Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PRAKTIKUM Nilai praktikum

GKP 0301 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


Laboratorium Sistem Informasi Geografis
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

ACARA 3C : Input Data III

KELOMPOK HARI: Selasa PUKUL: 09.00-11.00


I’in Inayatul Yasiroh 18/423623/GE/08672
.
ASISTEN:
1. Rozky Rahmat
2. Yusfar Rosyadi
.

A. TUJUAN
Mampu melakukan input data GIS dengan berbagai metode
B. PEMBAHASAN
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi berbasiskan
komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta memanggil data bereferensi
geografis yang berkembang pesat pada lima tahun terakhir ini (Prahasta, 2002). Sistem ini
berguna dalam membantu pengambilan kebijakan, khususnya berkaitan dengan aspek
keruangan (spasial) (Wobowo., dkk, 2015). Salah satu aplikasi untuk penyimpanan, pengolahan,
dan memvisualisasi data spasial adalah ArcGIS. Data spasial merupakan salah satu input dalam
SIG. Banyak cara yang digunakan untuk input data GIS. Dalam perkembangannya, metode yang
digunakan untuk proses input data yaitu dengan otomatisasi pemetaan (metode otomatis).
Metode yang sering digunakan antara lain Vectorization Trace dan Raster Tracing. Kedua metode
tersebut merupakan metode proses vektorisasi. Proses viktorisasi merupakan proses untuk
menghasilkan bentukan vektor (titik, garis, dan area) dari data raster dengan tracing (mengubah
data rasker ke data vektor) dan ArcScan (mengubah gambar hasil scanning peta menjadi lapisan
(layer) berbasis vektor seperti shapefile dan featureclass).
Proses digitasi vectorization trace merupakan salah satu metode digitasi
menggunakan data raster berdasarkan kelas warna yang terdekat yang telah ditentukan dengan
proses digitasi yang mirip dengan proses digitasi manual yaitu dilakukan dengan pointer. Data
raster merupakan data sekunder yang terdiri dari dua warna. Data yang digunakan dalam input
data yaitu data raster karena data raster memiliki struktur data yang sederhana dan mudah
dimanipulasi. Digitasi menggunakan vectorization trace lebih mudah dilakukan daripada digitasi
manual karena pointer akan melakukan tracing secara otomatis ke kelas warna yang terdekat
yang telah ditentukan. Namun, hasil yang diperoleh kurang akurat sehingga perlu dilakukan
proses seleksi lebih lanjut. Misalnya terdapat garis batas administrasi yang tidak sambung setelah
dilakukan Arc Scan pada peta kerapatan vegetasi.
Proses digitasi raster trace merupakan metode digitasi data raster berdasarkan kelas
warna yang telah ditentukan dengan pendigitasian secara otomatis. Sama halnya dengan
victorization trace data yang dihasilkan perlu dilakukan seleksi ulang karena data yang dihasilkan
kurang akurat dan sangat dimungkinkan terdapat kesalahan, terutama pada data raster yang

Laporan Praktikum GKP 0301 Sistem Informasi Geografis 2019 I-1


memiliki. Kelebihan dari metode raster trace yaitu data dapat terdigitasi dengan langsung hanya
dengan mengunakan satu langkah kerja.
Kedua metode yang digunakan dalam proses input data memiliki kelebihan dan
kelemahan. Kelebihan dari vectorization trace dan metode raster trace yaitu dalam melakukan
input data tidak memerlukan waktu yang lama cukup dengan klik satu hingga dua kali. Metode
vectorization trace akan menghasilkan hasil digitasi yang baik pada data raster dengan kelas
warna tertentu. Namun, digitasi menggunakan metode tersebut hanya dapat dilakukan pada
data raster saja. Sedangkan, proses digitasi menggunakan metode raster trace akan lebih cepat
dilakukan dibandingkan metode vectorization trace karena data raster akan terdigitasi secara
otomatis berdasarkan kelas warna. Kedua metode tersebut sama-sama memiliki kemungkinan
kesalahan tapi kesalahan yang lebih besar dihasilkan dengan menggunakan metode raster trace.

C. KESIMPULAN
Input data GIS dapat dengan menggunakan berbagai metode. Metode tersebut dapat
berupa Vectorization Trace dan Raster Tracing. Kedua metode ini memiliki kelebihan dalam
memudahkan pengguna dalam proses digitasi karena tidak memerlukan waktu yang lama dalam
prosesnya. Namun, hasil dari metode ini harus di seleksi terlebih dulu karena memungkinkan
adanya kesalahan yang terjadi dalam proses digitasinya.

D. DAFTAR PUSTAKA
De, Rolf S. 2001. Principles of Geographic Information System. Netherlands: ITC Educational
Textbook Series
Prahasta, Eddy. 2002. Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar Informasi Geografis.
Bandung: Informatika Bandung
Wibowo, Mukti Koko., dkk. 2015. Sistem Informasi Geografis (Sig) Menentukan Lokasi
Pertambangan Batu Bara Di Provinsi Bengkulu Berbasis Website. Jurnal Media
Informasi. Vol. 11 No. 1

Laporan Praktikum GKP 0301 Sistem Informasi Geografis 2019 I-2

Anda mungkin juga menyukai