Oleh
Kelompok 5
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periode 1969 dan sesudahnya, tahun ini merupakan tahun awal masuknya
Nixon ke Gedung Putih.Nixon memberi dorongan secara lebih lengkap kaitan
antara masyarakat dan perencanaan sosial, yang terwujud dalam program
bantuan pengembangan masyarakat.Program ini dikembangkan pada masa
Presiden Ronald Reagan yang terkait dengan filosofinya untuk mengurangi
peranan pemerintah khususnya pemerintah pusat, dalam penanganan masalah
sosial atau lokal.
Pada zaman komunal primitive corak produksi manusia pada saat itu
adalah berburu dan meramu untuk mempertahankan hidupnya.Hidup
mereka cosmosentris (bergantung pada alam).Alat produksinya
menggunakan batu.Hubungan produksi pada saat itu kerjasama (belum ada
pembagian kerja) atau kolektif.Mereka hidup selalu berpindah–pindah,
ketika sumber daya alam yang dijadikan sumber penghidupan mereka
berkurang atau habis maka mereka berpindah tempat. Kadang mereka
bertempur ketika bertemu dengan kelompok lain untuk menguasai daerah
yang memiliki sumber daya alam. Lalu kelompok yang kalah akan di
bunuh atau dijadikan budak (inilah embrio dari zaman perbudakan).
System politik pada saat itu dipimpin oleh satu orang kepala kelompok.
Biasanya dia dipilih karena mempunyai keahlian yang lebih .
Setelah ditemukannya logam maka peralihan corak produksi di masyarakat
pada saat itu yaitu dengan bercocok tanam.Mereka mulai hidup menetap,
karena adanya beberapa permasalahan, salah satunya permasalahan
gender.Wanita pada saat itu harus melahirkan maka mereka tidak mungkin
berburu dan hidup berpindah-pindah.Maka berubahlah pola hidup mereka
menjadi menetap.Pola pikir masyarakat berkembang berdasarkan kondisi
objektifnya pada saat itu.Setelah itu mulai adanya pembagian tugas, ada
kelompok yang berburu dan ada pula yang bercocok tanam. Hubungan
produksi pada saat itu sudah ada system barter (tukar) untuk melengkapi
kebutuhan masing-masing kelompok (keluarga). Dan akhirnya sampai ada
yang menemukan alat tukar yang sah seperti logam. Beberapa kelompok
masyarakat berpikir lebih jauh, ketika mereka melakuan pengumpulan
hasil produksi mereka maka akan mendapatkan keuntungan yang lebih
besar, inilah yang melahirkan system akumulasi dan dagang pada saat itu.
System pemerintah pada saat itu masih di pimpin oleh satu orang, rakyat
membayar upeti kepada pimpinan untuk keperluan membangun
infrastruktur daerahnya.Inilah yang nantinya melahirkan system kerajaan.
2. Fase feodalisme
Pada fase feodalisme, corak produksi pada saat itu adalah tanah dan tenaga
kerja yang terikat dengan tanah.Kekuasaan ekonomi politik berdasarkan
kepemilikan tanah (raja). Nilai-nilai sosial yang terbentuk pada saat itu
adalah: primordial (kesukuan), Petriarkal, monarki absolute dan mitos.
Sistem politik pada saat itu monarki absolute (kekuasaan tak terbatas)
.bentuk struktur politik
Elit (golongan atas) : Raja, Bangsawan, Agamawan
Kelas bawah (low class) : rakyat biasa
3. Fase Kapitalisme
VOC (1602)
Semua hal ini tidak selalu mudah dicapai, karena orang-orang terbiasa
dibebankan, dan menyesuaikan dengan pedoman dasar.Namun tidak mungkin
ada pengembangan masyarakat dengan memberikan pembebanan.Setiap
masyarakat memilik karakter yang berbeda-beda dilihat dari sisi sosial,
ekonomi, politik dan budaya.Segala sesuatu yang berjalan dalam satu
masyarakat, tidak akan mungkin bisa sama dengan masyarakat lainnya karena
perbedaan karakteristik tersebut. Atau melakukan penerapan kegiatan dan
cara intervensi yang sama. Proses dalam pengembangan masyarakat membuat
frustasi partisipannya.
A. Kesimpulan
Edi, Suharto. 2010. CSR & COMDEV. Bandung: Alfabeta. Hal 65,66.
Rubin & Rubin. 1992. Community Organizing & Developement. New York:
Machmilan Publishing Company.