Yalon
Rol meter
Unting-
unting
kompas
Membuat garis :
KD 1: Membuat peta
Praktek menentukanBeda
membuat tinggi
peta dgn alat
sederhana
Prisma
Benang
Paku
Alat tulis
Topik:
Membuat garis lurus di lapangan
Memperpanjang garis lurus di lapangan
Membuat garis tegak lurus di lapangan
Membuat garis lurus diantara 2 bangunan
Membuat garis lurus terhalang bangunan
Topik:
Membuat peta dengan cara mengikat
Membuat peta dengan cara koordinat
Topik:
Menentukan beda tinggi dengan slang plastik
Peta Konsep Pengenalan Alat Survei Berbasis Optis
(Level dan Teodholite)
Level/sipat
datar
Alat
optis
jenis Teodholoite
reiterasi Wild To Sudut
vertikal
Jarak optis
Teodholite
KD 2,3: Sudut
Sokhia
Praktek alat horisontal
Survei dan Beda tinggi
Pemetaan
berbasis optis Teodholite
Alat Sokhisa
optis
jenis
repetisi
Teodholite
Topcon
Topik:
2. Rol meter
3. Unting-Unting
4. Kompas
E
W
S
Praktikum Ilmu Topik :
Lembar kerja
Ukur Tanah I Membuat Garis Lurus
Program : PTB Waktu : 4 x 50 menit
Semester : III MEMBUAT GARIS Hari/ tanggal :
LURUS DIANTARA 2 Kelompok :
TITIK DI LAPANGAN Lokasi :
A. PENDAHULUAN
Garis lurus di lapangan banyak berguna dalam kehidupan di sekitar kita,
misalkan untuk batas pagar kebun, batas persil, galian tanah, dll. Untuk membuat garis
lurus yang panjang, diperlukan bantuan yalon untuk meluruskan.
B. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu memetakan suatu lahan.
C. SUB KOMPETENSI DASAR
Membuat garis lurus diantara 2 titik di lapangan dengan benar.
D. INDIKATOR
1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran dengan menggunakan peralatan sederhana.
2. Mahasiswa dapat menganalisis beda tinggi dari suatu lahan.
F. TINDAKAN KEAMANAN
1. Mengikuti pengarahan dan petunjuk dari dosen pembimbing.
2. Mengecek dan membawa peralatan praktek ke lokasi praktek dengan
hati – hati.
3. Menggunakan alat – alat praktik sesuai dengan fungsinya.
4. Memeriksa kelengkapan alat – alat praktek sebelum dan sesudah praktikum.
G. LANGKAH KERJA
1. Memperhatikan dan mengikuti petunjuk dari dosen pembimbing.
2. Bon dan menyiapkan semua peralatan yang diperlukan.
3. Mencari lokasi yang akan digunakan untuk praktek.
4. Membuat sketsa pengukuran dari lokasi praktek.
5. Menentukan letak titik A dan B yang akan dibuat garis lurus dengan menancapkan
jalon di tempat tertentu, untuk titik A dan B dengan posisi tegak dan menggunakan
alat bantu unting – unting.
6. Orang pertama sejauh 1 meter di belakang jalon A membidik jalon A ke arah jalon
B dan kemudian orang kedua menancapkan jalon a di antara jalon A dan B dengan
memperhatikan aba – aba dari orang pertama, sehingga dapat terlihat antara jalon A,
1 dan B satu garis lurus.
7. Demikian berikutnya jalon 2 sampai 5 dibidik mengikuti langkah 6 sebelumnya dan
terbentuk garis lurus A-1, 1–2, 2– 3, 3 – 4, 4 – 5, 5 – B.
8. Mengukur jarak jalon A - 1, 1 - 2, 2 - 3, 3 - 4, 4 - 5, 5 - B, dengan bantuan roll meter.
9. Mengukur sudut jurusan garis lurus A - B dengan menggunakan bantuan kompas.
10. Mengikat garis A - B dengan salah satu sudut bangunan agar posisi garis A-B
tidak berpindah.
11. Mencatat hasil pengukuran.
12. Memeriksa alat yang dipakai dan mengembalikan ke laboratorium.
B
I. PERHITUNGAN
𝑑A - B = penjumlahan jarak antar jalon
α
U
B
40
Y X
Yalon
X Y
Kelompok :
Lokasi :
Tanggal :
Anggota :
Sudut
Titik Jarak Skets lapangan
Kompas
A
U
......
P1
......
P2
P3 U
B Tampak Atas
Tampak samping
Praktikum Ilmu Topik :
Lembar kerja
Ukur Tanah I Membuat Garis Lurus
Program : PTB Waktu : 4 x 50 menit
Memperpanjang Garis
Jurusan : PTK Hari/ tanggal : Senin
Lurus di Lapangan
Semester : III Kelompok :I
Lokasi :
A. PENDAHULUAN
Dilatarbelakangi teori
B. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu memetakan suatu lahan.
C. KOMPETENSI DASAR
Membuat garis lurus di lapangan dengan cara memperpanjang garis lurus.
D. INDIKATOR
a. Dapat menggunakan unting–unting dengan benar.
b. Dapat membidik kelurusan Jalon .
c. Dapat mengukur sudut jurusan dengan kompas.
F. TINDAKAN KEAMANAN
1. Mengikuti pengarahan dan petunjuk dari dosen pembimbing.
2. Mengecek dan membawa peralatan praktek ke lokasi praktek dengan
hati – hati.
3. Menggunakan alat – alat praktik sesuai dengan fungsinya.
4. Memeriksa kelengkapan alat – alat praktik sebelum dan sesudah praktikum.
G. LANGKAH KERJA
1. Memperhatikan dan mendengarkan pengarahan dari dosen pembimbing.
2. Bon dan menyiapkan semua peralatan yang diperlukan.
3. Menentukan lokasi praktikum dan membawa peralatan ke lokasi praktek.
4. Membuat sketsa dari lokasi praktek.
5. Menentukan letak titik A dan B dengan cara menancapkan jalon A dan B.
6. Menentukan jalon P1 didepan jalon B.
7. Orang pertama membidik dari jalon A, orang kedua menancapkan jalon P1 sehingga
jalon P1 segaris dengan garis A – B.
8. Untuk mendapatkan titik-titik berikutnya yaitu letak jalon P2 sampai P5, caranya
sama dengan langkah kerja pada penempatan jalon 1 sehingga jalon A, segaris lurus
dengan B, P1, P2, P3.
9. Mengukur masing – masing panjang antara titik yaitu A – B, P1 – P2, P2 – P3.
Mengukur sudut jurusan garis A – 5 dengan bantuan kompas.
10. Mengikat garis A – P3 dengan bangunan, dengan cara mengukur sudut jurusan dan
jarak garis A ke salah satu sudut bangunan dengan bantuan kompas.
11. Mencatat hasil pengukuran praktek.
12. Membuat laporan sementara dari kegiatan yang telah di lakukan.
13. Memeriksa alat yang dipakai dan mengembalikannya ke laboratorium.
6 ditentukan
I. PERHITUNGAN
Penjumlahan jarak antar jalon terdekat
J. KESULITAN YANG DIHADAPI
Jelaskan kesulitan di lapangan selama praktek
K. KETERAMPILAN YANG DIPEROLEH
Jelaskan ketrampilan yang praktikan peroleh selama praktek. Apakah indikator yang
ditentukan berhasil diperoleh selama pembelajaran
L. KESIMPULAN
Berikan 1 kalimat inti tentang praktek yang dilaksanakan
M. SARAN
Berikan saran untuk perbaikan praktek yang akan datang
Kelompok :
Lokasi :
Tanggal :
Anggota :
Sudut
Titik Jarak Skets lapangan
Kompas
A
U
......
B
......
P1
P2 U
P3 Tampak Atas
A B P1 P2 P3
Tampak samping
P3
P2
P1
40
B
A
Praktikum Ilmu Topik :
Lembar kerja
Ukur Tanah I Membuat Garis Lurus
Program : PTB Waktu : 3 x 40 menit
MEMBUAT GARIS
Semester : III Hari/ tanggal :
TEGAK LURUS DI
Kelompok :
LAPANGAN
Lokasi :
A. PENDAHULUAN
Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa pekerjaan bangunan banyak
dikerjakan oleh tukang yang tidak memiliki pendidikan SMK bangunan, sehingga banyak
pekerjaan yang tidak selesai dengan baik. Sebagai contoh menyiku bangunan, masih
banyak tukang yang tidak bisa menyiku, akibatnya keramik-keramik haris dipotong
dahulu, karena lantainya tidak siku, kosen-kosen miring, dan lain sebagainya sehingga
akan merugikan sipemilik bangunan. Pada kesempatan ini, akan diajarkan cara menyiku
bangunan.
B. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu memetakan suatu lahan.
C. KOMPETENSI DASAR
Membuat garis tegak lurus di lapangan menggunakan rumus phytagoras.
D. INDIKATOR
1. Kompetensi yang sudah dikuasai :
a. Terampil menggunakan unting – unting.
b. Terampil membidik kelurusan Jalon .
c. Terampil mengukur sudut jurusan dengan kompas.
2. Kompetensi baru yang harus dikuasai :
a. Melakukan pekerjaan pengukuran garis tegak lurus di lapangan.
b. Dapat mengolah data dari lapangan.
c. Terampil menggambarkan peta hasil pengukuran kerja dengan benar.
F. TINDAKAN KEAMANAN
1. Mengikuti pengarahan dan petunjuk dari dosen pembimbing.
2. Mengecek dan membawa peralatan praktek ke lokasi praktek dengan
hati – hati.
3. Menggunakan alat – alat praktik sesuai dengan fungsinya.
4. Memeriksa kelengkapan alat – alat praktek sebelum dan sesudah praktikum.
G. LANGKAH KERJA
1. Menentukan lokasi praktikum.
2. Membuat sketsa dari lokasi praktek.
3. Menyiapkan tabel pengukuran
4. Menghitung jarak dengan perbandingan rumus phytagoras 3 : 4 : 5
5. Menancapkan jalon P - R dengan jarak 3 meter didapat dari perbandingan
phytagoras.
6. Menancapkan jalon Q tegak lurus dengan P – R dengan jarak 4 meter didapat dari
perbandingan phytagoras.
7. Mengukur Q – R mendapatkan jarak 5 meter didapat dari perbandingan
phytagoras.
8. Kemudian menancapkan dan membidik jalon A segaris dengan jalon P -R
kemudian di perpanjang dengan jalon a, b, c, dan B.
9. Memperpanjang P – Q dengan cara membidik jalon P yang segaris dengan jalon Q
kemudian menancapkan jalon D yang segaris dengan P – Q.
10. Menentukan sudut A – B ( garis tegak ) dan P – D ( garis lurus ).
11. Mencatat hasil pengukuran.
12. Membuat laporan sementara dari kegiatan yang telah di lakukan.
13. Memeriksa alat yang telah dipakai dan mengembalikannya ke laboratorium.
H. DATA HASIL PENGUKURAN
Sudut
Titik Target Jarak Keterangan Gambar
kompas
P1 skets situasi lokasi yang dipraktekkan
P2 P2 ...
P3 ... Garis yang dibuat L
P6
Utara P4
P5
5
4
P2 P2 3 P3
P4 P4 4 P1 P2 3 P5
P5 5
P4
P6 ...
A. PENDAHULUAN
Jelaskan topik praktek yang akan dilaksanakan berdasarkan teori yang didapat
B. STANDAR KOMPETENSI
Membuat garis lurus di lapangan.
C. KOMPETENSI DASAR
Membuat garis lurus di lapangan yang terhalang bangunan.
D. INDIKATOR
1. Kompetensi yang sudah dikuasai :
a. Terampil menggunakan unting – unting.
b. Terampil membidik kelurusan Jalon .
c. Terampil mengukur sudut jurusan dengan kompas.
2. Kompetensi baru yang harus dikuasai :
a. terampil melakukan pekerjaan pengukuran garis lurus yang terhalang bangunan di
lapangan.
b. Dapat mengolah data dari lapangan.
c. Terampil menggambarkan peta hasil pengukuran kerja dengan benar.
G. LANGKAH KERJA
1. Mencari lokasi yang akan digunakan untuk praktek
2. Membuat sketsa lokasi praktek.
3. Menyiapkan tabel pengukuran.
4. Menentukan letak titik A dan B yang akan dibuat garis lurus dan terhalang bangunan
di mana posisi antara titik A dan B tidak bisa dibidik.
5. Menancapkan jalon dititik A dan B secara tegak menggunakan bantuan unting -
unting
6. Menarik keluar titik A dengan cara membuat sebuah garis dari jalon ke luar
bangunan gedung, lalu menancapkan jalon C, misal jarak 2,85 m.
7. Membidik jalon dititik A ke jalon dititik C, sehingga diperoleh sudut jurusannya,
misalkan αAC= 56 º.
8. Begitu juga jalon dititik B tarik keluar seperti langkah 7 dengan arah αBD = 56 º, dan
12. Menarik titik E’ dari titik E ke arah sisi bangunan dengan sudut jurusan dan jarak
yang sama dengan titik A - C dan B - C.
13. Melakukan hal yang sama pada titik F’ dari titik F, titik G’ dari titik G.
14. Setelah semua jalon tertancap, maka garis AB sejajar CD dengan sudut 315.
15. Mencatat data hasil pengukuran.
16. Memeriksa alat sesudah dipakai dan mengembalikannya ke laboratorium.
H. DATA HASIL PENGUKURAN
Sudut
No. Titik Jarak Keterangan Gambar
kompas
4
5
B
3 2
1
Praktikum Ilmu Topik :
Lembar kerja
Ukur Tanah I Membuat Garis Lurus
Program : PTB Waktu : 4 x 50 menit
MEMBUAT GARIS
Semester : III Hari/ tanggal :
LURUS DIANTARA
2 SUDUT Kelompok :
BANGUNAN Lokasi :
A. PENDAHULUAN
Dilatarbelakangi teori
B. STANDAR KOMPETENSI
Membuat garis lurus di lapangan.
C. KOMPETENSI DASAR
Membuat garis lurus di lapangan dengan cara membuat garis lurus di antara dua sudut
bangunan.
D. INDIKATOR
1. Kompetensi yang sudah dikuasai :
a. Terampil menggunakan unting – unting.
b. Terampil membidik kelurusan Jalon .
c. Terampil mengukur sudut jurusan dengan kompas.
2. Kompetensi baru yang harus dikuasai :
a. Melakukan pekerjaan pengukuran garis lurus di lapangan antara sudut-sudut
bangunan.
b. Dapat mengolah data dari lapangan.
c. Terampil menggambarkan peta hasil pengukuran kerja dengan benar.
F. TINDAKAN KEAMANAN
1. Mengikuti pengarahan dan petunjuk dari dosen pembimbing.
2. Mengecek dan membawa peralatan praktek ke lokasi praktek dengan hati – hati.
3. Meletakkan alat praktek di tempat yang aman.
4. Menggunakan alat praktek dengan benar atau sesuai fungsinya.
5. Memeriksa alat-alat tersebut sebelum dan sesudah praktikum.
G. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat-alat yang dipakai untuk pengukuran
2. Meninjau daerah pengukuran, kemudian menentukan pekerjaan berikut.
3. Orang pertama memegang jalon dititik A dan orang kedua memegang jalon dititik B.
Orang kedua menempatkan jalon di titik B, dan orang pertama menempatkan jalon
dititik A, sehingga orang pertama melihat dan memastikan tiga titik A, B, dan Q
dalam satu garis lurus.
4. Orang kedua yang menanam jalon dititik B melihat bahwa jalon dititik A tidak
terletak di satu garis B - P. Maka menyuruh orang pertama dengan petunjuk orang
kedua memindahkan jalon ke titik C, sehingga orang kedua melihat dan memastikan
bahwa jalon dititik B, C, dan P terletak disatu garis lurus.
5. Mengulangi langkah 3 dan 4, maka didapat titik I dan titik H yang terletak di satu
garis lurus PQ.
6. Masing-masing penancapan jalon diukur sudutnya, karena sudutnya berbeda - beda
sesuai letak jalon.
7. Mencatat semua hasil praktek
8. Memeriksa alat yang di pakai dan mengembalikannya ke laboratorium.
H. DATA HASIL PENGUKURAN
B
A
I. PERHITUNGAN
Perhitungan sederhana untuk penjumlahan jarak.
L. KESIMPULAN
Berikan 1 kalimat inti tentang praktek yang dilaksanakan
M. SARAN
Berikan saran untuk perbaikan praktek yang akan datang
Praktikum Ilmu Topik :
Ukur Tanah I Membuat Peta Dengan Lembar kerja
Alat Sederhana
Program : PTB Waktu : 4 x 50 menit
Semester : III Hari : Senin
Kelompok : Membuat Peta Dengan Tanggal : 26-09-2011
Cara Mengikat Lokasi :
A. PENDAHULUAN
Dilatarbelakangi teori
B. STANDAR KOMPETENSI
Membuat peta sederhana.
C. KOMPETENSI DASAR
Membuat peta sederhana dengan cara mengikat.
D. INDIKATOR
1. Kompetensi yang sudah dikuasai :
a. Terampil menggunakan unting – unting.
b. Terampil membidik kelurusan Jalon .
c. Terampil mengukur sudut jurusan dengan kompas.
d. bisa menghitung luas segitiga dengan sudut sembarang
2. Kompetensi baru yang harus dikuasai :
a. Melakukan pekerjaan pengukuran antara titik-titik bangunan dengan menggunakan
pelurusan jalon sebagai bantuan untuk mendapatkan garis yang ditinjau.
b. Dapat mengolah data dari hasil pengukuran di lapangan.
c. Dapat menghitung luas area yang diukur.
c. Dapat menggambarkan peta hasil pengukuran di lapangan dengan program
AUTOCAD .
E. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN
6. Jalon : 10 buah 4. Rollmeter : 1 buah
7. Kompas : 1 buah 5. Unting-unting : 1 buah
8. Benang : secukupnya 6. Alat tulis : secukupnya
F. TINDAKAN KEAMANAN
1. Mengikuti pengarahan dan petunjuk dari dosen pembimbing,
2. Mengecek dan membawa peralatan praktek ke lokasi praktek dengan hati – hati.
3. Meletakkan alat praktek di tempat yang aman.
4. Menggunakan alat praktek dengan benar atau sesuai fungsinya.
5. Memeriksa alat - alat tersebut sebelum dan sesudah praktikum.
G. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat-alat yang dipakai untuk praktek.
2. Mencari lokasi yang akan digunakan untuk praktek.
3. Membuat sketsa lokasi praktek.
4. Membuat tabel pengukuran dan sketsa dari lokasi praktek pengukuran.
5. Menancapkan 5 buah jalon ( A, B, C, D, E ) pada titik - titik batas persil yang
membentuk segi lima. (jumlah jalon mengikuti besarnya bangunan)
6. Mengukur jarak antar jalon di titik persil menggunakan bantuan roll meter serta
masing-masing sudut jalon menggunakan bantuan kompas.
7. Membuat garis ukur dari jalon A ke jalon F untuk mengikat sudut bangunan,
kemudian menarik dan menghubungkan titik A dan F dengan benang sebagai
bantuan untuk membuat pengikat bangunan (dipilih bangunan yang sudutnya paling
banyak).
8. Kemudian menentukan titik 1, 2, 3 dengan cara meletakkan jalon pada sudut
bangunan, jalon 3 (lihat gambar bawah) didapatkan dengan cara membidik
pelurusan dari jalon 1 dan 2. Tentukan koordinat sudut bangunan 1 dan 2 terhadap
jalon 3 pada garis ukur A - F. (prinsip pelurusan garis harus dengan 3 jalon).
9. Membuat garis ukur arah yang lain B – D.
10. Menentukan titik a, b, c dengan cara meletakkan jalon pada sudut bangunan, jalon a
(lihat gambar bawah) didapatkan dengan cara membidik pelurusan dari jalon b dan
c. Tentukan koordinat sudut bangunan b dan c terhadap jalon a pada garis ukur B -
D. (prinsip pelurusan garis harus dengan 3 jalon).
11. Demikian seterusnya sampai semua sudut bangunan diukur pada garis ukur yang
ada.
12. Menggambar skets peta hasil pengukuran dan menghitung hasil pengukuran.
13. Mencatat semua hasil pengukuran praktek.
14. Memeriksa alat yang dipakai dan mengembalikannya ke laboratorium.
D (... ; ..o)
Garis ukur B - D
C(... ; ..o)
b a
c 2
3
F (... ; ..0)
A (0;..o)
1 A–B
2 A–E
3 B–C
4 B–A
5 C–B
6 C–E
7 D–C
8 D–E
9 E–D
10 E–A
Garis bantu
11 A–F
12 B–D
I. PERHITUNGAN
1. Perhitungan Sudut Dalam : dilakukan dengan mengurangkan sudut-sudut jurusan yang
mengapit titik poligon
∑ Sudut Dalam =
=
Kontrol Sudut dalam
∑ X = (n-2)1800
Jumlah sudut pada titik-titik poligon (A s/d E)
n = jumlah titik poligon
M. SARAN
Berikan saran untuk kelancaran praktek yang akan datang
Praktikum Ilmu Topik :
Ukur Tanah I Membuat Peta Dengan Lembar kerja
Alat Sederhana
Program : PTB Membuat Peta Dengan Waktu : 4 x 50 menit
Semester : III Cara Koordinat Tegak Hari :
Kelompok : Lurus Tanggal :
Lokasi :
A. PENDAHULUAN
Dilatarbelakangi teori
B. STANDAR KOMPETENSI
Membuat peta sederhana.
C. KOMPETENSI DASAR
Membuat peta sederhana dengan cara koordinat tegak lurus.
D. INDIKATOR
1. Kompetensi yang sudah dikuasai :
a. Terampil menggunakan unting – unting.
b. Terampil membidik kelurusan Jalon .
c. Terampil mengukur sudut jurusan dengan kompas.
d. bisa menghitung luas segitiga dengan sudut sembarang
2. Kompetensi baru yang harus dikuasai :
a. Melakukan pekerjaan pengukuran titik-titik bangunan dengan menggunakan prisma
yang memiliki prinsip dapat melihat bayangan 3 jalon, yaitu 1 jalon pada sudut
bangunan (depan) dan 2 jalon ( kanan dan kiri) yang merupakan jalon pada garis
ukur.
b. Dapat mengolah data dari hasil pengukuran di lapangan.
c. Dapat menghitung luas area yang diukur.
c. Dapat menggambarkan peta hasil pengukuran di lapangan dengan program
AUTOCAD .
E. TINDAKAN KEAMANAN
1. Mengikuti pengarahan dan petunjuk dari dosen pembimbing,
2. Mengecek dan membawa peralatan praktek ke lokasi praktek dengan hati – hati.
3. Meletakkan alat praktek di tempat yang aman.
4. Menggunakan alat praktek dengan benar atau sesuai fungsinya.
5. Memeriksa alat-alat tersebut sebelum dan sesudah praktikum.
F. LANGKAH KERJA
1. Mencari lokasi yang akan digunakan untuk praktek.
2. Membuat sketsa lokasi praktek.
3. Menentukan titik-titik batas persil yaitu A, B, C, D, E membentuk segi lima
kemudian menancapkan jalon pada titik-titik tersebut. (jumlah jalon tergantung dari
besar bangunan hasil survei lapangan)
4. Mengukur jarak A-B, B-C, C-D, D-E, E-A dengan menggunakan roll meter serta ukur
sudut jurusan tiap garis batas persil dengan kompas.
5. Membuat garis ukur yang pertama AF serta mengukur sudut jurusan garis ukur AF
dengan kompas.
6. Menarik benang pada garis ukur AF sebagai pendekatan dalam memproyeksi sudut-
sudut bangunan terhadap garis ukur.
7. Menancapkan jalon 1 pada salah satu titik sudut bangunan, kemudian membidik
melaui garis ukur dengan prisma, sampai 3 bayangan jalon (1 pada sudut bangunan
dan 2 pada garis ukur) berada pada 1 bayangan garis pada prisma. Tandai titik pada
garis ukur tersebut dengan 1’.
8. Mengukur jarak dari titik 1 ke 1’ pada garis ukur AF.
9. Menancapkan jalon a pada salah satu titik sudut bangunan, kemudian membidik
melaui garis ukur dengan prisma, sampai 3 bayangan jalon (1 pada sudut bangunan
dan 2 pada garis ukur) berada pada 1 bayangan garis pada prisma. Tandai titik pada
garis ukur tersebut dengan a’.
10. Mengukur jarak dari titik a ke a’ pada garis ukur AF.
11. Lakukan langkah 8, 9 di atas pada seluruh sudut bangunan.
12. Mencatat hasil pengukuran dan memasukkan ketabel data pengukuran.
13. Mengecek dan membersihkan semua peralatan yang dipakai sebelum meninggalkan
lokasi praktek.
14. Mengembalikan semua peralatan praktek ke laboratorium.
D (... ; ..o)
Garis ukur B - D
C(... ; ..o)
a a’
c 1
prisma
1’
F (... ; ..0)
A (0;..o)
1 A–B
2 A–E
3 B–C
4 B–A
5 C–B
6 C–E
7 D–C
8 D–E
9 E–D
10 E–A
Garis bantu
11 A–F
12 B–D
H. PERHITUNGAN
2. Perhitungan Sudut Dalam : dilakukan dengan mengurangkan sudut-sudut jurusan
yang mengapit titik poligon
∑ Sudut Dalam =
=
Kontrol Sudut dalam
∑ X = (n-2)1800
Jumlah sudut pada titik-titik poligon (A s/d E)
n = jumlah titik poligon
3. Perhitungan Luas Persil
Lahan yang sudah dipetakan secara poligon dibagi menjadi beberapa segitiga dan
dihitung luasannya.
M. SARAN
Berikan saran untuk kelancaran praktek yang akan datang
Garis ukur
Garis ukur
Praktikum Topik :
Lembar kerja
Ilmu Ukur Tanah I Mengukur Beda Tinggi
Program : PTB Waktu : 4 x 50 menit
Semester : III Mengukur Beda Hari :
Lokasi : Tinggi dengan Alat Tanggal :
Sederhana (Selang Kelompok :
Plastik)
A. PENDAHULUAN
Menyipat datar adalah mengukur tinggi elevasi suatu titik - titik. Berarti, kita dapat
menentukan perbedaan tinggi antara dua titik tersebut.
LANJUTKAN
B. STANDAR KOMPETENSI
Mengukur beda tinggi suatu lokasi .
C. KOMPETENSI DASAR
Mengukur beda tinggi suatu lokasi dengan menggunakan alat sederhana (selang plastik).
D. INDIKATOR
a. Memahami prinsip alat ukur sederhana (selang plastik) dengan praktek.
b. Mengaplikasikan pengukuran beda tinggi pada lokasi praktek.
c. Menghitung hasil pengukuran beda tinggi dengan tepat dan benar.
d. Menggambar hasil kerja di lapangan.
G. LANGKAH KERJA
a. Mengikuti pengarahan dan petunjuk dari dosen dan pembimbing.
b. Meminjam alat yang akan digunakan di Laboratorium Ilmu Ukur Tanah.
c. Menentukan lokasi praktek dan membawa alat - alat praktek tersebut ke lokasi
d. Menyiapkan alat tulis yang diperlukan untuk membuat sketsa lokasi praktek.
e. Mengisi selang dengan air, dengan catatan tidak ada gelembung - gelembung air di
sepanjang selang.
f. Langkah selanjutnya yaitu menancapkan jalon X1 dititik A, sampai jalon Y1 dititik B
(jarak AB menyesuaikan dengan panjang slang plastik), ukur panjang AB.
g. Orang pertama memegang jalon X1 dan selang plastik dititik A, orang kedua
memegang jalon Y1 dititik B ( antara X1 dan Y1 akan diukur beda tingginya) untuk
mengecek posisi jalon agar tetap keadaan tegak digunakan unting - unting. Perlu
diingatkan sewaktu memegang ujung selang, ujung selang ditutup (dibengkokkan
agar air tidak keluar atau tercurah)
h. Karena pengukuran ini dibutuhkan 3 orang, maka setiap pemegang jalon X1 dititik A
dan 1 didampingi oleh 1 orang sebagai pengontrol dan satunya pencatat.
i. Kedua pemegang X1 dititik A dan memegang jalon Y1 dititik B menempelkan selang
tersebut ke jalon yang telah terpasang. Si pengamat atau pengontrol memberi tanda
(berupa coretan pada jalon) setelah air yang berada di ujung selang yang sudah tidak
berubah kedudukan).
j. Dari coretan (sebagai tanda) jalon X1 dititik A dan jalon Y1 dititik B diukur dari
tanah sampai coretan yang ada pada jalon. Hasil pengukuran dari jalon X1 dititik A
disebut sebagai bacaan belakang (b) dan jalon Y1 dititik B sebagai bacaan muka (m).
k. Selanjutnya, selang jalon Y1 dititik B dapat dipindahkan jalon Y2 dititik C untuk
mengukur beda tinggi antara titik A,B,C……, dan seterusnya sampai titik C’ untuk
pelaksanaannya sama seperti langkah di atas.
l. Untuk beda tinggi jalon Y4 dititik E diturunkan 95 cm, karena panjang selang plastik
tidak mencukupi antara ketinggian air pada selang dijalon Y4 ke jalon X4.
m. Mengukur sudut titik A - B dan seterusnya dengan menggunakan kompas.
n. Mengukur posisi titik jalon dengan lebar jalan baik melintang dan memanjang.
o. Mengembalikan alat-alat yang telah digunakan ke Laboratorium Ilmu Ukur Tanah.
I. PERHITUNGAN
1. Mencari beda tinggi antara dua titik
Rumusnya :
Bt = B-M
Bt = Beda tinggi antar dua titik
B = Bacaan belakang
M = Bacaan muka
2. Mencari beda tinggi antara titik awal dan akhir
a. Rumus
Bt = B M
Keterangan :
Bt = Beda tinggi titik awal dan titik akhir
ΣB = Jumlah Bacaan Belakang
ΣM = Jumlah Bacaan Muka (naik/ turun)
Tugas: Pahami job praktek di atas. Pada setiap job terdapat penggunaan peralatan. Jelaskan
masing-masing peralatan yang digunakan, menyangkut definisi, dimensi, dan kegunaan alat
tersebut.