Anda di halaman 1dari 21

= +

Modul 7

Eksitensi Perubahan Sosial


Hubungannya dengan Pendidikan
Formal, Nonformal, dan Informal

A
E F G
Kelompok 6

Nama Kelompok:
Yuli Anjani
Rima Rospita Ritonga
Riska Aprilliyanti BR Siagian
TabithaTheofany
Eksitensi Perubahan Sosial dan Pendidikan Formal, Nonformal, dan
Informal
A. EKSITENSI PERUBAHAN SOSIAL
1. Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah segala proses dimana terjadi perubahan struktur dan fungsi-
fungsi suatu sistem sosial. Perubahan sosial adalah perubahan lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam lingkup hidup masyarakat yang pada akhirnya mempengaruhi
sistem sosialnya,termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap,dan pola perilaku di
antara kelompok-kelompok di dalam masyarakat.
2 . Bentuk-bentuk Perubahan Sosial

3
Perubahan sosial meliputi jenis-jenis sebagai berikut.
a. Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara cepat.
b. Perubahan yang pengaruh nya kecil dan perubahan yang besar pengaruhnya.
c. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan dan perubahan yang tidak
dikehendaki atau tidak direncanakan.
3. Sebab-sebab Terjadinya Perubahan Sosial
a. Penyebab yang datang dari dalam masyarakat
Ada beberapa faktor internal yang menjadi penyebab munculnya perubahan sosial
1) Perubahan penduduk
2) Penemuan-penemuan baru
3) Pertentangan atau konflik masyarakat
4) Terjadinya revolusi intern di dalam masyarakat

b. Penyebab yang berasal dari luar masyarakat


1) Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia
2) Peperangan
3) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

B. EKSITENSI PENDIDIKAN
Perpaduan ketiga jalur pendidikan, yakni pendidikan formal, nonformal, dan informal,
bertujuan untuk memberikan pelayanan, bimbingan, binaan, arahan,
tuntunan, dan keteladanan khususnya tentang nilai, sikap, keterampilan, dan
pengetahuan seluruh warga masyarakat di sepanjang hayatnya tanpa membedakan usia,
kelamin, suku, agama, budaya dan lingkungan. Pendidikan diharapkan pula menjadi
media perekat bagi kemajemukan bangsa ini.
Eksistensi pendidikan menjadi perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan
menetapkan UNESCO (United Nation For Education, Science, and Culture) sebagai
badan yang mengurusi masalah-masalah pendidikan di tingkat internasional. UNESCO
merumuskan itu secara lebih luas adalah:

5
1.Learning how to think (belajar bagaimana berpikir);
2. Learning how to do (belajar bagaimana melakukan);
3.Learninghow to be (belajar bagaimana manjadi);
4. Learning how to learn (belajar bagaimana belajar);
5. Learning how to live together ( belajar bagaimana hidup bersama )
Van de Venter, tokoh politik etis atau balas budi, yang menjadi tonggak
awal perkembangan munculnya golongan terpelajar Indonesia juga
mengatakan, pendidikan yang diberikan kepada rakyat pribumi, akan
dapat merubah nasib kaum pribumi.
Tokoh pendiri Pendidikan nasional yakni Ir. Soekarno dan Ki Hadjar
Dewantara, juga menyebutkan bahwa satu-satunya yang dapat mengubah
nasib suatu bangsa hanyalah Pendidikan.
Perubahan pada masyarakat dapat selalu terjadi sebagai sesuatu yang
bersifat alamiah atau sesuatu yang direncanakan. Oleh karena itu daya serap
perubahan sosial akan selalu merembes ke segala segi kehidupan
masyarakat, khususnya di bidang pendidikan
Globalisasi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Serta Demokratis Pendidikan
Hubungannya dengan Perubahan Sosial

A. Pendahuluan
Kehidupan masyarakat tidaklah statis melainkan dinamis bahkan sangat dinamis perubahan dapat terjadi
karena direncanakan dan dapat pula muncul sebagai suatu yang bersifat alamiah.
1. Globalisasi
a. Pengertian globalisasi
Globalisasi atau penyejagatan ( neologisme) adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan berkaitan dengan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan investasi perjalanan budaya populer dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-
batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses yang di mana antar individu antar kelompok dan antar negara saling
berinteraksi bergantung terkait dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara dalam
kehidupan yang bersifat global itu.
b. Proses globalisasi dan dampak dampaknya
Proses globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan paham kapitalisme yang yakni
semakin terbuka dan semakin mengglobalnya peran pasar investasi dan proses produksi dari
perusahaan-perusahaan transnasional yang kemudian dikuatkan oleh ideologi dan tatanan dunia
perdagangan berdasarkan aturan organisasi perdagangan bebas secara global.
Globalisasi merupakan suatu kondisi semakin meluasnya budaya yang relatif seragam pada
seluruh perangkat kehidupan masyarakat dunia khususnya pada bidang politik, ekonomi,
budaya, dan teknologi. Sebagai dampaknya adalah bahwa warga masyarakat dunia menjadi satu
lingkungan yang seolah-olah saling berdekatan dan menjadi satu sistem pergaulan dan budaya
yang relatif sama sehingga tumbuh menjadi satu dunia yang saling terikat dan saling
mempengaruhi. Aspek negatif yang muncul adalah kemungkinan munculnya budaya
monokulturalisme.
Sebagai warga negara yang baik masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
1) Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan) untuk mengantisipasinya
terjadinya bencana tanah longsor dan banjir.
2) pelestarian udara karena udara merupakan faktor penting bagi kehidupan atau
dengan kata lain setiap organisme bernapas memerlukan udara.
3) menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita karena
tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan manusia dan tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis
4) mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran baik
pembakaran hutan maupun pembakaran mesin.
5) mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon di atmosfer.
6) pelestarian hutan eksploitasi hutan yang terus-menerus tanpa dilindungi reboisasi
dapat menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak.
c. Globalisasi Pendidikan
Berkaitan dengan konteks Indonesia, pendapat Huntington ini perlu dicermati mengingat
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan budayanya yang sangat majemuk.
d. Strategi menghadapi globalisasi bidang pendidikan
Globalisasi merupakan aspek yang memberi pengaruh besar pada perubahan sosial pada
umumnya dan terhadap pendidikan pada khususnya. Arah dan strategi pengembangan
sumber daya manusia melalui proses yang berlangsung sepanjang hayat, yaitu pendidikan
serta kelugasan dalam pendidikan semestinya menjadi prioritas utam
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan faktor dominan yang telah membentuk
eksistensi kehidupan umat manusia. Kehidupan manusia berkaitan erat dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pesatnya perkembangan IPTEK di masyarakat tentunya sangat berpengaruh pada dunia


pendidikan. Dampak positif maupun problematika kehidupan yang muncul di tengah-tengah
masyarakat seiring pesatnya kemajuan IPTEK menjadi tugas dunia pendidikan untuk
mengatasinya. Dinamika kehidupan dan kebutuhan masyarakat terus berkembang teknologi,
informasi, dan ko
Dalam kaitannya dengan perkembangan metode ilmiah Tokoh ilmuwan atau para penemu iptek
tersebut menurut Redja Mudyahardjo (1998) adalah sebagai berikut :
a.) Tonggak Aristoteles
Aristoteles sebagai Bapak ilmu memandang penyelidikan ilmiah sebagai satu gerak maju dari
kegiatan observasi menuju pada penyusunan prinsip umum dan kembali pada observasi.
b.) Tonggak Francis Bacon
Francis Bacon menerima teori Aristoteles tentang prosedur ilmiah namun sekaligus di ia
mengkritik secara keras prosedur ilmiah tersebut. Berdasarkan sedikit observasi yang
mendasarkan induksi pada penjumlahan sederhana.
c.) Tonggak Ketiga (Perkembangan dalam Abad XIX) tokoh dari abad ini antara lain John
Stewart Mill (1806-1873). Mill memutuskan teknik-teknik induktif untuk menilai hubungan
antara kesimpulan dengan evidensi (bukti-bukti) atau hal-hal yang menjadi sumbernya. Dia
mengemukakan aturan-aturan pembuktian hubungan sebab akibat.
d.) Tonggak keempat (perkembangan abad XX)
Tokoh dari perkembangan abadabad XX, antara lain Percy Williams Bridgeman (1882-
1961). Ia memperjuangkan sebuah orientasi metodologis yang dikenal sebagai
operationalisme yaitu metode yang lebih menekankan kecenderungan penelitian yang
menggunakan pengukuran secara operasional.
3. Demokratisasi di bidang Pendidikan
Salah satu dampak positif globalisasi adalah munculnya demokratisasi globalisasi telah
memberikan pemahaman tentang perlunya suatu perubahan paradigma dari kondisi
sentralistik kepada suatu keadaan yang memberi peluang kepada setiap orang atau
organisasi untuk berekreasi pendapat dan berpartisipasi aktif sesuai dengan kapasitasnya
sejalan dengan falsafah hidup bangsa Indonesia.
b. Demokrasi di bidang pendidikan
Pengelolaan pendidikan dengan sistem demokratisasi di bidang pendidikan diantaranya
dapat dilihat dari pemberian peluang pada setiap orang untuk mendapatkan pendidikan
pendidikan sebagai hak asasi manusia tercantum pada pasal 28b ayat 2 UUD 1945 yang
tertulis _Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup tumbuh dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
Kecakapan hidup menurut WHO (1987) adalah _berbagai kemampuan untuk dapat beradaptasi
dan berperilaku positif yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai
tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif_.
WHO membagi kecakapan hidup menjadi 5 kecakapan yakni :
1) kecakapan mengenai diri ( _self awareness)_ atau kecakapan pribadi ( _personal skill)_
2. Kecakapan sosial ( _sosial skill)_
3. Kecakapan berpikir ( _thinking skill)_
4. Kecakapan akademik ( _academic skill)_
B
Kasus
= +
Kasus Bulukumba penyalahgunaan teknologi dan pengaruh globalisasi
serta perubahan sosial

Penyebaran video asusila anak SMK di Bulukumba


Kejadian yang menghebohkan masyarakat Sulawesi Selatan itu awal April
2019 ditemukan oleh guru pada saat terjaring razia handphone di sekolah.
Video Durasi 29 Detik
Masyarakat Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), dihebohkan dengan
beredarnya video tak senonoh berdurasi 29 detik.Video tersebut dilakukan
oleh dua orang siswa SMK yang belakangan diketahui berinisial AM dan
WA.Adegan layaknya suami istri tersebut, dilakukan dalam ruangan
kelas.Kedua pelakon dalam video tersebut, diketahui merupakan teman
sekelas dan sama-sama tercatat sebagai siswa Teknik Komputer dan Jaringan
(TKJ).
Jayapura (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Sains dan Teknologi
Jayapura (USTJ) Irjii Matdoan MT menilai kasus video asusila siswi SMK
di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) adalah bentuk dari penyalagunaan
teknologi.
Iya, ini bentuk dari penyalahgunaan teknologi yang ada di handphone
tersebut. Kemajuan teknologi ada sisi baik dan buruknya, tinggal dari kita
yang harus pintar dan bijak menggunakannya," katanya di Kota Jayapura,
Papua, Senin.
Seharusnya, tambah dia hal itu tidak akan terjadi jika peran dari orang tua dan
orang sekitar lebih peka dalam mengontrol anak-anak sebagai generasi muda
penerus bangsa, sehingga tidak mencoreng dunia pendidikan.

"Kenapa mencoreng, karena kasusnya kalau tidak salah masih di lingkungan


sekolah atau berpakaian sekolah. Dan saya kira kasus seperti ini bukan baru
pertama kali, hampir ada selalu diberitakan tiap tahun. Seharusnya ada kebijakan
yang lebih mementingkan norma dan etika bagi anak-anak kita," jelasnya.
Misalnya dalam penggunaan handphone atau sejenisnya bisa lebih dibatasi, baik
di rumah atau di lingkungan sekolah, dimana peran dari orang tua dan guru lebih
peduli dengan anak atau murid mereka.

"Terutama perbanyak belajar ilmu agama, perbanyak belajar apa itu nilai-nilai
Pancasila, wawasan kebangsaan dan bela negara," kata Irjii yang juga Ketua
Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Provinsi
Papua.
Kesimpulan:
Kaitan dari kasus yang ada dengan pembelajaran yang ada di modul adalah bahwa
pendidikan formal, nonformal dan informal sangat berpengaruh terhadap
perkembangan teknologi. Penyalahgunaan teknologi yang sering terjadi juga
mengakibatkan timbulnya masalah globalisasi.
Kemajuan teknologi ada sisi baik dan buruknya, tinggal dari kita yang harus pintar dan
bijak, Misalnya dalam penggunaan handphone atau sejenisnya bisa lebih dibatasi, baik di
rumah atau di lingkungan sekolah, dimana peran dari orang tua dan guru lebih peduli
dengan anak atau murid mereka. Dari kasus ini juga kita dapat belajar terhadap
Pembangunan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) harus diimbangi dengan
pembangunan imtak (iman dan takwa). jika tidak maka hal hal seperti kasus ini lah di
dapat.
Peran orang tua juga sangat penting dalam perkembangan sosial anak, agar anak tidak
sembarangan memilih lingkungan sosialnya. Orang tua diharapkan mampu lebih
memperhatikan dan mengawasi setiap perkembangan anak.
globalisasi juga membawa dampak negatif bagi pendidikan. Salah satunya adalah
konten yang tidak sesuai untuk pelajar. Misalnya tayangan kekerasan dan pornografi
tentunya sangat tidak baik untuk dikonsumsi pelajar, karena bisa memberi pengaruh
buruk seperti kasus di atas, bisa saja pelaku melakukan tindakan tersebut akibat
terinspirasi dari budaya luar (mengikuti tren). karena anak sekolah sekarang ini lebih
banyak yang mengikuti budaya luar sehingga mulai menurutnya moral dan rasa malu,
para pelajar lebih mementingkan tren dan ke eksistensianya di sosial media
= +
20XX

Thank you for


listening

Anda mungkin juga menyukai