Pemberdayaan Masyarakat
1. Definisi, Konsep, Teori, dan Filosofi pemberdayaan
2. Konsep Pemberdayaan di ATR/BPN: Sebuah Pengantar
3. Perencanaan dan penentuan program serta kelompok penerima
manfaat pemberdayaan (benefeciaries) serta Pengembangan
jejaring (kerjasama lintas sektor)
4. Problem ketidakberdayaan/Kelompok Rentan
5. Strategi, pendekatan dan model pengorganisasian masyarakat
6. Isu Strategis dan Community development
7. Norma, Hak, dan Kewajiban dalam Pengelolaan Pertanahan
8. Pemberdayaan masyarakat dan pengendalian pertanahan di
BPN & KLHK
9. Regulasi dalam pengendalian pertanahan dan Penertiban tanah
terlantar
10. Inventarisasi potensi (Social mapping dan physical mapping)
11. Metode partisipasi
EMPOWERMENT
EMPOWERLESS
PEOPLE,
COMMUNITY
(Pengantar)
m nazir salim
08112652235
Sekolah Tinggi
Pertanahan Nasional
November 2022
Pemberdayaan
Empowerment (noun)
Authority or power given to someone to do
something.
Empowering (adjtv.)
• Something that is empowering makes you
more confident and makes you feel that you
are in control of your life.
• Empowering is having qualities that give a
person or a group of people the means/way
out to take more control of their lives and
become stronger and more independent
(Cambridge University, 2020).
Definisi lain:
• Pemberdayaan adalah proses yang disengaja dan berkelanjutan yang berpusat pada masyarakat
setempat, yang saling menghormati, yang merefleksikan secara kritis, peduli, dan partisipasi
kelompok di mana orang-orang yang tidak memiliki bagian yang sama dari sumber daya bisa
mendapatkan akses dan kontrol yang lebih besar atas sumber daya tersebut (Cornell
Empowerment Group, 1989).
Apa itu Teori Pemberdayaan?
“Let us make
our future now,
and let us make
our dream
tomorrow’s
reality,”
- Malala Yousafzai -
Belenggu dan Speak Up
Melvin B. Tolson, a professor from the historically
black Wiley College in East Texas, 1935 (in frame
Denzel Washington)-Great debates
KELOMPOK MARJINAL/RENTAN
AKAR KERENTANAN
• Fisik
• Geografis
• Relasi/struktur yang tidak seimbang
• Kondisi khusus (bencana, konflik)
Kelompok Rentan
Mencegah terjadinya
Memperkuat
Menciptakan persaingan yang tidak
potensi atau daya seimbang serta
suasana yang yang dimiliki eksploitasi yang kuat
memungkinkan masyarakat atas yang lemah
potensi (penyediaan (mencegah yang lemah
masukan/input menjadi bertambah
masyarakat lemah karena kurang
dab pembukaan
berkembang akses berdaya menghadapi
yang kuat)
STRATEGI DAN PENDEKATAN DALAM PEMBERDAYAAN
Pendekatan Mezzo
Pendekatan Mikro Pendekatan Makro Pemberdayaan
Pemberdayaan dilaku- Sasaran perubahan dilakukan dengan
kan terhadap individu diarahkan pada sistem menggunakan
melalui bimbingan, lingkungan yang luas kelompok sebagai
konseling, intervensi (perumusan kebijakan, media intervensi,
krisis. Model ini sering
perencanaan sosial, seperti Pendidikan,
disebut sebagai pen-
dekatan yang berpu- kampanye, aksi sosial, pelatihan sebagai
sat pada tugas (task lobi, mengorganisasi strategi meningkatkan
centered approach) masyarakat kesadaran
Partisipasi
Paradigama Pemberdayaan
dalam Perpres No. 86 Tahun 2018
Aset Reform dan Akses Reform (ARA)
Pemberdayaan Masyarakat (ATR/BPN)
Upaya meningkatkan,
memperkuat dan mendayagu-
nakan kemampuan masyara-
kat dalam konteks penguasa-
an, pemilikan, penggunaan,
dan pemanfaatan tanah. Fokus
kemudian bergeser pada
pemberdayaan objek + subjek
Alur kerja GTRA
Kelembagaan Akses
Reform (ARA)
Kepemimpinan dan
kelembagaan (GTRA
3
[ARA]) yang dijalankan di
daerah merupakan Lemahnya koordinasi dan
penentu jalannya akses belum adanya sekretariat
reform bersama sebagai ruang
kerja-kerja teknis
1
Political will sebagai
bentuk komitmen 4
pimpinan GTRA dan
Minimnya anggaran dan
stakeholder lokal
belum bisa
dianggap rendah
memanfaatkan potensi
anggaran dari pemda
untuk melakukan kerja-
kerja teknis di lapangan
Gugus Tugas
Reforma
Agraria
Penetapan
Evaluasi
Lokasi
Keberlanjutan Pembentukan
Program Field Staff
Kelurahan
Bangunkerto,
Kecamatan Turi,
Pendampingan
Sleman, Yogyakarta
Program (field Sosialisasi
staff)
Penysunan Data
Masyarakat
Sasaran Disain Program Pemetaan Sosial
(ARA/GTRA,
Kampus, Desa,
& Swasta)
Setelah penetapan lokasi, pemetaan sosial, kemudian dilanjutkan dengan permodelan atau disain program. GTRA Kabupaten
Sleman terlibat aktif dan juga melibatkan unsur lain yang bisa berkontribusi, seperti perbankkan dan perusahaan swasta.
PROJECT KELOMPOK
COMMUNITY DEVELOPMENT
DENGAN KEGIATAN
PEMBERDAYAAN