Judul Praktikum
Hari / Tanggal
Tempat
Nama Anggota
: 1. Abidani Muratna
(F1D114001)
(F1D114017)
: 3. Widiya Repilya
(F1D114031)
Prinsip Teori
A. Data Vektor
Pada model data vektor, unsur geografik disajikan secara digital seperti bentuk
visualisasi/penyajian dalam peta hardcopy. Model data vektor menampilkan,
menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan :
1. Titik-titik
Entity titik meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan
koordinat. Di samping koordinat-koordinat, data atau informasi yang
diasosiasikan dengan titik tersebut juga harus disimpan untuk menunjukkan
jenis titik yang bersangkutan.
2. Garis-garis atau kurva
Entity garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur-unsur linier yang
dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh
dua titik koordinat atau lebih.
3. Poligon/luasan beserta atribut-atributnya.
Cara yang paling sederhana untuk merepresentasikan suatu poligon adalah
pengembangan dari cara yang digunakan untuk merepresentasikan arc yang
sederhana yaitu merepresentasikan setiap poligon sebagai sekumpulan koordinat
(x,y) yang membentuk segmen garis, dimana mempunyai titik awal dan titik
akhir segmen garis yang sama (memiliki nilai koordinat yang sama).
Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model data
vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Di dalam
model data spasial vektor, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan titiktitik terurut yang dihubungkan. Sedangkan luasan atau poligon juga disimpan
sebagai sekumpulan list titik-titik, tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan
titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama dengan syarat poligon
tersebur tertutup. Representasi vektor suatu objek merupakan suatu usaha di
dalam menyajikan objek yang bersangkutan sesempurna mungkin. Untuk itu,
ruang
atau
dimensi
koordinat
diasumsikan
bersifat
kontinyu
yang
Fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua data spasial yang
menjadi dua data spasial yang menjadi masukannya. Sebagai contoh, bila untuk
menghasilkan wilayah-wilayah yang sesuai untuk budidaya tertentu diperlukan
dataketinggian permukaan bumi, kadar air tanah, dan jenis tanah, maka fungsi
analisis spasialoverlay akan dilakukan terhadap ketiga data spasial (dan atribut)
tersebut.
Interseksi adalah suatu operasi spasial untuk menentukan area/ruang yang
merupakan irisan dari dua area/poligon.
Union adalah penggabungan dua atau lebih area/poligon menjadi satu kesatuan
(area) disebut sebagai proses gabungan. Proses Union akan menghasilkan sebuah
theme baru dengan meng-overlay-kan dua buah poligon theme yang mengandung
seluruh feature dan attribute (full extent) dari dua buah polygon theme tersebut.
G. Proximity (Buffer dan Multiple Ring Buffer, Thiessen Polygons)
Dalam proximity mapping, masing-masing sel diisi/diberi nilai dengan obyek
terdekatnya. Obyek terdekat ditentukan berdasarkan jarak Euclidean. Pada contoh di
bawah ini mengenai pembagian wilayah desa, proximity mapping menentukan
pemukiman mana yang paling dekat dengan masing-masing sel. Beberapa
penggunaan proximity mapping:
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang dilakukan pada praktikum Sistem Informasi Geografis mengenai
Analisis Data Vektor adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Alat
Bahan
UTM
WGS 1984
Project
Southern
C. Extract
Clip
Klik Oke.
Select
Proximity
Multiple
Generalilization Dissolve.
2. Isi dengan shapefile yang akan di generalisasi pada kolom Input
Features.
3. Isi shapefile baru pada kolom Output Feature Class
4. Centang field yang akan di generalisasi pada kolom Dissolve_Field
5. Klik Appy Ok
Gambar 10 Hasil Analisis Proximity Menggunakan Buffer dan Multiple Ring Buffer
PEMBAHASAN
Dari praktikum yang dilakukan pada hari Jumat, 31 Maret dan 08 April 2016
di Laboratorium Energi, Material dan Rekayasa I, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Jambi yang membahas tentan Analisis Data Vektor. Adapun hasil yang
didapat dari praktikum sistem informasi geografis mengenai analisis data vektor
adalah sebagai berikut:
1. Geoprocessing
Dari hasil analisis menggunakan menggunakan software ArcGIS pada praktikum
ini dapat diketahui bahwa arcgis merupakan salah satu tools yang digunakan untuk
mempermudah pekerjaan dan menjalankan analisa spasial serta permodelan dengan
beberapa fungsi seperti toolbar dan tools yang bisa diakses dari Arctoolbox.
