sendok perata, tanpa mengadakan tekanan pada
pasta.
10. Segera masukan benda uji kedalam ruangan lembab dan disimpan selama 30 menit.
Selama percobaan benda uji berada dalam cincin dan ditahan pelat kaca.
11. Setelah 30 menit di ruang lembab, tempatkan benda uji pada alat Vicat.
12. Turunkan jarum D sehingga menyentuh permukaan pasta semen. Keraskan skrup E dan
geser jarum penunjuk F pada bagian atas B dari skala (angka nol). Lepaskan batang B
dengan memutar skrup E dan biarkan jarum menembus pasta.
a. Catatlah menit dan besarnya penetrasi jarum vicat ke dalam pasta setelah 30 detik.
b. Angkat jarum dari pasta dengan memutar sekrup E dan bersihkan jarum vicat
daripasta yang menempel.
13. Ulangi pekerjaan langkah 12 setiap 15 menit untuk titik-titik yang berbeda pada
permukaan benda uji. Jarak antara setiap titik penetrasi pada pasta kurang lebih dari6,5
mm dan jarak dari pingir cincin tidak boleh kurang dari 9,4 mm.

VI. HIPOTESIS PENGUJIAN


Pada saat pelaksanaan praktikum kami memperkirakan bahwa penurunan jarum
vicat saat di jatuhkan ke permukaan adonan semen maka hanya mengalami pola penurunan
dengan selisih 1 – 2 mm dalam 5 kali percobaan, namun setelah dilakukan pengujian
nyatanya jarum vicat mengalami jarak penurunan yang tidak tentu.

VII. HASIL PENGUJIAN

Tabel Waktu Pengikatan Awal Semen Hidrolis


LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
WAKTU PENGIKATAN AWAL SEMEN HIDROLIS
Jenis alat yang digunakan : Vicat
No Waktu penurunan Penurunan Keterangan
Test (menit) (mm) Waktu pencatatan
1 30 35 14.35 – 15.05
2 45 30 15.05 – 15.20
3 60 29 15.20 – 15.35
4 75 25 15.35 – 15.50
5 90 23 15.50 – 16.05
Penurunan
VIII. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat setelah melakukan praktikum waktu ikat semen yaitu,
waktu pengikatan awal semen selama 105 menit (25 mm).

IX. DOKUMENTASI
Air yang digunakan untuk 4 kelompok
yaitu sebanyak 330 ml. Jadi,
perkelompok sekitar 82,5 ml.

Semen yang digunakan untuk 4


kelompok sebanyak 1200 mg. Jadi,
perkelompok sekitar 300 mg.

Proses pengadukan setelah dimasukan


kedua bahan dan setelah alat pengaduk
di beri kondisi lembab.
Penurunan pertama

Penurunan kedua
Penurunan ketiga
Penurunan keempat

Penurunan kelima

Anda mungkin juga menyukai