B. TUJUAN
Tujuan umum
Dapat menentukan berat isi dan rongga udara agregat halus dalam kondisi gembur, padat (ditusuk),
dan padat (diketuk).
Tujuan khusus
1. Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian bobot isi agregat halus.
2. Dapat menggunakan peralatan pengujian bobot isi agregat halus dengan baik dan benar.
3. Dapat mencatat,menghitung dan menganalisa data pengujian bobot isi agregat halus.
4. Dapat membandingkan dan menyimpulkan besarnya nilai bobot isi agregat halus yang
diperoleh dengan standart yang digunakan.
C. REFERENSI
Pengujian menggunakan (SNI 1973:2008). Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan
kadar udara beton.
D. TEORI SINGKAT
Berat isi berhubungan dengan kepadatan porositas, kondisi berat isi sangat mempengaruhi
infiltrasi, dan konsistensi.. Berat isi atau disebut juga sebagai berat satuan agregat merupakan rasio
antara berat agregat dan isi.
Berat isi agregat diperlukan dalam perhitungan bahan campuran beton. Berat volume agregat
ditinjau dalam dua keadaan, yaitu berat volume gembur dan berat volume padat. Berat volume
gembur merupakan perbandingan berat agregat dengan volume literan, sedangkan berat volume
padat adalah perbandingan berat agregat dalam keadaan padat dengan volume literan. Berat jenis
adalah berat tanah kering per satuan volume partikel padat (tidak termasuk volume pori-pori
tanah).
Kualitas atau mutu dari suatu beton sangat bergantung kepada komponen penyusun atau bahan
dasar beton, bahan tambahan, cara pembuatan dan alat yang digunakan. Semakin baik bahan yang
digunakan, campuran direncanakan dengan baik, proses pembuatan dilaksanakan dengan baik.
Alat-alat yang digunakan baik maka akan menghasilkan kualitas beton yang baik pula
(Hardjowigeno, 1992).
E. PERALATAN
1. Timbangan. 5. Alat perata
4. Oven. 8. Sendok
F. BAHAN
Pasir yang telah di ayak menggunakan saringan 4,75 mm (No.4) dan telah di oven kering.
G. PROSEDUR
1. Kondisi padat (ditusuk)
1.1 Isi penakar sepertiga dari volume penuh dan ratakan dengan batang perata.
1.3 Isi lagi sampai volume menjadi dua per tiga penuh kemudian ratakan dan tusuk seperti
diatas.
1.6 Timbang berat penakar dan isinya dan berat penakar itu sendiri.
1.7 Catat beratnya sampai ketelitian 0,05 kg.
1.8 Hitung berat isi agregat menurut rumus.
1.9 Hitung kadar rongga udara menurut rumus.
2.2 Padatkan untuk setiap lapisan dengan cara mengetuk-ngetukan atas penakar dengan secara
bergantian di atas lantai yang rata sebanyak 50 kali, 25 kanan, 25 kiri.
(Gambar G.7 Pengetukan agregat)
3. Kondisi Gembur
3.1 Isi penakar dengan agregat memakai sekop atau sendok. Lebihkan pasir sampai tumpah
dari penakar dan hindarkan terjadinya pemisahan dari butir agregat.
3.3 Tentukan berat penakar dan isinya dan berat penakar sendiri.
3.4 Cata beratnya sampai ketelitian 0,05 kg.
3.5 Hitung berat isi dan kadar rongga udara dalam agregat.
H. DATA
Kondisi padat (diTUSUK)
Kondisi gembur
Keterangan
Untuk berat jenis dan penguapan air diambil dari jobsheet hasil pengujian berat jenis dan
penyerapan air agregat halus
Berat jenis=2,48[di jobsheet berat jenis dan penyerapan air agregat halus masuk dalam bagian
berat jenis curah kering(Sd)]