Anda di halaman 1dari 244

Departement of

Communication and Community


Development Sciences

BAB 1. PENDAHULUAN
TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM304)

Koordinator: Ninuk Purnaningsih


POKOK BAHASAN

1. Penjelasan Kontrak Kuliah


2. Pengertian Partisipasi dan tipologi
3. Sejarah Partisipasi di dalam Pembangunan
4. Status Partisipasi di dalam Pembangunan
PARTISIPASI SEBAGAI BAGIAN DARI
KONSEP PEMBANGUNAN Kumar, 2006:23

Terdapat konsensus dikalangan luas – pemerintahan, lembaga


donor, LSM, lembaga-lembaga multilateral seperti Bank
Dunia, IMF, dll – bahwa pembangunan tidak dapat dicapai dan
berkelanjutan, tanpa menempatkan partisipasi penduduk
sebagai bagian utama dari proses pembangunan tersebut.

Perhatian dan tekanan pada Partisipasi lahir dari :


▪ Kegagalan dari sistim pemerintahan sentralistik di dalam
menggerakkan pembangunan
▪ Kegagalan proses pembangunan yang dikendalikan secara
top-down
KELEBIHAN DARI PENDEKATAN PARTISIPATIF
Oakley et al. 1991, dikutip Kumar, 2006:27

▪ Efisiensi  partisipasi dari penduduk menjamin bahwa


sumberdaya dimanfaatkan secara benar, sehingga proyek
berjalan legbih efisien dan menjadi lebih cost-effective.
▪ Efektif  dengan melibatkan penduduk di dalam menentukan
tujuan dan strategi pencapaian, berdampak pada efektivitas
proyek pembangunan.
▪ Berdikari/Self-reliance  pembangunan lebih sering
menciptakan sindroma ketergantungan – semua masalah
diserahkan pada pemerintah untuk solusinya. Bila penduduk
sendiri terlibat penuh di dalam pengambilan keputusan –
kesadaran tumbuh bahwa solusi dapat dicapai pada tingkat
lokal oleh penduduk sendiri.
Sambungan: KELEBIHAN DARI PENDEKATAN PARTISIPATIF

▪ Cakupan  walau pembangunan pedesaan fokus pada


golongan miskin, namun lebih sering proses dan manfaat dari
pembangunan dibelokkan dan jatuh ketangan golongan elite
dan berkuasa di desa. Proses partisipasi merupakan senjata
ampuh untuk memastikan bahwa manfaat pembangunan
jatuh ketangan golongan penduduk yang paling
membutuhkan
▪ Keberlanjutan  pembangunan yang di danai dari luar,
umumnya macet setelah sumber dana mengering. Partisipasi
penduduk dan pemanfaatan sumberdaya lokal dapat
menumbuhkan rasa kepemilikan dan menjamin kontinuitas
kegiatan
2 PENGERTIAN PARTISIPASI DAN
TIPOLOGI
• Robert Chambers  mengemukakan bahwa
pendekatan Partisipatori sering kali tidak lebih dari
kosmetik saja, dengan tidak menyadari bahwa
penerapan PRA mesyaratkan perubahan individual
maupun institutional. Konsultan disewa karena
menguasai metoda PRA, tanpa meninggalkan sikap
mereka yang merasa superior, cendrung mendominasi
dan memaksakan pemikiran mereka, seperti lazimnya
mereka lakukan. Menanggulangi dan mencegah sikap
tersebut, diperlukan kemampuan me-refleksi diri
dengan usaha melihat dari sudut pandang pihak lain.
Kumar, 2006: 15
Hasil “….. Kita para fasilitator,
administrator, peneliti, pekerja
lokakarya lapang dari segala jenis –
harus belajar untuk duduk
PRA (dan diam), mendengarkan,
belajar tidak mendahulukan
di Bangalore 1996
pandangan sendiri, merubah
menegaskan pentingnya hubungan kekuasaan
perubahan individu ketimbang hanya
Kumar, 2002
mengkritiknya, dan dalam arti
kata yang sebenarnya, mem-
fasilitasi pihak lain” (15)
PARTISIPASI DI DEFINISIKAN Kumar, 2002

1. Partisipasi  kontribusi sukarela dari penduduk di dalam suatu program


pemerintah untuk kepentingan pembangunan nasional, tanpa diharapkan
ikut membentuk program tsb. maupun meng-kritik isinya (Economic
commision on Latin America ‘73)

2. Partisipasi  adalah keterlibatan penduduk di dalam proses pengambilan


keputusan, di dalam penerapan program, di dalam pembagian manfaat dari
program pembangunan dan keterlibatan mereka di dalam meng-evaluasi
program tersebut (Cohen & Uphoff, 1977)

3. Partisipasi  usaha kolektif dari penduduk untuk menyatukan usaha dan


sumberdaya dalam rangka mencapai tujuan yang mereka tentukan sendiri.
Partisipasi merupakan peoses aktif dimana penduduk mengambil inisiatif dan
aksi yang di gerakan oleh pemikiran sendiri dan oleh pertimbangan yang
berada dibawah kuasa/kontrol mereka sendiri (ACC Task Force & Working
Group on Rural Developmentg Programme Harmonisation, Rome 1978)
Sambungan “Partisipasi Di definisikan”

4. Partisipasi  intinya adalah perihal hubungan ekonomi dan politik di


dalam masyarakat. Partisipasi tidak hanya perihal keterlibatan di dalam
kegiatan proyeki, lebih dari itu, merupakan proses keberdayaan penduduk
desa untuk mengorganisir dirinya, dan dengan organisasi tersebut
berkemampuan menemukan kebutuhan mereka sendiri, ikut merancangnya,
menerapkannya serta meng-evaluasi kegiatan partisipatori tersebut (FAO,
1982)

5. Partisipasi komunitas  adalah suatu proses aktif dimana kelompok yang


mendapatkan manfaat mempengaruhi arah dan penerapan dari proyek
pembangunan, dengan tujuan memperbesar kesejahteraan mereka di dalam
hal pendapatan, kemajuan tiap warga, kemandirian dan nilai-nilai lain yang
diidamkan mereka (paul, 1987)
TIPE PERAN-SERTA PENDUDUK &
DOMINASI KUASA LUAR dan LOKAL Kumar (2005) mengikuti Pretty (1994): 24-25

P- P-mb P-dlm P-untk P-Fung P-inte- Self-


pasif Informasi Konsul imbalan sional raktif mobiliz
tasi ation

Partisipasi sesuai Kumar (2005)


TIPOLOGI PARTISIPASI

Partisipasi pasif  penduduk diinformasikan Partisipasi fungsional  penduduk di


perihal apa yang akan dikembangkan, kelompokkan untuk berperan serta untuk
yang diputuskan secara top-down tanpa
konsultasi pendudu. kegiatan tertentu.
Partisipasi memberi informasi  penduduk Partisipasi interaktif  penduduk dilibatkan di
dilibatkan di dalam program dalam analisa keadaan yang ada,
pembangunan hanya dalam bentuk mengembangkan perencanaan aksi, dan
informasi yang diextrak dari penduduk
oleh peneliti memanfaatkan kuestioner. memperkuat kelembagaan lokal. Partisipasi
Partisipasi memberi konsultasi  peran serta dipandang sebagah Hak, bukan sekedar cara
penduduk dalam bentuk konsultasi yang untuk mencapai tujuan.
digelar oleh profesional, dan atas dasar Partisipasi dengan memobilisir diri 
informasi ini menemukan masalah dan
mengembangkan solusinya, dengan Penduduk berpartisipasi dengan mengambil
kemampuan koreksi ditengah jalan atas inisiatif merubah sistim, independen dari
dasar respons penduduk. kelembagaan luar. Penduduk menali kontak
Partisipasi dengn imbalan material  peran dengan kelembagaan luar untuk masukkan
serta penduduk dalam bentuk masukkan teknis dan sumberdaya, namun tetap
sumber daya (tanah, tenga-kerja) dengan
imbalan uang, makanan dan lainnya. memegang kendali perihal sumberdaya yang
Kebanyakan penelitian pertanian dalam dilibatkan. Mobilisasi atas inisiatif sendiri ini
bentuk ini. Penduduk tidak dilibatkan di dapat maupun tidak menentang distribusi
dalam experimen maupun proses timpang dari kekuasaan dan kekayaan.
belajarnya.
3 SEJARAH PARTISIPASI DI DALAM
PEMBANGUNAN
SEJARAH PENDEKATAN PARTISIPASI DI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN
Sam Hickey & Giles Mohan, 2007
LINGKUP DAN ARAS
PERIODE PENDEKATAN TEORI DAN PRAKSIS KEGIATAN

1940- Community Teori – menciptakan masyarakat desa yang stabil, melawan arus Komunitas sebagai homogen.
1950an urbanisasi dan tumbuhnya nasionalisme radikal dan gerakan kiri anti Partisipasi sebagai kewajiban
Development kolonial. warga.
(Kolonial) Praksis – Pembangunan menuntut partisipasi dan swasembada, Lingkup dan aras kegiatan
berbagi biaya. Melek huruf, penyuluhan, pengembangan adalah komunitas .
kelembagaan, kepemimpinan, proyek pembangunan
1960- Community Teori - Seperti diatas
1970an Pengukuhan hegemoni negara
Development Ekonomi moral dari expansi dan penetrasi negara Idem.
(pasca-kolonial)
Praksis – sepeti diatas + kesehatan, pendidikan umum

1960an Partisipasi politik Teori - Pembangunan politik bagian dari teori Modernisasi. Partisipasi (memilih,
Partisipasi menciptakan stabilitas, legitimasi bagi negara baru dan kampanye, partai politik)
memperkuat sistim politik. sebagai hak & kewajiban
Pengaruh Ilmu warga/citizenship.
Politik US Praksis – Pendidikan PEMILU, pengembangan partai-politk Sistim politik, konstituen,
warga
1960- Emancipatory Teori – Analisa dan menentang ‘struktur penindasan’ di dalam sistim Partisipasi sebagai hak warga .
1970an ekonomi, pembentukan negara, kehidupan politik dan di dalam kewargaan partisipatori untuk
participation (EP) diferensiasi sosial. menentang subordinasi dan
marginalisasi.
Theologi Praksis – Riset Aksi Partisipatori, gerakan penyadaran, pendidikan Ekonomi dan ranah publik
Pembebasan massa, dukungan untuk organisasi rakyat. Komunitas dan warga.
Freire
Sambungan Sejarah pendekatan partisipasi

PERIODE PENDEKATAN TEORI DAN PRAKSIS LINGKUP DAN ARAS


KEGIATAN
1970- Alternative Teori – kritik thd. konsep pembangunan ‘mainstream’ sebagai exclusionary Partisipasi sebagai hak
1990an (menggusur), memiskinkan dan menyamaratakan; kewargaan/citizenship
Development Pembangunan alternatif berbasis teritori, keragaman budaya dan sebagai tujuan
keberlanjutan pembangunan alternatif.
Praksis – Pendidikan umum, memperkuat gerakan sosial dan Komunitas dan masy. sipil
kelopok/organisasi mandiri. Pemerintah yang inclusive

1980-kini Populist/partici Teori – kritik terhadap modernisasi Partisipasi di konteks proyek


Praksis – partisipasi perlu untuk empower penduduk, gunakan Indigenous Dev. profesional dan
pation di dalam Knowledge; menjaga perihal keberlanjutan dan efisiensi dari intervensi organisasi, partisipan lokal.
Pembangunan pemerintah, PR/U Appraisal, Monev

Tengah Modal Sosial Teori - Modal Sosial dikedepankan sebagai dasar dari pertumbuhan Partisipasi sebagai hak dan
1990 s/d ekonomi. kewajiban warga
kini Praksis – Pengembangan Kelembagaan, mendorong partisipasi di dalam Organisasi
jejaring dan organisasi2. kemasyarakatan/civic
associations.

Akhir 1990 Pemerintahan Teori - Pembangunan mensyaratkan Demokrasi-Liberal/-Sosial, dengan Partisipasi sebagai hak
s/d kini pemerintahan yang responsif dan masyarakt sipil yang kuat. Perhatian utama warga
partisipatoris & pada keadilan sosial. Warga
partisipasi Praksis – Konvergensi dari partisipasi ‘sosial’ dan ‘politik’, meningkatkan Masy. sipil
warga skala metoda partisipasi, kemitraan negara – masyarakat, desentralisasi, Aparan pemerintah
participatory budgeting, dengar pendapat umum, Participatory Poverty
Assessments, PRSP consultation.
4 STATUS PARTISIPASI
DI DALAM PEMBANGUNAN
PARTISIPASI SEBAGAI “INSTRUMEN” &
SEBAGAI “TUJUAN” Kumar, 2002: 26

Partisipasi sebagai instrumen Partisipasi sebagai tujuan

1. Mengandung arti memakai 1. Memberdayakan penduduk agar


partisipasi untuk mencapai suatu dapat berpartisipasi lebih
tujuan yang sudah ditentukan. bermakna untuk
pembangunannya sendiri
2. Merupakan usaha memanfaatkan 2. Usaha untuk meningkatkan
sumberdaya yang ada untuk inisiatif penduduk di dalam
mencapai tujuan program/proyek pembangunan
3. Tekanan pada pencapaian tujuan, 3. Tekanan pada meningkatkan
bukan perihal partisipasinya kemampuan berpartisipasi,
bukan mencapai tujuan yang
sudah ditentukan sebelumnya
Sambungan …. PARTISIPASI SEBAGAI “INSTRUMEN” & SEBAGAI “TUJUAN”
Kumar, 2002

Partisipasi sebagai instrumen Partisipasi sebagai tujuan

4. Partisipasi berjangka pendek 4. Partisipasi sebagai tujuan akhir


menuntut partisipasi jangka
5. Lazim pd program pemerintah panjang.
dimana tujuannya meningkatkan
efisiensi sistim delivery 5. Mengandung arti partisipatif yang
lebih aktif dan dinamis.
6. Mengandung arti partisipasi tipe
pasif
PARTICIPATORY PARTICIPATORY – IN -
DEVELOPMENT DEVELOPMENT

1. Pendekatan proyek konvensional, 1. Usaha yang tulus dengan aktivitas


dengan lebih partisipatoris dan yang terbuka mendorong
sensitif partisipasi penduduk
2. Di terapkan pada kerangka proyek 2. Lahir dari pemahaman bahwa
kemiskinan disebabkan oleh
yang ditentukan top-down faktor-faktor struktural, dan
3. Bentuk partisipasi top-down berusaha merubah beberapa
dimana manajemen proyek faktor penyebat kemiskinan tsb.
menentukan cakupan dan tingkat 3. Bentuk partisipatori buttom-up,
partisipasi dlm arti penduduk punya kontrol
4. Ini bentuk partisipasi yang lazim, penuh atas proses.
dan dalam hal sumberdaya lebih 4. Lebih lazim dilakukan LSM,
dominan. dibandingkan oleh negara.
Kumar, 2002: 27
• Chambers, Robert, 1996, PRA. Participatory Rural Appraisal. Memahami
Desa Secara partisipatif. Terjemahan, Penerbit Kanisius, OXFAM.
• Kumar, Somesh, 2006, Methods For Community Participation. A complete
guide for practitioners. ITDG Publishing.
• Hickey, Samuel & Mohan, Giles (eds.), , Participation: from tyranny to
transformation? Exploring new approaches to participation in
development. Zed Books.
Departement of
Communication and Community
Development Sciences

BAB 2. PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL


(PRA), PARTICIPATORY RURAL
COMMUNICATION APPRAISAL (PRCA)
TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM304)

Koordinator: Ninuk Purnaningsih


POKOK BAHASAN
1. Berkembangnya PRA / Participatory Rural Appraisal
dan PRCA
2. Aplikasi (Lingkup Pemanfaatan ) PRA
3. Metoda Partisipasi
4. Hambatan dari Partisipasi Masy. dalam
Pembangunan

2
1 BERKEMBANGNYA PRA
PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL

3
Robert Chambers  Memahami Desa Secara Partisipatif –
Participatory Rural Appraisal (PRA) – mencerminkan adanya
perkembangan kelompok pendekatan dan metode yang
memungkinkan masyarakt desa saling berbagi, menambah
dan menganalisis pengetahuan tentang kondisi kehidupannya
dalam rangka untuk membuat perencanaan dan tindakan.
Suatu pendekatan dan metode untuk mempelajari kondisi dan
kehidupan pedesaan dari, dengan dan oleh masyarakat desa.
(Robert Chambers, 1996: 5)

4
PRA SUMBER PENDEKATAN DAN METODA
Robert Chambers, 1996: 20-26

PENELITIAN
MEMAHAMI DESA PARTISIPATIF RADIKAL
Kaum miskin itu kreatif & ANALISA
SECARA CEPAT/RRA AGROEKOSISTEM
mampu menganalisa dan
Metoda pemahaman Kombinasi pemikiran
merencana untuk dirinya
kompleksitas desa yg lebih ekologis & metoda analisis
Yang lemah harus
efektif dan tepat; cost efektif; sistem, kepemilikan
diberdayakan.
triangulasi; pengakuan atas SDA/tenurial, pola keruangan
pengetahuan lokal; melawan dan waktu; aliran hubungan;
bias-keruangan, -musim, pengambilan keputusan.
-sosial/-class, -gender.

PENELITIAN SISTIM USAHA


TANI ANTROPOLOGI TERAPAN
Kompleksitas, keragaman dan
kerentanan sistim usaha tani;
PRA Penelitian lapang = seni
Partisipant obeservation/
Profesionalitas & rasionalitas menetap di desa dan belajar
petani ; Perilaku experimental Perbedaan emic dan ethic
tani; Kemampuan tani analisa Pengakuan thd. pengetahuan
sendiri. lokal.

5
RRA & PRA DISANDINGKAN

SIFAT PROSES RRA PRA


Cara melakukan Penggalian Saling berbagi ,
informasi/pengetahuan; pemberdayaan
bersifat elicitif.

Peran orang luar Peneliti/penyelidik Fasilitator

Informasi dimiliki,
dianalisis dan digunakan Oleh orang luar Oleh masyarakat sendiri

Metoda yang digunakan RRA PRA

6
PRINSIP-PRINSIP PRA Robert Chambers, 1992: 14-15

PRINSIP PRA KETERANGAN


1 Pembalikan Belajar langsung dari masyarakat desa, di daerah
pemahaman pinggiran. Pengetahuan lokal perihal fisik, teknis, sosial
2 Belajar secara cepat & Explorasi terencana, metoda fleksibel, improvisasi di
progresif lapang, secara terus-menerus/iterasi, menyesuaikan
dng. keadaan, bukan menurut cetak-biru.
3 Menyeimbangkan bias Rileks, jangan tergesa, mendengarkan bukan
menggurui, memfokus pada yang termiskin,
memahami perioritas penduduk, tidak memaksakan
diri.
4 Optimalisasi trade- Prinsip pengabaian optimal – mengetahui apa yang
off/pertukaran tidak perlu diketahui dan mengetahui ketidak akuratan
(Keynes  lebih baik kira2 benar daripada benar-
benar salah)

Metoda Partisipatif dalam Pengemb.


MPPM KPM 523 7
Masy./IPB - 2013
Sambungan ………

PRINSIP PRA KETERANGAN


5 Triangulasi Menggunakan ragam (sering tiga) metoda atau jenis data
di dalam meneliti suatu hal, untuk cross-check
6 Mencari keragaman Memaximalisasi keragaman dan kekayaan informasi,
dengan mencari dengan sengaja perkecualian, kontradisi,
perbedaan.
7 (orang luar) mem- Penelitian, analisa, perencanaan, presentasi – dilakukan
fasilitasi, (penduduk) oleh penduduk sendri, sehingga mereka memiliki hasilnya
melakukan – ‘handing over the stick’
8 Sikap kritis dan Fasilitator terus menerus mempertanyakan/ menganalisa
tanggung-jawab sikapnya sendiri, dan berusaha menjadi lebih baik. Berarti
memanfaatkan kesalahan sebagai oportuniti
memperbaiki diri.

9 Saling berbagi Berbagi informasi antara fasilitator dan penduduk desa,


antara penduduk desa satu dengan lainnya, antara
fasilitator.
Metoda Partisipatif dalam Pengemb.
MPPM KPM 523 8
Masy./IPB - 2013
Perbandingan PRA, PRCA, Penelitian Komunikasi Tradisional (1)
Participatory Rural
Participatory Rural Traditioal Communication
Communication Appraisal
Appraisal (PRA) Research
(PRCA)
Not holistic – researches only
Holistic - researches community
community needs, opportunities,
needs opportunities, problems, Not holistic – researches only
problems and solutions without
solutions and communication communication issues.
attending to communication
issues, networks and systems.
issues.
Participatory: The researcher is a
Participatory: The researcher is a
facilitator who enables the Not Participatory: The researcher
facilitator who enables the
people undertake and share is an investigator who is
people undertake and share their
their own investigation and interested in learning as much
own investigation and analysis
analysis leading to sustainable information as possible for her
leading to sustainable local
local action and improved own use.
action.
communication.
Empowers and builds capacity of
Extractive and does not
Empowers and builds capacity of communities and improves
empower or build capacity of
communities. communication between them
communities.
and outsiders.
Perbandingan PRA, PRCA, Penelitian Komunikasi Tradisional (2)

Participatory Rural
Participatory Rural Traditioal Communication
Communication Appraisal
Appraisal (PRA) Research
(PRCA)
Leads to joint planning of both Professionals plan
Leads to joint planning of
development action and communication intervention
development action with
supporting communication without
community.
programme with community. the community.
Deals with interaction groups
Deals with community groups identified on the basis of sharing Deals with audiences segmented
differentiated on the basis of a common problem and according to criteria determined
sharing the identified problems. segmented according to criteria by investigator. People are seen
People are active participants in normally used by the people as only passive recipients of
the process of generating and themselves. People are active messages and not as active
analysing information. participants in the entire sources.
research process.
Results of research are not
Results of appraisal are Results of appraisal are shared with community.
presented by community. presented by community. Investigator analyses and
presents results to outsiders.
Perbandingan PRA, PRCA, Penelitian Komunikasi Tradisional (3)

Participatory Rural Participatory Rural Traditioal Communication


Appraisal (PRA) Communication Appraisal (PRCA) Research
Results are owned and kept by
Community owns and keeps the Community owns and keeps the
researchers. Emphasis on verbal
results. Emphasis on the use of results. Emphasis on the use of visual
mode of questioning and
visual methods, interviews and methods, interviews and group
gathering data, normally through
group work for generating, work for generating, analysing
questionnaire interviews or focus
analyzing and presenting data. and presenting data.
group discussions.
Emphasis on change of attitude Emphasis on change of attitude Emphasis on finding out ways of
and behaviour among and behaviour among changing of attitude and
facilitators. facilitators. behaviour of audience.

Seeks means of creating mutual


Emphasis on local people’s understanding between local people and Emphasis on how best to effect
knowledge, skills and development workers in order to marry local transfer of outside expertise to
capabilities for problem solving. capabilities with outsiders’ knowledge and local people.
skills for more effective problem-solving.
2 LINGKUP PEMANFAATAN PRA

12
SEKTOR APLIKASI PRA
APLIKASI PRA 1. PENGELOLAAN SDA
• Konservasi DAS
• Manajemen Hutan
• Penilaian SD Desa
• Perencanaan Desa
APLIKASI PRA
1. Perencanaan & penilaian 2. PERTANIAN
menuju kesepakatan • Penelitian Sistim Pertanian
• Perencanaan sistim Irigasi
2. Pelaksanaan, pemantauan • Investigasi potensi pasar
& evaluasi program
3. PROGRAM PERSAMAAN/EQUITY
3. Investigasi suatu topik/ • Masalah dan peluang perempuan
masalah • Identifikasi kebutuhan kredit
4. Pelatihan bagi orang luar &
• Identifikasi kaum miskin
• Identifikasi peluang mata pencarian
warga desa
4. KESEHATAN & GIZI
• Penilaian kesehatan & gizi
• Ketersediaan pangan dan peningkatan G
• Kebutuhan & Perencanaan sanitasi, air
13
3 METODA DARI PRA

14
METODA PRA menurut kategori dan instrumen
kumar, 2006:40

KATEGORI METODA PRA

1 METODA PERIHAL RUANG Untuk meng-explore dimensi spasial dari realitas


 Metoda berhubungan penduduk. Berhubungan dengan pemetaan, dan fokus
dengan ruang pd persepsi penduduk atas ruang, bukan hal-hal fisik
saja, namun keterhubungan berbagai hal secara
spasial  peta SD, peta sosial, peta mobilitas, transek
desa, peta ketersediaan jasa.
2 METODA PERIHAL WAKTU Untuk meng-explore dimansi temporal dari realitas
 Metoda perihal seluk penduduk, sesuai ‘konsep waktu’ dari penduduk 
beluk temporal dari time-line, analisa trend/kecendrungan, diagram
kehidupan musim, transek historis, agenda kegiatan, sejarah
lokal.
3 METODA PERIHAL RELASI Metoda digunakan untuk meneliti hubungan antara
 Metoda untuk meneliti berbagai hal, berbagai aspek dari hal yang sama 
hubungan, sebab-akibat, diagram sebab-akibat, diagram dampk, analisa sistim
dsb. penghidupan/livelihood, rangking.

15
4 HAMBATAN dari Partisipasi Masy. dalam
Pembangunan

16
KENDALA BAGI PARTISIPASI RAKYAT Oakley et al. , 1991 dikutip
Kumar, 2006: 29

Kendala struktural  faktor-faktor yang berhubungan dengan


sistim politik yang terpusat (sentralistis), yang tidak
berorientasi pada partisipasi rakyat. Pencerminannya adalah
Top-Down development approach.
Kendala Administratif  pada sistim yang orientasinya pada
kontrol yang beroperasi berdasarkan pedoman2 dan blue-
print approach, sehingga tidak memberi peluang bagi
penduduk untuk membuat keputusannya sendiri dan
menguasai sumberdaya mereka.
kendala sosial  seperti halnya mentalitas ketergantungan,
budaya-diem/culture of silence, kuasa dari elite dominan,
ketimpangan gender, semua menghambat partisipasi rakyat.

17
BAHAN RUJUKAN

• Chambers, Robert, 1996, PRA. Participatory Rural Appraisal. Memahami


Desa Secara partisipatif. Terjemahan, Penerbit Kanisius, OXFAM.
• Kumar, Somesh, 2006, Methods For Community Participation. A complete
guide for practitioners. ITDG Publishing.
• Hickey, Samuel & Mohan, Giles (eds.), , Participation: from tyranny to
transformation? Exploring new approaches to participation in
development. Zed Books.

18
METODE RUANG
dalam PRA
Dr. Sofyan Sjaf
Dosen Departemen SKPM-FEMA IPB University

Departement of
Communication and Community
Development Sciences

#datadesapresisi
Sub Pokok Bahasan:

1. Definisi dan Metode Ruang dalam


PRA
2. Pemetaan Partisipatif
3. Transek & Transek Plot
4. DDP sebagai Sintesi Baru PRA

#datadesapresisi
Definisi dan Metode Ruang dalam PRA

#datadesapresisi
DEFINISI participatory rural appraisal
ü secara HARFIAH, PRA diartikan sebagai pengkajian pedesaan secara
partisipatif
ü Chambers (1996): sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong
masyarakat pedesaan untuk turut serta meningkatkan dan mengkaji
pengetahuan mereka mengenai hidup dan keadaan mereka sendiri agar
meraka dapat menyusun rencana dan tindakan pelaksanaannya.

ENAM METODE dalam PRA:


1. METODE KELOMPOK, meliputi: FGD, Curah Pendapat atau Brainstorming;
2. SURVEI DAN WAWANCARA, meliputi: wawancara semi struktur, survey RT;
3. MATRIKS, meliputi: rangking masalah, rangking social ekonomi, analisis SWOT, dan analisis
stakeholder atau pemangku kepentingan;
4. VISUALISASI DAN DIAGRAM HUBUNGAN, meliputi: pohon masalah, diagram venn;

Sosiolog Pedesaan
5. METODE TEMPO, meliputi: kelender musim, lintasan sejarah, aktivitas harian, transek
sejarah/kelender sejarah, garis kecenderungan;
6. METODE RUANG, meliputi: pemetaan partisipatif, transek, transek plot.
METODE ruang:

§ Cara yang digunakan di dalam PRA untuk


mengetahui apa saja yang ada di dalam ruang
pedesaan. Ruang yang dimaksud adalah landuse
atau penggunaan lahan pedesaan yang dilakukan
oleh masyarakat.

§ Landuse setiap desa berbeda-beda disesuaikan


dengan aktivitas warga di pedesaan. Namun
demikian, terdapat penggunaan lahan yang sama
disetiap pedesaan, seperti: rumah, infrastruktur,

#datadesapresisi
jalan desa, dll.
Desa Pantai Bakti, Kab. Bekasi

Desa Sukamantri, Kab. Bogor

#datadesapresisi
Pemetaan Partisipatif

#datadesapresisi
1. Pemetaan Partisipatif

• Metode untuk memplot informasi yang ada pada suatu daerah dalam suatu peta.
Pemetaan ini dilakukan berdasarkan partisipasi masyarakat. Dimana masyarakat yang
mengetahui keberadaan informasi tersebut memplot sendiri informasi yang ada pada
peta dasar atau langsung membuat peta sendiri. Peta yang dibuat ada dua macam
yaitu peta sket dan peta berdasarkan peta dasar.

• Pemetaan partisipatif berupa metode untuk mengumpulkan dan memetakan


informasi yang ada serta yang terjadi dalam masyarakat serta kondisi sekitar.
Informasi tersebut dikumpulkan, dipetakan dan dianalisis untuk membantu pengelola
memahami kondisi yang lalu, kondisi saat ini serta memperkirakan potensi atau
kondisi akan datang bagi pengelolaan pesisir. Juga untuk mengidentifikasi
keterbatasan serta kesempatan pemanfaatan sumberdaya alam bagi pembangunan
pedesaan yang berkelanjutan.

IPB University
1. Mengetahui status sumberdaya dan habitat, konflik, ,
penggunaan, keterlibatan atau peran laki-laki dan perempuan
dalam sumberdaya;
2. Menentukan daerah perlindungan atau daerah pengelolaan;
Kegunaan 3. Mengetahui jarak dan akses terhadap sarana prasarana serta
PEMETAAN PARTISIPATIF penggunaan lahan;
4. Mendukung masyarakat untuk mengidentifikasi,
menempatkan, mengklasifikasi antara lain kondisi sumberdaya
alam, kondisi sosial, aktivitas keseharian, dan lainnya; dan
5. Mendukung terbangunnya hubungan antara berbagai jenis
informasi.

1. Bisa didapat detail kawasan pembangunan pedesaam, seperti


Keuntungan lokasi kebun campuran, lokasi pertanian palawija, tambak, dll.
PEMETAAN PARTISIPATIF Bisa didapat detail kondisi waktu tertentu misalnya tentang
waktu reproduksi ikan, musim mangga, dll;

Sosiolog Pedesaan
2. Dapat secara efektif memfasilitasi latihan kelompok serta data
dapat diverifikasi dalam kelompok yang lebih besar.
Proses Pelaksanaan

a. Tentukan indikator yang akan dipetakan (sumberdaya, habitat, alat tangkap,


konflik, penggunaan, sarana prasarana, dll);
b. Buat sket peta sesuai dengan indikator yang diinginkan
c. Sediakan peta dasar yang baik (dari BIG, Pertanahan, dll);
d. Duplikasikan peta dasar yang ada dan buat dengan skala yang sesuai;
e. Pastikan bahwa masyarakat mengerti atau tahu orientasi peta (arah);
f. Persilahkan masyarakat untuk menandai indikator yang diinginkan
menggunakan perbedaan warna, simbol dan gambar;
g. Buatlah legenda masing-masing symbol;
h. Presentasikan peta yang sudah dibuat kepada seluruh peserta pemetaan;
i. Buat salinan peta untuk pertinggal bagi masyarakat;
j. Adakan cek kebenaran peta dengan kondisi nyata bersama-sama
masyarakat; dan

#datadesapresisi
k. Buat perubahan atau penyesuaian bila tidak sesuai dengan kondisi lapangan.
DUA hal untuk diperhatikan!

PENTING DIPELAJARI sebelum mengaplikasikan pemetaan partisipatif:


1. Tentukan tujuan untuk memilih cara yang tepat;
2. Lakukan pengumpulan data pendukung;
3. Lakukan analisis dan validasi di lapangan terhadap data pendukung yang berhasil dikumpulkan;
4. Hindari terjadinya bias, seperti hanya mendapatkan informasi dari satu pihak saja;
5. Pelajari pengetahuan lokal, keahlian yang dimiliki kelompok masyarakat serta aktivitas keseharian; dan
6. Kembangkan kreativitas dalam rangka mengumpulkan bahan atau alat yang akan dipakai dalam pemetaan

INDIKATOR mencapai partisipasi yang efektif adalah :


1. Waktu partisipasi (kapan partisipasi dilakukan)?
2. Siapa yang berpartisipasi?
3. Partisipasi dalam hal apa?
4. Seberapa tingkat kesertaan/partisipasi masyarakat baik kelompok
5. maupun individual dalam mengontrol pengambilan keputusan untuk inisiatif kegiatan.

IPB University
Transek dan Transek Plot

#datadesapresisi
Transek

• Pengamatan yang dilakukan ketika berjalan melewati suatu daerah


(desa, pasar, hutan, pertanian, pantai, dll). Hasil transek berguna
untuk membuat profil desa. Informasi tersebut dibuat dari satu
atau beberapa kali transek.

• Kegunaan transek adalah membantu untuk menyusun profil desa

IPB University
Proses Pelaksanaan

a. Sediakan tali sepanjang 50 atau 100 meter. Tali ini berguna untuk
mengetahui jarak transek agar bisa dipetakan dengan skala;
b. Tentukan garis transek (mulai dari laut tegak lurus menuju darat);
c. Gunakan kompas untuk mempermudah menentukan arah
d. Bentang tali transek dan ikuti tali tersebut. Catat apa yang dilihat
sepanjang 50 meter di sebelah kanan dan kiri transek;
e. Catat jarak dan ketinggian tempat atau kedalaman jika ada perubahan
berarti;
f. Jika transek sudah selesai, berjalan balik melalui lokasi yang dilewati untuk
mengadakan cek silang terhadap data yang telah dikumpulkan; dan
g. Untuk menambah nilai, kamera video atau kamera foto dapat digunakan.

#datadesapresisi
Transek Plot

• Metode standar (saintifik) untuk menilai kondisi hutan bakau. Metode


ini dimodifikasi untuk keperluan penilaian secara partisipatif dengan
merubah nama ilmiah vegetasi bakau dengan nama lokal yang ada di
masyarakat.

• Kegunaan transek plot, sebagai berikut:


ü Mengetahui deskripsi kuantitatif keadaan salah satu landuse, seperti:
hutan, kebun, dll;
ü Mendukung informasi dasar yang berguna untuk memvalidasi data yang
diambil oleh pihak lain (penilaian dampak lingkungan);
ü Mendukung advokasi tentang hutan bakau; dan
ü Membantu menerangkan kepada masyarakat tentang proses ekologi yang
ada di hutan bakau.

IPB University
DATA DESA PRESISI (DDP)
sebagai Sintesis baru Participatory Rural Appraisal (PRA)

Sosiolog Pedesaan
Pembangunan
Membutuhkan data presisi!
Democratic Rural Sandang, pangan &
Development papan

Pendidikan &
kebudayaan

UUD NRI pasal 28


Kesehatan,
pekerjaan &
Data Desa
jaminan social
Presisi PEMBANGUNAN MENSEJAHTERAKAN
NASIONAL
masyarakat &
Kehidupan social, MENCERDESKAN
perlindungan hukum kehidupan bangsa
& HAM

Infrastruktur dan
lingkungan hidup
Data Akurat

Masalah data Ditemukan eror data sebanyak 47, 13 persen data


Podes tidak sesuai dengan kondisi aktual di desa.
yang dihadapi desa (Sjaf, et al. 2017).
Warga desa ditempatkan sebagai “obyek” dalam penyusunan
& pengelolaan data desa;

Kurangnya kreativitas dalam pendekatan penyusunan & pengelolaan


data desa;

Minimnya akses data (khususnya data desa berbasis spasial);

#datadesapresisi
Rendahnya SDM aparat desa (pengurus RT s/d pengurus desa); dan

02
Umumnya data desa disusun & diolah secara manual
PENDEKATAN DPM
(DRONE PARTICIPATORY MAPPING):
Dampak yang muncul
akibat persoalan desa Pendekatan inklusif yang menempatkan relasi
antara manusia dan teknologi untuk melakukan
pengumpulan data desa presisi dengan
mempertimbangkan dimensi spasial, teknologi
digital, partisipasi warga dan sensus.
“Data yang memiliki tingkat akurasi dan
ketepatan tinggi untuk memberikan gambaran
kondisi aktual desa yang sesungguhnya. Data
ini diambil, divalidasi dan diverifikasi oleh warga Melahirkan
desa dibantu pihak luar desa (misal Perguruan 3 Tipe Data DPM
Tinggi) dengan biaya yang relatif murah”

Data Citra Desa Resolusi


Tinggi hingga 5cm
Potensi dan masalah desa
tidak tergambarkan Keunggulan DDP
dengan baik
Kualitas data (presisi/tidak presisi)
menentukan keberhasilan/kegagalan
pembangunan desa;
Data Numerik dengan
menggunakan MERDESA
baik/buruknya kualitas Pembangunan desa Menentukan ketepatan perencanaan,
Apps
perencanaan desa tidak terukur/presisi implementasi, & monev pembangunan desa;

Memotret potensi desa secara detail &


LOSS TARGET kondisi eksisting rumah tangga desa;

Memastikan ukuran-ukuran Data Kualitatif/Deskriptif


pembangunan desa dengan tepat; dengan menggunakan
MERDESA Apps
dibutuhkan! Warga desa sebagai subyek dalam

#datadesapresisi
penyusunan & pengelolaan data desa;
Jumlah Parameter
Berdasarkan Aspek
Kesejahteraan Rakyat

No Aspek
Jumlah TAHAPAN
Parameter
1 Identitas Keluarga 22
2 Sandang, Pangan dan Papan 60
3 Pendidikan dan Kebudayaan 5
Kesehatan, Pekerjaan dan Jaminan
4 32
Sosial
Kehidupan Sosial, Perlindungan
5 10
Hukum dan HAM
6 Infrastruktur dan Lingkungan Hidup 17
Total 146

Data Spasial

Peta Dasar Peta Tematik


PETA SEBARAN DATA DESA PRESISI

Peta Dasar:
1. Peta Ortophoto
2. Peta Administrasi • Desa Lenggang, Belitung Timur
3. Peta Penggunaan Lahan • Desa Tanjung Batu, Berau
4. Peta Topografi • Pulau Kecil Gili, Lombok Barat
5. Peta Infrastruktur • Kab. Morowali Utara
• Kab. Nunukan
Peta tematik dapat disesuaikan dengan kepentingan • 14 Desa di Kab. Bogor
desa (demografi, kependudukan, infrastruktur, kelas • Kecamatan Pekat, Dompu
sosial, dan lain-lain)
#datadesapresisi
• Desa Cilongok, Banyumas
• 4 Desa di Kab. Cianjur
• Desa Sibandang, Tapanuli Utara
Peta Ortophoto
Desa Cilongok

#datadesapresisi
koreksi luas Desa
Sukamantri

#datadesapresisi
Peta Penggunaan Lahan

#datadesapresisi
Aspek Demografi
Data Presisi Berbasis Keluarga
Citra Spasial Rukun Warga (RW)
NO Item Data KK

1 Kode Bangunan 1042

2 No KK 3302171502053702

3 Nama Kepala Keluarga Sunarko

4 Desa Cilongok

5 Dusun 2

6 RW 4

7 RT 5

8 Alamat Rumah Cilongok 5/4

9 Nomor HP 0

10 Jumlah Anggota KK 6

11 Usia 48

12 Pendidikan SD

13 Pekerjaan Utama Buruh Harian Lepas

14 Pekerjaan Sampingan -

#datadesapresisi
15 Keterampilan Usaha -

DATA LENGKAP
Sebaran Piramida Penduduk
Desa Sibandang (basis Dusun)
Kepadatan Penduduk
Desa Sibandang > =65
60-64
55-59
50-54

Dusun 1 45-49
40-44
Jumlah Jiwa : 427 Jiwa 35-39 P
Luas Wilayah : 2,32 Km 2 30-34
L
25-29
Kepadatan : 184,05 jiwa/Km 2 20-24
Tingkat Kepadatan : Rendah 15-19
10-14
5-9

Dusun 2 0-4

Jumlah Jiwa : 298 Jiwa 20, 00 15, 00 10, 00 5,00 0,00 5,00 10, 00 15, 00

Luas Wilayah : 0,16 Km 2


Kepadatan : 1.862,5 jiwa/Km 2 > =65
Tingkat Kepadatan : Tinggi 60-64
55-59
50-54
45-49
Dusun 3 40-44
Jumlah Jiwa : 291 Jiwa 35-39 P
30-34
Luas Wilayah : 0,72 Km 2 25-29 L
Kepadatan : 404,17 jiwa/Km 2 20-24
Tingkat Kepadatan : Sedang 15-19
10-14
5-9
0-4

15, 00 10, 00 5,00 0,00 5,00 10, 00 15, 00

> =65
60-64
55-59
50-54

Desa Sibandang
45-49
40-44
Jumlah Jiwa : 1016 Jiwa 35-39
P

#datadesapresisi
Luas Wilayah : 3,22 Km 2
30-34
L
25-29
Kepadatan : 315,53 jiwa/Km 2 20-24
15-19
10-14
*Kategorisasi kepadatan penduduk berdasarkan standar deviasi lokal 5-9
0-4

20, 00 15, 00 10, 00 5,00 0,00 5,00 10, 00 15, 00


Peta Status Kependudukan
Desa Cilongok
700

600 588

529

500 477 470

433

400

Asl i
318
Pen datan g
300

200

100

#datadesapresisi
20 14
11 9 10 9
-
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 RW 06
Satuan harga (@Rp Ranking
Estimasi financial flow
Kebutuhan Komoditas Unit RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 RW 06 Total per pengeluaran
Aspek Sandang, Pangan kg/bungkus/ikat)
(Total Rp.)
terbanyak

& Papan
1 Beras ton 5.71 7.95 9.90 7.76 6.59 5.27 43.17 10,000 431,740,080 3
Makanan Pokok 2 Biskuit bungkus 2120 1032 2684 2456 600 1192 10084 2,000 20,168,000 28
3 Jagung ton 0.72 1.03 0.24 1.26 0.13 0.20 3.58 2,000 7,168,000 39
4 Kentang ton 0.78 1.44 1.04 1.28 0.52 0.37 5.43 7,000 38,024,000 21
5 Mie bungkus 4204 2560 4596 3384 1028 3512 19284 2,500 48,210,000 18
6 Roti Tawar bungkus 712 964 328 1504 104 244 3856 4,000 15,424,000 34
7 Singkong ton 0.76 1.27 1.25 1.52 0.23 0.78 5.80 3,000 17,412,000 31
8 Sukun ton 0.03 0.12 0.24 0.03 0.00 0.00 0.42 20,000 8,400,000 37
9 Tape beras ketan ton 0.04 0.08 0.01 0.01 0.00 0.00 0.14 40,000 5,760,000 40
10 Daging Sapi ton 0.14 0.08 0.08 0.30 0.06 0.03 0.70 110,000 77,000,000 13
Lauk Hewani
11 Daging Ayam ton 1.03 0.52 1.11 1.57 0.57 0.34 5.13 35,000 179,620,000 7
12 Ikan Segar ton 0.42 0.21 0.50 0.67 0.04 0.28 2.11 20,000 42,160,000 19
13 Ikan Kering ton 0.34 0.40 0.54 1.12 0.00 0.02 2.41 25,000 60,300,000 15
14 Telur Ayam ton 1.14 0.79 0.92 5.87 0.62 0.42 9.75 19,000 185,288,000 5
15 Kacang Hijau ton 0.38 0.19 0.21 0.42 0.00 0.02 1.22 18,000 21,888,000 27
Lauk Nabati
16 Kacang Kedelai ton 0.10 0.09 0.08 0.07 0.00 0.00 0.35 9,500 3,306,000 41
17 Kacang Merah ton 0.18 0.09 0.14 0.06 0.00 0.00 0.48 55,000 26,620,000 23
18 Kacang Mete ton 0.00 0.04 0.05 0.04 0.00 0.01 0.15 120,000 17,760,000 30
19 Tahu bungkus 3648 5620 7172 6444 1992 4476 29352 4,000 117,408,000 10
20 Tempe bungkus 4452 5764 6620 6128 1920 4432 29316 4,000 117,264,000 11
21 Bayam bungkus 2008 1448 1984 1592 772 852 8656 2,000 17,312,000 32
Sayuran 22 Kangkung bungkus 2768 1804 2820 3044 892 1732 13060 2,000 26,120,000 24
23 Sawi bungkus 1696 1172 1144 1536 880 1128 7556 4,000 30,224,000 22
24 Terong ton 0.61 1.06 1.22 1.02 0.55 0.18 4.64 4,000 18,576 44
25 Oyong ton 0.28 1.00 0.95 0.56 0.50 0.08 3.37 5,000 16,840 45

FOOD
26 Daun Singkong bungkus 1076 984 2392 1840 428 1204 7924 2,000 15,848,000 33
27 Daun Ubi bungkus 236 584 340 152 12 12 1336 2,000 2,672,000 42
28 Jeruk ton 1.06 1.58 1.33 1.67 0.84 0.74 7.21 7,000 50,456,000 17

CONSUMPTION
Buah-buahan
29 Mangga ton 0.32 0.48 0.33 0.52 0.46 0.14 2.26 10,000 22,560,000 25
30 Pepaya ton 1.29 0.92 2.10 1.20 0.14 0.92 6.58 10,000 65,760,000 14

PER MONTH
31 Pisang ton 1.43 1.48 2.01 1.68 0.37 1.16 8.12 5,000 40,620,000 20
32 Alpukat ton 0.12 0.27 0.09 0.17 0.01 0.02 0.68 15,000 10,140,000 35
33 Semangka ton 0.52 0.60 0.47 0.63 0.30 0.25 2.78 3,000 8,328,000 38
34 Melon ton 0.21 0.30 0.10 0.27 0.01 0.08 0.98 10,000 9,760,000 36
Desa Cilongok Bumbu-bumbuan 35
36
Cabai
Bawang Merah
ton
ton
0.51
0.49
0.05
0.14
0.61
0.59
8.30
0.78
0.02
0.02
0.16
0.05
9.64
2.06
55,000
50,000
529,980,000
103,200,000
2
12
37 Bawang Putih ton 0.58 0.04 0.58 4.53 0.02 0.04 5.79 45,000 260,640,000 4
38 Minyak Goreng ton 1.61 1.88 2.52 1.96 1.31 1.13 10.41 15,909 165,654,632 8

#datadesapresisi
Bahan Masak
39 Gas ton 4.29 1.36 3.82 2.42 1.46 1.88 15.24 12,000 182,880,000 6
40 Garam kg 2.25 1.59 2.55 2.43 1.46 1.48 11.76 65 764,660 43
41 Gula ton 1.04 0.66 0.79 8.17 0.55 0.27 11.48 12,000 137,712,000 9
Bahan Pelengkap
42 Susu bungkus 2620 2860 5072 4836 1372 3016 19776 1,000 19,776,000 29
43 Tea bungkus 3092 3288 3872 4820 3792 3448 22312 1,000 22,312,000 26
44 Kopi bungkus 6396 5400 15772 10900 9128 9088 56684 1,000 56,684,000 16
45 Rokok bungkus 5832 3848 8960 5412 5220 5388 34660 20,000 693,200,000 1
Total estimasi financial flow 3,913,558,788
Peta Sebaran
Rumah Tidak Layak Huni
Desa Sibandang
Kode Bangunan 258
Nama Abiaman Simbolon
NIK KK 1202152211100003
Desa Sibandang
Jumlah Anggota Keluarga 6
Lantai Kayu/Papan Kualitas Rendah
Dinding Kayu
Atap Seng
Jumlah Kamar Tidur 2

Kode Bangunan 247


Nama Hatoguan Siringoringo
NIK KK 1202151903780001
Desa Sibandang
Jumlah Anggota Keluarga 6
Lantai Kayu/Papan Kualitas Rendah
Dinding Kayu
Atap Seng
Jumlah Kamar Tidur 2

Kode Bangunan 253


Nama Waris Sahata Simaremare
NIK KK 1202150212150001
Desa Sibandang

#datadesapresisi
Jumlah Anggota Keluarga 6
Lantai Semen/Bata Merah
Dinding Kayu
Atap Seng
Jumlah Kamar Tidur 2
Aspek Pendidikan
& Kebudayaan
Peta Tingkat Pendidikan
Penduduk Desa Cilongok
1000

928
Jumlah Penduduk
900
Tidak Sekolah : 1.756 Jiwa
SD : 3.527 Jiwa
SMP : 1.991 Jiwa
800 SMA : 1.179 Jiwa
SMK : 416 Jiwa
700
Diploma/Sarjana : 320 Jiwa
Magister : 2 Jiwa
604
600 581 Jumlah Pe nduduk (Jiwa) Tida k Sek olah
Jumlah Pe nduduk (Jiwa) SD
530
Jumlah Pe nduduk (Jiwa) SMP

500 Jumlah Pe nduduk (Jiwa) SMA


461 Jumlah Pe nduduk (Jiwa) SMK
445
423 Jumlah Pe nduduk (Jiwa) Di ploma /Sarjana
403
Jumlah Pe nduduk (Jiwa) Magister
400 375
364 Jumlah Pe nduduk (Jiwa) Doktoral
336 342
315
293
300 279
270
255
240
225 222
199
200 187

116
98
100 79 78 71
71 71 73
61

#datadesapresisi
46 51
41
29 27

0
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 RW 06
dan Jaminan Sosial
Aspek Kesehatan, Pekerjaan

100
150
200
250
300
350
400
450

0
50
Prasejahtera
331

50
Sejahtera 1

48
Sejahtera 2

RW 1
35
Sejahtera 3

24
Sejahtera 4

Prasejahtera
310

44

Sejahtera 1
54

Sejahtera 2

RW 2
32

Sejahtera 3
39

Sejahtera 4

Prasejahtera
387

79

Sejahtera 1
51

Sejahtera 2
RW 3
55

Sejahtera 3
Keluarga Desa Cilongok

36

Sejahtera 4

Prasejahtera
353

49

Sejahtera 1
Peta Tingkat Kesejahteraan

65

Sejahtera 2
RW 4
48

Sejahtera 3
28

Sejahtera 4

Prasejahtera
295

47

Sejahtera 1
40

Sejahtera 2
RW 5
42

Sejahtera 3
19

Sejahtera 4

Prasejahtera
214

50

Sejahtera 1
28

Sejahtera 2
RW 6
22

Sejahtera 3
13

Sejahtera 4

#datadesapresisi
Peta Kepesertaan JKN-KIS/BPJS
Desa Sibandang
90
84

80

70 67
63

60

Ti dak Ada,

50
Pen eri ma B antuan ,

Pen eri ma B antuan ,


Pes erta Man dir i,
40
Pes erta Man dir i,

PUIK Negara,
30
25 PUIK Swas ta

20
14
11
9

#datadesapresisi
10 7 7
4
1 1 0 0 - 0 1 -
0
DU SU N 0 1 DU SU N 0 2 DU SU N 0 3
Peta Infrastruktur
Desa Sibandang Dusun Air
Infrastruktur
Kesehatan Olahraga Pemerintahan Pendidikan Peribadatan Sanitasi Transportasi UKM
Bersih
Dusun I 3 1 - 2 - 2 1 1 4
Dusun II 1 - 1 1 2 - 1 3
Dusun III 4 1 1 - 2 - - 2 6
Desa Sibandang 8 2 1 3 3 4 1 4 13

Infrastruktur Kesehatan

Infrastruktur Pendidikan

#datadesapresisi
Infrastruktur Pendidikan
Peta Pembuangan Sampah
Desa Cilongok
450
427
Jumlah KK
Membuang Sampah Ke sungai : 1 KK
400 Membuang Sampah Ke jurang : 58 KK
382 Membakar Sampah : 1.985 KK
Mengubur Sampah : 123 KK
348 Membuang Ke TPS : 721 KK
350
321
310
300
268
Jumlah Keluarg a Sungai
250
Jumlah Keluarg a Jurang
Jumlah Keluarg a Bak ar
197
200 Jumlah Keluarg a Kubur
Jumlah Keluarg a TPS

150
130
123
102
96
100

47 47
50 37

#datadesapresisi
16 12
7 7 3 4 2
1
-
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 RW 06
Jumlah Keluarga Berdasarkan
Penerimaan Bansos Di Desa Cilongok
400

366
360
347
350 340
Jumlah KK
Tidak Menerima Bantuan : 1844 KK
Bansos Pusat : 687 KK
300 Bansos Daerah : 183 KK
Bansos Desa 164 KK
Bansos Swasta : 10 KK
251
250

Jumlah Keluarg a Tidak Menerima


Jumlah Keluarg a Bansos Pusat
200
180 Jumlah Keluarg a Bansos Daerah
168 Jumlah Keluarg a Bansos Desa
Jumlah Keluarg a Bansos Swasta
150
129
118
105 102
100

65
48
50 41 41
34 32 31 32
27 25

#datadesapresisi
#datadesapresisi
16 15
1 5 4 5
- - -
-
RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 RW 06
Keluarga Prasejahtera tidak
mendapat Bansos
(Desa/Daerah/Pusat)

#datadesapresisi
Keluarga Sejahtera 4
penerima Bansos Pusat

#datadesapresisi
MENGUKUR SDGs Desa

#datadesapresisi
MENGHITUNG Cadangan Karbon &
Keanekaragaman Hayati

#datadesapresisi
TERIMA KASIH

Dr. Sofyan Sjaf


Dosen Departemen SKPM-FEMA IPB University
Departemen Sains Komunikasi
dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia

PB 4
Metoda PRA yang terkait Waktu
(Time-related PRA Methods)
Bagian 1

MK Teknik-Teknik Partisipatoris (KPM304)


Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia, IPB University
Pengantar

➢ Pokok Bahasan 4 ini akan membahas metode-metode


Participatory Rural Appraissal (PRA) terkait “waktu”
➢ Metoda-metode ini akan membantu kita mengeksplorasi dimensi
“temporal” realitas sosial”
➢ Keunikan metode PRA terkait “waktu” ini adalah
memungkinkan setiap orang untuk menggunakan “konsep
waktu” menurut persepsinya masing-masing.
➢ Ragam metode yang terkait “waktu” ini diantaranya adalah:

1. Time Line (Penelusuran Alur Sejarah Lokal)


2. Trend Analisys (Bagan Kecenderungan)
3. Historical Transect (Transek Sejarah)
4. Seasonal Diagram (Kalender Musim)
5. Daily Activity Schedule (Jadwal Kegiatan Harian)
6. Participatory Genealogy (Silsilah Partisipatoris)
7. Dream Map ( Peta Impian)
➢ Metoda Time Line (Penelusuran Alur Sejarah Lokal): dapat
menggali informasi berbagai peristiwa penting yang dirasakan oleh
masyarakat lokal.
➢ Metode Bagan Kecenderungan: dapat menggali informasi perubahan
yang telah terjadi pada batas waktu tertentu.
➢ Variasi dari metoda Trend Analisys adalah : (1) Transek Sejarah, (2)
metode “dulu”, “sekarang”' dan “masa depan”.
➢ Metode Jadwal Kegiatan Harian dapat menggali informasi aktifitas
orang-orang dalam keseharian mereka sejak bangun hingga pergi tidur.
(satuan analisisnya : Jam)
➢ Metode Kalender Musim dapat menggali informasi perubahan
kehidupan masyarakat dalam siklus tahunan, musiman atau bulanan.
➢ Metode Silsilah partisipatif dapat digunakan untuk menggali informasi
perubahan yang terjadi dalam beberapa generasi.
➢ Peta impian bisa dibuat untuk: menggambarkan visi atau aspirasi masa
depan masyarakat.
SUBPOKOK BAHASAN

TIMELINE TREND ANALYSIS


(PenelusuranAlurSejarahLokal) (BaganKecenderungan)

1. Pengertian, Tujuan, 4. Pengertian, Tujuan, Bagan


Manfaat Penelusuran Kecenderungan (BK)
Alur Sejarah Lokal (PASL) 5. Beberapa Cara Membuat
2. Beberapa Cara PASL, Bagan Kecenderungan (BK),
Sumber & Jenis Informasi Sumber & Jenis Informasi
yang dapat digali, yang dapat digali, Partisipan
Partisipan 6. Langkah-langkah Penerapan
3. Langkah-langkah PASL Bagan Kecenderungan (BK)

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
01
Pengertian, Tujuan, Manfaat PASL

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Pengertian

• Mencatat keadaan/peristiwa masa lampau yang dinilai


penting oleh masyarakat
• Keadaan/peristiwa disusun secara kronologis dalam periode
tertentu
• Keadaan/peristiwa menunjukkan perubahan aspek
kemasyarakatan sesuai pandangan masyarakat sendiri
• Keadaan/peristiwa dimaknai sebagai potensi atau masalah
• Sejarah digali oleh masyarakat sendiri melalui FGD, sedangkan
“orang luar” hanya sebagai fasilitator

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Tujuan
• Memahami keadaan/peristiwa masa lalu yang dinilai penting
oleh masyarakat
• Memahami keadaan (isu penting) masyarakat masa kini
dengan memahami latar belakang sejarahnya (via urutan
kejadian, hubungan kausal)
• Hasil diskusi sejarah ini untuk melengkapi informasi isu yang
menarik masyarakat, misalnya pendidikan, kesehatan,
ketahanan pangan, relasi gender, kondisi ekonomi,dan
sebagainya
• Membangun rapport kepada masyarakat, karena diskusi
tentang pengalaman kolektif masa lalu dapat menjadi titik
masuk yang menyenangkan dan mengakrabkan diri inter dan
antar warga masyarakat

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Manfaat
• Mengetahui perubahan-perubahan yg terjadi, masalah-
masalah yg ada, dan cara-cara masyarakat
menyelesaikannya.
• Mengetahui hubungan sebab-akibat (kausalitas) antara
berbagai peristiwa/kejadian dalam kehidupan masyarakat.
• Teknik ini dapat digunakan untuk memberikan konteks
terhadap informasi–informasi lain yang telah ditemukan
lebih dulu. Misalnya: untuk menggali informasi tambahan yg
menegaskan hubungan sebab-akibat; → warga terpaksa
membuka hutan karena tidak memiliki lahan; dll

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
02
Beberapa Cara Penelusuran Alur Sejarah Lokal,
Sumber & Jenis Informasi yang dapat digali,
Partisipan

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Beberapa Cara Penelusuran Alur Sejarah Lokal

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Sejarah sebuah Desa Juara
Makna bagi
Warga Desa

10

● Gempa
9 ● Panca Marga
☼ Gempa

● IR 36 ● IR 64 ● Air Bersih
8 ● Tsunami
☼ Panca Marga ☼ IR 64 ☼ Air Bersih

● listrik ● Kegiatan Karang Taruna


7 ☼ IR 36 ☼ Juara PKK
☼ listrik ☼ Kegiatan Karang Taruna

● Juara Karang Taruna


6 ● Juara PKK
☼ Juara Karang Taruna

5 ☼ Krisis moneter ☼ Tsunami

4 ● Krisis moneter

Tahun
0
1978 1986 1990 1993 1997 2004 2006 2007 2008 2012

- 1

- 2

- 3

- 4

- 5

- 6

- 7

KETERANGAN
- 8 ● partisipasi
☼ kemandirian

- 9

- 10

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Jenis informasi yang dapat digali

• Peristiwa penting/menonjol dlm masyarakat


• Waktu atau masa kejadian/peristiwa penting
• Makna peristiwa sebagai:
• Masalah-masalah yg dihadapi masyarakat
• Pengalaman masyarakat mengatasi masalah
• Alternatif-alternatif pemecahan masalah
• Lain-lain tanggapan masyarakat
• Besarnya peristiwa atau dampaknya
• Jumlah orang yang terlibat atau terkena dampaknya
• Hubungan kausal (sebab-akibat) peristiwa yang terjadi
dengan peristiwa sebelumnya

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Contoh Jenis informasi
• Sejarah organisasi desa
• Sejarah terbentuknya pemukiman, asal-usul penduduk,
perkembangan jumlah penduduk
• Perubahan-perubahan status pemilikan, penguasaan dan
pemanfaatan lahan
• Sejarah pengenalan dan penerapan teknologi baru (jenis
tanaman baru)
• Keberadaan SDA
• Pengelolaan SDA
• Terjadinya wabah penyakit
• Topik-topik lain yang sesuai dengan kebutuhan program
Partisipan dan sumber informasi lain
Partisipan
1. Tim Fasilitator (moderator, pengamat proses, pencatat)
2. Warga masyarakat: masy usia lanjut, tokoh masy, warga
lainnya

Sumber informasi lain:


1. Cerita rakyat (hikayat, mitos, legenda), lagu, pantun dll
2. Data sekunder: arsip, buku, laporan dll

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
03
Langkah-langkah Penelusuran Alur Sejarah
Lokal

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Langkah-langkah Penelusuran Alur Sejarah Lokal
1. Tahap Persiapan

• Menyiapkan alat, bahan, dan akomodasi


sejarah/timeline
• Mengundang masyarakat untuk menyusun
sejarah/timeline

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
2. Tahap Pelaksanaan

• Menyepakati berbagai tanda untuk menunjukkan


• Makna positif/potensi atau negatif/masalah
• Makna dampak besar, sedang, kecil, misalnya lingkaran
besar, sedang, kecil
• Sejarah dapat berbentuk matriks, dengan kolom:
• Tahun: waktu terjadinya peristiwa penting (disusun
sebelum kolom peristiwa)
• Peristiwa: yang dianggap penting/menonjol ,
• Potensi: dampak dan besar perubahan dinilai positif
• Masalah: dampak dan besar perubahan dinilai negatif

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Contoh

Tahun Peristiwa Penting Potensi Masalah

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Contoh
Sejarah dapat berbentuk diagram
• Garis X: digambar di tengah, tentang tahun peristiwa
penting
• Garis Y: digambar di sisi kiri
• Bagian tengah diberi nilai 0
• Ke atas diberi nilai positif (+) angka +1 sampai +10:
semakin dinilai potensial tinggi maka semakin tinggi
• Ke bawah diberi nilai negatif (-) angka -1 sampai -10:
semakin dinilai bermasalah besar maka semakin
rendah
• Waktu dan besar peristiwa diletakkan sesuai sumbu X-Y,
lalu diberi nama peristiwa tersebut
• Menghubungkan seluruh peristiwa dengan garis

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
+10
+9
+8
+7
+6
+5
+4
+3
+2
+1
0 tahun
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Sejarah sebuah Desa Juara
Makna bagi
Warga Desa

10

● Gempa
9 ● Panca Marga
☼ Gempa

● IR 36 ● IR 64 ● Air Bersih
8 ● Tsunami
☼ Panca Marga ☼ IR 64 ☼ Air Bersih

● listrik ● Kegiatan Karang Taruna


7 ☼ IR 36 ☼ Juara PKK
☼ listrik ☼ Kegiatan Karang Taruna

● Juara Karang Taruna


6 ● Juara PKK
☼ Juara Karang Taruna

5 ☼ Krisis moneter ☼ Tsunami

4 ● Krisis moneter

Tahun
0
1978 1986 1990 1993 1997 2004 2006 2007 2008 2012

- 1

- 2

- 3

- 4

- 5

- 6

- 7

KETERANGAN
- 8 ● partisipasi
☼ kemandirian

- 9

- 10

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Diskusi

• Pendalaman terhadap kejadian bisa dilakukan dengan


menanyakan:
• Bagaimana situasi pada saat peristiwa tersebut?
• Apa saja hal-hal yang penting pada peristiwa tersebut?
• Apa saja perubahan yang terjadi?
• Apa alasan untuk berubah?
• Ketika mendapati hal-hal yang meragukan, beberapa
pertanyaan yang bisa membantu di antaranya:
• Dapatkah Bapak/Ibu menceritakan lebih lanjut tentang… ?
• Apa makna kejadian … bagi warga desa?

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
3. Tahap Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
• FGD rencana tindak lanjut berupa:
• Diskusi peristiwa penting yang mempengaruhi topik yang
didiskusikan, misalnya peristiwa penting bagi perubahan
pendidikan masyarakat.
• Diskusi peristiwa yang memiliki hubungan kausal,
misalnya dibangunnya SD Inpres sebagai awal warga desa
bersekolah, sehingga setelah enam tahun dibangun
gedung SMP.
• Menyepakati rencana tindak lanjut dari informasi sejarah,
bisa berbentuk matriks dengan kolom:
• Nomor item
• Kegiatan tindak lanjut
• Justifikasi atau alasan pemilihan kegiatan tersebut, sesuai
dengan informasi kausalitas dari sejarah/timeline
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
No Kegiatan Justifikasi

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
04
Pengertian, Tujuan, Manfaat Bagan Kecenderungan

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Pengertian
• Metoda yg dapat menggali informasi kecenderungan
dan perubahan berbagai keadaan, kejadian, serta
kegiatan masyarakat dari waktu ke waktu.

• Dari besarnya perubahan/kecenderungan hal-hal yg


diamati (berkurang, tetap, atau bertambah), dapat
diperoleh gambaran adanya perubahan dan
kecenderungan umum yg akan berlanjut ke masa
depan.

• Bagan Kecenderungan digali oleh masyarakat sendiri via


diskusi. “Orang Luar” hanya bertindak sebagai fasilitator

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Tujuan
• Mengenali berbagai perubahan yg terjadi dalam berbagai
bidang kehidupan dalam jangka waktu tertentu, di masa
lampau, pada saat ini dan di masa akan datang.

• Melihat hubungan antara berbagai perubahan.

• “Membaca” atau memperkirakan arah kecenderungan


umum dalam jangka panjang dengan cara menggabungkan
berbagai perubahan yang terjadi di suatu wilayah ke dalam
sebuah bagan (Grafik Kecenderungan).

• Grafik Perubahan atau Kecenderungan yg menunjukkan


pandangan-pandangan masyarakat tentang situasi yg telah,
sedang dan akan terjadi ini akan bermanfaat dlm
perencanaan kegiatan

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Manfaat
• Dapat menganalisa berbagai topik dan mengaji
permasalahan yg berkaitan dengan topik tersebut.
(Metoda BK untuk menajamkan penggalian info suatu
peristiwa penting/menonjol yg diperoleh dari PASL)

• Dapat mengorganisasikan berbagai harapan masyarakat,


serta membantu masyarakat dalam menilai berbagai
perubahan yg berdampak baik maupun buruk.

• Dapat menentukan rencana guna mengatasi masalah yg


sedang dihadapi dan mengantisipasi masalah yg diperkirakan
akan muncul.

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
05
Beberapa Cara Membuat Bagan Kecenderungan,
Sumber & Jenis Informasi yang dapat digali,
Partisipan

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Beberapa Cara Membuat
Bagan Kecenderungan (BK)

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Jenis Informasi yg dapat digali
• Informasi yang bersifat umum ataupun informasi topik-topik
tertentu yg dianggap paling menonjol.
• Segala aspek permasalahan topik tertentu dalam jangka
waktu tertentu.
• Perubahan kuantitatif untuk berbagai aspek SDA dan
kehidupan sosial, ekonomi, budaya di desa, seperti :
1) Perubahan dan perkembangan keadaan SDA spt: curah
hujan, ketersediaan air, ketersediaan kayu, tingkat
kesuburan, produktifitas lahan, tata guna lahan, dll
2) Perubahan dan perkembangan penduduk (kelahiran,
kematian, perpindahan penduduk)
3) Perubahan dan perkembangan penanaman pohon (jenis,
hasil, dsb)

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Jenis Informasi yg dapat digali

• Perubahan secara umum (ordinal), tidak harus mencakup


angka persis (interval atau rasio), dan diskusi tentang aspek-
aspek perubahan sosial ini bisa mengarah pada dinamika
perubahan itu sendiri.

• Bisa mencakup evaluasi program secara partisipatif. Misalnya


dengan menunjukkan kecenderungan dampak yang
dirasakan masyarakat sejak sebelum program berjalan hingga
ke depan setelah program berjalan.

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Kelemahan Bagan Kecenderungan

• Sebagian berasal dari kelemahan ketrampilan fasilitator.


Ketika tidak mampu memotivasi masyarakat, maka isi bagan
kecenderungan lebih banyak berisikan pendapat fasilitator
sendiri.
• Dapat lebih mengedepankan persepsi masyarakat daripada
kondisi riil.
• Sebagian masyarakat mungkin lebih mengagungkan masa
lalu daripada masa depan.

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Partisipan dan sumber informasi lain
Partisipan
1. Tim Fasilitator (moderator, pengamat proses, pencatat)
2. Warga masyarakat: masy usia lanjut/sesepuh, tokoh masy,
warga lainnya

Sumber informasi lain:


1. Data sekunder: arsip, buku, laporan dll
2. Informasi yg sudah diperoleh dari teknik-teknik lain
terutama penelusuran alur sejarah lokal (PASL)

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
06
Langkah-langkah Penerapan Bagan Kecenderungan

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Langkah-langkah Penerapan Bagan Kecenderungan
1. Tahap Persiapan
• Menyiapkan alat, bahan, dan akomodasi badan
kecenderungan
• Mengundang masyarakat untuk menyusun bagan
kecenderungan

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Langkah-langkah Penerapan Bagan Kecenderungan
1. Tahap Persiapan
• Menyiapkan alat, bahan, dan akomodasi badan
kecenderungan
• Mengundang masyarakat untuk menyusun bagan
kecenderungan

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
2. Tahap Pelaksanaan
• Pemandu menjelaskan maksud proses pelaksanaan
kegiatan. Untuk memudahkan pemahaman dapat digunakan
suatu contoh bagan atau grafik perubahan yg sederhana yg
telah dipersiapkan sebelumnya.
• Gambarlah kerangka bagan yg akan digunakan; yaitu matriks
yg pada satu poros menunjukkan topik pengamatan dan
poros lainnya menunjukkan waktu. Sepakati dengan peserta:
• Topik-topik utama yg akan didiskusikan
• Tentukan simbol-simbol topik yg akan digunakan berupa
gambar sederhana yg mudah dikenali oleh partisipan
(mis: simbol hasil panen, simbol ternak, dll)
• Tentukan simbol untuk menentukan penilaian (mis:
banyak sekali, banyak, sedikit, sedikit sekali, dll)
• Tentukan titik awal waktu yg akan dijadikan patokan
(kolom pertama) dan selang waktu antara tiap kolom.

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
2. Tahap Pelaksanaan
• Pemandu menjelaskan maksud proses pelaksanaan
kegiatan. Untuk memudahkan pemahaman dapat digunakan
suatu contoh bagan atau grafik perubahan yg sederhana yg
telah dipersiapkan sebelumnya.
• Gambarlah kerangka bagan yg akan digunakan; yaitu matriks
yg pada satu poros menunjukkan topik pengamatan dan
poros lainnya menunjukkan waktu. Sepakati dengan peserta:
• Topik-topik utama yg akan didiskusikan
• Tentukan simbol-simbol topik yg akan digunakan berupa
gambar sederhana yg mudah dikenali oleh partisipan
(mis: simbol hasil panen, simbol ternak, dll)
• Tentukan simbol untuk menentukan penilaian (mis:
banyak sekali, banyak, sedikit, sedikit sekali, dll)
• Tentukan titik awal waktu yg akan dijadikan patokan
(kolom pertama) dan selang waktu antara tiap kolom.

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Contoh Bagan Kecenderungan

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
2. Tahap Pelaksanaan
• Mulailah diskusi dengan topik yg ringan
• Analisa bagan dilakukan dengan melihat hubungan secara
diagonal yg menghubungkan topik-topik tertentu berdasar
periode waktu dengan penilaian yg akan menunjukkan
perkembangan topik tsb
• Manfaatkan diskusi mengenai perubahan yg ada untuk
membahas kecenderungan yg terjadi. Hal ini dapat
membantu dalam mengenali masalah-masalah yg ada,
berbagai kegiatan tradisional yg dilakukan masyarakat
untuk menjelaskan situasi yg terjadi. Cari informasi
tentang pemecahan masalah yg pernah mereka coba dan
peran mereka dalam melaksanakannya
• Gambar seluruh proses dan hasilnya ditampilkan kembali
kepada masyarakat.
• Catat seluruh masalah, potensi, dan informasi yg tergali
lainnya dengan cermat (sebagai dokumen untuk bahan
bagi kegiatan penerapan teknik lain).

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Pertanyaan yang bisa diajukan di antaranya:

• Apakah kecenderungan dan hasil yang paling penting dari


bagan kecenderungan ini?
• Apa saja penyebab kecenderungan tersebut?
• Apa saja yang bisa dikerjakan selanjutnya?
• Siapa saja yang bisa berperan dalam perubahan
kecenderungan ini?
• Apa yang bisa dilakukan partisipan diskusi maupun
masyarakat umumnya?
• Apa yang bisa dilakukan masyarakat tanpa harus melalui
pendampingan dari luar?

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
Pertanyaan yang bisa diajukan di antaranya:

• Apakah kecenderungan dan hasil yang paling penting dari


bagan kecenderungan ini?
• Apa saja penyebab kecenderungan tersebut?
• Apa saja yang bisa dikerjakan selanjutnya?
• Siapa saja yang bisa berperan dalam perubahan
kecenderungan ini?
• Apa yang bisa dilakukan partisipan diskusi maupun
masyarakat umumnya?
• Apa yang bisa dilakukan masyarakat tanpa harus melalui
pendampingan dari luar?

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA IPB UNIVERSITY I
• Wawancara kepada partisipan diperlukan ketika fasilitator
menemukan aspek-aspek yang masih meragukannya.
• Mungkin dibutuhkan wawancara mendalam kepada
partisipan atau pihak lain setelah diskusi bagan
kecenderungan ini.

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Jenis bagan kecenderungan
• Satu bagan kecenderungan untuk seluruh aspek
kehidupan secara kronologis
• Bagan kecenderungan berdasarkan perbandingan antar
tempat, individu, kelompok, komunitas, dan sebagainya.
Untuk studi komparasi terdapat asumsi evolutif antar
tempat, individu, kelompok, atau komunitas tersebut.

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
• Triangulasi teknik yang berkaitan dengan waktu: berbagai
teknik yang berkaitan dengan periode waktu atau sejarah
bisa dibandingkan hasilnya (triangulasi teknik berdimensi
waktu).
• Bagan kecenderungan
• Transek historis (transek yang berisikan perubahan
ekologi)
• Matriks sejarah atau garis sejarah (timeline)
• Kalender musim direntangkan waktunya dalam jangka
menengah (3-5 tahun) atau jangka panjang (lebih dari
25 tahun) maka bisa pula disusun menjadi bagan
kecenderungan.

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
3. Tahap Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

• FGD rencana tindak lanjut berupa:


• Diskusi kecenderungan masa depan yang
mempengaruhi topik yang didiskusikan
• Diskusi prioritas yang dinilai penting pada masa depan.
• Menyepakati rencana tindak lanjut dari informasi bagan
kecenderungan, bisa berbentuk matriks dengan kolom:
• Nomor item
• Kegiatan tindak lanjut

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
07
Pengertian, Tujuan, Manfaat Transek Sejarah

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Pengertian
• Metoda Transek Sejarah merupakan variasi dari Metoda Bagan
Kecenderungan
• Metoda Transek Sejarah dapat digunakan untuk mengeksplorasi
(1)perubahan sumber daya alam (sda) yang terjadi selama periode
waktu tertentu, (2) sebab-sebab perubahan sumber daya alam,
serta (3) perencanaan perubahan yg diinginkan masyarakat.
• Dari besarnya perubahan/kecenderungan sda yg diamati
(berkurang, tetap, atau bertambah), dapat diperoleh gambaran
adanya perubahan dan kecenderungan umum yg akan berlanjut ke
masa depan.
• Transek Sejarah (perubahan sda) digali oleh masyarakat sendiri via
diskusi. “Orang Luar” hanya bertindak sebagai fasilitator

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Tujuan
• Mengenali berbagai perubahan yg terjadi berkenaan
dengan sumber daya alam dalam jangka waktu tertentu, di
masa lampau, pada saat ini dan di masa akan datang.

• Melihat hubungan antara berbagai perubahan.

• “Membaca” atau memperkirakan arah kecenderungan


umum dalam jangka panjang dengan cara menggabungkan
berbagai perubahan sda yang terjadi di suatu wilayah ke
dalam sebuah bagan (Grafik Kecenderungan).

• Grafik Perubahan atau Kecenderungan yg menunjukkan


pandangan-pandangan masyarakat tentang situasi yg telah,
sedang dan akan terjadi ini akan bermanfaat dlm
perencanaan kegiatan

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
Manfaat
• Dapat menganalisa berbagai topik dan mengaji
permasalahan yg berkaitan dengan topik tersebut.
(Metoda Transek Sejarah untuk menajamkan penggalian info
suatu peristiwa penting/menonjol yg diperoleh dari BK
maupun PASL)

• Dapat mengorganisasikan berbagai harapan masyarakat,


serta membantu masyarakat dalam menilai berbagai
perubahan sda yg berdampak baik maupun buruk.

• Dapat menentukan rencana guna mengatasi masalah sda yg


sedang dihadapi dan mengantisipasi masalah yg diperkirakan
akan muncul.

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
08
Langkah-langkah Penerapan Transek Sejarah

MATAKULIAH TEKNIK-TEKNIK PARTISIPATORIS (KPM-333) I SEMESTER GENAP 2019/2020 I DEPARTEMEN SAINS KPM FEMA I IPB UNIVERSITY I
➢ Identifikasi dan undang masyarakat lokal (partisipan) yang
tertarik ataupun berkepentingan dengan sumber daya
alam, dan yang mengetahui situasi sda masa lalu.
➢ Jelaskan kepada para partisipan tujuan dari pelaksanaan
transek sejarah.
➢ Bersama partisipan, tentukan aspek-aspek apa saja yang
akan digali (bahas) serta tentukan periode waktu dari aspek
yang akan dibahas.
➢ Dorong para partisipan untuk menggunakan simbol-simbol
atau media visual untuk menggambarkan aspek-aspek yang
digali dan tahun kejadian.
➢ Gambarkan aspek-aspek yang digali pada kartu-kartu
dengan huruf tebal. Letakkan kartu-kartu yang
menggambarkan aspek-aspek yang dipelajari, pada posisi
horizontal, sedangkan kartu yang menggambarkan periode
waktu, diletakkan secara vertikal.
➢ Minta pada partisipan untuk mengambil satu aspek pada
satu waktu. Mulailah gali informasi satu aspek pada
periode “sekarang”, dan gambarkan. Selanjutnya gali
informasi aspek tsb untuk periode “berikutnya” dan
gambarkan. Setelah informasi satu aspek selesai digali,
lanjutkan dengan menggali aspek-aspek lainnya.
➢ Mintalah partisipan untuk menjelaskan diagram sesaat
setelah siap. Tanyakan apakah para partisipan masih ingin
mengubah atau menambahkan.
➢ Fasilitasi para partisipan untuk mendiskusikan transek
sejarah. Beberapa butir kunci untuk didiskusikan, seperti:
1. Seperti apa hari ini?
2. Seperti apa sebelumnya?
3. Apa penyebab perubahan?
4. Apakah perubahan itu diinginkan atau tidak?
5. Apa yg dapat dilakukan untuk memperbaiki situasi?
6. Siapa yg akan melakukannya?
7. Bagaimana kerangka waktunya (kapan)?
➢ Ingatlah bahwa output bukanlah akhir. Hasil diskusi, hasil
analisis harus bermuara menjadi sebuah “tindakan/aksi”
partisipan.
➢ Salin diagram pada selembar kertas dengan semua
detailnya.
➢ Berterima kasihlah kepada para partisipan atas waktu dan
pastisipasinya.
➢ Untuk memverifikasi kebenaran (keabsahan) informasi yang
diberikan dalam transek sejarah, bahas diagram denga
pihak lain; dapatkan lebih banyak pandangan tentang items
(hal-hal) yang kita masih ragu (kurang jelas)
Daftar Pustaka
Kumar, Somesh. Methods for Community Participation. A Complete
Guides for practitioner

----, 1994. Berbuat Bersama Berperan Setara : Pengkajian dan


Perencanaan Program Bersama Masyarakat. Bandung: Studio Driya
Media
TERIMA KASIH

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat


Fakultas Ekologi Manusia – IPB University
E-mail: praktikumgdp@gmail.com
Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia

PB 4
Metoda PRA yang terkait Waktu
(Time-related PRA Methods)
Bagian 2
MK Teknik-Teknik Partisipatoris (KPM304)
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia, IPB University

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


KALENDER MUSIM
(SEASONAL CALENDAR)

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


Kalender Musim ?
Kalender Musim ?
1. Teknik ini merupakan suatu cara untuk mendokumentasikan
periode siklus reguler (suatu musim) dan kegiatan-kegiatan utama
yang ada selama setahun dan yang mempengaruhi kehidupan
masyarakat. Kalender musim ini berisi gambar-gambar
lingkungan, budaya dan sosial ekonomi dalam periode satu tahun.
(http://coremap.or.id/downloads/Manual-Metode_RRA_PRA_ok.pdf)
2. Alat Kajian untuk mengetahui Kejadian/Kegiatan dalam
kehidupan Masyarakat berkaitan dengan Perubahan Waktu
(https://www.slideshare.net/DadangSolihin/strategi-perencanaan-desa-13362288)
3. Kalender Musim Desa adalah alat kaji dan instrumen yang disusun untuk
menuntun masyarakat Desa agar dapat mengenali dan menentukan
permasalahan sesuai dengan pergantian musim yang terjadi atau tren
musiman yang senantiasa berulang
3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021
Kegunaan dari Teknik Kalender Musim

• Untuk memberi informasi tentang periode penting selama setahun


yang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat
(persawahan, pegunungan dan pesisir).
• Untuk mengidentifikasi periode yang sesuai untuk melaksanakan
suatu kegiatan
• kalender musim desa untuk mengkaji apa-apa saja masalah-masalah
desa berdasarkan waktu dan siklus musim yang berlaku di Indonesia.
• Dalam perspektif musim atau musiman, sangat dimungkinkan
permasalahan-permasalahan masing-masing Desa berbeda-beda jika
didasarkan pada kalender musim.

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


TUJUAN UMUM:
1. Mengkaji Keadaan dan Pola Kegiatan
Masyarakat, sehingga diperoleh profil kegiatan
utama mereka sepanjang tahun.
2. Mengkaji profil kegiatan-kegiatan masyarakat,
sehingga terlihat pola pemanfaatan waktu
masyarakat : waktu sibuk dan waktu luang

TUJUAN KHUSUS:
• Mengetahui Kegiatan kegiatan apa yang dilakukan
Masyarakat, berdasarkan Perubahan waktu
• Mengetahui Kejadian kejadian apa yang berkaitan dengan
Kebutuhan Dasar yang terjadi secara Berulang dalam
Kehidupan Masyarakat
• Mengetahui Masa-masa Kritis dalam Kehidupan
Masyarakat

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


Tahapan Teknik Pembuatan Kalender Musim
A. Persiapan:
• - Siapkan Tempat yang Memadai
• -Siapkan Alat yang digunakan (Spidol, Kertas
Plano, Kertas Manila,, Gunting dan Isolatif)
• -Siapkan Format Masalah Kalender Musim
• - Siapkan formulir dan simbol/tanda untuk
kalender musim
• -Membagi Tugas (Fasilitator dan Pencataat)

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


Tahapan Teknik Pembuatan Kalender Musim
B. Tahap Membuat Kalender Musim:
1. Jelaskan: a. Tujuan Kajian, b. Cara pembuatan kalender musim dan c. Cara
penggalian masalah dan potensi
2. Ajaklah peserta musyawarah perencanaan membuat kalender musim di kertas
plano ditempel di dinding :
a. Mendiskusikan musim yang ada(muism hujan, musim kemarau, musim paceklik)
b.Mengidentifikasi Kejadian-kejadian (Masalah & Kegiatan) penting yang berkaitan
dengan Kebutuhan Dasar yang kejadiannya terus berulang; dengan cara:
Meng-inventarisasi seluruh kegiatan-kegiatan penting atau kejadian-kejadian yang
secara rutin dilakukan atau dialami oleh masyarakat dalam siklus 12 bulan
kalender, seperti musim kemarau, musim penghujan, musim tanam, musim paceklik,
penyakit, kegiatan keagamaan dan sebagainya (dibuat secara lengkap dan sedetail
mungkin).
3. Hasilnya Ditulis pada Kolom Tabel Kalender Mjusim yang telah disediakan

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


Contoh Tabel Kalender Musim

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


Tahapan Teknik Pembuatan Kalender Musim
4. Mintakan pada peserta musyawarah untuk menyepakati simbol-
simbol/tanda-tanda.(Mengisi intensitas msalah/kejadian; Tuliskan
dalam Kolom Masalah Kejadian pada Kalender Musim)

• a.Penentuan simbol-simbol (tanda-tanda) digunakan untuk


memudahkan musyawarah perencanaan mengenali musim dan
menentukan masa-masa kritis.
• b.Simbol-simbol/tanda-tanda tersebut ditentukan oleh peserta
musyawarah perencanaan sesuai kesepakatan. Simbol-simbol dapat
menggunakan ranting kayu, batu kerikil, biji-bijian dan lain-lain (misal
dengan gambar) asal mudah dipahami.
• c. Penentuan masa-masa kritis dinilai dengan tanda yang diberikan
dalam waktu-waktu terjadinya masalah. Semakin banyak jumlah tanda
mencerminkan semakin kritis, parah, gawat, atau seringnya masalah
tersebut.

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


Tahapan Teknik Pembuatan Kalender Musim

5. Ajaklah Peserta mendiuskusikan kapan


biasanya kejadian-kejadian tersebut terjadi
berlangsung: Ambil satu topik tertentu,
misalnya: "krisis air bersih", "banjir",
"pembusukan buah/hama buah, dan lain-lain.
6. Lakukan teknik brainstorming (curah pendapat)
mengenai apa yang harus diantisipasi oleh
masyarakat desa terhadap rutinitas penyakit yang
terjadi di bulan-bulan tertentu tersebut, tuliskan di
format "Daftar Masalah dan Potensi".

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021
Informasi yang Dihimpun
• 1. Masalah-masalah kebutuhan dasar
masyarakat, seperti kesehatan, pangan,
perumahan, sandang, dan pendidikan.
• 2. Masalah kegiatan masyarakat di
pedesaan, misalnya kegiatan tanam,
panen, dan menangkap ikan.
• 3. Masa kritis pada musim tertentu,
misalnya musim barat, timur, kemarau,
hujan, pancaroba, dan paceklik.

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


Contoh kalender Musim menurut masalah dan kegiatan

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


Contoh kalender Musim menurut pola tanam tumpangsari-tumpang gilir

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


Contoh kalender Musim menurut masalah dan kegiatan dengan symbol-simbol
3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021
3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021
Kalender Musim menurut Masalah dan nilaim kualitas-nya

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


Simbol dalam identifikasi-kalender musim
3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021
Contoh masalah dalam kalender musim desa, :
• kekurangan air bersih;
• kekurangan pangan/stok pangan
menipis/paceklik
• banjir;
• gagal panen;
• pembusukan buah (hama
buah)/penyakit padi (hama wereng);
• wabah penyakit (Malaria/Demam
Berdarah, Diare/Disentri, Sesak Nafas,
Campak, Penyakit kulit, Ayan,
Flu/Pilek/Demam, Penyakit Unggas,
dan lain-lain).

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


AKTIVITAS HARIAN (Daily Activity Schedule)

• AKTIVITAS HARIAN?
Suatu cara untuk mencari informasi tentang berbagai aktivitas
yang dilakukan setiap hari baik secara produktif maupun
reproduktif.
Teknik PRA yang dipergunakan untuk mengkaji mengenai
aktivitas rutin yang dilakukan suatu keluarga dalam
masyarakat
KEGUNAAN dari Teknik Kalender Harian ini ?
Mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan oleh berbagai
masyarakat dalam satu hari, baik dari segi gender, mata
pencaharian dan lain-lain.

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


Tujuan Teknik Kalender Harian
(Daily Activity Schedule)

• Tujuan :
a) Mengetahui gambaran pola
kegiatan keluarga;
b) Mengetahui gambaran
peluang dalam pemanfaatan
sumberdaya keluarga

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


Bagaimana Proses Pelaksanaannya ?
• Adakan pertemuan dengan 10-20 peserta
dengan komposisi berimbang (laki-laki dan
perempuan, nelayan dengan berbagai alat
tangkap)
• Jelaskan maksud dan tujuan kegiatan
• Persiapkan bagan kosong pada kertas
plano
• Mintalah peserta untuk menuliskan
kegiatan hariannya dan waktu pelaksanaan
setiap harinya untuk laki-laki dan
perempuan.
• Sebagai variasi, buat bagan untuk
kegiatan harian pada berbagai musim
Aspek sosial (kesehatan, pendidikan)

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


• Kalender Kegiatan Harian Pengolahan Ikan (Istri)
3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021
Kalender Kegiatan Harian PelakuUtama Perikanan (Suami)

3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021
3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021
3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021
3/7/2021 Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021
TERIMA KASIH

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat


Fakultas Ekologi Manusia – IPB University

Kalender Musim & Aktivitas Harian-Tekpar 2021


3/7/2021
PB.5
METODE PRA
TERKAIT RELASI (1)
Sumber: JKPP

MK. Teknik-teknik Partisipatoris


DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA - IPB UNIVERSITY
Urgensi PRA Relation Method
1. Memahami suatu masalah secara utuh,
kompleks (wicked problem).
2. Memahami keterhubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya atas
suatu masalah (fenomena).
3. Menganalisa variabel yang
mempengaruhi dan/atau dipengaruhi
dalam suatu masalah/fenomena.
4. Memetakan masalah & menemukenali
alternatif jawaban masalah sesuai
dengan resources (man, time, financial,
etc.) yang tersedia → skala prioritas.
Pendekatan PARDI
(Ettiene, et al. 2011; Ghazoul and Garcia, 2017)

• Problem: Masalah (as a Wicked Problem); apa driver-nya?


Penyebabnya? (multi faktor, multi aktor, multi level).
• Actors → Aktor, siapa? kepentingan, derajat pengaruh, wewenang,
otoritas, & jejaring kuasa (web of power).
• Resources → Sumber daya yang dipunyai, diakses, &
dimanfaatkan baik secara legal/formal atau tidak.
• Dynamics → Dinamika sosio-agraria dan ekonomi politik.
Bagaimana masing-masing aktor mengakses dan memanfaatkan
resources itu? Untuk apa?
• Interactions → Potret relasi kuasa antar aktor yang bersifat
asosiatif atau disasosiatif. Misal: kerjasama/kolaborasi atau
konflik antar aktor dalam pemanfaatan SDA.
Ragam PRA Relation Method (Bagian 1)

1. Diagram Sebab Akibat (causal effect)


2. Diagram J aringan (network)
3. Diagram Venn (venn)
4. Peta Proses (process map)
1. Diagram Sebab Akibat (causal
effect)
Diagram Sebab Akibat (causal effect)

• Menggunakan metode diagram → fokus pada faktor penyebab dari


suatu masalah dan/ atau fenomena (yang menjadi dampak).
• Menunjukan secara visual penyebap-penyebab, akibat-akibat, dan
keterkaitannya (relasional);
• Membantu membentuk pemahaman yang mendalam tentang topik,
masalah, atau fenomena tertentu;
• Menyediakan lingkup analisis dan alternatif tindakan/intervensi
penyelesaian masalah tertentu yang dilakukan oleh komunitas.
• Misalnya → masalah/fenomena kemiskinan, buta huruf, kebakaran
hutan/deforestasi, dsb
Diagram Sebab Akibat (causal effect)
Diagram Tulang Visualisasi dalam Pohon Masalah
Ikan

Akibat

Masalah

Penyebab
“Akar Masalah”
Diagram Sebab Akibat (causal effect)
Cause Effect
Langkah-langkah
1. Tentukan topik dari diagram sebab akibat.
2. Perkenalkan topik kepada peserta. J elaskan tujuan dari kegiatan
ini. Siapkan selembar kertas yang telah bertuliskan topik (dengan
huruf besar dan tebal) diagram sebab akibat yang akan
didiskusikan dengan peserta.
3. Mintalah peserta untuk fokus pada penyebab dari suatu
fenomena. Tanyakan kembali apabila terdapat penyebab lain
menurut mereka. Kemudian lanjutkan dengan identifikasi akibat.
Minta mereka untuk membuat daftar akibat dari suatu masalah
atau isu.
4. Baca kembali daftar dari sebab dan akibat tersebut. Tanyakan
apakah mereka mau melakukan modifikasi seperti menghilangkan
atau menambahkan hal baru di dalam daftar.
Langkah-langkah
5. Bagikan kartu berwarna kepada peserta dan minta mereka untuk
menggambarkan sambil menuliskan penyebab-penyebab dalam
kartu yang berbeda.
6. Tunjukan pada peserta kartu yang lengkap dan pastikan bahwa
peserta dapat mengidentifikasi simbol atau diagram.
7. Ulangi proses yang sama untuk akibat-akibat dengan
menggunakan kartu dengan warna yang berbeda
8. Letakan kartu dengan penyebab di satu sisi dan akibat disisi
lainnya dari selembar kertas dengan topik yang telah tertulis di
atasnya. Minta peserta untuk menghubungkan kartu tersebut
dengan kapur (alat tulis lainnya) untuk melihat hubungan dan
keterkaitan diantaranya.
Langkah-langkah
9. Dengarkan diskusi antar peserta mengenai hal ini dan catat poin-
poin pentingnya. Tunjukan pada peserta kartu yang lengkap dan
pastikan bahwa peserta dapat mengidentifikasi simbol atau
diagram.
10.Ketika diagram telah selesai didiskusikan, minta peserta untuk
melihat kembali dan diperbolehkan untuk mengubahnya (jika
diperlukan). Catat diagram pada selembar kertas dengan diberi
catatan terperinci.
11.Minta peserta untuk menjelaskan diagram tersebut di dalam
forum. Kemudian, minta mereka untuk mendiskusikan diagram
dan menyimpulkannya dengan perspektif mereka sendiri.
12.Lakukan triangulasi dengan diagram sebab akibat desa lainnya.
Contoh
Contoh
P A G E 13

© 2018 Minimal – Presentation template


Contoh P A G E 14

© 2018 Minimal – Presentation template


Keunggulan
• Diagram ini membantu menggambarkan rincian dan informasi kompleks
dengan simbol dan visualisasi.
• Diagram ini menyediakan kesempatan untuk mengungkap penyebab dari
suatu masalah dan menganalisanya.
• Diagram ini membantu dalam memahami berbagai penyebab dan akibat
yang saling terkait.
• J ika diikuti dengan diskusi tentang bagaimana menyelesaikan masalah,
peserta memberikan tindakan ganda untuk menyelesaikan masalah.
Sehingga, sangat bermanfaat dalam pemberdayaan yang berpusat pada
manusia.
• Diagram ini juga menyediakan ruang yang cukup untuk ber-improvisasi
dan ber-inovasi.
• Seseorang yang buta huruf juga dapat berpertisipasi secara efektif jika
fasilitator menggunakan langkah sederhana dan bahan lokal yang
fleksibel.
Keterbatasan
• Kurangnya penjelasan terhadap suatu topik dan dominasi
fasilitator.
• Beberapa fasilitator membiarkan dirinya menggambarkan alur
diagram berdasarkan interaksi mereka dengan masyarakat
selama diskusi kelompok atau selama interaksi semi-terstruktur
secara personal. Ini bukanlah output dari PR A pada sebuah
desa namun peneliti yang terlibat dalam sebuah studi.
• Kurangnya fasilitasi , diagram sebab akibat memiliki tendensi
sebagai arahan fasilitator.
2. Diagram Jaringan (network)
Diagram Jaringan
• Diagram jaringan fokus pada hubungan antar individu, rumah
tangga, kelompok atau masyarakat dengan dunia luar.
• Diagram ini membahas sifat dan kualitas hubungan, fungsi-fungsi
yang terkait dengan hubungan seperti, frekuensi kontak, dll.
memberikan pemahaman tentang kedalaman dan keragaman
hubungan yang ada.
• Diagram jaringan memiliki beberapa persamaan dengan diagram
Venn. Letak perbedaan keduanya ada ada fokus analisis.
• Fokus dalam diagram Venn lebih pada kepentingan relatif dan kedekatan
yang dirasakan lembaga dengan orang-orang.
• Diagram jaringan, memiliki keterkaitan lebih dengan gambaran dan
analisis sifat, kualitas, keragaman dan alasan serta frekuensi kontak
peserta dengan pihak luar.
Diagram Jaringan
• Tujuannya adalah untuk memahami kontak dan hubungan yang
ada dengan dunia luar.
• Setelah kontak dan hubungan dengan dunia luar digambarkan,
peserta kemudian didorong untuk merefleksikan mereka, dengan
fokus pada langkah-langkah yang mungkin untuk memperkuat
hubungan, jaringan, dan aliansi strategis.
• Meskipun potensi untuk aplikasi, diagram jaringan belum menjadi
populer di PR A.
Langkah-langkah
Diagram jaringan dapat dibuat oleh individu, rumah tangga, kelompok,
komunitas, organisasi, dll. Mereka dapat memiliki fokus tertentu
misalnya, pertanian, atau bisa juga bersifat umum. Langkah-langkah
untuk membuat diagram jaringan untuk sekelompok petani disebutkan
sebagai berikut:
1. J elaskan tujuan kegiatan kepada para peserta dan mulailah
mendiskusikan topik kegiatan.
2. Tuliskan dan gambarkan kelompok petani pada selembar kertas
dan letakan di lantai di depan peserta.
3. Sebagai langkah awal, minta peserta untuk mengidentifikasi
kontak mereka. Ketika mereka membuat daftar kontak, minta
mereka untuk menulis atau menggambarkan kontak pada kartu
individu.
Langkah-langkah
4. Bagikan kartu kecil yang menggambarkan kontak kelompok tani.
5. Beri mereka pertanyaan kunci yang akan dibahas, diselesaikan dan
kemudian digambarkan di tanah untuk masing-masing kontak.
Pertanyaan-pertanyaan kunci dapat mencakup:
• Apakah sifat dan kualitas hubungan mereka dengan kontak?
• Apa fungsinya melakukan hubungan tersebut?
• Seberapa besar frekuensi hubungan tersebut?
• Adakah isu-isu lain yang relevan?
6. Ambil contoh satu kontak. Diskusikan isu-isu umum dan ajukan
pertanyaan-pertanyaan kunci. Setelah menyelesaikan satu kontak
kemudian pindah ke kontak lain. Ulangi proses yang sama sampai
semua kontak selesai.
7. Tanyakan kepada peserta aspek-aspek yang berbeda dari hubungan
mereka dengan simbol-simbol, dll.
Langkah-langkah
8. Doronglah peserta untuk membuat modifikasi ketika poin baru
bermunculan
9. Catat diskusi dan peserta yang terlibat dalam pembuatan keputusan
sementara.
10. Sebuah cara sederhana untuk memulai adalah dengan meminta peserta
untuk menjelaskan diagram secara detail dan juga untuk daftar hasil
temuan mereka. Dorong mereka untuk mendiskusikan temuan mereka.
Ingat bahwa diagram bukanlah tujuan itu sendiri. Bahkan lebih penting
adalah diskusi, analisis dan resolusi untuk bertindak.
11. Ajukan pertanyaan probbing pada aspek yang Anda anggap kurang
jelas.
12. Salin diagram dengan cermat pada selembar kertas dan berikan
keterangan tentang peserta dan fasilitator, tanggal, lokasi, dan legenda.
13. Lakukan triangulasi diagram dan temuan dengan orang lain.
Keunggulan
• Kekuatan utama dari diagram jaringan adalah
memungkinkannya untuk melakukan in-depth probbing dari
hubungan individu, rumah tangga, dll, dan lingkungan mereka.
• Strateginya kemudian adalah memperkuat hubungan dan
kerjasama.

Keterbatasan
Peran fasilitator sangat penting dalam metode ini. Diperlukan
kepastian pemandu yang bisa diikuti oleh peserta, sehingga
mereka merasa nyaman dengan proses tersebut. Diagram
jaringan adalah metode khusus untuk aplikasi di PR A.
3. Diagram Venn
Diagram Venn
• Diagram venn fokus untuk mempelajari hubungan kelembagaan
dan kadang-kadang juga disebut sebagai diagram kelembagaan .
• Diagram digambarkan dengan lingkaran. Semakin besar
lingkaran, semakin penting institusi atau individu.
J arak antara lingkaran mewakili, misalnya, tingkat pengaruh atau
kontak antara lembaga atau individu.
Lingkaran tumpang tindih menunjukkan interaksi dan sejauh
mana tumpang tindih dapat menunjukkan tingkat interaksi.
• Sangat berguna untuk mempelajari dan memahami persepsi
masyarakat lokal tentang institusi lokal, individu, program, dll.
Langkah-langkah
1. J elaskan tujuan kegiatan kepada para peserta.
2. Mintalah mereka membuat daftar berbagai lembaga, individu,
dll, sesuai dengan tujuan kegiatan.
3. Minta mereka untuk menulis dan / atau menggambarkan pada
kartu-kartu kecil mereka. Penggambaran secara visual sangat
diperlukan jika ada peserta tidak-melek huruf.
4. Mintalah peserta untuk menempatkan kartu tersebut pada
salah satu Variabel yang diteliti, misalnya, dirasakan
pentingnya lembaga, dalam urutan menurun.
Langkah-langkah
5. Gambarlah sebuah lingkaran di tanah yang mewakili masyarakat. Minta
mereka untuk menempatkan lingkaran sedemikian rupa bahwa mereka
tinggi pada variabel kedua, aksesibilitas, disimpan berdekatan,
sedangkan yang rendah pada variabel dijauhkan dari lingkaran yang
mewakili masyarakat.
6. Setelah semua kartu ditempatkan, memintalah persetujuan mereka,
bahwa mereka memang setuju dengan penempatan tersebut. J ika
diperlukan, dorong mereka untuk membuat perubahan.
7. Dalam kasus ini, ada lembaga / individu yang berinteraksi atau bekerja
sama dalam hal tertentu, mereka bisa ditempatkan dengan tumpang
tindih. Tingkat tumpang tindih menunjukkan tingkat interaksi.
8. Minta mereka untuk mendiskusikan dan menjelaskan mengapa mereka
menempatkan kartu-kartu tersebut sedemikian rupa. Catat poin diskusi
dan penjelasannya.
Langkah-langkah
9. Salin hasil kegiatan ke selembar kertas. Catat nama desa,
peserta, tanggal, legenda,keterangan ukuran lingkaran dan
jarak antar lingkaran.
10.Ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta
11.Lakukan triangulasi terkait diagram yang sudah dibuat
dengan orang lain yang memiliki pengetahuan tentang situasi
tersebut untuk memastikan bahwa informasi yang Anda
dapatkan sudah benar.
Keunggulan

• Visualisasi yang sederhana namun bermanfaat untuk


mempelajari hubungan yang kompleks antara berbagai
lembaga, kelompok, individu, program, dll.
• Penggunaan material lokal, penggambaran secara visual dan
simbol menimbulkan minat masyarakat setempat, dan
partisipasi masyarakat yang cukup tinggi.
*Bahkan masyarakat yang tidak-melek huruf juga mampu mengikuti proses dan
berpartisipasi secara efektif.
• Contoh dari penggunaan diagram Venn dalam konteks yang
sangat beragam merupakan bukti bahwa metode ini
memungkinkan untuk berimprovisasi dan berinovasi.
Keterbatasan
• Diagram Venn umumnya menjadi sulit dan kompleks ketika
jumlah item yang akan dianalisis meningkat. Fasilitator yang
tidak berpengalaman akan merasa kesulitan untuk menjelaskan
proses diagram Venn kepada para peserta.
• Masalah praktis lainnya adalah bahwa kadang-kadang metode
ini bisa menjadi hal yang sensitif. Di hadapan beberapa individu
atau perwakilan lembaga yang sedang dinilai dalam diagram
Venn, bisa saja peserta bermain aman.
4. Peta Proses (process map)
Contoh Kegunaan Pemetaan Proses
Contoh Kegunaan Pemetaan Proses

“apakah produk sawit yang ada pada kita


(end user) dihasilkan dari kebun sawit dan
proses yang berkelanjutan?”

Traceability (ketelusuran) hulu-hilir!


Sumber: rpso.org
Proses Perubahan Tata Guna Lahan

Yulian, 2017
TERIMA KASIH
Departemen
Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat

MK. TEKNIK-TEKNIK
PARTISIPATORIS (KPM304)
PB 6. METODE PRA TERKAIT RELASI (2)

Disampaikan oleh:
M. Shohibuddin
Well-being
Ranking Method
Pengertian
• Pemeringkatan kesejahteraan (well-being ranking): metode PRA yang
biasa digunakan untuk memeringkat dan mengelompokkan rumah
tangga atau komunitas berdasarkan pendapatan, kekayaan dan
kriteria kesejahteraan lain menurut persepsi lokal.
• Sangat membantu untuk memahami konsepsi penduduk lokal
mengenai ukuran kekayaan dan kesejahteraan serta pandangan
mereka mengenai disparitas sosial-ekonomi antar rumah tangga.
• Fokus pada pendapatan dan asset → bias kesejahteraan ekonomi!
• Di Indonesia, dikembangkan menjadi Analisis Kemiskinan Partisipatif
oleh Bappenas (bekerja sama dengan Bank Dunia) sejak 2002 dalam
rangka “mendengar suara orang miskin” → diintegrasikan ke dalam
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD).
Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Kegunaan
• Mengidentifikasi dan mengelompokkan rumah tangga atau kelompok
berdasarkan kesejahteraan relatifnya menurut pendapatan, kekayaan,
asset, status, dsb.
• Mengidentifikasi kelompok target untuk memastikan apakah program
benar-benar tepat sasaran.
• Mengeksplorasi isu-isu yang terkait mata pencaharian, kerentanan, dan
hambatan pembangunan sesuai apa yang dipersepsi masyarakat.
• Mengkaji disparitas sosial-ekonomi antar rumah tangga/kelompok dan
memahami pandangan penduduk lokal mengenainya
• Memperoleh pemahaman atas kriteria dan indikator lokal mengenai
kekayaan, taraf hidup yang baik, kesejahteraan, pembangunan, dsb.
• Mengkaji dampak program dan mengembangkan data dasar untuk
monitoring dan evaluasi.
Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Langkah-langkah
• Buat daftar rumah tangga di lokasi yang dikaji (jumlah RT 30-40).
• Tulis nama semua kepala RT di lokasi tersebut pada kartu kecil.
• Beri penjelasan kepada partisipan lalu mintalah mereka mengurutkan
kartu berdasarkan kondisi kesejahteraannya (dari RT paling sejahtera
hingga RT paling miskin).
• Gali informasi dari partisipan mengapa mereka menyusun urutan
demikian → dari sini diperoleh kriteria berdasarkan persepsi lokal.
• Berdasarkan urutan dan kriteria itu, sederhanakan menjadi beberapa
kategori tingkat kesejahteraan (3 atau 4 kategori dengan istilah lokal).
• Ajak partisipan mendeskripsikan karakteristik dari masing-masing
kategori tersebut.
Sumber: Kumar (2002) dengan modifikasi

© Shohibuddin (2021)
Contoh
Analisis Tingkat Kesejahteraan di Satu Dusun di Kab. Lampung Selatan

Sumber: Shohibuddin et al. (2007a)

© Shohibuddin (2021)
Analisis Tingkat Kesejahteraan

Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Keunggulan
• Mampu menggambarkan persepsi lokal.
• Memperoleh kriteria tingkat kesejahteraan yang secara sosial dapat
diterima → landasan bagi penentuan kelompok sasaran program.
• Bisa dimodifikasi untuk mengukur “kualitas kehidupan” agar tidak
bias ukuran ekonomi semata.
• Mengeksplorasi persepsi masyarakat seputar isu-isu livelihoods,
kerentanan, hambatan pembangunan dsb → landasan penyusunan
program yang aspiratif.
• Hasil pemeringkatan dan kriteria bisa menjadi baseline untuk
melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program.
Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Keterbatasan
• Karena sangat bergantung kepada key informants, maka penentuan siapa
saja yang menjadi informan menjadi persoalan kunci.
• Penggunaan alat kartu yang bertuliskan nama kepala RT menyulitkan
informan yang buta huruf (kartu bisa diganti dengan foto kepala RT).
• Tidak mampu menangkap dimensi waktu: tingkat kesejahteraan bisa
berfluktuasi, akumulasi kesejahteraan atau sebaliknya proses jatuh miskin
ada sejarah dan penyebabnya (perlu dilengkapi dengan Teknik PRA yang
lain).
• Pada konteks masyarakat semi-urban atau urban, sulit menemukan
sejumlah informan yang memahami kondisi kesejahteraan RT yang ada di
tempat tinggalnya.
• Isu tingkat kesejahteraan merupakan persoalan sensitif → fasilitator perlu
memiliki kedekatan dan kemampuan komunikasi yang baik supaya para
informan mau menyampaikan pandangannya. Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Keterbatasan

© Shohibuddin (2021)
Force Field
Analysis
Pengertian
• Analisis arena kekuatan (force field analysis):
metode PRA untuk mengidentifikasi dan
menganalisis secara visual kekuatan-kekuatan
yang memengaruhi suatu situasi masalah dalam
rangka mendorong perubahan yang positif.
• Dipakai dalam beragam konteks, mulai dari
perubahan keorganisasian hingga pembangunan
mandiri.
• Mencakup identifikasi atas dua kekuatan yang
berlawanan:
• Kekuatan-kekuatan positif yang mendorong dan
memfasilitasi perubahan yang dikehendaki.
• Kekuatan-kekuatan negatif yang menghambat dan
menentang perubahan (mempertahankan status quo).
• Perlu diidenfikasi sejumlah pasangan kekuatan
positif dan negatif yang berpengaruh dalam
konteks pencapaian tujuan tertentu. Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Kegunaan
• Mengidentifikasi kekuatan apa saja yang berpengaruh pada status
masalah yang dihadapi saat ini dalam beragam aspeknya.
• Menganalisis bagaimana suatu situasi dapat dirubah.
• Menghasilkan satu rencana aksi untuk melakukan perubahan.
• Bisa digunakan untuk berbagai tujuan: organisation development,
self-development, micro-level planning, education, management, dan
sebagainya.

Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Langkah-langkah
• Sepakati atau jelaskan masalah yang akan dibahas.
• Visualisasikan masalah dan dorong partisipan mendiskusikannya sekuantitatif mungkin
• Minta partisipan menuliskan pada kartu dengan warna berbeda apa saja kekuatan positif
dan kekuatan negatif yang terkait dengan masalah yang dibahas.
• Fasilitasi partisipan untuk menentukan mana saja kekuatan positif dan negatif yang benar-
benar berpengaruh pada masalah yang dibahas (jika cukup banyak, ajak partisipan
menyederhanakannya dengan membuat pengelompokan dan kategorisasi).
• Minta partisipan mengukur tingkat pengaruh dari masing-masing kekuatan positif dan
kekuatan negatif yang telah dipilih tersebut.
• Buat visualisasi dengan menempatkan kekuatan positif berada di sisi kiri (atas) masalah
dan kekuatan negatif di sisi kanan (bawah) masalah.
• Bobotlah tingkat pengaruh dari masing-masing kekuatan pada diagram yang dibuat,
misalnya saja dalam bentuk panjang-pendek dari tanda panah.
• Fasilitasi diskusi di antara partisipan sampai mereka puas dengan hasil visualisasi tersebut.
• Diskusikan rencana aksi untuk memperkuat kekuatan positif dan meminimalisir kekuatan
negatif dalam rangka pencapaian tujuan.
Sumber: Kumar (2002); Narayanasamy (2009)

© Shohibuddin (2021)
Contoh

Sumber:
Narayanasamy & Manivel (2002)

© Shohibuddin (2021)
Contoh

Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Keunggulan
• Penggunaan symbol dan visualisasi memudahkan komunitas (terlebih yang
buta huruf) untuk mengidentifikasi situasi dari masalah yang dihadapi.
• Sangat fleksibel dalam penggunaan materi diskusi (kartu bisa diganti
dengan batu, balon, dsb).
• Mengajak partisipan tidak langsung menyampaikan solusi (jawaban akan
normatif atau standard), akan tetapi memikirkan terlebih dulu proses dan
duduk perkara dari masalah yang mereka hadapi.
• Dengan mengidentifikasi kekuatan positif dan negatif yang berpengaruh,
hasilnya bisa sangat mencerahkan para partisipan dan fasilitator sendiri.
• Merupakan metode yang sangat bermanfaat untuk merancang apa agenda
perubahan yang dituju dan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk
mencapainya.
Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Keterbatasan
• Jika fasilitator tidak terampil, proses diskusi bisa menjadi facilitator-
driven dan partisipan sekedar menjadi responden.
• Fokus pada output (penyelesaian masalah dan pencapaian tujuan)
berisiko mengabaikan banyak informasi berharga yang muncul selama
proses diskusi.
• Metode ini pada awalnya cukup complicated → perlu kepiawaian
fasilitator untuk menyederhanakan proses dan memvisualisasikan
secara baik supaya diskusi bisa terus berlanjut dan makin terarah.

Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Livelihoods
Analysis
Pengertian
• Analisis mata pencaharian (livelihoods
analysis): metode PRA untuk meneliti
dan menggambarkan mata pencaharian
individu, rumah tangga atau kelompok.
• Fokus analisis adalah seputar
pendapatan, pengeluaran, konsumsi
pangan, pekerjaan, produksi pertanian,
beternak, koping terhadap krisis, dsb.
• Bukan satu jenis teknik PRA yang
spesifik, melainkan metode PRA yang di
dalamnya digunakan beberapa teknik
PRA yang relevan.
Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Kegunaan
• Sangat tepat untuk mengkaji sistem mata pencaharian pada suatu
komunitas yang sumber nafkah utamanya bukanlah berasal dari gaji
tetap bulanan, melainkan sangat bergantung pada musim tanam,
pekerjaan musiman, dan semacamnya.
• Sangat tepat untuk memahami berbagai strategi koping yang terdapat
pada komunitas dalam mengadapi kondisi dan masa-masa krisis
dalam beragam jenisnya.

Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Langkah-langkah
Beberapa teknik
PRA lain yang bisa
dipakai (sesuaikan
dengan tujuan):
• Genealogy
method
• Seasonal diagram
• Time line
• Trend analysis
• Matrix
• Flow diagram
• Force field analysis
• Social map
• Wel-being ranking

Sumber: Westley & Mikhalev (2002) Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Contoh

Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Contoh: Program Pemberdayaan
Masyarakat Pasca-Konflik di Poso

Sumber:
Shohibuddin et al. (2007b)

© Shohibuddin (2021)
Keunggulan
• Menyediakan metode yang komprehensif untuk mengeksplorasi isu-
isu terkait mata pencaharian, pendapatan dan krisis.
• Membantu memperoleh pemahaman yang rinci mengenai perilaku
dan strategi penyesuaian pada berbagai rumah tangga dengan
karakteristik sosio-ekonomi yang berlainan.
• Membantu memahami strategi koping rumah tangga atas situasi-
situasi sulit yang dihadapi
• Dapat mengidentifikasi ragam sumber pendapatan, profil ekonomi,
serta pola pemasukan dan pengeluaran berbagai rumah tangga.
• Memungkinkan pendekatan eklektik dengan penggunaan beberapa
teknik PRA.
Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Keterbatasan
• Memasuki wilayah yang sangat personal dan sensitif.
• Partisipan bisa menyembunyikan informasi tertentu yang penting
karena merasa malu.
• Perlu kepekaan dan kehatian-hatian dari fasilitator untuk dapat
menciptakan situasi diskusi yang nyaman dan tidak menimbulkan rasa
terancam.
• Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperoleh analisis
mata pencaharian yang terinci. Kehadiran perempuan bisa tidak
maksimal.
• Dilema etis bagi fasilitator karena partisipan harus mengorbankan
banyak waktu mereka tanpa memperoleh imbalan langsung yang
sepadan.
Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Gender Relation
Analysis
Pengertian
• Gender adalah peran yang dikonstruksikan secara sosial yang dilekatkan
pada perempuan dan laki-laki yang dewasa, remaja maupun anak-anak.
• Analisis relasi gender (atau cukup analisis gender) adalah upaya sistematis
untuk mendokumentasikan dan memahami peran perempuan dan laki-laki
dalam konteks tertentu.
• Analisis gender antara lain digunakan untuk memahami pembagian kerja
menurut gender yang mencakup tiga kategori pekerjaan sebagai berikut:
• Pekerjaan produktif: terkait dengan aktivitas produksi seperti bercocok tanam.
• Pekerjaan reproduktif: bukan aktivitas yang terkait langsung dengan produksi, namun
berdampak secara tidak langsung pada aktivitas produksi seperti memasak, mencuci,
merawat anak, dll.
• Pekerjaan komunitas: aktivitas sosial seperti kerja bakti, arisan, acara keagamaan, dll.
• Seperti halnya livelihoods analysis, analisis relasi gender juga bukan
merupakan satu teknik PRA tersendiri, melainkan merupakan suatu
metode yang mengombinasikan berbagai teknik PRA yang ada.
Sumber: Narayanasamy (2009);
Vainio-Matilla (2001)

© Shohibuddin (2021)
Penggunaan

Sumber:
Vainio-Matilla (2001) dengan modifikasi

© Shohibuddin (2021)
Langkah-langkah
• Jelaskan kepada partisipan tujuan dari diskusi kelompok.
• Tentukan apa topik/masalah yang akan dibicarakan.
• Pisahkan laki-laki dan perempuan menjadi dua kelompok berbeda.
• Fasilitasi kedua kelompok itu untuk membahas topik/masalah yang
disepakati berdasarkan satu atau beberapa teknik PRA tertentu.
• Kumpulkan kembali semua partisipan menjadi satu kelompok.
• Fasilitasi diskusi di antara partisipan mengenai, misalnya saja:
• Siapa yang paling banyak melakukan pekerjaan tertentu?
• Siapa yang paling banyak memiliki waktu senggang?
• Siapa yang menetapkan keputusan-keputusan terkait pekerjaan atau masalah
tertentu?
• Siapa yang berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial?
• Apa yang mendorong dan menghambat perempauan terlibat dalam pengambilan
keputusan dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial?
Sumber: Narayanasamy (2009) dengan modifikasi

© Shohibuddin (2021)
Langkah-langkah
• Beberapa teknik PRA dapat digunakan dalam analisis gender, seperti:
daily schedules, access and control, decision-making matrix dan body
mapping.
• Teknik daily schedules paling sering digunakan untuk menggali
informasi mengenai pembagian kerja berdasarkan gender.
• Beserta dengan teknik-teknik di atas, trend analysis juga sering
dipakai untuk menggali dan menganalisis status dan peran
perempuan serta sebab-sebab perubahannya dari waktu ke waktu.

Sumber: Kumar (2002)

© Shohibuddin (2021)
Contoh

Sumber:
Selvam et al. (2003)

© Shohibuddin (2021)
Persepsi Desa Salaon Toba 10 Tahun Lagi

Persepsi Laki-laki Persepsi Perempuan

Sumber:
Situmorang (2015)

© Shohibuddin (2021)
FAO Framework

Sumber: Vainio-Matilla (2001)

© Shohibuddin (2021)
FAO Framework

Sumber:
Vainio-Matilla (2001)

© Shohibuddin (2021)
Worksheet Berdasarkan FAO Framework

Sumber: Vainio-Matilla (2001)

© Shohibuddin (2021)
Keunggulan dan Keterbatasan
FAO Framework

Sumber: Vainio-Matilla (2001)

© Shohibuddin (2021)
Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia

Anda mungkin juga menyukai