Dosen Pengampu:
Purwanto, S.Pd., M.Si.
ACARA 6
ANALISIS JANGKAUAN PELAYANAN IBUKOTA KECAMATAN
MENGGUNAKAN METODE BUFFERING DI KABUPATEN BONDOWOSO
Disusun Oleh:
Nama : Muhammad Idham Akmalani
NIM : 190722638008
Off/Tahun : H/2019
Gambar 2. Peta zonasi wilayah endemik penyakit kolera sebagai salah satu contoh analisis
spasial dengan menggunakan metode Single Buffer.
Multiple Ring Buffer, merupakan salah satu metode buffer yang berfungsi
untuk membuat lebih dari satu buffer dengan jarak interval tertentu dari suatu
objek. Dengan adanya buffer maka akan dapat menghasilkan layer spasial
baru yang berbentuk poligon dengan jarak tertentu dari unsur-unsur spasial
yang menjadi masukannya (Prahasta, 2009).
Gambar 3. Peta zonasi wilayah rawan kriminal sebagai salah satu contoh analisis spasial
dengan menggunakan metode Multiple Ring Buffer.
Kelebihan dan kekurangan dari metode buffer ini diantaranya, yaitu:
Kelebihan
o Mudah dilakukan buffering berdasarkan feature yang diseleksi.
o Memberikan banyak manfaat dan kegunaan untuk berbagai aplikasi.
o Proses buffering tidak membutuhkan waktu yang lama.
Kekurangan
o Buffering tidak dapat dilakukan untuk beberapa layer secara langsung,
sehingga proses buffering dilakukan satu per satu.
o Hasil dari beberapa buffering membutuhkan penyusunan atau pengaturan
agar layer tidak tumpang tindih, dalam hal ini tidak terjadi secara otomatis.
6.4 METODE
1. Mulai ArcMap dengan klik Start > Programs > ArcGIS > ArcMap 10.6.1Pada
laptop.
2. Loading…
3. Pada saat ArcMap 10.6.1 dijalankan, maka akan terlihat kotak dialog Startup
yang akan memberikan pilihan untuk memulai sebuah sesi pekerjaan. Kita
dapat memilih antara lain : membuka Map baru (open new map), membuka
format yang telah disediakan (template), atau membuka sebuah dokumen
yang telah ada atau dokumen yang telah dibuat sebelumnya.
4. Untuk halaman kerja kosong, klik Blank Map dan Ok. Maka tampilannya
akan seperti berikut :
b) Klik ArcToolbox, lalu klik Analysis tools. Setelah itu klik buffer
c) Pada kotak dialog buffer pada bagian menu isikan sebagai berikut: - Input
Features : Ibukota Kecamatan; - Output Feature Class : Tuliskan nama file
outputnya, - Distance : 500. Klik Ok, tunggu hingga proses selesai.
6.5 HASIL
1. Peta Jangkauan Pelayanan Ibukota Kecamatan di Kabupaten Bondowoso
Radius 3000 m (terlampir).
2. Peta Jangkauan Pelayanan Ibukota Kecamatan di Kabupaten Bondowoso
Radius 500; 1.000; 2.000; dan 3.000 m (terlampir).
6.6 PEMBAHASAN
Buffer merupakan salah satu fungsi yang terdapat dalam ArcGIS. Dimana
pembuatan buffering biasanya digunakan untuk kepentingan analisis yang
dilakukan berdasarkan jarak atau zona tertentu. Buffer biasanya dibangun dengan
arah keluar untuk melindungi elemen-elemen spasial yang bersangkutan. Analisis
buffer ini digunakan untuk mengidentifikasi jangkauan pelayanan ibukota
kecamatan di kabupaten Bondowoso, dengan menggunakan empat zonasi atau
radius yaitu 500 m; 1.000 m; 2.000 m; dan 3.000 m.
1. Radius 500 m
Pada radius 500 m ditunjukkan oleh warna merah muda. Pada radius ini,
jangkauan pelayanan di ibukota kecamatan hanya menjangkau daerah-daerah
terdekat dari ibukota kecamatan itu sendiri. Sehingga belum mencapai wilayah
pelosok kecamatan. Wilayah di sekitar ibukota kecamatan bisa berupa wilayah
komersial atau juga wilayah permukiman. Biasanya, wilayah sekitar ibukota
kecamatan merupakan wilayah padat penduduk, sehingga akses pelayanan masih
bisa terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.
