Prinsip Teori
Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan,
menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area
(polygon). Ada tiga tipe data vector (titik, garis, dan polygon) yang bisa digunakan untuk
menampilkan informasi pada peta. Titik bisa digunakan sebagai lokasi sebuah kota atau
posisi tower radio. Garis bisa digunakan untuk menunjukkan route suatu perjalanan atau
menggambarkan boundary. Poligon bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah danau
atau sebuah Negara pada peta dunia (Prahasta, Eddy. 2002).
Menurut Purwaamijaya (2008) pada model data vektor, unsur geografik disajikan secara
digital seperti bentuk visualisasi atau penyajian dalam peta hardcopy. Model data vektor
menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan :
1. Titik-titik.
Entity titik meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan koordinat.
Di samping koordinat-koordinat, data atau informasi yang diasosiasikan dengan ‘titik’
tersebut juga harus disimpan untuk menunjukkan jenis titik yang bersangkutan.
2. Garis-garis
Entity garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan
menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih.
3. Poligon
Cara yang paling sederhana untuk merepresentasikan suatu poligon adalah
pengembangan dari cara yang digunakan untuk merepresentasikan arc yang sederhana yaitu
merepresentasikan setiap poligon sebagai sekumpulan koordinat (x,y) yang membentuk
segmen garis, dimana mempunyai titik awal dan titik akhir segmen garis yang sama
(memiliki nilai koordinat yang sama).
Menurut Abidin, HZ. (2001) untuk analisis data vektor dapat mengunakan cara-cara
berikut ini:
1. Transformasi Koordinat
Transformasi Koordinat adalah proses pemindahan suatu Sistim Koordinat ke Sistim
Koordinat lainnya. Transformasi koordinat digunakan untuk merelasikan sistem koordinat
tanah dengan peta atau layer data atau untuk meng-adjust suatu layer data sedemikian rupa
sehingga layer tersebut dapat di-overlay-kan secara tapat di atas layer yang lain
1. Menentukan Jarak dan Luas
2. Extract (Clip, Select)
3. Overlay (Intersect, Union)
4. Proximity
Dalam proximity mapping, masing-masing sel diisi/diberi nilai dengan obyek
terdekatnya. Obyek terdekat ditentukan berdasarkan jarak Euclidean. Beberapa penggunaan
proximity mapping:
- Memetakan teritori dari Kesatuan Resor Pemangkuan Hutan (KRPH).
- Mengalokasikan pelayanan kesehatan terdekat untuk masing-masing desa.
Buffer biasanya digunakan untuk mewakili suatu jangkauan pelayanan ataupun luasan
yang diasumsikan dengan jarak tertentu untuk suatu kepentingan analisis spatial. Pembuatan
buffer membutuhkan penentuan jarak dalam satuan yang terukur (meter atau kilometer)
Multiple Ring Buffer berfungsi untuk membuat lebih dari satu buffer dengan jarak
interval tertentu dari suatu obyek. Perintah ini ada di toolbox Analysis Tools→Proximity→
Multiple Ring Buffer
Thiessen Polygon adalah poligon yang dihasilkan dari satu set titik sampel. Setiap
poligon Thiessen mendefinisikan area pengaruh sekitar titik sampel, sehingga setiap lokasi
di dalam poligon lebih dekat ke titik itu dari salah satu titik sampel lainnya.
Dissolve digunakan untuk menggabungkan objek dalam sebuah layer yang mempunyai
nilai/isi field tertentu yang sama. Fungsi dissolve ini akan meng-agregasikan
(menggabungkan) fitur yang memiliki kesamaan nilai pada atributnya.
Tujuan Praktikum
Pelaksanaan Praktikum
Hasil dan Pembahasan
Operasi clip digunakan untuk memotong/menggunting layer. Namun atribut dari input
layer tidak berubah, hanya bentuk featurenya saja yang mengikuti bentuk layer
pemotongnya. Layer pemotong (clipper) harus layer polygon, sementara input layer bisa
dengan tipe point, line maupun polygon.
Gambar : Select
Select digunakan untjuk membuat feature baru menggunakan seleksi dari Query Builder
(SQL). Misalnya dalam satu feature data Administrasi Kabupaten Merangin terdapat 10
kecamatan. Kita ingin membuat satu feature baru yaitu Administrasi Kecamatan Bangko,
maka dapat dilakukan dengan cara select.
Gambar : Buffer
Buffer biasanya digunakan untuk mewakili suatu jangkauan pelayanan ataupun luasan
yang diasumsikan dengan jarak tertentu untuk suatu kepentingan analisis spatial. Pembuatan
buffer membutuhkan penentuan jarak dalam satuan yang terukur (meter atau kilometer).
Kesimpulan
Dari hasil yang didapatkan pratikum kali ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
Saran
Sebaiknya untuk pratikum kali ini sangat dibutuhkan penjelasan yang mudah dimengerti
dan tidak terlalu cepat. Untuk alat yang digunakan diharapkan tersedia agar pratikum
berjalan dengan lancar.
Daftar Pustaka
Purwaamijaya. 2008. Teknik survey dan pemetaan. Departemen pendidikan. Bandung
Prahasta, Eddy. 2002. Sistem Informasi Geografis : Konsep-Konsep Dasar.
Informatika. Bandung.
Abidin, HZ. 2001. Survey dengan GPS. Institut Teknologi Bandung. Jawa Barat
Tim SIG PT. Geomatik- Konsultan. 2010. Modul Pelatihan SIG (Sistem informasi
Geografis) ArcGis. Makasar : PT. Geomatik- Konsultan.
Lampiran
Tugas : Clip
Tugas : Select
Tugas : Intersect
Lakukanlah analisis buffer 10 meter pada titik lokasi gedung rektorat, hitung luas
polygon baru yang terbentuk ?
Jawab : Buffer analisis jarak 10
Lakukan analisis buffer 10 meter pada jalan utama dari gerbang utama (Angso)
menuju Gedung Rektorat, hitung luas polygon baru yang terbentuk?
Jawab : Buffer anaisis jarak 10 m jalan utama menuju rektorat
Laukan analisis multi ring buffer pada titik lokasi gedung rektorat dengan jarak 5
meter, 15 meter dan 40 meter, hitunglah luas polygon baru yang terbentuk.
1. Lakukan analisis Create Thiessen Polygons menggunakan data titik lokasi gedung di
Kampus UNJA Mendalo yang telah anda ambil sebelumnya dengan menggunakan
GPS.
2. Hitung luas masing-masing polygon!
Jawab: