DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
SI – 3E
Dosen pengampu:
Syiril Erwin, S.T.,M.T.
B. TUJUAN
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kepadatan tanah yang tidak terganggu,
diperoleh dengan mendorong atau mengebor silinder berdinding tipis. Kepadatan
massal adalah rasio massa tanah lembab dengan volume contoh tanah, dan berat jenis
kering adalah perbandingan massa tanah kering dengan volume contoh tanah.
C. REFERENSI
Pengujian menggunakan, (ASTM D 2937-00) Uji Standar Kepadatan Tanah di
Tempat dengan Metode Silinder Penggerak.
D. TEORI SINGKAT
Tes ini digunakan untuk menentukan kepadatan tanah di tempat. Tes ini bisa juga
digunakan untuk menentukan kepadatan tanah yang dipadatkan yang digunakan dalam
konstruksi urugan struktural, tanggul jalan raya, atau bendungan tanah. Metode ini tidak
direkomendasikan untuk tanah organik atau gembur.
E. PERALATAN
N0 NAMA GAMBAR NO NAMA GAMBAR
1 Timbangan 2 Spatula
3 Wadah 4 Ring
5 Oven 6 Jangka
sorong
1
7 Cangkul
F. BAHAN
1. Sampel tanah dengan kedalaman tertentu, atau tanah tidak terganggu.
2. Minyak oles.
G. PROSEDUR
1. Gali tanah dengan kedalaman tertentu.
2. Masukan tanah kedalam ring dengan cara mendorong ring kedalam tanah.
3. Cangkul bagian terluar dari daerah dorongan ring pada tanah untuk mengambil ring.
Kemudian bersihkan dinding ring bagian luar dan ratakan permukaan sampel tanah
pada ring.
4. Tentukan dan catat panjang (L), diameter (D), dan massa (Mt) dari sampel tanah
yang diambil.
5. Setelah dilakukan pencatatan pada sampel, kemudian masukan sampel kedalam oven
selama ±24 jam.
6. Angkat ring yang berisi tanah dari oven dan biarkan dingin dengan suhu ruangan.
Tentukan dan catat kadar air (W%) serta berat jenis ring dari sampel pengujian.
(Catatan: Jika tanah berpasir atau gembur, timbang silinder dan sampel tanah
bersama. Ukur dimensi contoh tanah di dalam silinder. Mengusir dan menimbang
sampel tanah dan menentukan kadar air).
2
H. ANALISIS DATA
1. Tentukan kadar air tanah (percobaan 1)
2. Tentukan volume contoh tanah.
𝜋𝑑 2 𝑙
𝑉= 4
cm3
3. Hitung kepadatan massa (ρt) tanah.
𝑀𝑡 𝑔
𝜌𝑡 = V 𝑐𝑚3 atau berat satuan 𝛾𝑡 = 𝜌𝑡𝑔
4. Hitung kerapatan kering (ρd) tanah.
𝜌𝑡 𝑔
𝜌𝑑 = atau berat satuan kering 𝛾𝑑 = 𝜌𝑑𝑔
1+w 𝑐𝑚3
I. DATA PENGUJIAN
Nomor Spesimen 1 2 3
Ring d1 d2 d3
Mc = Massa Ring (gram) 75,6 80,4 75,8
Mcms = Massa Ring + Tanah basah 124,2 132,6 124,2
(gram)
Mcds = Massa Ring + Tanah kering 112,0 119,0 112,0
(gram)
Ms = Massa padatan tanah basah 48,6 52,2 48,4
(gram)
Ms = Massa padatan tanah kering 36,4 38,6 36,2
(gram)
Mw = Massa air pori (gram) 12,2 13,6 12,2
W = Kadar air, w % 33,5 35,2 33,7
W = Kadar air rata – rata w % 34,13
3
Sampel 2 : W = 35,2%, Mt = 52,2 gr, L = 27,8 mm, D = 36,6 mm
𝜋(36,6)2 (27,8)
V = 4
= 29,248 𝑚𝑚3
52,2 𝑔 𝑙𝑏
Pt = 29,248
= 1,78 𝑐𝑚3 atau 𝛾𝑡 = 1,78 𝑥 62,4 = 111,36 𝑓𝑡 3
1,78 𝑔 𝑙𝑏
Pd = 35,2 = 1,31
𝑐𝑚3
atau 𝛾𝑑 = 1,31 𝑥 62,4 = 81,74 𝑓𝑡 3
1+( )
100
J. KESIMPULAN
Pada pengujian kepadatan tanah (density unit weight) ini. Hasil yang didapat pada
ke tiga sampel benda uji yaitu 1,85 gr/cm3, dimana standar untuk bulk density yaitu 1,0
– 1,6 gr/cm3, maka dari pengujian ini hasilnya tidak memenuhi standar.