Anda di halaman 1dari 19

PORTOFOLIO HASIL DIGITASI

PORTOFOLIO TOPOLOGI KELURAHAN


CIJORO,BANTEN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS

OLEH :

Shinta Angelina 03311940000005


Sasfina Aditya 03311940000011
Clarisa Novanti Ayu 03311940000012
Hessi Candra Harisa 03311940000014
Devika Rahma Damayanti 03311940000020

DOSEN :

Cherie Bhekti Pribadi, S.T., M.T

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN, DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2021
DAFTAR ISI

1.PENDAHULUAN

1.1 Software ArcGIS .......................................................................................................... 1


1.2 Data Vektor dan Data Raster ........................................................................................ 2
1.3 Fitur Keruangan ............................................................................................................ 2
1.4 Topologi ........................................................................................................................ 2
1.5 Aturan Topologi ........................................................................................................... 3
2.METODOLOGI PROSES TOPOLOGI
2.1 Alat dan Bahan ............................................................................................................. 4
2.2 Diagram Alir Proses Topologi ...................................................................................... 4
2.3 Langkah Pengerjaan ...................................................................................................... 4
HASIL ................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16
LAMPIRAN....................................................................................................................... 17

Sistem Informasi Geografis A


1. PENDAHULUAN

1.1 Software ArcGIS


ArcGis merupakan software berbasis Geographic Information System (GIS) yang
dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research Institute). Produk utama ArcGis
terdiri dari tiga komponen utama yaitu :

● ArcView (berfungsi sebagai pengelola data komprehensif, pemetaan dan analisis),


● ArcEditor (berfungsi sebagai editor dari data spasial)
● ArcInfo (Merupakan fitur yang menyediakan fungsi – fungsi yang ada di dalam GIS
yaitu meliputi keperluan analisa dari fitur Geoprocessing).

ArcGis pertama kali diluncurkan kepada publik sebagai software yang komersial
pada tahun 1999 dengan versi (ArcGis 8.0) dengan perkembangan dan tuntutan akan fitur
yang dibutuhkan ESRI selalu memberikan pembaharuan pada ArcGis, pada saat ini telah
keluar versi yang terbaru update 2016 yaitu (ArcGis 13.0).
ArcMAP merupakan aplikasi utama yang menjalankan fungsi-fungsi pengolahan
data spasial, sedangkan ArcCatalog sebagai tempat menyimpan data-data yang akan diolah.
ArcGIS juga mudah diakses oleh siapapun untuk kepentingan pembuatan peta. Peta yang
dibuat pada ArcGIS menggunakan sistem layer yang diinput dari metadata yang ada.

Konsep ArcGIS sebagai alat (tools) tidak lepas dari kemampuan dari fungsi-fungsi
analisis spasial dan atribut diantaranya :

1. Memasukkan data dan mengumpulkan data geografi (spasial atribut)


2. Mengintegrasi data geografi (spasial atribut)
3. Memeriksa, meng-update data geografi (spasial atribut)
4. Menyimpan dan memanggil data geografi (spasial atribut)
5. Merepresentasikan atau menampilkan data geografi (spasial atribut)
6. Mengelola data geografi (spasial atribut)
7. Memanipulasi data geografi (spasial atribut)
8. Menghasilkan output data geografi dalam bentuk-bentuk peta tematik (layout dan
view), table, grafik, laporan, dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.

Sistem Informasi Geografis A 1


Gambar 1.1 Software ArcGIS

1.2 Data Vektor dan Data Raster


Merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area
(daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik dan
nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). Format data vektor ini memiliki
keuntungan dalam mempresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat
berguna untuk analisa dimana dibutuhkan ketepatan posisi seperti pada database atau basis
data batas-batas kadaster. Sedangkan kelemahannya adalah format data vektor ini tidak
mampu mengakomodasi perubahan gradual.
Format data raster atau yang biasa disebut dengan sel grid. Format data raster ini merupakan
data yang dihasilkan oleh sistem penginderaan jauh. Pada data raster, obyek geografis
direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada
data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain,
resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh
setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh
satu sel, semakin tinggi resolusinya. Pada data raster ini memiliki kelemahan dimana semakin
tinggi resolusi grid-nya maka ukuran filenya juga akan semakin besar dan sangat tergantung
pada kapasitas perangkat keras yang tersedia. Sedangkan kelebihan dari data raster ini adalah
data raster sangat baik dalam merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual,
seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya.

1.3 Fitur Keruangan


Informasi yang disampaikan oleh peta disajikan secara grafis sebagai kumpulan
komponen peta. Informasi lokasional disajikan dengan titik untuk fiture seperti mata air dan
tiang telepon, garis untuk fiture seperti jalan, aliran sungai dan saluran pipa, dan area untuk
fiture seperti danau, wilayah administrasi, dll. Deskripsi singkat untuk masing-masing fitur
adalah sebagai berikut :
1. Fitur Titik disajikan oleh lokasi diskrit yang menentukan objek peta yang batas atau
bentuknya terlalu kecil untuk ditunjukkan sebagai fiture garis atau area. Menyajikan titik
yang tidak mempunyai area, seperti ketinggian dari puncak gunung.
2. Fiture Garis Merupakan kumpulan koordinat berurutan yang bila dihubungkan akan
menyajikan bentuk linier dari objek yang terlalu sempit untuk ditampilkan sebagai area. Atau,
berupa fitur yang tidak mempunyai lebar, seperti garis kontur.
3. Fitur Area merupakan bentuk gambar tertutup yang batasnya melingkupi area
homogen, seperti batas wilayah, negara atau provinsi.

1.4 Topologi
Topologi adalah hubungan antara objek-objek spasial yang bisa didefinisikan secara
matematis sehingga objek-objek tersebut memiliki keterkaitan secara spasial antara satu
dengan yang lain. Dalam digitasi peta ini pasti akan terjadi kesalahan. Adapun kesalahan
yang sering terjadi saat proses digitasi adalah:

● Objek yang saling tumpang tindih dan membentuk polygon kecil (silver polygon)
● Terdapat ruang kosong dari polygon-polygon yang seharusnya berdampingan (Gap)
● Garis yang tak tersambung (undershoot)

Sistem Informasi Geografis A 2


● Garis yang kepanjangan (overshoot)

Sehingga dari kesalahan-kesalahan yang bisa saja terjadi dalam proses digitasi, maka topologi
memiliki fungsi untuk memastikan integritas spasial (spatial integrity) dari objek dan juga
untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam data. Adapun istilah yang
ada dalam topologi adalah sebagai berikut.

a) Silver, merupakan region yang sangat kecil yang bisa terlihat dengan adanya
tambahan objek tidak dikenal yang berukuran kecil
b) Gap, ruang kosong atau area yang tidak tertutupi oleh objek region, yang berada
diantara objek region yang saling berhimpitan.
c) Overlap, merupakan kebalikan dari gap, yaitu kondisi dimana dua atau lebih objek
region mengalami tumpang tindih dalam satu layer data.

1.5 Aturan Topologi


Untuk menghasilkan data yang benar ArcGIS sesuai dengan konsep GIS,
menyediakan fasilitas filtering untuk melakukan checking(query) kesalahan secara otomatis
dan melakukan editing (validasi) spasial dan atribut.

1. Must Not Overlap


● Subtract: Menghapus bagian yang overlap dari masing-masing fitur dan akan
meninggalkan area yang kosong pada daerah error. Perbaikan ini bisa diterapkan ke
satu atau lebih kesalahan yang terjadi pada aplikasi aturan kesalahan Must Not
Overlap.
● Merge: Menambah/menggabung fitur dari feature overlap yang melanggar aturan
yang dipakai. Pemilihan fitur tergantung justifikasi yg akan dipilih sebagai fiture yang
dianggap salah. Koreksi ini bisa diterapkan pada satu kesalahan Must Not Overlap
saja.
● Create Feature: Membuat polygon baru diluar kesalahan yang terjadi dan menghapus
kesalahan yang ada. Koreksi ini bisa diterapkan ke satu atau lebih kesalahan yang
terseleksi oleh penerapan aturan kesalahan Must Not Overlap.

2. Must Not Have Gap


● Create Fiture: Membuat polygon baru dari garis batas yang saling membentuk
polygon kosong (gap). Koreksi ini bisa diterapkan pada satu atau lebih kesalahan pada
penerapan aturan kesalahan Must Not Have Gaps.

Sistem Informasi Geografis A 3


2. METODOLOGI PROSES TOPOLOGI

2.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada proses digitasi,pengisian data atribut,dan
tutupan lahan yakni :
1. Laptop
2. Software ArcGis
3. Software Sas Planet
4. Data Citra Satelit Kelurahan Cijoro Lebak,Banten

2.2 Diagram Alir Proses Topologi


Adapun diagram alir pada proses topologi adalah sebagai berikut.

2.3 Langkah Pengerjaan


1. Sebelum melakukan topologi, data shapefile harus dibuat Future Dataset dengan cara
buka Catalog, buat database baru berupa file geodatabase. Dengan cara klik kanan ➔
New ➔ Personal Geodatabase➔ lalu beri nama file ➔ .mdb.

Sistem Informasi Geografis A 4


Gambar 2.1 Pembuatan Personal Geodatabase

Gambar 2.2 Pemberian Nama Geodatabase

2. Setelah itu klik kanan pada file mdb yang telah dibuat ➔ New ➔ New Feature
Dataset ➔ beri nama ➔ definisikan koordinat sesuai dengan peta yang digunakan ➔
klik Next ➔ vertikal koordinat diabaikan saja ➔ Next ➔Finish.

Sistem Informasi Geografis A 5


Gambar 2.3 Pembuatan Feature Dataset

Gambar 2.4 Pemberian Nama pada Dataset

Sistem Informasi Geografis A 6


Gambar 2.5 Pengaturan Sistem Koordinat

Gambar 2.6 Pengaturan Koordinat Vertikal

Gambar 2.7 Penyelesaian Pembuatan Feature Dataset

3. Klik kanan pada Dataset yang telah dibuat ➔ Import ➔ Feature Class (multiple)
untuk memasukkan banyak data ➔ lalu Import feature atau layer yang akan di
topologi ➔ klik Ok.

Gambar 2.8 Import Features untuk Dilakukan Topologi

Sistem Informasi Geografis A 7


Gambar 2.9 Pemilihan Features

4. Kemudian klik kanan lagi pada Dataset yang telah dibuat ➔ New ➔ Topology ➔
Next

Gambar 2.10 Proses Memulai Topologi

Sistem Informasi Geografis A 8


Gambar 2.11 Proses Topologi

Gambar 2.12 Proses Topologi

5. Akan muncul pilihan layer atau feature mana saja yang akan dilakukan topologi.
Berikan tanda centang pada layer atau feature yang akan di topologi kemudian klik
Next. Lalu akan muncul untuk pemilihan number of ranks, dan digunakan default lalu
klik Next

Sistem Informasi Geografis A 9


Gambar 2.13Pemilihan Features untuk dilakukan Topologi

Gambar 2.14 Proses Topologi

6. Tambahkan rule atau aturan yang ingin digunakan. Disini digunakan rule “must not
overlap” dan “must not have gaps”. Untuk menambahkan rule tersebut maka klik Add
Rule ➔ pilih rule yang akan digunakan ➔ Ok

Gambar 2.15 Pemilihan Rule Topologi

Sistem Informasi Geografis A 10


Gambar 2.16 Pemilihan Rule Topologi

7. Apabila rule sudah ditambahkan maka klik Next ➔ Finish

Gambar 2.17 Pemilihan Rule Topologi

Gambar 2.18 Penyelesaian Proses Topologi

8. Hasil topologi yang terdapat pada format geodatabase yang ada pada Catalog
dipindahkan ke layer peta yang telah digigit. Kemudian akan terlihat error yang ada

Sistem Informasi Geografis A 11


pada digitasi yang telah dilakukan.

Gambar 2.19 Hasil Error

9. Jika ingin melihat total error dan letak kesalahan klik error inspector yang terlihat
pada panah di bawah.Untuk membenarkan topologi klik kanan pada salah satu objek
kemudian klik merge.Untuk peraturan must not have gaps dilakukan dengan klik
kanan kemudian klik create features.Lakukan hingga proses topologi selesai.

Gambar 2.20 Tampilan error inspector

Sistem Informasi Geografis A 12


Gambar 2.21 Fitur merge pada topologi

10. Jika dirasa sudah cukup,selanjutnya klik kanan pada file topologi ➔ properties ➔
errors ➔ generate summary.Hal ini untuk melihat jumlah error topologi.Terlihat
pada gambar 2.21 jumlah error 1 yakni batas wilayah.Untuk batas wilayah dapat
diabaikan karena topologi must not have gaps mengidentifikasi batas wilayah tidak
berimpit dengan objek lain sehingga terhitung error.

Gambar 2.22 Total error setelah dilakukan topologi

Sistem Informasi Geografis A 13


3. HASIL

Dilakukan topologi untuk layer penggunaan lahan. Pada praktikum ini, digunakan rule
“Must Not Have Gaps” dan “Must Not Overlap”. Rule “Must Not Have Gaps” merupakan
rule yang digunakan untuk mendeteksi gap, sedangkan untuk “Must Not Overlap”
merupakan rul yang digunakan untuk mendeteksi adanya overlap antar bidang di peta. Dari
kedua rule yang digunakan tersebut, diperoleh 749 error untuk rule “Must Not Overlap” dan
1 error untuk “Must Not Have Gaps”. Berikut adalah hasil error yang ditemukan pada digitasi
yang telah dilakukan.

Gambar 3.1Tampilan Bagian Error pada Digitan yang Berwarna Merah

Gambar 3.2 Keterangan Error yang Dihasilkan Saat Proses Topologi


Setelah itu dilakukan perbaikan dengan cara menggunakan tool yang bernama error

Sistem Informasi Geografis A 14


inspectory. Dan dihasilkan digitan seperti pada gambar dibawah ini dengan menyisakan 1
error karena peraturan topologi “Must Not Have Gaps” mengidentifikasi batas wilayah
sebagai gap karena tidak berhimpit dengan poligon lain.

Gambar 3.3 Total error setelah dilakukan topologi

Gambar 3.4 Hasil Akhir Setelah Topologi

Sistem Informasi Geografis A 15


DAFTAR PUSTAKA

Bapedda Province NTT. Tutorial ArcGIS 10 Tingkat Dasar diakses pada


https://bappeda.ntbprov.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Bab08c_DigitasiDasar.pdf
(23 November 2021)

Saefurrohman. 2005. Pengembangan Database Spasial untuk Pembuatan Aplikasi Berbasis


ArcGIS. Jurnal Teknologi Informasi Dinamik 3(10) : 133-142

Yayasan pelaGIS. 2011. Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis Tingkat Lanjut.
Yayasan pelaGIS. Banda Aceh

Sistem Informasi Geografis A 16


LAMPIRAN

Lampiran Citra Kelurahan Cijoro,Banten

Sistem Informasi Geografis A 17

Anda mungkin juga menyukai