A. Maksud Pengujian
Untuk menentukan berat jenis contoh tanah. Berat jenis tanah sering disebut
dengan specific gravity, dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara berat isi butir
tanah dengan berat isi destilasi di udara dengan volume yang sama dan pada temperatur
27° C.
B. Tinjauan Pustaka
Berat jenis tanah dapat ditentukan dengan cara membandingkan antara berat
butir tanah tersebut dengan berat air (aquades) yang mempunyai isi sama pada suhu
standart.
Berat jenis didefinisikan sebagai rasio (perbandingan) dari berat isi bahan
terhadap berat isi air. Sebagian besar tanah (butiran–butiran individu yang terkumpul)
mengandung banyak kwarsa (quarts) dan feldspart dan dalam jumlah yang lebih kecil
mika (mica) dan mineral–mineral berdasarkan besi.
Hasil–hasil penentuan berat jenis dari sebagian besar tanah menunjukkan bahwa
nilai-nilai dari 2,5 sampai 2,80 merupakan nilai–nilai yang biasa terdapat, dimana nilai-
nilai antara 2,6 dan 2,75 merupakan nilai yang paling banyak terdapat. Pada
kenyataannya, uji berat jenis jarang dilakukan, dan nilai–nilai diambil secara kasar
sebagai berikut :
1. Pasir, Kerikil, bahan-bahan berbutir kasar Gs = 2,65 - 2,67
Tanah kohesif, sebagai campuran
2. Lempung, lanau, pasir dan sebagainya Gs = 2,68 - 2,72
Nilai kasar tersebut diperoleh dari sampel antara lain pasir, kerikil, lempung, lanau, dan
sebagainya.
Berat jenis tanah diperlukan untuk merencanakan konstruksi bangunan yang
kekuatannya dipengaruhi oleh berat jenis tanah. Berat isi butir tanah adalah
perbandingan antara berat butir tanah dengan volumenya. Sedangkan berat isi air adalah
perbandingan antara berat air dengan volume airnya, biasanya mendekati nilai 1gr/cm 3.
Jika terdapat keadaan dimana volume butiran tanah sama dengan volume air, maka berat
jenis tanah dapat diambil sebagai perbandingan, diukur pada suhu tertentu, antara berat
butir tanah dengan berat air suling (destilasi).
Nilai-nilai berat jenis dari berbagai tanah diberikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.1 Nilai-Nilai Jenis Tanah Berdasarkan Macam Tanah
Macam Tanah Berat Jenis (Gs)
Kerikil 2,65 – 2, 68
Pasir 2,65 – 2, 68
Lanau organik 2,62 – 2, 68
Lempung organik 2,58 – 2,65
Lempung anorganik 2,68 – 2,75
Humus 1,37
Gambut 1,25 -1, 80
D. Benda Uji
Contoh tanah seberat 30 gr – 40 gr yang lolos saringan No. 4 dan akan digunakan
untuk pemeriksaan secara duplo (dua percobaan yang terpisah).
E. Langkah Kerja
1.
Piknometer dibersihkan luar dalam dan dikeringkan, kemudian ditimbang (W1).
2.
Contoh tanah dihancurkan dalam cawan porselin dengan menggunakan pestel,
kemudian dikeringkan dalam oven. Ambil tanah kering dari oven dan langsung
didinginkan. Setelah dingin, segera atau langsung dimasukkan dalam piknometer
sebanyak kira-kira 10 gr. Piknometer dengan tutupnya berisi tanah ditimbang (W2).
3.
Mengisi air kurang lebih 10 cc ke dalam piknometer, sehingga tanah terendam
seluruhnya dan biarkan 2-10 jam.
4.
Tambahkan air destilasi sampai kira-kira ½ atau ⅔ penuh. Udara yang terperangkap
diantara butir-butir harus dikeluarkan dan dihilangkan. Cara yang dapat dilakukan :
a. Piknometer bersama air dan tanah dimasukkan dalam bejana tertutup yang dapat
divakum dengan pompa vakum (tidak melebihi 100 mmHg). Sehingga
gelembung- gelembung udara keluar dan air menjadi jernih.
b. Piknometer direbus dengan hati-hati sekitar 10 menit dengan sekali-sekali
piknometer dimiringkan untuk membantu keluarnya udara, kemudian
didinginkan.
5.
Piknometer dikeringkan dengan kain kering, setelah itu piknometer berisi tanah dan
air Piknometer ditambah air destilasi sampai penuh dan ditutup. Bagian luar
ditimbang (W3). Air dalam piknometer diukur suhunya dengan termometer (t° C).
6.
Piknometer dikosongkan dan dibersihkan, kemudian diisi penuh dengan air destilasi
bebas udara, ditutup, diluarnya dikeringkan dengan kain kering. Piknometer penuh air
ditimbang (W4). Hal ini dikerjakan segera setelah selesai no. 5 agar suhu udara masih
sama dengan keadaan nomor 5.
F. Rumus
1. Berat jenis butir–butir tanah pada suhu t° C adalah :
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟
G= = 𝑊𝑠
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑊𝑤
(𝑊2 − 𝑊1)
G=
(𝑊 (𝑊 ) −
− 𝑊 −𝑊)
4 1 3 2
2,127(0,9963)
= 0,9964
= 2,126
No Piknometer Nomor 3
1 Berat Piknometer Kosong (W1)(gr) 33,7
2 Berat Piknometer + tanah kering (W2)(gr) 43,7
3 Berat Piknometer + tanah + air (W3)(gr) 88,5
4 Berat Piknometer + air (W4)(gr) 83,2
5 Temperatur tC 28
6 A = W2 – W1 (gr) 10
7 B = W3 – W4 (gr) 5,3
8 C=A–B 4,7
9 Berat Jenis (BJ) = A/C 2,127
𝐵𝐽𝑎𝑖𝑟𝑡°
10 G untuk 27,5 = 𝐵𝐽 × 2,126
𝐵𝐽𝑎𝑖𝑟27,5°
I. Pembahasan
Nilai berat jenis atau specific gravity dari sampel tanah yang diuji didapatkan
pada sampel A sebesar 2,127 gr/cm3. Dan nilai berat jenis dari hasil perhitungan pada
saat suhu 27,50 adalah 2,126 gr/cm3 untuk sampel A. Berdasarkan tabel 3.4 di atas hasil
dari pengujian ini dapat dikatakan bahwa tanah dari percobaan tidak termasuk
jenis/golongan gambut. Tetapi dilihat secara pengamatan visual (fisik) termasuk jenis
tanah lempung .
Sumber kesalahan yang mungkin mempengaruhi hasil percobaan adalah:
1. Campuran air dengan tanah yang tidak merata
2. Adanya kandungan udara dalam larutan yang menyebabkan volume bertambah.
J. Kesimpulan
Dari tabel berat jenis diatas didapatkan berat jenis sebesar 2,126 gr/cm 3 yang
didapat dari G1 dengan konversi berat jenis yang terdapat dalam pembahasan tabel
konversi dan temperatur. Tanah dari percobaan termasuk jenis tanah tidak terdefinisikan.
Tetapi dilihat secara pengamatan visual (fisik) termasuk jenis tanah lempung.
K. Lampiran
Lampiran I
TABEL PEMERIKSAAN BERAT JENIS TANAH
PROYEK : Memeriksa berat jenis tanah
LOKASI : Kampus V UNS Pabelan
TANGGAL : 24 Mei 2022
KEDALAMAN : 28 cm
PETUGAS : Kelompok 6
No Piknometer Nomor 1
1 Berat Piknometer Kosong (W1)(gr) 33,7
5 Temperatur t C 28
6 A = W2 – W1 (gr) 10
7 B = W3 – W4 (gr) 5,3
8 C=A–B 4,7
9 Berat Jenis (BJ) = A/C 2,127
𝐵𝐽𝑎𝑖𝑟𝑡°
10 G untuk 27,5 = BJ× 2,126
𝐵𝐽𝑎𝑖𝑟27,5°
Lampiran II
Alat - Alat yang Digunakan
Dokumentasi Kegiatan