Anda di halaman 1dari 8

 PENGUKURAN JARAK TIDAK LANGSUNG/OPTIS

KLASIFIKASI PENGUKURAN JARAK

LANGSUNG

TAK
LANGSUNG

 Pengukuran Jarak Optis cara Stadia


 Jarak Optis untuk Teropong Datar

Keterangan :

ba : bacaan benang atas pada rambu

bt : bacaan benang tengah pada rambu

bb : bacaan benang bawah pada rambu

c : jarak sumbu II - lensa obyektif

f : jarak fokus lensa obyektif

(+) : jarak ba - bb pada diafragma

s : jarak ba - bb pada rambu

d : jarak dari fokus rambu


DAB : jarak datar dari A – B
Dari gambar diatas didapat hubungan :
DAB = c+f+d
Jika d:s = f:i
d = f/i.s
DAB = c+f+ f/i.s
Jika f/I = A = konstante pengali teropong harganya 100
C + f = B = konstante penambah
DAB = A.S+B
Maka didapat rumus jarak optis pada teropong mendatar/ garis bidik mendatar :
DAB = A.S+B ...

 Jarak Optis untuk Teropong Miring

Dari gambar diatas, didapat hubungan :


DAB = TM cos a
TM=A.S1+B
DAB = (A. S1+ B) cos a
S1= S cos a
DAB = A. S cos2a + B cos a

 Pengukuran Jarak Optis Tangensial

Dari gambar didapat hubungan persamaan :


DE = DAB tg a
CE = DAB tg h
DE-CE = DAB(tg a - tg h)
S = DAB tg (a -h)DAB = .....

 Pengukuran Jarak Optis Subtense bar

Dari gambar diatas didapat rumus :


tg.a/2 = 1.m/ H
D = 1.m/tg.(a/2)
= cotg a/2.m
 Pengukuran Jarak Optis Bayangan Rangkap

Sistem ini sebenarnya hampir sama dengan rambu mendatar, karena disini rambu juga
dibuat mendatar. Bedanya, disini sudut mendatar diperoleh dengan prima akhromatis yang
dipasang di depan lensa obyektif sehingga garis bidik akan kelihatan menjadi dua, yang
satu lurus dan yang lain dibiaskan ke samping dengan sudut deviasi tertentu.
Adapun rumus jarak optis adalah :

Ax(ba - bb)cos2h

 Pengukuran Jarak Optis sesuai Alat Ukurnya


 Pengukuran Jarak Optis dengan Waterpass

Pengukuran jarak horizontal AB dengan Waterpass

Alat berdiri di antara titik, sebaiknya di tengah untuk meminimalisir kesalahan.


Kemudian dilakukan pembacaan Benang stadia atas, horizontal silang atau tengah dan
stadia bawah. Kemudian dilakukan olah data sehingga diperoleh jarak optis dengan alat
waterpass.
Pengukuran Jarak Tidak Langsung atau jarak optis dapat diperoleh salah satunya
dengan alat waterpass. Perhatikan betul posisi dari baak ukur dan sentring dari waterpass
sehingga yang diperoleh merupakan Jarak Horisontal yang tepat.

 Pengukuran Jarak Optis dengan Theodolite

Theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran sudut yaitu
sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang
dinamakan dengan sudut vertical.!imana sudut " sudut tersebut berperan dalam
penentuan jarak mendatar dan $arak tegak diantara dua buah titik lapangan. Dengan
rumus: D = A (ba – bb) cos² h
D = jarak datar antara titik A dengan titik

ba = konstanta pengali dalam hal ini

A = 100

ba = bacaan benang atas

bb = bacaan benang bawah

h = sudut heling/zenith

Syarat - syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap
dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sebagai berikut :
1. Sumbu kesatu benar benar tegak / vertical.
2. Sumbu kedua harus benar - benar mendatar.
3. Garis Bidik harus tegak lurus sumbu kedua / mendatar.
4. Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu.
 Pengukuran Jarak Elektronis
 Pengukuran Jarak Elektronis dengan Total Station

Total station adalah pengukur sudut alat yang sudah dilengkapi dengan alat
pengukur jarak yang bekerja dengan sistem elektrolis aau dengan kata lain totalstation
adalah theodolite yang sudah dilengkapi dengan EDM (Electric Distance Meter).