Menentukan
jarak
dilakukan dengan
menggunaka tools measure. Jarak terbagi dua pada penentuan analisis data vektor
pada praktikum kali ini, yaitu jarak lurus dan jarak sesuai track untuk menentukan
jarak lurus tool measure di plot pada kedua titik yang ingin diketahui jaraknya. Pada
praktikum jarak yang akan diukur adalah jarak dari gerbang utama (angso) sampai
dengan gedung rektorat. Sehingga jarak lurus yang didapat dari kedua titik tersebut
adalah 548,18167 m.
Dari perbandingan jarak tersebut dapat kita ketahui bahwa jarak gerbang utama
menuju gedung rektorat lebih pendek daripada jalan tool measure yang ditarik sesuai
sesuai track/jalan walaupun menggunakan dua titik yang sama.
Selanjutnya untuk menentukan luas masing-masing kecamatan di kabupaten
Muaro Jambi dalam satuan m2, Ha2 dan Km2. Sebelum dilakukan perhitungan luas
dipastikan terlebih dahulu dipastikan tidak ada polygon yang menyatu dengan
kecamatan di kabupaten Muaro Jambi yang bukan merupakan bagian dari kabupaten
Muaro Jambi, karena pada pengukuran luas yang dihitung hanya luas kecamatan
dalam polygon kabupaten Muaro Jambi saja. Adapun polyon-polygon yang harus
dipotong adalah polygon yang berada di luar kecamatan seperti sungai besar dan
sungai kecil yang berada di luar wilayah tersebut.
Untuk melakukan hal ini caranya adalah dengan melihat pada table of content
dan open attribut table pada layar yang sedang dikerjakan, kemudian tambahkan field
dengan nama luas dan ganti jenisnya menjadi float dengan precison dan scale yang
diinginkan. terakhir klik kanan pada field luas dan pilih calculate geometry untuk
mendapatkan hasil luas yang diinginkan. Adapun hasil luas dari masing-masing
kecamatan di kabupaten Muaro Jambi dengan perhitungan cara ini adalah pada
gambar berikut.
4. Extract
a. Clip
Analisis mengguanakn tools clip digunakan untuk memotong suatu feature
dengan polygon lainnya dan akan membentuk seperti polygon pemotong
tersebut. Pada praktikum polygon yang digunakan untuk memotong adalah
shapefile formasi A sedangkan polygon yang akan dipotong adalah shapefile
administrasi merangin UTM. Hasilnya yang dibentuk dari analisis ini adalah
pada gambar berikut.
Pada analisis ini select digunakan untuk membuat feature baru menggunakan
query builder (SQL). Pada praktikum digunakan satu feature data yaitu
administrasi kabupaten Merangin yang terdapat 10 Kecamatan di dalamnya. Kita
ingin membuat satu persatu feature baru yaitu administrasi dari 10 kecamatan
dari kabupaten Merangin. Adapun hasil dari analisis ini yaitu.
a. Intersect
Merupakan salah satu cara analisis data vektor untuk mendapatkan irisan dari
dua layer yang dijadikan menjadi satu layer tematik baru. Adapun analisis dalam
praktikum ini menggunakan data pada peta administrasi Merangin dengan
formasi geologi di Merangin. Adapun hasil dari analisis menggunakan intersect
adalah sebagai berikut.
pada praktikum ini. Karena fungsi dari union yang digunakan untuk
menggabungkan dua layer yang berbeda menjadi satu layer tematik yang baru.
6. Proximity
Pada praktikum kali ini proximity digunakan untuk menganalisis keterkaitan
dengan hubungan atau kedekatan suatu unsur spasial dengan unsur-unsur spasisal
lainnya. Ada dua tools yang akan digunakan pada analisis ini, yaitu:
a. Buffer dan Multiple Ring Buffer
Buffer berfungsi untuk melakukan analisis terhadap unsur-unsur yang berada
disekitar objek.
Gambar Jalan Dari Gerbang Utama Sampai Gedung Rektorat Sebelum Di Buffer
Gambar Jalan Dari Gerbang Utama Sampai Gedung Rektorat Setelah Di Buffer
Gambar Jalan Dari Gerbang Utama Sampai Gedung Rektorat Setelah Di Multi
Ring Buffer
Dari analisis menggunakan buffer yang dilakukan pada titik gedung rektorat
dengan radius 10 m, berdasarkan perhitungan dari luas radius 10 m gedung rektorat
didapatkan luasnya adalah 312,527 m2 kemudian analisis buffer pada track atau jalan
dari gerbang utama menuju gedung rektorat dengan radius 10 m didapatkan luasnya
adalah 15.885,242 m2.
Kemudian analisis dengan menggunakan multiple ring buffer yang dilakukan
pada titik gedung rektorat dan track atau jalan dari gerbang utama menuju gedung
rektorat pada radius 5 m,15 m, dan 40 m diperoleh hasil luas masing-masing untuk
titik gedung rektorat adalah 78,132 m2, 625,054 m2, dan 4306,41 m2 sedangkan untuk
luas masing-masing dari gerbang utama menuju gedung rektorat adalah 7969,331 m2,
15779,18 m2, dan 38544,548 m2. Analisis ini sangat berguna untuk mencari luas
suatu wilayah yang berdekatan dengan objek tertentu.
b. Thiessen Polygons
Pada praktikum kali ini, thiessen polygon digunakan untuk membuat polygon
dengan jarak yang sama antar dua titik dengan kata lain. Analisis ini menghasilkan
daerah dengan jarak yang dipengaruhi oleh sekelompok titik. Adapun shapefile yang
digunakan adalah hasil plotingg gedun menggunakan GPS di Kampus Unja
Mendalo yang telah diambil sebelumnya. Berikut adalah gambar hasil analisis
menggunakan create thiesssen polygon
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum Sistem Informasi Geografis
mengenai Analisis Data Vektor adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui geoprocessing pada ArcGIS. Jadi, pada ArcGIS geoprocessing
merupakan tools yang berkaitan dengan analisis di ArcGIS. DI dalam
ArcGIS, fungsi tersebut sudah tersedia di dalam toolbar dan tools yang
dapat diakses dari ArcToolbox.
2. Mengetahui cara mentransformasi koordinat. Transformasi koordinat
berguna untuk merubah georeference suatu data spasial agar dapat
dilakukan analisis terhadap data vektor, terutama dalam menentukan luas
suatu feature dengan satuan panjang.
3. Mengetahui cara mengukur luas dan jarak. Untuk menentukan jarak dalam
analisis data vektor dapat menggunakan tool measure dan untuk
mengetahui luas suatu polygon dapat kita lakukan dengan membuat field
baru pada attribute table dan menggunakan menu calculate geometry.
4. Mengetahui cara melakukan extract clip dan extract select. Clip digunakan
untuk memotong dua layer untuk menghasilkan satu layer tematik sesuai
dengan layer pemotongnya sedangkan select digunakan untuk membuat
satu layer tematik berdasarkan kategori tertentu pada data layer yang
dianalisis.
5. Mengetahui cara melakukan overlay intersect dan overlay union. Intersect
berguna untuk membuat data baru dari irisan dua layer sedangkan union
berguna untuk menggabungkan dua buah layer untuk menghasilkan data
baru.
6. Mengetahui cara melakukan buffer dan multiple ring buffer. Buffer
digunakan untuk mencari luas radius dari suatu objek tertentu sedangkan
multi ring buffer digunakan untuk mencari luas suatu radius yang
berdasarkan kategori tertentu dan lebih dari satu radius.
7. Mengetahui cara melakukan create thiessen polygon. Jadi, pada praktikum
mengenai analisis ini digunakan untuk menentukan jarak kedua titik yang
berdekatan sehingga kita bisa mengetahui luas dari polygon tersebut.
Apabila jarak titik-titik tersebut berdekatan maka luas polygon tersebut
Saran
Kami menyarankan kepada praktikan-praktikan selanjutnya agar lebih giat
lagi dan memiliki inisiatif dalam mempelajari tentang SIG dan aplikasi-aplikasi
yang berperan atau yang digunakan untuk praktikum SIG serta mempersiapkan
alat dan bahan yang diperlukan seperti laptop dan software ArcGis 10, karena
variabel inilah yang sangat berpengaruh dalam kegiatan praktikum dan juga
berpengaruh
pada
penentuan-penentuan
mengelolah data.
DaftarPustaka
kemampuan
praktikan
dalam
pdf diakses pada Selasa 12 April 2016 Pukul 21:36 WIB di Jambi
Anonim. 2013. https://5758yo.wordpress.com/2013/01/28/belajar-arcgis-10-menghi
tung-luas/ diakses pada Selasa 12 April 2016 Pukul 21:54 WIB di Jambi
Anonim. 2014. https://musnanda.files.wordpress.com/2014/05/bab-vi_-manual-arcgis
.pdf diakses pada Selasa 12 April 2016 Pukul 22:08 WIB di Jambi
Anonim.
2013.
http://www.guntara.com/2013/01/pengertian-overlay-dalam-sistem
.html diakses pada Selasa 12 April 2016 Pukul 22:17 WIB di Jambi