2. Radius 1.000 m
Pada radius 1.000 m ditunjukkan oleh warna hijau muda. Pada radius ini,
jangkauan pelayanan di ibukota kecamatan sudah menjangkau daerah-daerah yang
lebih jauh dari ibukota kecamatan. Pada beberapa ibukota kecamatan, radius
jangkauan pelayanan bersinggungan dengan kecamatan lain. Wilayah di sekitar
ibukota kecamatan bisa berupa wilayah komersial atau juga wilayah permukiman.
Biasanya, wilayah sekitar ibukota kecamatan merupakan wilayah padat penduduk,
sehingga akses pelayanan masih bisa terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.
3. Radius 2.000 m
Pada radius 2.000 m ditunjukkan oleh warna biru muda. Pada radius ini,
jangkauan pelayanan di ibukota kecamatan sudah menjangkau daerah-daerah yang
lebih jauh dari ibukota kecamatan. Pada radius ini juga sudah melayani wilayah
agak pelosok, meskipun belum sepenuhnya terlayani. Pada beberapa ibukota
kecamatan, radius jangkauan pelayanan bersinggungan dengan kecamatan lain.
Biasanya, wilayah sekitar ibukota kecamatan merupakan wilayah padat penduduk,
sehingga akses pelayanan masih bisa terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.
4. Radius 3.000 m
Pada radius 3.000 m ditunjukkan oleh warna biru muda. Pada radius ini,
jangkauan pelayanan di ibukota kecamatan sudah menjangkau daerah-daerah yang
lebih jauh dari ibukota kecamatan. Pada radius ini juga sudah melayani wilayah
agak pelosok, meskipun belum sepenuhnya terlayani. Pada beberapa ibukota
kecamatan, radius jangkauan pelayanan bersinggungan dengan kecamatan lain.
Biasanya, wilayah sekitar ibukota kecamatan merupakan wilayah padat penduduk,
sehingga akses pelayanan masih bisa terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.
Jika dilihat pada peta, persebaran ibukota kecamatan tersebar pada jalan besar
dan wilayah yang cenderung datar. Hal ini dilakukan untuk mempermudah akses
pelayanan di kecamatan. Selain itu juga, kebanyakan penduduk tinggal di wilayah
yang cenderung datar hingga landai, meskipun pada beberapa penduduk, mereka
tinggal di dekat dengan gunung. Kebanyakan penduduk juga tinggal dekat dengan
jalan utama. Karena aksesibilitas yang baik juga akan mempermudah pelayanan.
6.7 KESIMPULAN
Buffer merupakan salah satu fungsi yang terdapat dalam ArcGIS. Dimana
pembuatan buffering biasanya digunakan untuk kepentingan analisis yang
dilakukan berdasarkan jarak atau zona tertentu. Buffer biasanya dibangun dengan
arah keluar untuk melindungi elemen-elemen spasial yang bersangkutan. Dengan
dibuatnya buffer maka akan terbentuk suatu area, poligon atau zona baru yang
melindungi/menutupi objek spasial dengan jarak tertentu.
Analisis menggunakan buffering dapat dilakukan dengan Single Ring Buffer
dan Multiple Ring Buffer, fungsinya hampir sama dengan single ring akan tetapi,
perbedaannya terletak pada penggunaannya untuk analisis bertingkat pada elemen
titik, garis, dan luasan. Analisis buffering ini berfungsi untuk melihat
mengidentifikasi jangkauan pelayanan ibukota kecamatan di kabupaten
Bondowoso, dengan menggunakan empat zonasi atau radius yaitu 500 m; 1.000
m; 2.000 m; dan 3.000 m. . Pada semua radius, jangkauan pelayanan di ibukota
kecamatan sudah menjangkau daerah-daerah yang lebih jauh dari ibukota
kecamatan. Pada radius 2.000 m dan 3.000 m, jangkauan pelayanan sudah
melayani wilayah agak pelosok, meskipun belum sepenuhnya terlayani.
6.8 DAFTAR PUSTAKA
Aqli, Wafirul. 2010. Analisa Buffer dalam Sistem Informasi Geografis untuk
Perencanaan Ruang Kawasan. INSERSIA. 2(1): 192-201.
Prahasta, E. 2007. Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView. Bandung:
Informatika.
Prahasta, E. 2002. Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar. Bandung:
Informatika.
Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar.
Bandung: Informatika.
6.9 LAMPIRAN
1. Peta Jangkauan Pelayanan Ibukota Kecamatan di Kabupaten Bondowoso
Radius 3000 m