Cara pengaturan Total Station sebelum pelaksanaan pengukuran :


1. Pasang pesawat tripot pada patok yang ditunjuk.
2. Pusatkan letak tripot pada patok yang ditunjuk.
3. Aturlah pesawat dengan menggunakan unting-unting atau prisma sehingga alat
terletak di atas patok.
4. Aturlah nivo kotak sehingga masuk pada skala paris.
5. Aturlah nivo tabung agar seimbang.
 Arahkan teropong tegak lurus menyetel A dan B seimbangkan teropong
dengan mengatur nivo reverse, seimbangkan nivo
 Putar teropong 90o, seimbangkan nivo reverse.
 Ulangi sampai teropong benar-benar seimbang.
6. Atur pembacaan paling terang dan tajam

 Arahkan teropong pada objek


 Atur round sel sehingga menghasilkan gambar paling terang
 Atur dengan pengatur okuler, dapatkan gambar paling tajam.
7. Pengaturan EDM/ETS
Secara umum pengoperasian alat total station tersebut yaitu:

 Klik survey pro lalu masukan tinggi ke BS dalam hal ini prisma bechside pada
Quick shot.
 Lalu tekan MSR kemudian cari folder klik NEW lalu masukan nama
pekerjaan misalnya STAR.
 Setelah cek semua perintah yang ada ketika sudah sesuuai dengan yang di
inginkan maka tekan FINISH terus ada perintah selanjutnya untuk mengoreksi
masing-masing kolom tersebut ketika sudah cocok maka tekan NEXT.
 Lalu tekan FINISH .Kemudian mencari nama file STATION SET UP
kemudian tekan LOCATION.
 Setelah itu masukan koordinat (x.y.z) yang ada pada titik BM1 yang berada
pada BS kemudian tekan enter setelah itu masukan tinggi alat pada BM2
sekaligus dengan koordinatnya kemudian tekan ENTER.
 Setelah memasukan kedua koordinatnya yaitu BM1 dan BM2.Setelah itu
seting alat pada alat p0 sebelum diseting pada p0 memasukan tinggi alat pada
p0 setelah itu tekan MSR lalu tekan ENTER.
 Untuk melihat kebenarannya maka tekan result kemudian MAP.Untuk
melanjutkan kepatok berikutnya dalam hal ini p1 yaitu tekan bekchside klik
new lalu masukan nama patok kemudian tinggi alat pada p1 lalu tekan MSR
kemudian ENTER,dan seterusnya.
 Jenis jenis alat pengukuran elektronis

NO MERK SUMBER TENAGA KEMAMPUAN


JARAK

1 GEODIMETER 76 LASER 3000 m

2 DISTOMAT DI 10 INFRA MERAH 2000 m

3 DM 60 CUBITAPE INFRA MERAH 2000 m

4 TELLUROMETER MICROWAVE 30 km
CA 1000

5 AUTOTAPE GELOMBANG 100 km


RADIO

6 OMEGA GELOMBANG 8000 km


RADIO

 Dasar Teori
Gelombang elektro magnetik : getaran magnetik dan medan listrik yang
merambat melalui udara bebas.
Sifatnya : periodik dan sinusoide
dimana λ = panjang gelombang
f = frekuensi
c = kec.rambat gelombang pada medium
co = kec.rambat gelombang
pada hampa udara
u = indeks refraksi medium
 Perbandingan Metode Pengukuran Jarak

METODE INSTRUMENT KETELITIAN PENGGUNAAN

Langsung Pita Ukur 1/500 – 1/30000 Pengukuran jarak


secara umum

Jarak Optis Theodolite, Sipat 1/300 – 1/20000 Survey topografi,


Datar poligon

Trilaterasi,
Elektronis EDM, Total Station 1/10000 – 1/300000 pengukuran jarak
secara umum

 Kesimpulan
Jadi, Pengukuran Jarak Tidak Langsung adalah pengukuran yang menggunakan Alat
Ukur Optis dan Elektronis akan tetapi tetap berada di tempat pengukuran yang sama,
Cuma perbedaannya terlihat dari segi keefektifannya yang menyesuaikan medan. Dengan
mengacu pada peta dan survey, pengukuran dapat dilakukan dari 1- 4 orang dengan jarak
maksimal 25 km, sesuai kebutuhan dan seberapa jauh jarak pengukuran tersebut orang
yang mengikutinya pun bisa lebih banyak sesuai kebutuhan dan kemampuan masing
masing.
DAFTAR PUSTAKA

Pengukuran Jarak Tidak Langsung - Share ITS

www.share.its.ac.id›mod›resource›view

Pengukuran Waterpass

https://docplayer.info/62366392-Pengukuran-waterpass.html

Pengukuran Theodolite

https://www.academia.edu/16442383/Alat_dan_Pengukuran_Jarak_Optis?auto=download

https://www.ilmubeton.com/2018/05/metode-pengukuran-jarak-pada-survey.html

Perihal Total Station

https://www.academia.edu/19047443/LAPORAN_PRAKTIKUM_TOTAL_STATION

https://docplayer.info/41105724-Surveying-civ-104-pertemuan-3-metode-pengukuran-jarak.html

Anda mungkin juga menyukai