Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andini Kartika Sari

Nim : 190902013

Jurusan : Ilmu Kesejahteraan Sosial (Ganjil)

Mata Kuliah : Pekerjaan Sosial Internasional

Dosen : Mia Aulina Lubis S.Sos, M.Kesos

A. Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli


1. Selo Soemardjan
Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi
antar masyarakat di seluruh dunia, tujuannya untuk mengikuti sistem dan kaidah-
kaidah tertentu yang sama.
2. Thomas L. Friedman
Globalisasi mempunyai dimensi idiologi dan teknologi, dimensi teknologi yaitu
kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi
informasi yang telah menyatukan dunia.
3. Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah perkembangan yang sangat cepat atas saling ketergantungan
dan hubungan antara Negara- Negara di dunia dalam hal perdagangan dan
keuangan.
4. Thomas L. Friedman
Globalisasi mempunyai dimensi idiologi dan teknologi, dimensi teknologi yaitu
kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi
informasi yang telah menyatukan dunia.
5. Menurut Albrow (Yaya, 1998)
Globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini (dimasukkan)
diinkoporasikan ke dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat global. Oleh
sebab itu, proses ini bersifat majemuk sehingga kita pun memandang globalisasi
di dalam kemajemukan. Globalisasi mengandung unsur dari proses,
individu/manusia yang heterogen, tetapi memiliki kebutuhan yang sama.
B. Pengertian Globalisasi
Menurut saya globalisasi itu adalah proses masuknya keruang lingkup dunia yang
memiliki ketergantungan ataupun keterikatan antar bangsa dan antar manusia
diseluruh dunia melalui perdagangan investasi, budaya populer, perjalanan manusia,
dan bentuk-bentuk interaksi lainnya sehingga semakin menipis batasan-batasan suatu
negara. Terjadinya globalisasi membuat suatu kenyataan bahwa kehidupan dunia
menjadi satu kesatuan seperti sebuah desa global dimana kehidupan manusia secara
individu, kelompok, atau bangsa-bangsa menjadi saling bergantung dan saling
memengaruhi dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam beberapa bidang, terjadinya globalisasi juga menimbulkan dampak positif
maupun negatif. Tidak bisa dipungkiri, saya mengambil beberapa contoh dampak
positif terjadinya globalisasi pada bidang sosial budaya. Dampak positifnya yaitu:
- Semakin meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara
hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa
lain yang telah maju.
- Mampu meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin,
mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.

Sementara dampak juga kita lihat dampak negatif pada bidang sosial budaya secara
umum seperti :

- Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui Internet,


media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.
- Semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal yang melahirkan
gaya hidup individualisme.

Pada dasarnya, globalisasi bukanlah hal yang buruk dan memiliki banyak manfaat,
yaitu seperti semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang tentu
memudahkan proses interaksi dan pencarian wawasan atau ilmu pengetahuan yang
lebih efisien. Cara paling penting untuk menghadapi era globalisasi adalah untuk
mengatur cara berpikir agar tetap kritis dalam menerima berbagai informasi dari
media massa, sehingga tidak menghilangkan nilai, budaya, dan adat istiadat yang kita
miliki.
C. Ruang Lingkup Globalisasi
Secara umum istilah globalisasi tersebut sering kali diartikan dalam lima bentuk
konsep yang berbeda, yaitu internasionalisasi, liberalisasi, universalisasi, westernisasi,
dan deteritoralisasi. Pertama, globalisasi sebagai internasionalisasi menunjukkan
sebuah proses intensif interaksi antar lintas batas dan ketergantungan antar negara.
Kedua, globalisasi sebagai liberalisasi bahwa terjadi suatu proses penghapusan
larangan yang dikenakan pemerintah dalam pergerakan antarnegara dengan tujuan
menciptakan perkeonomian dunia yang terbuka dan terintegrasi sehingga batasan-
batasan perekonomian yang diciptakan oleh negara sudah tidak sepenuhnya berlaku.
Ketiga, globalisasi sebagai universalisasi yang kaitannya dengan penyebaran beragam
nilai, obyek, pandangan, dan pengalaman kepada seluruh orang di berbagai penjuru
dunia. Keempat, globalisasi sebagai westernisasi yang biasanya juga sering disebut
kolonisasi, Amerikanisasi. Ada pula pendapat dari intelektual Iran, Ale Ahmad,
westoxification ialah nilai-nilai, kebudayaan, gaya hidup dan segala hal lainnya yang
tersebar di belahan dunia condong berkaitan dengan Barat. Kelima, globalisasi
sebagai deteritorialisasi berarti lenyapnya wilayah, jarak, dan batasan teritori sebagai
penghalang globalized world (Scholte, 2001).

Globalisasi tidak hanya dikaji sebagai fenomena, melainkan juga dikaji sebagai studi.
Hal tersebut berawal dari semakin banyaknya kajian terhadap konsep interdependensi
dalam studi Hubungan Internasional sekitar tahun 1970-an. Kemudian, konsep
interdependensi yang hanya berhubungan dengan bidang ekonomi tersebut
berkembang menjadi konsep hingga studi globalisasi pada tahun 1980-an (Keohane &
Nye, 2000). Dalam menguasai esensi dari globalisasi sebagai fenomena, yakni proses
persebaran yang mendunia, maka konteks yang dapat dipahami adalah bahwa aspek
konstruktif yang membantu dalam menyebarluaskan pengaruh globalisasi
menjangkau tidak hanya pada aspek-aspek primer, seperti politik, ekonomi, teknologi
dan komunikasi, tetapi juga terdapat pada aspek penunjang kehidupan manusia,
seperti kesehatan, pendidikan, bahkan hingga keamanan nasional serta interaksi
kultural, misalnya gaya hidup dan penggunaan media massa yang semakin marak
pada zaman modern ini. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ruang lingkup
globalisasi, baik dalam kajian intisari maupun pengaruhnya, terunifikasi pada segala
macam aspek yang terdapat pada kehidupan manusia sehingga fenomenanya bersifat
multidimensional. Adapun ruang lingkup globalisasi memiliki sifat yang arbitrer dan
dinamis (Keohane & Nye, 2000).
Terkait dengan pernyataan diatas, ruang lingkup globalisasi sebagai studi pun
menyerupai ruang lingkup globalisasi sebagai fenomena. Ada empat jenis yang
dikategorikan dalam ruang lingkup globalisasi sebagai studi, antara lain globalisasi
ekonomi yang ditandai dengan semakin maraknya proses distribusi jarak jauh barang-
barang komoditas, baik berupa pertukaran pasar saham, barang produksi secara fisik,
dan tenaga kerja. Kemudian, globalisasi militer atau globalisasi pertahanan dan
keamanan yang dibuktikan dengan semakin terciptanya hubungan antara beberapa
negara sehingga membentuk aliansi militer. Ada pula globalisasi lingkungan, yakni
terjadinya pertukaran dalam konteks biologis, seperti hujan asam, substansi dari laut
dengan jenis patogen atau materi genetik, dan lain-lain. Serta yang terakhir, yakni
globalisasi dalam hal sosial dan budaya, yang dapat dibuktikan dengan pergerakan
massal informasi, ide-ide, inovasi, komunikasi dari masyarakat ke masyarakat lain
dengan jarak yang tergolong jauh (Keohane & Nye, 2000).

Berdasarkan paparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa beberapa akademisi


memiliki pemikiran yang berbeda-beda dalam mengartikan istilah globalisasi. Salah
satunya, Anthony Giddens (1990), globalisasi dipandang sebagai sebuah proses
intensifikasi interaksi global yang menghubungkan wilayah-wilayah yang berjauhan.
Namun, arti globalisasi dapat disederhanakan sebagai proses mendunia. Selanjutnya,
globalisasi tidak hanya dikaji sebagai sebuah fenomena, namun juga sebagai sebuah
studi. Secara garis besar, studi globalisasi merupakan studi interdisipliner yang
mempelajari proses persebaran segala hal secara mendunia. Sehubungan dengan studi
globalisasi, dapat diketahui bahwa ruang lingkup yang berada didalamnya
dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu globalisasi ekonomi, globalisasi militer,
globalisasi lingkungan, dan globalisasi sosial budaya. Penulis juga berpendapat bahwa
studi globalisasi dibutuhkan dalam merespons fenomena globalisasi yang terjadi pada
era modern ini sehingga masyarakat dunia telah memiliki filter sebagai upaya dalam
mencegah pengaruh-pengaruh negatif yang dihasilkan dari fenomena globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai