Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM SIG & SIP

ACARA 2
PEMBUATAN LAYER TEMA PETA

Disusun Oleh:

Azzahra Oktaviani Akila


NIT 21303674

Dosen Pengampu:

Nur’aini Aisyiah
NIP: 197403091995032001

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 PERTANAHAN


SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
YOGYAKARTA
2022/2023
ACARA 1. PENYIAPAN DATA SPASIAL
Hari/ Tanggal : Jumat, 30 September 2022
Lokasi : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

A. Tujuan :
Mahasiswa mampu menyiapkan data spasial/peta yang akan digunakan untuk pembuatan
(layer) tema peta

B. Alat dan bahan :


a. Laptop
b. Mouse
c. ArcGis
d. Foto peta dari google

C. Dasar Teori :
Data dalam SIG terdiri atas dua komponen yaitu data spasial yang berhubungan
dengan geometri bentuk keruangan dan data attribute yang memberikan informasi tentang
bentuk keruangannya (Chang, 2002).
Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas representasi obyek di
bumi. Data spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi dan
proyeksi seluruh fenomena yang berada di bumi. Fenomena tersebut berupa fenomena
alamiah dan buatan manusia. Pada awalnya, semua data dan informasi yang ada di peta
merupakan representasi dari obyek di muka bumi.Sesuai dengan perkembangan, peta
tidak hanya merepresentasikan obyek-obyek yang ada di muka bumi, tetapi berkembang
menjadi representasi obyek diatas muka bumi (diudara) dan dibawah permukaan bumi.
Perlibatan masyarakat untuk proses penyiapan data spasial dan tekstual
membawa keuntungan bagi pemerintah dan masyarakat. Penyelesaian program-
program strategis BPN terutama PTSL dapat dilaksanakanlebih cepat dan
dapatmeningkatkan kualitas pelayanan BPNkepada masyarakat. Proses penyiapan data
spasial dan data tekstual untuk penerapan aplikasi QR Codesecara partisipatif dalam
rangka kegiatan PTSL ini dimulai dari pembuatan peta kerja, pengolahan data
yuridis dan penggabungan data spasial dengan data tekstual. (HY Arnanda, R
Martanto, N Aisiyah - Tunas Agraria, 2019 - jurnaltunasagraria.stpn.ac.id)
D. Langkah Kerja :

1. Akses internet : Ketik Peta Kabupaten Gunung Kidul dan pilih gambar

2. Pilih peta yang memiliki sistem koordinat dan simpan dalam format .jpg
3. Tampilkan peta saudara dengan membuka program Arc Map pada software ArcGIS
dengan cara Start  Programs  ArcGIS  Arc Map

4. Tampilkan peta saudara dengan cara klik tanda dan pilih peta saudara.jpg
5. Setelah peta tampil pada display, kemudian aktifkan tool bar Georeferencing dengan
cara klik kanan mouse pada toolbar kosong kemudian pilih georeferencing.

6. Untuk menentukan titik kontrol kliklah tanda minimal empat buah secara
proporsional pada muka peta dan masukan koordinat peta dengan cara klik (kiri
mouse) pada lokasi titik pilih input X and Y..... kemudian klik mouse kanan. Isikan
koordinat X dan Y titik no 1. sesuai koordinat sebenarnya pada peta.
7. Setelah 4 titik kontrol diperoleh, dapat dilakukan cek RMS error dengan klik View
Link Table (menampilkan kontrol point).

8. Setelah RMS error memenuhi “standart” kemudian klik Georeferencing 


Update Georeferencing.

9. Sesuaikan satuan peta saudara dari unknow unit menjadi meter pada layar kanan
bawah dengan cara klik kanan pada peta dan pilih Data Frame Properties 
general, pada units pilih Map : Meter; Display : Meter, OK.

E. Hasil dan Pembahasan :


Data spasial menurut Wikipedia adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian
(georeference) di mana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial.
Sekarang ini data spasial menjadi media penting untuk perencanaan pembangunan dan
pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah continental,
nasional, regional maupun lokal. Data spasial dapat diperoleh dari berbagai macam
sumber seperti:
1. Peta Analog
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta dalam
bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi,
kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata
angin dan sebagainya. Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta
analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah menjadi
format vektor melalui proses dijitasi sehingga dapat menunjukan koordinat
sebenarnya di permukaan bumi.

2. Data Penginderaan Jauh


Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan sebagainya),
merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara
berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di
ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita memperoleh berbagai jenis
citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan
dalam format raster.

3. Data Hasil Pengukuran Lapangan


Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri,
pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut contohnya: batas administrasi,
batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain.

4. Data GPS (Global Positioning System)


Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG.
Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data
ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.

Pada praktikum kali ini telah dilakukan penyiapan data spasial dari sumber peta
analog. Setelah dilakukan pengunduhan, peta tersebut dilakukan pengolahan melalui
aplikasi SIG yakni ArcGIS dengan cara georeferencing yakni penyesuaian koordinat pada
jendela arcgis dengan koordinat sebenarnya/pada muka peta analog. Dalam penyesuaian
tersebut harus memenuhi syarat tertentu yakni RMS Error harus < 1.

Daftar Pustaka
Mengenal SIG dan Data Spasial - SMK Geo Informatika https://www.geoinformatika.sch.id › Artikel

Henry Yudi Arnanda, Rochmat Martanto, Nuraini Aisiyah, 2019, PENYIAPAN DATA SPASIAL DAN
TEKSTUAL SECARA PARTISIPATIF UNTUK PENERAPAN APLIKASI QUICK
RESPONSE CODE, Jurnal Tunas Agraria Vol. 2 No.3, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional,
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai