OLEH :
DOSEN :
1.PENDAHULUAN
ArcGis pertama kali diluncurkan kepada publik sebagai software yang komersial
pada tahun 1999 dengan versi (ArcGis 8.0) dengan perkembangan dan tuntutan akan fitur
yang dibutuhkan ESRI selalu memberikan pembaharuan pada ArcGis, pada saat ini telah
keluar versi yang terbaru update 2016 yaitu (ArcGis 13.0).
ArcMAP merupakan aplikasi utama yang menjalankan fungsi-fungsi pengolahan
data spasial, sedangkan ArcCatalog sebagai tempat menyimpan data-data yang akan diolah.
ArcGIS juga mudah diakses oleh siapapun untuk kepentingan pembuatan peta. Peta yang
dibuat pada ArcGIS menggunakan sistem layer yang diinput dari metadata yang ada.
Konsep ArcGIS sebagai alat (tools) tidak lepas dari kemampuan dari fungsi-fungsi
analisis spasial dan atribut diantaranya :
1.4 Topologi
Topologi adalah hubungan antara objek-objek spasial yang bisa didefinisikan secara
matematis sehingga objek-objek tersebut memiliki keterkaitan secara spasial antara satu
dengan yang lain. Dalam digitasi peta ini pasti akan terjadi kesalahan. Adapun kesalahan
yang sering terjadi saat proses digitasi adalah:
● Objek yang saling tumpang tindih dan membentuk polygon kecil (silver polygon)
● Terdapat ruang kosong dari polygon-polygon yang seharusnya berdampingan (Gap)
● Garis yang tak tersambung (undershoot)
Sehingga dari kesalahan-kesalahan yang bisa saja terjadi dalam proses digitasi, maka topologi
memiliki fungsi untuk memastikan integritas spasial (spatial integrity) dari objek dan juga
untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam data. Adapun istilah yang
ada dalam topologi adalah sebagai berikut.
a) Silver, merupakan region yang sangat kecil yang bisa terlihat dengan adanya
tambahan objek tidak dikenal yang berukuran kecil
b) Gap, ruang kosong atau area yang tidak tertutupi oleh objek region, yang berada
diantara objek region yang saling berhimpitan.
c) Overlap, merupakan kebalikan dari gap, yaitu kondisi dimana dua atau lebih objek
region mengalami tumpang tindih dalam satu layer data.
2. Setelah itu klik kanan pada file mdb yang telah dibuat ➔ New ➔ New Feature
Dataset ➔ beri nama ➔ definisikan koordinat sesuai dengan peta yang digunakan ➔
klik Next ➔ vertikal koordinat diabaikan saja ➔ Next ➔Finish.
3. Klik kanan pada Dataset yang telah dibuat ➔ Import ➔ Feature Class (multiple)
untuk memasukkan banyak data ➔ lalu Import feature atau layer yang akan di
topologi ➔ klik Ok.
4. Kemudian klik kanan lagi pada Dataset yang telah dibuat ➔ New ➔ Topology ➔
Next
5. Akan muncul pilihan layer atau feature mana saja yang akan dilakukan topologi.
Berikan tanda centang pada layer atau feature yang akan di topologi kemudian klik
Next. Lalu akan muncul untuk pemilihan number of ranks, dan digunakan default lalu
klik Next
6. Tambahkan rule atau aturan yang ingin digunakan. Disini digunakan rule “must not
overlap” dan “must not have gaps”. Untuk menambahkan rule tersebut maka klik Add
Rule ➔ pilih rule yang akan digunakan ➔ Ok
8. Hasil topologi yang terdapat pada format geodatabase yang ada pada Catalog
dipindahkan ke layer peta yang telah digigit. Kemudian akan terlihat error yang ada
9. Jika ingin melihat total error dan letak kesalahan klik error inspector yang terlihat
pada panah di bawah.Untuk membenarkan topologi klik kanan pada salah satu objek
kemudian klik merge.Untuk peraturan must not have gaps dilakukan dengan klik
kanan kemudian klik create features.Lakukan hingga proses topologi selesai.
10. Jika dirasa sudah cukup,selanjutnya klik kanan pada file topologi ➔ properties ➔
errors ➔ generate summary.Hal ini untuk melihat jumlah error topologi.Terlihat
pada gambar 2.21 jumlah error 1 yakni batas wilayah.Untuk batas wilayah dapat
diabaikan karena topologi must not have gaps mengidentifikasi batas wilayah tidak
berimpit dengan objek lain sehingga terhitung error.
Dilakukan topologi untuk layer penggunaan lahan. Pada praktikum ini, digunakan rule
“Must Not Have Gaps” dan “Must Not Overlap”. Rule “Must Not Have Gaps” merupakan
rule yang digunakan untuk mendeteksi gap, sedangkan untuk “Must Not Overlap”
merupakan rul yang digunakan untuk mendeteksi adanya overlap antar bidang di peta. Dari
kedua rule yang digunakan tersebut, diperoleh 749 error untuk rule “Must Not Overlap” dan
1 error untuk “Must Not Have Gaps”. Berikut adalah hasil error yang ditemukan pada digitasi
yang telah dilakukan.
Yayasan pelaGIS. 2011. Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis Tingkat Lanjut.
Yayasan pelaGIS. Banda Aceh