Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


(GKP0301)

ACARA IV
Topology Rules

Disusun oleh:
Nama : Aisyah Azka Nurul Fitriyah S.
NIM : 20/456502/GE/09263
Hari, Waktu : Selasa, 19 Oktober, 12.35
Asisten : 1. Shandy Brian Agya Novenda
2. Wahyu Widiyanto

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


DEPARTEMEN SAINS INFORMASI GEOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2021
LAPORAN PRAKTIKUM Nilai praktikum
GKP 0301 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Laboratorium Sistem Informasi Geografis
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

ACARA IV: TOPOLOGY RULES

KELOMPOK HARI: SELASA PUKUL: 12.35


AISYAH AZKA NURUL FITRIYAH S. (20/456502/GE/09263)
.
ASISTEN:
1. SHANDI BRIAN AGYA NOVENDA
2. WAHYU WIDIYANTO
.

A. TUJUAN
1. Menerapkan fasilitas Topology Rules sesuai kebutuhan.

B. PEMBAHASAN
SIG atau Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem yang diaplikasikan
untuk memperoleh, menyimpan, menganalisa, dan mengelola data spasial
(Sumantri,dkk., 2019). Data spasial merupakan data yang dapat ditentukan dan dicari
posisinya di permukaan bumi (Syam’ani, 2016). Terdapat dua jenis data spasial, yaitu
data raster dan data vektor. Data vektor merupakan data yang serangkaian gambarnya
disajikan dalam kisi dengan nilai tertentu serta disajikan dengan lokasi titik beserta
tautan penghubungnya (Kraak dan Omerling, 2010). Keunggulan data vektor adalah
dapat disisipi data atribut sehingga dapat dilakukan analisis lebih lanjut. Perolehan data
vektor memerlukan proses input, yang salah satunya dapat dilakukan melalui digitasi.
Sebelum melalukan digitasi, untuk merapikan hasil-hasil digitasi nantinya,
perlu dibentuk terlebih dahulu geodatabase. Geodatabase adalah suatu bentuk umum
dari penyimpanan data dan kerangka kerja manajemen yang digunakan dalam software
ArcGIS. Geodatabase merupakan sistem manajerial data yang dapat memudahkan
dalma menyimpan, mengakses, dan melakukan manajemen pada data-data spasial (De,
2001). Terdapat dua jenis geodatabase, yaitu file geodatabase (tersimpan dalam format
gdb) dan personal geodatabase (tersimpan dalam format mdb.). Walaupun personal
geodatabase memiliki kapasitas yang lebih kecil daripada file geodatabase, yaitu hanya
2 giga byte, namun ia memiliki keunggulan berupa dapat dipakai single user maupun
kelompok kecil, serta sering digunakan untuk manajemen data atribut string (teks).
Proses input data raster untuk memperoleh data vektor dapat dilakukan dengan
digitasi secara manual, semiotomatis, dan otomatis. Proses digitasi secara otomatis
pada ArcGIS dapat dilakukan dengan mengaktifkan submenu extension ArcScan pada
menu Customize. Melalui submenu tersebut, pengguna hanya tinggal menunggu sampai
proses digitasi otomatis oleh ArcGIS selesai setelah memilih submenu tersebut.
Kelemahan utama dari proses digitasi otomatis adalah terdapat unsur atau bagian data
raster yang tidak diinginkan untuk terdigitasi menjadi ikut terdigitasi, sehingga perlu
dilakukan beberapa proses penghapusan data vektor yang tidak diingkan. Selain itu,
karena seluruh prosesnya dikerjakan secara otomatis oleh software dan hardware,
terdapat beberapa kesalahan hasil digitasi yang tidak diharapkan pengguna, seperti
yang dapat ditunjukkan pada Gambar 4.1. dan informasi rincinya pada tabel yang ada
di Gambar 4.2.
Perangkat lunak ArcGIS telah menyediakan fasilitas filtering untuk melakukan
checking (query) kesalahan dan validasi yang disebut aturan topologi (rule of topology)
untuk menghasilkan data yang benar sesuai konsep SIG (Saefurrohman, 2005).
Topology merupakan suatu perhitungan atau penjelasan matematis yang menjelaskan
relasi antarentitas (Ostip, 2019). Topology dapat digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya kesalahan setelah pelaksanaan proses digitasi. Terdapat beberapa aturan
topology yang perlu diperhatikan, di antaranya yaitu:
1. Poligon
a. Must be larger than cluster tolerance
b. Must not overlap
c. Must not have gaps
d. Must not overlap with
2. Garis
a. Must be larger than cluster tolerance
b. Must not overlap
c. Must not self-overlap
d. Must not have dangles
e. Must be single part
Gambar 4.1. merupakan peta hasil digitasi secara otomatis yang telah dilakukan
pengecekan kesalahan menggunakan topology rules. Data raster yang merupakan bahan
dalam proses digitasi otomatis tersebut pada awalnya diklasifikasikan menjadi dua
warna, yaitu hitam dan putih. Bagian warna hitam akan didigitasi menjadi data vektor
berbentuk garis setelah membentuk feature class dengan tipe line. Adapun kesalahan-
kesalahan yang ditemui dalam peta hasil digitasi otomatis tersebut adalah berupa tidak
bersinggungannya ujung akhir gari dengan setidaknya satu bagian dari garis lain atau
garisnya sendiri sehingga dapat membentuk lubang pada poligon. Oleh karena itu,
aturan topologi yang tepat untuk mengatasi beberapa kesalahan dalam peta hasil digitasi
otomatis tersebut adalah aturan must not have dangles, karena aturan tersebut
memungkinkan membentuk garis yang saling terhubung sehingga dapat membentuk
poligon tertutup.
Gambar 4.2. menunjukkan tabel kesalahan yang terdeteksi pada peta hasil
digitasi otomatis. Terdapat 31 kesalahan yang muncul pada tabel tersebut berdasarkan
aturan tersebut. Proses membenahi kesalahan-kesalahan tersebut dapat dilakukan
secara manual maupun otomatis. Cara otomatis di antaranya adalah dapat melalui
proses extend dan snapping untuk menghubungkan ujung garis yang terputus dengan
meningkatkan nilai toleransinya. Toleransi jarak snapping adalah besarnya jarak
antarfitur yang memungkinkan penyambungan antarfitur dengan fitur terdekat
(Saefurrohman, 2005). Sementara proses extend berfungsi untuk memperpanjang garis
sehingga dapat bersinggungan. Jumlah kesalahan pada tabel dapat berkurang banyak
secara otomatis setelah diterapkan nilai toleransi sebesar 150. Meskipun telah banyak
berkurang, masih ditemukan kesalahan berupa garis yang ujungnya terlalu panjang.
Kesalahan tersebut dapat diperbaiki melalu proses rim secara manual ataupu
menghapus data vektor garis kelebihan tersebut secara manual pula karena kesalahan
jenis tersebut hanya berjumlah satu.
Ada tidaknya kesalahan lagi setelah dilakukan perbaikan dapat dipastikan
melalui pengecekan pada tabel error inspector dan tampilan layer topology peta. Tidak
adanya kesalahan lagi pada hasil digitasi otomatis dapat ditunjukkan dengan tidak
adanya simbol kesalahan pada layer topology dan tidak tertulis pula pada tabel error
inspector yang menjadi kosong apabila sudah tidak ada kesalahan lagi. Apabila telah
dipastikan tidak ada kesalahan lagi, data vektor garis pada peta hasil digitasi otomatis
tersebut dapat dikonversi menjadi jenis data vektor poligon melalui fitur feature to
polygon pada toolbox. Hasil akhir dari proses pembenahan kesalahan hasil digitasi
otomatis dan konversi dari data vektor jenis garis menjadi poligon dapat dilihat pada
Gambar 4.3. Selanjutnya hasil digitasi seperti yang terdapat pada gambar tersebut telah
siap diolah lebih lanjut seperti klasifikasi atau simbologi untuk berbagai kebutuhan dan
kepentingan.

C. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini antara lain:
1. Topology rules bermanfaat untuk mengetahui adanya kesalahan pada digitasi
secara otomatis dengan menerapkan aturan tertentu sesuai jenis data dan
keperluan yang diinginkan. Kesalahan yang telah terdeteksi kemudian dapat
diperbaiki secara otomatis melalui extend, trim, dan snap dengan mengatur nilai
toleransi maupun secara manual.

D. DAFTAR PUSTAKA
De, Rolf A. 2001. Principles of Geographic Information Systems. Netherlands: ITC
Educational Textbook Series; 1.
ESRI. (2009). Topology Rules [WWW Document]. ArcGIS Desktop 9.3 Help. URL
http://webhelp.esri.com/arcgisdesktop/9.3/index.cfm?TopicName=Topology_rules.
Diakses pada 25 Oktober 2021.
Kraak, M. J., dan Omerling, F. (2010). Cartography: Visualization of Geospatial Data.
(3rd ed). Gosport, Hants: Pearson Education.
Ostip, S. (2019). Konsep Topology, pp. 1–16.
Saefurrohman, S. (2005). Pengembangan Database Spasial untuk Pembuatan Aplikasi
Berbasis GIS. Dinamik, 10(3), 24724
Sumantri, S. H., Makmur, S., Sobar, S., I Dewa, K. K. W. 2019. Sistem Informasi
Geografis (Geographic Information System) Kerentanan Bencana. Jakarta: C.V.
Makmur Cahaya Ilmu
Syam’ani. 2016. Membangun Basis Data Spasial Menggunakan ArcGIS 10.3.
Banjarmasin: Lambu Mangkurat University Press.
E. LAMPIRAN
Hasil Praktikum Acara 4
Gambar 4.1. Tangkapan Layar Display Error pada Peta Sebelum Dikoreksi

Gambar 4.2. Tangkapan Layar Table Error dalam inspector must not have dangles

Gambar 4.3. Tangkapan Layar Display Peta Sesudah Dilakukan Snap, Extend, dan Trim

Anda mungkin juga menyukai