BAB 1. PENDAHULUAN
TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM304)
1940- Community Teori – menciptakan masyarakat desa yang stabil, melawan arus Komunitas sebagai homogen.
1950an urbanisasi dan tumbuhnya nasionalisme radikal dan gerakan kiri anti Partisipasi sebagai kewajiban
Development kolonial. warga.
(Kolonial) Praksis – Pembangunan menuntut partisipasi dan swasembada, Lingkup dan aras kegiatan
berbagi biaya. Melek huruf, penyuluhan, pengembangan adalah komunitas .
kelembagaan, kepemimpinan, proyek pembangunan
1960- Community Teori - Seperti diatas
1970an Pengukuhan hegemoni negara
Development Ekonomi moral dari expansi dan penetrasi negara Idem.
(pasca-kolonial)
Praksis – sepeti diatas + kesehatan, pendidikan umum
1960an Partisipasi politik Teori - Pembangunan politik bagian dari teori Modernisasi. Partisipasi (memilih,
Partisipasi menciptakan stabilitas, legitimasi bagi negara baru dan kampanye, partai politik)
memperkuat sistim politik. sebagai hak & kewajiban
Pengaruh Ilmu warga/citizenship.
Politik US Praksis – Pendidikan PEMILU, pengembangan partai-politk Sistim politik, konstituen,
warga
1960- Emancipatory Teori – Analisa dan menentang ‘struktur penindasan’ di dalam sistim Partisipasi sebagai hak warga .
1970an ekonomi, pembentukan negara, kehidupan politik dan di dalam kewargaan partisipatori untuk
participation (EP) diferensiasi sosial. menentang subordinasi dan
marginalisasi.
Theologi Praksis – Riset Aksi Partisipatori, gerakan penyadaran, pendidikan Ekonomi dan ranah publik
Pembebasan massa, dukungan untuk organisasi rakyat. Komunitas dan warga.
Freire
Sambungan Sejarah pendekatan partisipasi
Tengah Modal Sosial Teori - Modal Sosial dikedepankan sebagai dasar dari pertumbuhan Partisipasi sebagai hak dan
1990 s/d ekonomi. kewajiban warga
kini Praksis – Pengembangan Kelembagaan, mendorong partisipasi di dalam Organisasi
jejaring dan organisasi2. kemasyarakatan/civic
associations.
Akhir 1990 Pemerintahan Teori - Pembangunan mensyaratkan Demokrasi-Liberal/-Sosial, dengan Partisipasi sebagai hak
s/d kini pemerintahan yang responsif dan masyarakt sipil yang kuat. Perhatian utama warga
partisipatoris & pada keadilan sosial. Warga
partisipasi Praksis – Konvergensi dari partisipasi ‘sosial’ dan ‘politik’, meningkatkan Masy. sipil
warga skala metoda partisipasi, kemitraan negara – masyarakat, desentralisasi, Aparan pemerintah
participatory budgeting, dengar pendapat umum, Participatory Poverty
Assessments, PRSP consultation.
4 STATUS PARTISIPASI
DI DALAM PEMBANGUNAN
PARTISIPASI SEBAGAI “INSTRUMEN” &
SEBAGAI “TUJUAN” Kumar, 2002: 26
2
1 BERKEMBANGNYA PRA
PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL
3
Robert Chambers Memahami Desa Secara Partisipatif –
Participatory Rural Appraisal (PRA) – mencerminkan adanya
perkembangan kelompok pendekatan dan metode yang
memungkinkan masyarakt desa saling berbagi, menambah
dan menganalisis pengetahuan tentang kondisi kehidupannya
dalam rangka untuk membuat perencanaan dan tindakan.
Suatu pendekatan dan metode untuk mempelajari kondisi dan
kehidupan pedesaan dari, dengan dan oleh masyarakat desa.
(Robert Chambers, 1996: 5)
4
PRA SUMBER PENDEKATAN DAN METODA
Robert Chambers, 1996: 20-26
PENELITIAN
MEMAHAMI DESA PARTISIPATIF RADIKAL
Kaum miskin itu kreatif & ANALISA
SECARA CEPAT/RRA AGROEKOSISTEM
mampu menganalisa dan
Metoda pemahaman Kombinasi pemikiran
merencana untuk dirinya
kompleksitas desa yg lebih ekologis & metoda analisis
Yang lemah harus
efektif dan tepat; cost efektif; sistem, kepemilikan
diberdayakan.
triangulasi; pengakuan atas SDA/tenurial, pola keruangan
pengetahuan lokal; melawan dan waktu; aliran hubungan;
bias-keruangan, -musim, pengambilan keputusan.
-sosial/-class, -gender.
5
RRA & PRA DISANDINGKAN
Informasi dimiliki,
dianalisis dan digunakan Oleh orang luar Oleh masyarakat sendiri
6
PRINSIP-PRINSIP PRA Robert Chambers, 1992: 14-15
Participatory Rural
Participatory Rural Traditioal Communication
Communication Appraisal
Appraisal (PRA) Research
(PRCA)
Leads to joint planning of both Professionals plan
Leads to joint planning of
development action and communication intervention
development action with
supporting communication without
community.
programme with community. the community.
Deals with interaction groups
Deals with community groups identified on the basis of sharing Deals with audiences segmented
differentiated on the basis of a common problem and according to criteria determined
sharing the identified problems. segmented according to criteria by investigator. People are seen
People are active participants in normally used by the people as only passive recipients of
the process of generating and themselves. People are active messages and not as active
analysing information. participants in the entire sources.
research process.
Results of research are not
Results of appraisal are Results of appraisal are shared with community.
presented by community. presented by community. Investigator analyses and
presents results to outsiders.
Perbandingan PRA, PRCA, Penelitian Komunikasi Tradisional (3)
12
SEKTOR APLIKASI PRA
APLIKASI PRA 1. PENGELOLAAN SDA
• Konservasi DAS
• Manajemen Hutan
• Penilaian SD Desa
• Perencanaan Desa
APLIKASI PRA
1. Perencanaan & penilaian 2. PERTANIAN
menuju kesepakatan • Penelitian Sistim Pertanian
• Perencanaan sistim Irigasi
2. Pelaksanaan, pemantauan • Investigasi potensi pasar
& evaluasi program
3. PROGRAM PERSAMAAN/EQUITY
3. Investigasi suatu topik/ • Masalah dan peluang perempuan
masalah • Identifikasi kebutuhan kredit
4. Pelatihan bagi orang luar &
• Identifikasi kaum miskin
• Identifikasi peluang mata pencarian
warga desa
4. KESEHATAN & GIZI
• Penilaian kesehatan & gizi
• Ketersediaan pangan dan peningkatan G
• Kebutuhan & Perencanaan sanitasi, air
13
3 METODA DARI PRA
14
METODA PRA menurut kategori dan instrumen
kumar, 2006:40
15
4 HAMBATAN dari Partisipasi Masy. dalam
Pembangunan
16
KENDALA BAGI PARTISIPASI RAKYAT Oakley et al. , 1991 dikutip
Kumar, 2006: 29
17
BAHAN RUJUKAN
18
METODE RUANG
dalam PRA
Dr. Sofyan Sjaf
Dosen Departemen SKPM-FEMA IPB University
Departement of
Communication and Community
Development Sciences
#datadesapresisi
Sub Pokok Bahasan:
#datadesapresisi
Definisi dan Metode Ruang dalam PRA
#datadesapresisi
DEFINISI participatory rural appraisal
ü secara HARFIAH, PRA diartikan sebagai pengkajian pedesaan secara
partisipatif
ü Chambers (1996): sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong
masyarakat pedesaan untuk turut serta meningkatkan dan mengkaji
pengetahuan mereka mengenai hidup dan keadaan mereka sendiri agar
meraka dapat menyusun rencana dan tindakan pelaksanaannya.
Sosiolog Pedesaan
5. METODE TEMPO, meliputi: kelender musim, lintasan sejarah, aktivitas harian, transek
sejarah/kelender sejarah, garis kecenderungan;
6. METODE RUANG, meliputi: pemetaan partisipatif, transek, transek plot.
METODE ruang:
#datadesapresisi
jalan desa, dll.
Desa Pantai Bakti, Kab. Bekasi
#datadesapresisi
Pemetaan Partisipatif
#datadesapresisi
1. Pemetaan Partisipatif
• Metode untuk memplot informasi yang ada pada suatu daerah dalam suatu peta.
Pemetaan ini dilakukan berdasarkan partisipasi masyarakat. Dimana masyarakat yang
mengetahui keberadaan informasi tersebut memplot sendiri informasi yang ada pada
peta dasar atau langsung membuat peta sendiri. Peta yang dibuat ada dua macam
yaitu peta sket dan peta berdasarkan peta dasar.
IPB University
1. Mengetahui status sumberdaya dan habitat, konflik, ,
penggunaan, keterlibatan atau peran laki-laki dan perempuan
dalam sumberdaya;
2. Menentukan daerah perlindungan atau daerah pengelolaan;
Kegunaan 3. Mengetahui jarak dan akses terhadap sarana prasarana serta
PEMETAAN PARTISIPATIF penggunaan lahan;
4. Mendukung masyarakat untuk mengidentifikasi,
menempatkan, mengklasifikasi antara lain kondisi sumberdaya
alam, kondisi sosial, aktivitas keseharian, dan lainnya; dan
5. Mendukung terbangunnya hubungan antara berbagai jenis
informasi.
Sosiolog Pedesaan
2. Dapat secara efektif memfasilitasi latihan kelompok serta data
dapat diverifikasi dalam kelompok yang lebih besar.
Proses Pelaksanaan
#datadesapresisi
k. Buat perubahan atau penyesuaian bila tidak sesuai dengan kondisi lapangan.
DUA hal untuk diperhatikan!
IPB University
Transek dan Transek Plot
#datadesapresisi
Transek
IPB University
Proses Pelaksanaan
a. Sediakan tali sepanjang 50 atau 100 meter. Tali ini berguna untuk
mengetahui jarak transek agar bisa dipetakan dengan skala;
b. Tentukan garis transek (mulai dari laut tegak lurus menuju darat);
c. Gunakan kompas untuk mempermudah menentukan arah
d. Bentang tali transek dan ikuti tali tersebut. Catat apa yang dilihat
sepanjang 50 meter di sebelah kanan dan kiri transek;
e. Catat jarak dan ketinggian tempat atau kedalaman jika ada perubahan
berarti;
f. Jika transek sudah selesai, berjalan balik melalui lokasi yang dilewati untuk
mengadakan cek silang terhadap data yang telah dikumpulkan; dan
g. Untuk menambah nilai, kamera video atau kamera foto dapat digunakan.
#datadesapresisi
Transek Plot
IPB University
DATA DESA PRESISI (DDP)
sebagai Sintesis baru Participatory Rural Appraisal (PRA)
Sosiolog Pedesaan
Pembangunan
Membutuhkan data presisi!
Democratic Rural Sandang, pangan &
Development papan
Pendidikan &
kebudayaan
Infrastruktur dan
lingkungan hidup
Data Akurat
#datadesapresisi
Rendahnya SDM aparat desa (pengurus RT s/d pengurus desa); dan
02
Umumnya data desa disusun & diolah secara manual
PENDEKATAN DPM
(DRONE PARTICIPATORY MAPPING):
Dampak yang muncul
akibat persoalan desa Pendekatan inklusif yang menempatkan relasi
antara manusia dan teknologi untuk melakukan
pengumpulan data desa presisi dengan
mempertimbangkan dimensi spasial, teknologi
digital, partisipasi warga dan sensus.
“Data yang memiliki tingkat akurasi dan
ketepatan tinggi untuk memberikan gambaran
kondisi aktual desa yang sesungguhnya. Data
ini diambil, divalidasi dan diverifikasi oleh warga Melahirkan
desa dibantu pihak luar desa (misal Perguruan 3 Tipe Data DPM
Tinggi) dengan biaya yang relatif murah”
#datadesapresisi
penyusunan & pengelolaan data desa;
Jumlah Parameter
Berdasarkan Aspek
Kesejahteraan Rakyat
No Aspek
Jumlah TAHAPAN
Parameter
1 Identitas Keluarga 22
2 Sandang, Pangan dan Papan 60
3 Pendidikan dan Kebudayaan 5
Kesehatan, Pekerjaan dan Jaminan
4 32
Sosial
Kehidupan Sosial, Perlindungan
5 10
Hukum dan HAM
6 Infrastruktur dan Lingkungan Hidup 17
Total 146
Data Spasial
Peta Dasar:
1. Peta Ortophoto
2. Peta Administrasi • Desa Lenggang, Belitung Timur
3. Peta Penggunaan Lahan • Desa Tanjung Batu, Berau
4. Peta Topografi • Pulau Kecil Gili, Lombok Barat
5. Peta Infrastruktur • Kab. Morowali Utara
• Kab. Nunukan
Peta tematik dapat disesuaikan dengan kepentingan • 14 Desa di Kab. Bogor
desa (demografi, kependudukan, infrastruktur, kelas • Kecamatan Pekat, Dompu
sosial, dan lain-lain)
#datadesapresisi
• Desa Cilongok, Banyumas
• 4 Desa di Kab. Cianjur
• Desa Sibandang, Tapanuli Utara
Peta Ortophoto
Desa Cilongok
#datadesapresisi
koreksi luas Desa
Sukamantri
#datadesapresisi
Peta Penggunaan Lahan
#datadesapresisi
Aspek Demografi
Data Presisi Berbasis Keluarga
Citra Spasial Rukun Warga (RW)
NO Item Data KK
2 No KK 3302171502053702
4 Desa Cilongok
5 Dusun 2
6 RW 4
7 RT 5
9 Nomor HP 0
10 Jumlah Anggota KK 6
11 Usia 48
12 Pendidikan SD
14 Pekerjaan Sampingan -
#datadesapresisi
15 Keterampilan Usaha -
DATA LENGKAP
Sebaran Piramida Penduduk
Desa Sibandang (basis Dusun)
Kepadatan Penduduk
Desa Sibandang > =65
60-64
55-59
50-54
Dusun 1 45-49
40-44
Jumlah Jiwa : 427 Jiwa 35-39 P
Luas Wilayah : 2,32 Km 2 30-34
L
25-29
Kepadatan : 184,05 jiwa/Km 2 20-24
Tingkat Kepadatan : Rendah 15-19
10-14
5-9
Dusun 2 0-4
Jumlah Jiwa : 298 Jiwa 20, 00 15, 00 10, 00 5,00 0,00 5,00 10, 00 15, 00
> =65
60-64
55-59
50-54
Desa Sibandang
45-49
40-44
Jumlah Jiwa : 1016 Jiwa 35-39
P
#datadesapresisi
Luas Wilayah : 3,22 Km 2
30-34
L
25-29
Kepadatan : 315,53 jiwa/Km 2 20-24
15-19
10-14
*Kategorisasi kepadatan penduduk berdasarkan standar deviasi lokal 5-9
0-4
600 588
529
433
400
Asl i
318
Pen datan g
300
200
100
#datadesapresisi
20 14
11 9 10 9
-
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 RW 06
Satuan harga (@Rp Ranking
Estimasi financial flow
Kebutuhan Komoditas Unit RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 RW 06 Total per pengeluaran
Aspek Sandang, Pangan kg/bungkus/ikat)
(Total Rp.)
terbanyak
& Papan
1 Beras ton 5.71 7.95 9.90 7.76 6.59 5.27 43.17 10,000 431,740,080 3
Makanan Pokok 2 Biskuit bungkus 2120 1032 2684 2456 600 1192 10084 2,000 20,168,000 28
3 Jagung ton 0.72 1.03 0.24 1.26 0.13 0.20 3.58 2,000 7,168,000 39
4 Kentang ton 0.78 1.44 1.04 1.28 0.52 0.37 5.43 7,000 38,024,000 21
5 Mie bungkus 4204 2560 4596 3384 1028 3512 19284 2,500 48,210,000 18
6 Roti Tawar bungkus 712 964 328 1504 104 244 3856 4,000 15,424,000 34
7 Singkong ton 0.76 1.27 1.25 1.52 0.23 0.78 5.80 3,000 17,412,000 31
8 Sukun ton 0.03 0.12 0.24 0.03 0.00 0.00 0.42 20,000 8,400,000 37
9 Tape beras ketan ton 0.04 0.08 0.01 0.01 0.00 0.00 0.14 40,000 5,760,000 40
10 Daging Sapi ton 0.14 0.08 0.08 0.30 0.06 0.03 0.70 110,000 77,000,000 13
Lauk Hewani
11 Daging Ayam ton 1.03 0.52 1.11 1.57 0.57 0.34 5.13 35,000 179,620,000 7
12 Ikan Segar ton 0.42 0.21 0.50 0.67 0.04 0.28 2.11 20,000 42,160,000 19
13 Ikan Kering ton 0.34 0.40 0.54 1.12 0.00 0.02 2.41 25,000 60,300,000 15
14 Telur Ayam ton 1.14 0.79 0.92 5.87 0.62 0.42 9.75 19,000 185,288,000 5
15 Kacang Hijau ton 0.38 0.19 0.21 0.42 0.00 0.02 1.22 18,000 21,888,000 27
Lauk Nabati
16 Kacang Kedelai ton 0.10 0.09 0.08 0.07 0.00 0.00 0.35 9,500 3,306,000 41
17 Kacang Merah ton 0.18 0.09 0.14 0.06 0.00 0.00 0.48 55,000 26,620,000 23
18 Kacang Mete ton 0.00 0.04 0.05 0.04 0.00 0.01 0.15 120,000 17,760,000 30
19 Tahu bungkus 3648 5620 7172 6444 1992 4476 29352 4,000 117,408,000 10
20 Tempe bungkus 4452 5764 6620 6128 1920 4432 29316 4,000 117,264,000 11
21 Bayam bungkus 2008 1448 1984 1592 772 852 8656 2,000 17,312,000 32
Sayuran 22 Kangkung bungkus 2768 1804 2820 3044 892 1732 13060 2,000 26,120,000 24
23 Sawi bungkus 1696 1172 1144 1536 880 1128 7556 4,000 30,224,000 22
24 Terong ton 0.61 1.06 1.22 1.02 0.55 0.18 4.64 4,000 18,576 44
25 Oyong ton 0.28 1.00 0.95 0.56 0.50 0.08 3.37 5,000 16,840 45
FOOD
26 Daun Singkong bungkus 1076 984 2392 1840 428 1204 7924 2,000 15,848,000 33
27 Daun Ubi bungkus 236 584 340 152 12 12 1336 2,000 2,672,000 42
28 Jeruk ton 1.06 1.58 1.33 1.67 0.84 0.74 7.21 7,000 50,456,000 17
CONSUMPTION
Buah-buahan
29 Mangga ton 0.32 0.48 0.33 0.52 0.46 0.14 2.26 10,000 22,560,000 25
30 Pepaya ton 1.29 0.92 2.10 1.20 0.14 0.92 6.58 10,000 65,760,000 14
PER MONTH
31 Pisang ton 1.43 1.48 2.01 1.68 0.37 1.16 8.12 5,000 40,620,000 20
32 Alpukat ton 0.12 0.27 0.09 0.17 0.01 0.02 0.68 15,000 10,140,000 35
33 Semangka ton 0.52 0.60 0.47 0.63 0.30 0.25 2.78 3,000 8,328,000 38
34 Melon ton 0.21 0.30 0.10 0.27 0.01 0.08 0.98 10,000 9,760,000 36
Desa Cilongok Bumbu-bumbuan 35
36
Cabai
Bawang Merah
ton
ton
0.51
0.49
0.05
0.14
0.61
0.59
8.30
0.78
0.02
0.02
0.16
0.05
9.64
2.06
55,000
50,000
529,980,000
103,200,000
2
12
37 Bawang Putih ton 0.58 0.04 0.58 4.53 0.02 0.04 5.79 45,000 260,640,000 4
38 Minyak Goreng ton 1.61 1.88 2.52 1.96 1.31 1.13 10.41 15,909 165,654,632 8
#datadesapresisi
Bahan Masak
39 Gas ton 4.29 1.36 3.82 2.42 1.46 1.88 15.24 12,000 182,880,000 6
40 Garam kg 2.25 1.59 2.55 2.43 1.46 1.48 11.76 65 764,660 43
41 Gula ton 1.04 0.66 0.79 8.17 0.55 0.27 11.48 12,000 137,712,000 9
Bahan Pelengkap
42 Susu bungkus 2620 2860 5072 4836 1372 3016 19776 1,000 19,776,000 29
43 Tea bungkus 3092 3288 3872 4820 3792 3448 22312 1,000 22,312,000 26
44 Kopi bungkus 6396 5400 15772 10900 9128 9088 56684 1,000 56,684,000 16
45 Rokok bungkus 5832 3848 8960 5412 5220 5388 34660 20,000 693,200,000 1
Total estimasi financial flow 3,913,558,788
Peta Sebaran
Rumah Tidak Layak Huni
Desa Sibandang
Kode Bangunan 258
Nama Abiaman Simbolon
NIK KK 1202152211100003
Desa Sibandang
Jumlah Anggota Keluarga 6
Lantai Kayu/Papan Kualitas Rendah
Dinding Kayu
Atap Seng
Jumlah Kamar Tidur 2
#datadesapresisi
Jumlah Anggota Keluarga 6
Lantai Semen/Bata Merah
Dinding Kayu
Atap Seng
Jumlah Kamar Tidur 2
Aspek Pendidikan
& Kebudayaan
Peta Tingkat Pendidikan
Penduduk Desa Cilongok
1000
928
Jumlah Penduduk
900
Tidak Sekolah : 1.756 Jiwa
SD : 3.527 Jiwa
SMP : 1.991 Jiwa
800 SMA : 1.179 Jiwa
SMK : 416 Jiwa
700
Diploma/Sarjana : 320 Jiwa
Magister : 2 Jiwa
604
600 581 Jumlah Pe nduduk (Jiwa) Tida k Sek olah
Jumlah Pe nduduk (Jiwa) SD
530
Jumlah Pe nduduk (Jiwa) SMP
116
98
100 79 78 71
71 71 73
61
#datadesapresisi
46 51
41
29 27
0
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 RW 06
dan Jaminan Sosial
Aspek Kesehatan, Pekerjaan
100
150
200
250
300
350
400
450
0
50
Prasejahtera
331
50
Sejahtera 1
48
Sejahtera 2
RW 1
35
Sejahtera 3
24
Sejahtera 4
Prasejahtera
310
44
Sejahtera 1
54
Sejahtera 2
RW 2
32
Sejahtera 3
39
Sejahtera 4
Prasejahtera
387
79
Sejahtera 1
51
Sejahtera 2
RW 3
55
Sejahtera 3
Keluarga Desa Cilongok
36
Sejahtera 4
Prasejahtera
353
49
Sejahtera 1
Peta Tingkat Kesejahteraan
65
Sejahtera 2
RW 4
48
Sejahtera 3
28
Sejahtera 4
Prasejahtera
295
47
Sejahtera 1
40
Sejahtera 2
RW 5
42
Sejahtera 3
19
Sejahtera 4
Prasejahtera
214
50
Sejahtera 1
28
Sejahtera 2
RW 6
22
Sejahtera 3
13
Sejahtera 4
#datadesapresisi
Peta Kepesertaan JKN-KIS/BPJS
Desa Sibandang
90
84
80
70 67
63
60
Ti dak Ada,
50
Pen eri ma B antuan ,
PUIK Negara,
30
25 PUIK Swas ta
20
14
11
9
#datadesapresisi
10 7 7
4
1 1 0 0 - 0 1 -
0
DU SU N 0 1 DU SU N 0 2 DU SU N 0 3
Peta Infrastruktur
Desa Sibandang Dusun Air
Infrastruktur
Kesehatan Olahraga Pemerintahan Pendidikan Peribadatan Sanitasi Transportasi UKM
Bersih
Dusun I 3 1 - 2 - 2 1 1 4
Dusun II 1 - 1 1 2 - 1 3
Dusun III 4 1 1 - 2 - - 2 6
Desa Sibandang 8 2 1 3 3 4 1 4 13
Infrastruktur Kesehatan
Infrastruktur Pendidikan
#datadesapresisi
Infrastruktur Pendidikan
Peta Pembuangan Sampah
Desa Cilongok
450
427
Jumlah KK
Membuang Sampah Ke sungai : 1 KK
400 Membuang Sampah Ke jurang : 58 KK
382 Membakar Sampah : 1.985 KK
Mengubur Sampah : 123 KK
348 Membuang Ke TPS : 721 KK
350
321
310
300
268
Jumlah Keluarg a Sungai
250
Jumlah Keluarg a Jurang
Jumlah Keluarg a Bak ar
197
200 Jumlah Keluarg a Kubur
Jumlah Keluarg a TPS
150
130
123
102
96
100
47 47
50 37
#datadesapresisi
16 12
7 7 3 4 2
1
-
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 RW 06
Jumlah Keluarga Berdasarkan
Penerimaan Bansos Di Desa Cilongok
400
366
360
347
350 340
Jumlah KK
Tidak Menerima Bantuan : 1844 KK
Bansos Pusat : 687 KK
300 Bansos Daerah : 183 KK
Bansos Desa 164 KK
Bansos Swasta : 10 KK
251
250
65
48
50 41 41
34 32 31 32
27 25
#datadesapresisi
#datadesapresisi
16 15
1 5 4 5
- - -
-
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 RW 06
Keluarga Prasejahtera tidak
mendapat Bansos
(Desa/Daerah/Pusat)
#datadesapresisi
Keluarga Sejahtera 4
penerima Bansos Pusat
#datadesapresisi
MENGUKUR SDGs Desa
#datadesapresisi
MENGHITUNG Cadangan Karbon &
Keanekaragaman Hayati
#datadesapresisi
TERIMA KASIH
PB 4
Metoda PRA yang terkait Waktu
(Time-related PRA Methods)
Bagian 1
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
01
Pengertian, Tujuan, Manfaat PASL
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Pengertian
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Tujuan
• Memahami keadaan/peristiwa masa lalu yang dinilai penting
oleh masyarakat
• Memahami keadaan (isu penting) masyarakat masa kini
dengan memahami latar belakang sejarahnya (via urutan
kejadian, hubungan kausal)
• Hasil diskusi sejarah ini untuk melengkapi informasi isu yang
menarik masyarakat, misalnya pendidikan, kesehatan,
ketahanan pangan, relasi gender, kondisi ekonomi,dan
sebagainya
• Membangun rapport kepada masyarakat, karena diskusi
tentang pengalaman kolektif masa lalu dapat menjadi titik
masuk yang menyenangkan dan mengakrabkan diri inter dan
antar warga masyarakat
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Manfaat
• Mengetahui perubahan-perubahan yg terjadi, masalah-
masalah yg ada, dan cara-cara masyarakat
menyelesaikannya.
• Mengetahui hubungan sebab-akibat (kausalitas) antara
berbagai peristiwa/kejadian dalam kehidupan masyarakat.
• Teknik ini dapat digunakan untuk memberikan konteks
terhadap informasi–informasi lain yang telah ditemukan
lebih dulu. Misalnya: untuk menggali informasi tambahan yg
menegaskan hubungan sebab-akibat; → warga terpaksa
membuka hutan karena tidak memiliki lahan; dll
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
02
Beberapa Cara Penelusuran Alur Sejarah Lokal,
Sumber & Jenis Informasi yang dapat digali,
Partisipan
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Beberapa Cara Penelusuran Alur Sejarah Lokal
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Sejarah sebuah Desa Juara
Makna bagi
Warga Desa
10
● Gempa
9 ● Panca Marga
☼ Gempa
● IR 36 ● IR 64 ● Air Bersih
8 ● Tsunami
☼ Panca Marga ☼ IR 64 ☼ Air Bersih
4 ● Krisis moneter
Tahun
0
1978 1986 1990 1993 1997 2004 2006 2007 2008 2012
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
KETERANGAN
- 8 ● partisipasi
☼ kemandirian
- 9
- 10
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Jenis informasi yang dapat digali
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Contoh Jenis informasi
• Sejarah organisasi desa
• Sejarah terbentuknya pemukiman, asal-usul penduduk,
perkembangan jumlah penduduk
• Perubahan-perubahan status pemilikan, penguasaan dan
pemanfaatan lahan
• Sejarah pengenalan dan penerapan teknologi baru (jenis
tanaman baru)
• Keberadaan SDA
• Pengelolaan SDA
• Terjadinya wabah penyakit
• Topik-topik lain yang sesuai dengan kebutuhan program
Partisipan dan sumber informasi lain
Partisipan
1. Tim Fasilitator (moderator, pengamat proses, pencatat)
2. Warga masyarakat: masy usia lanjut, tokoh masy, warga
lainnya
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
03
Langkah-langkah Penelusuran Alur Sejarah
Lokal
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Langkah-langkah Penelusuran Alur Sejarah Lokal
1. Tahap Persiapan
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
2. Tahap Pelaksanaan
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Contoh
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Contoh
Sejarah dapat berbentuk diagram
• Garis X: digambar di tengah, tentang tahun peristiwa
penting
• Garis Y: digambar di sisi kiri
• Bagian tengah diberi nilai 0
• Ke atas diberi nilai positif (+) angka +1 sampai +10:
semakin dinilai potensial tinggi maka semakin tinggi
• Ke bawah diberi nilai negatif (-) angka -1 sampai -10:
semakin dinilai bermasalah besar maka semakin
rendah
• Waktu dan besar peristiwa diletakkan sesuai sumbu X-Y,
lalu diberi nama peristiwa tersebut
• Menghubungkan seluruh peristiwa dengan garis
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
+10
+9
+8
+7
+6
+5
+4
+3
+2
+1
0 tahun
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Sejarah sebuah Desa Juara
Makna bagi
Warga Desa
10
● Gempa
9 ● Panca Marga
☼ Gempa
● IR 36 ● IR 64 ● Air Bersih
8 ● Tsunami
☼ Panca Marga ☼ IR 64 ☼ Air Bersih
4 ● Krisis moneter
Tahun
0
1978 1986 1990 1993 1997 2004 2006 2007 2008 2012
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
KETERANGAN
- 8 ● partisipasi
☼ kemandirian
- 9
- 10
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Diskusi
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
3. Tahap Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
• FGD rencana tindak lanjut berupa:
• Diskusi peristiwa penting yang mempengaruhi topik yang
didiskusikan, misalnya peristiwa penting bagi perubahan
pendidikan masyarakat.
• Diskusi peristiwa yang memiliki hubungan kausal,
misalnya dibangunnya SD Inpres sebagai awal warga desa
bersekolah, sehingga setelah enam tahun dibangun
gedung SMP.
• Menyepakati rencana tindak lanjut dari informasi sejarah,
bisa berbentuk matriks dengan kolom:
• Nomor item
• Kegiatan tindak lanjut
• Justifikasi atau alasan pemilihan kegiatan tersebut, sesuai
dengan informasi kausalitas dari sejarah/timeline
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
No Kegiatan Justifikasi
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
04
Pengertian, Tujuan, Manfaat Bagan Kecenderungan
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Pengertian
• Metoda yg dapat menggali informasi kecenderungan
dan perubahan berbagai keadaan, kejadian, serta
kegiatan masyarakat dari waktu ke waktu.
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Tujuan
• Mengenali berbagai perubahan yg terjadi dalam berbagai
bidang kehidupan dalam jangka waktu tertentu, di masa
lampau, pada saat ini dan di masa akan datang.
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Manfaat
• Dapat menganalisa berbagai topik dan mengaji
permasalahan yg berkaitan dengan topik tersebut.
(Metoda BK untuk menajamkan penggalian info suatu
peristiwa penting/menonjol yg diperoleh dari PASL)
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
05
Beberapa Cara Membuat Bagan Kecenderungan,
Sumber & Jenis Informasi yang dapat digali,
Partisipan
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Beberapa Cara Membuat
Bagan Kecenderungan (BK)
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Jenis Informasi yg dapat digali
• Informasi yang bersifat umum ataupun informasi topik-topik
tertentu yg dianggap paling menonjol.
• Segala aspek permasalahan topik tertentu dalam jangka
waktu tertentu.
• Perubahan kuantitatif untuk berbagai aspek SDA dan
kehidupan sosial, ekonomi, budaya di desa, seperti :
1) Perubahan dan perkembangan keadaan SDA spt: curah
hujan, ketersediaan air, ketersediaan kayu, tingkat
kesuburan, produktifitas lahan, tata guna lahan, dll
2) Perubahan dan perkembangan penduduk (kelahiran,
kematian, perpindahan penduduk)
3) Perubahan dan perkembangan penanaman pohon (jenis,
hasil, dsb)
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Jenis Informasi yg dapat digali
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Kelemahan Bagan Kecenderungan
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Partisipan dan sumber informasi lain
Partisipan
1. Tim Fasilitator (moderator, pengamat proses, pencatat)
2. Warga masyarakat: masy usia lanjut/sesepuh, tokoh masy,
warga lainnya
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
06
Langkah-langkah Penerapan Bagan Kecenderungan
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Langkah-langkah Penerapan Bagan Kecenderungan
1. Tahap Persiapan
• Menyiapkan alat, bahan, dan akomodasi badan
kecenderungan
• Mengundang masyarakat untuk menyusun bagan
kecenderungan
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Langkah-langkah Penerapan Bagan Kecenderungan
1. Tahap Persiapan
• Menyiapkan alat, bahan, dan akomodasi badan
kecenderungan
• Mengundang masyarakat untuk menyusun bagan
kecenderungan
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
2. Tahap Pelaksanaan
• Pemandu menjelaskan maksud proses pelaksanaan
kegiatan. Untuk memudahkan pemahaman dapat digunakan
suatu contoh bagan atau grafik perubahan yg sederhana yg
telah dipersiapkan sebelumnya.
• Gambarlah kerangka bagan yg akan digunakan; yaitu matriks
yg pada satu poros menunjukkan topik pengamatan dan
poros lainnya menunjukkan waktu. Sepakati dengan peserta:
• Topik-topik utama yg akan didiskusikan
• Tentukan simbol-simbol topik yg akan digunakan berupa
gambar sederhana yg mudah dikenali oleh partisipan
(mis: simbol hasil panen, simbol ternak, dll)
• Tentukan simbol untuk menentukan penilaian (mis:
banyak sekali, banyak, sedikit, sedikit sekali, dll)
• Tentukan titik awal waktu yg akan dijadikan patokan
(kolom pertama) dan selang waktu antara tiap kolom.
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
2. Tahap Pelaksanaan
• Pemandu menjelaskan maksud proses pelaksanaan
kegiatan. Untuk memudahkan pemahaman dapat digunakan
suatu contoh bagan atau grafik perubahan yg sederhana yg
telah dipersiapkan sebelumnya.
• Gambarlah kerangka bagan yg akan digunakan; yaitu matriks
yg pada satu poros menunjukkan topik pengamatan dan
poros lainnya menunjukkan waktu. Sepakati dengan peserta:
• Topik-topik utama yg akan didiskusikan
• Tentukan simbol-simbol topik yg akan digunakan berupa
gambar sederhana yg mudah dikenali oleh partisipan
(mis: simbol hasil panen, simbol ternak, dll)
• Tentukan simbol untuk menentukan penilaian (mis:
banyak sekali, banyak, sedikit, sedikit sekali, dll)
• Tentukan titik awal waktu yg akan dijadikan patokan
(kolom pertama) dan selang waktu antara tiap kolom.
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Contoh Bagan Kecenderungan
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
2. Tahap Pelaksanaan
• Mulailah diskusi dengan topik yg ringan
• Analisa bagan dilakukan dengan melihat hubungan secara
diagonal yg menghubungkan topik-topik tertentu berdasar
periode waktu dengan penilaian yg akan menunjukkan
perkembangan topik tsb
• Manfaatkan diskusi mengenai perubahan yg ada untuk
membahas kecenderungan yg terjadi. Hal ini dapat
membantu dalam mengenali masalah-masalah yg ada,
berbagai kegiatan tradisional yg dilakukan masyarakat
untuk menjelaskan situasi yg terjadi. Cari informasi
tentang pemecahan masalah yg pernah mereka coba dan
peran mereka dalam melaksanakannya
• Gambar seluruh proses dan hasilnya ditampilkan kembali
kepada masyarakat.
• Catat seluruh masalah, potensi, dan informasi yg tergali
lainnya dengan cermat (sebagai dokumen untuk bahan
bagi kegiatan penerapan teknik lain).
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Pertanyaan yang bisa diajukan di antaranya:
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Pertanyaan yang bisa diajukan di antaranya:
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
• Wawancara kepada partisipan diperlukan ketika fasilitator
menemukan aspek-aspek yang masih meragukannya.
• Mungkin dibutuhkan wawancara mendalam kepada
partisipan atau pihak lain setelah diskusi bagan
kecenderungan ini.
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Jenis bagan kecenderungan
• Satu bagan kecenderungan untuk seluruh aspek
kehidupan secara kronologis
• Bagan kecenderungan berdasarkan perbandingan antar
tempat, individu, kelompok, komunitas, dan sebagainya.
Untuk studi komparasi terdapat asumsi evolutif antar
tempat, individu, kelompok, atau komunitas tersebut.
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
• Triangulasi teknik yang berkaitan dengan waktu: berbagai
teknik yang berkaitan dengan periode waktu atau sejarah
bisa dibandingkan hasilnya (triangulasi teknik berdimensi
waktu).
• Bagan kecenderungan
• Transek historis (transek yang berisikan perubahan
ekologi)
• Matriks sejarah atau garis sejarah (timeline)
• Kalender musim direntangkan waktunya dalam jangka
menengah (3-5 tahun) atau jangka panjang (lebih dari
25 tahun) maka bisa pula disusun menjadi bagan
kecenderungan.
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
3. Tahap Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
07
Pengertian, Tujuan, Manfaat Transek Sejarah
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Pengertian
• Metoda Transek Sejarah merupakan variasi dari Metoda Bagan
Kecenderungan
• Metoda Transek Sejarah dapat digunakan untuk mengeksplorasi
(1)perubahan sumber daya alam (sda) yang terjadi selama periode
waktu tertentu, (2) sebab-sebab perubahan sumber daya alam,
serta (3) perencanaan perubahan yg diinginkan masyarakat.
• Dari besarnya perubahan/kecenderungan sda yg diamati
(berkurang, tetap, atau bertambah), dapat diperoleh gambaran
adanya perubahan dan kecenderungan umum yg akan berlanjut ke
masa depan.
• Transek Sejarah (perubahan sda) digali oleh masyarakat sendiri via
diskusi. “Orang Luar” hanya bertindak sebagai fasilitator
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Tujuan
• Mengenali berbagai perubahan yg terjadi berkenaan
dengan sumber daya alam dalam jangka waktu tertentu, di
masa lampau, pada saat ini dan di masa akan datang.
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Manfaat
• Dapat menganalisa berbagai topik dan mengaji
permasalahan yg berkaitan dengan topik tersebut.
(Metoda Transek Sejarah untuk menajamkan penggalian info
suatu peristiwa penting/menonjol yg diperoleh dari BK
maupun PASL)
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
08
Langkah-langkah Penerapan Transek Sejarah
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
➢ Identifikasi dan undang masyarakat lokal (partisipan) yang
tertarik ataupun berkepentingan dengan sumber daya
alam, dan yang mengetahui situasi sda masa lalu.
➢ Jelaskan kepada para partisipan tujuan dari pelaksanaan
transek sejarah.
➢ Bersama partisipan, tentukan aspek-aspek apa saja yang
akan digali (bahas) serta tentukan periode waktu dari aspek
yang akan dibahas.
➢ Dorong para partisipan untuk menggunakan simbol-simbol
atau media visual untuk menggambarkan aspek-aspek yang
digali dan tahun kejadian.
➢ Gambarkan aspek-aspek yang digali pada kartu-kartu
dengan huruf tebal. Letakkan kartu-kartu yang
menggambarkan aspek-aspek yang dipelajari, pada posisi
horizontal, sedangkan kartu yang menggambarkan periode
waktu, diletakkan secara vertikal.
➢ Minta pada partisipan untuk mengambil satu aspek pada
satu waktu. Mulailah gali informasi satu aspek pada
periode “sekarang”, dan gambarkan. Selanjutnya gali
informasi aspek tsb untuk periode “berikutnya” dan
gambarkan. Setelah informasi satu aspek selesai digali,
lanjutkan dengan menggali aspek-aspek lainnya.
➢ Mintalah partisipan untuk menjelaskan diagram sesaat
setelah siap. Tanyakan apakah para partisipan masih ingin
mengubah atau menambahkan.
➢ Fasilitasi para partisipan untuk mendiskusikan transek
sejarah. Beberapa butir kunci untuk didiskusikan, seperti:
1. Seperti apa hari ini?
2. Seperti apa sebelumnya?
3. Apa penyebab perubahan?
4. Apakah perubahan itu diinginkan atau tidak?
5. Apa yg dapat dilakukan untuk memperbaiki situasi?
6. Siapa yg akan melakukannya?
7. Bagaimana kerangka waktunya (kapan)?
➢ Ingatlah bahwa output bukanlah akhir. Hasil diskusi, hasil
analisis harus bermuara menjadi sebuah “tindakan/aksi”
partisipan.
➢ Salin diagram pada selembar kertas dengan semua
detailnya.
➢ Berterima kasihlah kepada para partisipan atas waktu dan
pastisipasinya.
➢ Untuk memverifikasi kebenaran (keabsahan) informasi yang
diberikan dalam transek sejarah, bahas diagram denga
pihak lain; dapatkan lebih banyak pandangan tentang items
(hal-hal) yang kita masih ragu (kurang jelas)
Daftar Pustaka
Kumar, Somesh. Methods for Community Participation. A Complete
Guides for practitioner
PB 4
Metoda PRA yang terkait Waktu
(Time-related PRA Methods)
Bagian 2
MK Teknik-Teknik Partisipatoris (KPM304)
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia, IPB University
TUJUAN KHUSUS:
• Mengetahui Kegiatan kegiatan apa yang dilakukan
Masyarakat, berdasarkan Perubahan waktu
• Mengetahui Kejadian kejadian apa yang berkaitan dengan
Kebutuhan Dasar yang terjadi secara Berulang dalam
Kehidupan Masyarakat
• Mengetahui Masa-masa Kritis dalam Kehidupan
Masyarakat
• AKTIVITAS HARIAN?
Suatu cara untuk mencari informasi tentang berbagai aktivitas
yang dilakukan setiap hari baik secara produktif maupun
reproduktif.
Teknik PRA yang dipergunakan untuk mengkaji mengenai
aktivitas rutin yang dilakukan suatu keluarga dalam
masyarakat
KEGUNAAN dari Teknik Kalender Harian ini ?
Mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan oleh berbagai
masyarakat dalam satu hari, baik dari segi gender, mata
pencaharian dan lain-lain.
• Tujuan :
a) Mengetahui gambaran pola
kegiatan keluarga;
b) Mengetahui gambaran
peluang dalam pemanfaatan
sumberdaya keluarga
Akibat
Masalah
Penyebab
“Akar Masalah”
Diagram Sebab Akibat (causal effect)
Cause Effect
Langkah-langkah
1. Tentukan topik dari diagram sebab akibat.
2. Perkenalkan topik kepada peserta. J elaskan tujuan dari kegiatan
ini. Siapkan selembar kertas yang telah bertuliskan topik (dengan
huruf besar dan tebal) diagram sebab akibat yang akan
didiskusikan dengan peserta.
3. Mintalah peserta untuk fokus pada penyebab dari suatu
fenomena. Tanyakan kembali apabila terdapat penyebab lain
menurut mereka. Kemudian lanjutkan dengan identifikasi akibat.
Minta mereka untuk membuat daftar akibat dari suatu masalah
atau isu.
4. Baca kembali daftar dari sebab dan akibat tersebut. Tanyakan
apakah mereka mau melakukan modifikasi seperti menghilangkan
atau menambahkan hal baru di dalam daftar.
Langkah-langkah
5. Bagikan kartu berwarna kepada peserta dan minta mereka untuk
menggambarkan sambil menuliskan penyebab-penyebab dalam
kartu yang berbeda.
6. Tunjukan pada peserta kartu yang lengkap dan pastikan bahwa
peserta dapat mengidentifikasi simbol atau diagram.
7. Ulangi proses yang sama untuk akibat-akibat dengan
menggunakan kartu dengan warna yang berbeda
8. Letakan kartu dengan penyebab di satu sisi dan akibat disisi
lainnya dari selembar kertas dengan topik yang telah tertulis di
atasnya. Minta peserta untuk menghubungkan kartu tersebut
dengan kapur (alat tulis lainnya) untuk melihat hubungan dan
keterkaitan diantaranya.
Langkah-langkah
9. Dengarkan diskusi antar peserta mengenai hal ini dan catat poin-
poin pentingnya. Tunjukan pada peserta kartu yang lengkap dan
pastikan bahwa peserta dapat mengidentifikasi simbol atau
diagram.
10.Ketika diagram telah selesai didiskusikan, minta peserta untuk
melihat kembali dan diperbolehkan untuk mengubahnya (jika
diperlukan). Catat diagram pada selembar kertas dengan diberi
catatan terperinci.
11.Minta peserta untuk menjelaskan diagram tersebut di dalam
forum. Kemudian, minta mereka untuk mendiskusikan diagram
dan menyimpulkannya dengan perspektif mereka sendiri.
12.Lakukan triangulasi dengan diagram sebab akibat desa lainnya.
Contoh
Contoh
P A G E 13
Keterbatasan
Peran fasilitator sangat penting dalam metode ini. Diperlukan
kepastian pemandu yang bisa diikuti oleh peserta, sehingga
mereka merasa nyaman dengan proses tersebut. Diagram
jaringan adalah metode khusus untuk aplikasi di PR A.
3. Diagram Venn
Diagram Venn
• Diagram venn fokus untuk mempelajari hubungan kelembagaan
dan kadang-kadang juga disebut sebagai diagram kelembagaan .
• Diagram digambarkan dengan lingkaran. Semakin besar
lingkaran, semakin penting institusi atau individu.
J arak antara lingkaran mewakili, misalnya, tingkat pengaruh atau
kontak antara lembaga atau individu.
Lingkaran tumpang tindih menunjukkan interaksi dan sejauh
mana tumpang tindih dapat menunjukkan tingkat interaksi.
• Sangat berguna untuk mempelajari dan memahami persepsi
masyarakat lokal tentang institusi lokal, individu, program, dll.
Langkah-langkah
1. J elaskan tujuan kegiatan kepada para peserta.
2. Mintalah mereka membuat daftar berbagai lembaga, individu,
dll, sesuai dengan tujuan kegiatan.
3. Minta mereka untuk menulis dan / atau menggambarkan pada
kartu-kartu kecil mereka. Penggambaran secara visual sangat
diperlukan jika ada peserta tidak-melek huruf.
4. Mintalah peserta untuk menempatkan kartu tersebut pada
salah satu Variabel yang diteliti, misalnya, dirasakan
pentingnya lembaga, dalam urutan menurun.
Langkah-langkah
5. Gambarlah sebuah lingkaran di tanah yang mewakili masyarakat. Minta
mereka untuk menempatkan lingkaran sedemikian rupa bahwa mereka
tinggi pada variabel kedua, aksesibilitas, disimpan berdekatan,
sedangkan yang rendah pada variabel dijauhkan dari lingkaran yang
mewakili masyarakat.
6. Setelah semua kartu ditempatkan, memintalah persetujuan mereka,
bahwa mereka memang setuju dengan penempatan tersebut. J ika
diperlukan, dorong mereka untuk membuat perubahan.
7. Dalam kasus ini, ada lembaga / individu yang berinteraksi atau bekerja
sama dalam hal tertentu, mereka bisa ditempatkan dengan tumpang
tindih. Tingkat tumpang tindih menunjukkan tingkat interaksi.
8. Minta mereka untuk mendiskusikan dan menjelaskan mengapa mereka
menempatkan kartu-kartu tersebut sedemikian rupa. Catat poin diskusi
dan penjelasannya.
Langkah-langkah
9. Salin hasil kegiatan ke selembar kertas. Catat nama desa,
peserta, tanggal, legenda,keterangan ukuran lingkaran dan
jarak antar lingkaran.
10.Ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta
11.Lakukan triangulasi terkait diagram yang sudah dibuat
dengan orang lain yang memiliki pengetahuan tentang situasi
tersebut untuk memastikan bahwa informasi yang Anda
dapatkan sudah benar.
Keunggulan
Yulian, 2017
TERIMA KASIH
Departemen
Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat
MK. TEKNIK-TEKNIK
PARTISIPATORIS (KPM304)
PB 6. METODE PRA TERKAIT RELASI (2)
Disampaikan oleh:
M. Shohibuddin
Well-being
Ranking Method
Pengertian
• Pemeringkatan kesejahteraan (well-being ranking): metode PRA yang
biasa digunakan untuk memeringkat dan mengelompokkan rumah
tangga atau komunitas berdasarkan pendapatan, kekayaan dan
kriteria kesejahteraan lain menurut persepsi lokal.
• Sangat membantu untuk memahami konsepsi penduduk lokal
mengenai ukuran kekayaan dan kesejahteraan serta pandangan
mereka mengenai disparitas sosial-ekonomi antar rumah tangga.
• Fokus pada pendapatan dan asset → bias kesejahteraan ekonomi!
• Di Indonesia, dikembangkan menjadi Analisis Kemiskinan Partisipatif
oleh Bappenas (bekerja sama dengan Bank Dunia) sejak 2002 dalam
rangka “mendengar suara orang miskin” → diintegrasikan ke dalam
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD).
Sumber: Kumar (2002)
© Shohibuddin (2021)
Kegunaan
• Mengidentifikasi dan mengelompokkan rumah tangga atau kelompok
berdasarkan kesejahteraan relatifnya menurut pendapatan, kekayaan,
asset, status, dsb.
• Mengidentifikasi kelompok target untuk memastikan apakah program
benar-benar tepat sasaran.
• Mengeksplorasi isu-isu yang terkait mata pencaharian, kerentanan, dan
hambatan pembangunan sesuai apa yang dipersepsi masyarakat.
• Mengkaji disparitas sosial-ekonomi antar rumah tangga/kelompok dan
memahami pandangan penduduk lokal mengenainya
• Memperoleh pemahaman atas kriteria dan indikator lokal mengenai
kekayaan, taraf hidup yang baik, kesejahteraan, pembangunan, dsb.
• Mengkaji dampak program dan mengembangkan data dasar untuk
monitoring dan evaluasi.
Sumber: Kumar (2002)
© Shohibuddin (2021)
Langkah-langkah
• Buat daftar rumah tangga di lokasi yang dikaji (jumlah RT 30-40).
• Tulis nama semua kepala RT di lokasi tersebut pada kartu kecil.
• Beri penjelasan kepada partisipan lalu mintalah mereka mengurutkan
kartu berdasarkan kondisi kesejahteraannya (dari RT paling sejahtera
hingga RT paling miskin).
• Gali informasi dari partisipan mengapa mereka menyusun urutan
demikian → dari sini diperoleh kriteria berdasarkan persepsi lokal.
• Berdasarkan urutan dan kriteria itu, sederhanakan menjadi beberapa
kategori tingkat kesejahteraan (3 atau 4 kategori dengan istilah lokal).
• Ajak partisipan mendeskripsikan karakteristik dari masing-masing
kategori tersebut.
Sumber: Kumar (2002) dengan modifikasi
© Shohibuddin (2021)
Contoh
Analisis Tingkat Kesejahteraan di Satu Dusun di Kab. Lampung Selatan
© Shohibuddin (2021)
Analisis Tingkat Kesejahteraan
© Shohibuddin (2021)
Keunggulan
• Mampu menggambarkan persepsi lokal.
• Memperoleh kriteria tingkat kesejahteraan yang secara sosial dapat
diterima → landasan bagi penentuan kelompok sasaran program.
• Bisa dimodifikasi untuk mengukur “kualitas kehidupan” agar tidak
bias ukuran ekonomi semata.
• Mengeksplorasi persepsi masyarakat seputar isu-isu livelihoods,
kerentanan, hambatan pembangunan dsb → landasan penyusunan
program yang aspiratif.
• Hasil pemeringkatan dan kriteria bisa menjadi baseline untuk
melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program.
Sumber: Kumar (2002)
© Shohibuddin (2021)
Keterbatasan
• Karena sangat bergantung kepada key informants, maka penentuan siapa
saja yang menjadi informan menjadi persoalan kunci.
• Penggunaan alat kartu yang bertuliskan nama kepala RT menyulitkan
informan yang buta huruf (kartu bisa diganti dengan foto kepala RT).
• Tidak mampu menangkap dimensi waktu: tingkat kesejahteraan bisa
berfluktuasi, akumulasi kesejahteraan atau sebaliknya proses jatuh miskin
ada sejarah dan penyebabnya (perlu dilengkapi dengan Teknik PRA yang
lain).
• Pada konteks masyarakat semi-urban atau urban, sulit menemukan
sejumlah informan yang memahami kondisi kesejahteraan RT yang ada di
tempat tinggalnya.
• Isu tingkat kesejahteraan merupakan persoalan sensitif → fasilitator perlu
memiliki kedekatan dan kemampuan komunikasi yang baik supaya para
informan mau menyampaikan pandangannya. Sumber: Kumar (2002)
© Shohibuddin (2021)
Keterbatasan
© Shohibuddin (2021)
Force Field
Analysis
Pengertian
• Analisis arena kekuatan (force field analysis):
metode PRA untuk mengidentifikasi dan
menganalisis secara visual kekuatan-kekuatan
yang memengaruhi suatu situasi masalah dalam
rangka mendorong perubahan yang positif.
• Dipakai dalam beragam konteks, mulai dari
perubahan keorganisasian hingga pembangunan
mandiri.
• Mencakup identifikasi atas dua kekuatan yang
berlawanan:
• Kekuatan-kekuatan positif yang mendorong dan
memfasilitasi perubahan yang dikehendaki.
• Kekuatan-kekuatan negatif yang menghambat dan
menentang perubahan (mempertahankan status quo).
• Perlu diidenfikasi sejumlah pasangan kekuatan
positif dan negatif yang berpengaruh dalam
konteks pencapaian tujuan tertentu. Sumber: Kumar (2002)
© Shohibuddin (2021)
Kegunaan
• Mengidentifikasi kekuatan apa saja yang berpengaruh pada status
masalah yang dihadapi saat ini dalam beragam aspeknya.
• Menganalisis bagaimana suatu situasi dapat dirubah.
• Menghasilkan satu rencana aksi untuk melakukan perubahan.
• Bisa digunakan untuk berbagai tujuan: organisation development,
self-development, micro-level planning, education, management, dan
sebagainya.
© Shohibuddin (2021)
Langkah-langkah
• Sepakati atau jelaskan masalah yang akan dibahas.
• Visualisasikan masalah dan dorong partisipan mendiskusikannya sekuantitatif mungkin
• Minta partisipan menuliskan pada kartu dengan warna berbeda apa saja kekuatan positif
dan kekuatan negatif yang terkait dengan masalah yang dibahas.
• Fasilitasi partisipan untuk menentukan mana saja kekuatan positif dan negatif yang benar-
benar berpengaruh pada masalah yang dibahas (jika cukup banyak, ajak partisipan
menyederhanakannya dengan membuat pengelompokan dan kategorisasi).
• Minta partisipan mengukur tingkat pengaruh dari masing-masing kekuatan positif dan
kekuatan negatif yang telah dipilih tersebut.
• Buat visualisasi dengan menempatkan kekuatan positif berada di sisi kiri (atas) masalah
dan kekuatan negatif di sisi kanan (bawah) masalah.
• Bobotlah tingkat pengaruh dari masing-masing kekuatan pada diagram yang dibuat,
misalnya saja dalam bentuk panjang-pendek dari tanda panah.
• Fasilitasi diskusi di antara partisipan sampai mereka puas dengan hasil visualisasi tersebut.
• Diskusikan rencana aksi untuk memperkuat kekuatan positif dan meminimalisir kekuatan
negatif dalam rangka pencapaian tujuan.
Sumber: Kumar (2002); Narayanasamy (2009)
© Shohibuddin (2021)
Contoh
Sumber:
Narayanasamy & Manivel (2002)
© Shohibuddin (2021)
Contoh
© Shohibuddin (2021)
Keunggulan
• Penggunaan symbol dan visualisasi memudahkan komunitas (terlebih yang
buta huruf) untuk mengidentifikasi situasi dari masalah yang dihadapi.
• Sangat fleksibel dalam penggunaan materi diskusi (kartu bisa diganti
dengan batu, balon, dsb).
• Mengajak partisipan tidak langsung menyampaikan solusi (jawaban akan
normatif atau standard), akan tetapi memikirkan terlebih dulu proses dan
duduk perkara dari masalah yang mereka hadapi.
• Dengan mengidentifikasi kekuatan positif dan negatif yang berpengaruh,
hasilnya bisa sangat mencerahkan para partisipan dan fasilitator sendiri.
• Merupakan metode yang sangat bermanfaat untuk merancang apa agenda
perubahan yang dituju dan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk
mencapainya.
Sumber: Kumar (2002)
© Shohibuddin (2021)
Keterbatasan
• Jika fasilitator tidak terampil, proses diskusi bisa menjadi facilitator-
driven dan partisipan sekedar menjadi responden.
• Fokus pada output (penyelesaian masalah dan pencapaian tujuan)
berisiko mengabaikan banyak informasi berharga yang muncul selama
proses diskusi.
• Metode ini pada awalnya cukup complicated → perlu kepiawaian
fasilitator untuk menyederhanakan proses dan memvisualisasikan
secara baik supaya diskusi bisa terus berlanjut dan makin terarah.
© Shohibuddin (2021)
Livelihoods
Analysis
Pengertian
• Analisis mata pencaharian (livelihoods
analysis): metode PRA untuk meneliti
dan menggambarkan mata pencaharian
individu, rumah tangga atau kelompok.
• Fokus analisis adalah seputar
pendapatan, pengeluaran, konsumsi
pangan, pekerjaan, produksi pertanian,
beternak, koping terhadap krisis, dsb.
• Bukan satu jenis teknik PRA yang
spesifik, melainkan metode PRA yang di
dalamnya digunakan beberapa teknik
PRA yang relevan.
Sumber: Kumar (2002)
© Shohibuddin (2021)
Kegunaan
• Sangat tepat untuk mengkaji sistem mata pencaharian pada suatu
komunitas yang sumber nafkah utamanya bukanlah berasal dari gaji
tetap bulanan, melainkan sangat bergantung pada musim tanam,
pekerjaan musiman, dan semacamnya.
• Sangat tepat untuk memahami berbagai strategi koping yang terdapat
pada komunitas dalam mengadapi kondisi dan masa-masa krisis
dalam beragam jenisnya.
© Shohibuddin (2021)
Langkah-langkah
Beberapa teknik
PRA lain yang bisa
dipakai (sesuaikan
dengan tujuan):
• Genealogy
method
• Seasonal diagram
• Time line
• Trend analysis
• Matrix
• Flow diagram
• Force field analysis
• Social map
• Wel-being ranking
© Shohibuddin (2021)
Contoh
© Shohibuddin (2021)
Contoh: Program Pemberdayaan
Masyarakat Pasca-Konflik di Poso
Sumber:
Shohibuddin et al. (2007b)
© Shohibuddin (2021)
Keunggulan
• Menyediakan metode yang komprehensif untuk mengeksplorasi isu-
isu terkait mata pencaharian, pendapatan dan krisis.
• Membantu memperoleh pemahaman yang rinci mengenai perilaku
dan strategi penyesuaian pada berbagai rumah tangga dengan
karakteristik sosio-ekonomi yang berlainan.
• Membantu memahami strategi koping rumah tangga atas situasi-
situasi sulit yang dihadapi
• Dapat mengidentifikasi ragam sumber pendapatan, profil ekonomi,
serta pola pemasukan dan pengeluaran berbagai rumah tangga.
• Memungkinkan pendekatan eklektik dengan penggunaan beberapa
teknik PRA.
Sumber: Kumar (2002)
© Shohibuddin (2021)
Keterbatasan
• Memasuki wilayah yang sangat personal dan sensitif.
• Partisipan bisa menyembunyikan informasi tertentu yang penting
karena merasa malu.
• Perlu kepekaan dan kehatian-hatian dari fasilitator untuk dapat
menciptakan situasi diskusi yang nyaman dan tidak menimbulkan rasa
terancam.
• Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperoleh analisis
mata pencaharian yang terinci. Kehadiran perempuan bisa tidak
maksimal.
• Dilema etis bagi fasilitator karena partisipan harus mengorbankan
banyak waktu mereka tanpa memperoleh imbalan langsung yang
sepadan.
Sumber: Kumar (2002)
© Shohibuddin (2021)
Gender Relation
Analysis
Pengertian
• Gender adalah peran yang dikonstruksikan secara sosial yang dilekatkan
pada perempuan dan laki-laki yang dewasa, remaja maupun anak-anak.
• Analisis relasi gender (atau cukup analisis gender) adalah upaya sistematis
untuk mendokumentasikan dan memahami peran perempuan dan laki-laki
dalam konteks tertentu.
• Analisis gender antara lain digunakan untuk memahami pembagian kerja
menurut gender yang mencakup tiga kategori pekerjaan sebagai berikut:
• Pekerjaan produktif: terkait dengan aktivitas produksi seperti bercocok tanam.
• Pekerjaan reproduktif: bukan aktivitas yang terkait langsung dengan produksi, namun
berdampak secara tidak langsung pada aktivitas produksi seperti memasak, mencuci,
merawat anak, dll.
• Pekerjaan komunitas: aktivitas sosial seperti kerja bakti, arisan, acara keagamaan, dll.
• Seperti halnya livelihoods analysis, analisis relasi gender juga bukan
merupakan satu teknik PRA tersendiri, melainkan merupakan suatu
metode yang mengombinasikan berbagai teknik PRA yang ada.
Sumber: Narayanasamy (2009);
Vainio-Matilla (2001)
© Shohibuddin (2021)
Penggunaan
Sumber:
Vainio-Matilla (2001) dengan modifikasi
© Shohibuddin (2021)
Langkah-langkah
• Jelaskan kepada partisipan tujuan dari diskusi kelompok.
• Tentukan apa topik/masalah yang akan dibicarakan.
• Pisahkan laki-laki dan perempuan menjadi dua kelompok berbeda.
• Fasilitasi kedua kelompok itu untuk membahas topik/masalah yang
disepakati berdasarkan satu atau beberapa teknik PRA tertentu.
• Kumpulkan kembali semua partisipan menjadi satu kelompok.
• Fasilitasi diskusi di antara partisipan mengenai, misalnya saja:
• Siapa yang paling banyak melakukan pekerjaan tertentu?
• Siapa yang paling banyak memiliki waktu senggang?
• Siapa yang menetapkan keputusan-keputusan terkait pekerjaan atau masalah
tertentu?
• Siapa yang berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial?
• Apa yang mendorong dan menghambat perempauan terlibat dalam pengambilan
keputusan dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial?
Sumber: Narayanasamy (2009) dengan modifikasi
© Shohibuddin (2021)
Langkah-langkah
• Beberapa teknik PRA dapat digunakan dalam analisis gender, seperti:
daily schedules, access and control, decision-making matrix dan body
mapping.
• Teknik daily schedules paling sering digunakan untuk menggali
informasi mengenai pembagian kerja berdasarkan gender.
• Beserta dengan teknik-teknik di atas, trend analysis juga sering
dipakai untuk menggali dan menganalisis status dan peran
perempuan serta sebab-sebab perubahannya dari waktu ke waktu.
© Shohibuddin (2021)
Contoh
Sumber:
Selvam et al. (2003)
© Shohibuddin (2021)
Persepsi Desa Salaon Toba 10 Tahun Lagi
Sumber:
Situmorang (2015)
© Shohibuddin (2021)
FAO Framework
© Shohibuddin (2021)
FAO Framework
Sumber:
Vainio-Matilla (2001)
© Shohibuddin (2021)
Worksheet Berdasarkan FAO Framework
© Shohibuddin (2021)
Keunggulan dan Keterbatasan
FAO Framework
© Shohibuddin (2021)
Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia