PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan mata kuliah yang
mendidik dalam hal moralitas dan menanamkan jiwa nasionalisme dalam diri
seseorang. Sapriya mendefinisikan PPKn sebagai program pendidikan atau mata
pelajaran yang memiliki tujuan utama untuk mendidik siswa agar menjadi warga
negara yang baik, demokratis, dan bertanggung jawab.
Mata kuliah ini bertujuan untuk mengembangkan 3 aspek, yaitu kognitif(head)
yang berhubungan dengan kemampuan berpikir, afektif(heart) yang berhubungan hati
nurani, dan psikomotorik(hand) yang berhubungan dengan keterampilan.
Salah satu hal yang dibahas dalam mata kuliah ini adalah tentang globalisasi.
Kata globalisasi sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Globalisasi adalah
hal yang tidak dapat dipungkiri atau dihindari. Menurut Anggara (2013)
“Globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi
adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut
informasi secara mendunia melalui media cetak maupun elektronik”.
Era globalisasi merupakan perubahan global yang melanda seluruh dunia.
Dampak yang terjadi sangatlah besar terhadap berbagai aspek kehidupan
manusia di semua lapisan masyarakat. Baik di bidang ekonomi, sosial, politik,
teknologi, lingkungan, budaya, dan sebagainya. Hal ini disebabkan adanya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan mengubah pola perilaku
konsumsi masyarakat.
B. BATASAN MASALAH
Mengingat banyaknya perkembangan yang bisa ditemukan dalam
permasalahan ini, maka perlu adanya batasan-batasan masalah yang jelas mengenai
apa yang dibuat dan diselesaikan dalam makalah ini. Adapun batasan-batasan masalah
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Membahas globalisasi secara umum dan mendasar, bukan tentang
permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan akibat adanya
globalisasi.
2. Membahas tentang globalisasi secara umum, di seluruh negara, bukan
hanya proses globalisasi yang terjadi di Indonesia
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan globalisasi dan bagaimana sejarah dari adanya
proses tersebut?
2. Mengapa globalisasi itu ada, apa faktor penyebabnya?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari adanya globalisasi dan cara
menghadapinya?
D. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari globalisasi dan sejarah dari adanya proses
globalisasi.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab adanya globalisasi.
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari adanya proses globalisasi
dan cara menghadapi proses tersebut.
E. MANFAAT
a) Manfaat Teoritis
Memberikan informasi secara umum mengenai proses globalisasi.
Digunakan sebagai referensi untuk pembuatan makalah lain dengan
tema yang serupa.
b) Manfaat Praktis
Dapat menjadi dasar seseorang untuk bertindak dalam hal menghadapi
permasalahan terkait globalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena adanya
pertukaran pandangan dunia, pemikiran, produk, dan berbagai aspek kebudayaan
lainnya.
Secara etimologi kata globalisasi diambil dari bahasa Inggris, yaitu globalize
yang berarti universal atau menyeluruh. Penambahan imbuhan “ization” pada
kata Globalization artinya adalah proses mendunia. Sehingga arti globalisasi adalah
proses sesuatu (informasi, pemikiran, gaya hidup, dan teknologi) yang mendunia.
Proses globalisasi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya; teknologi
internet, infrastruktur telekomunikasi dan transportasi, pertukaran pelajar, dan lain-
lain. Pada umumnya globalisasi berhubungan dengan perubahan menyeluruh pada
bidang ekonomi, industri, gaya hidup, dan aspek-aspek kehidupan lainnya.
Pengertian menurut para ahli :
Anthony Giddens
Globalisasi adalah suatu hubungan sosial yang mendunia yang
kemudian terhubung satu sama lain sehingga antara kejadian dari
tempat yang berbeda bisa berdampak juga bagi tempat yang lain.
Selo Soemardjan
Globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan
komunikasi antar masyarakat di seluru dunia untuk mengikuti sistem
dan kaidah-
kaidah yang sama.
The American Heritage Dictionary
Globalisasi adalah tindakan dari suatu proses atau pengambilan
kebijakan yang menjadikan sesuatu mendunia, baik dalam lingkupnya
ataupun aplikasinya.
Menurut L. Nyeman
Pengertian globalisasi adalah sebuah pertumbuhan yang
berlangsung cepat. Proses ini disebabkan oleh ketergantungan berbagai
negara pada perdagangan maupun keuangan.
Menurut Scholte
Pengertian globalisasi adalah sebuah proses pertumbuhan yang
cepat yang disebabkan ketergantungan berbagai negara, dan juga untuk
mempertahankan identitas masing-masing.
Menurut Tom G. Palmer
Pengertian globalisasi adalah sebagai penyusutan atau
penghapusan batasan negara-negara, lalu diberlakukan pembatasan
pertukaran lintas batas dan sistem global yang terintegrasi. Hal yang
perlu diperhatikan juga akibat dari globalisasi itu sendiri
Laurence E. Rothernberg
Menurut Laurence E. Rothernberg, pengertian globalisasi
adalah percepatan dari intensifikasi interaksi dan integrasi antara
orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari negara yang berbeda.
Emanuel Ritcher
Menurut Emanuel Ritcher, arti globalisasi adalah suatu jaringan
kerja global yang mempersatukan masyarakat secara bersamaan yang
sebelumnya tersebar menjadi terisolasi ke dalam saling ketergantungan
dan persatuan dunia.
Martin Albrow
Menurut Martin Albrow, pengertian globalisasi adalah seluruh
proses penduduk yang terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal,
komunitas global.
Malcom Waters
Menurut Malcom Waters, pengertian globalisasi adalah suatu
proses sosial yang mengakibatkan pembatasan geografis pada keadaan
sosial budaya menjadi kurang penting, yang terwujud di dalam
kesadaran manusia.
Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan
Menurut Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan, pengertian globalisasi
adalah proses yang meliputi penyebab, kasus, dan konsekuensi dari
integrasi transnasional dan transkultural kegiatan manusia dan non-
manusia.
Achmad Suparman
Menurut Achmad Suparman, pengertian globalisasi adalah
suatu proses yang menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri
dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah.
B. SEJARAH
Globalisasi kuno
dipandang sebagai suatu fase dalam sejarah globalisasi yang mengacu pada
peristiwa dan perkembangan globalisasi sejak masa peradaban terawal sampai kira-
kira tahun 1600-an. Istilah ini dipakai untuk menyebut hubungan antara masyarakat
dan negara dan cara keduanya dibentuk oleh persebaran ide dan norma sosial baik di
tingkat lokal maupun regional.
Dalam skema ini, ada tiga penyebab yang dipaparkan sebagai pemicu
globalisasi. Penyebab pertama adalah pemikiran Timur yang berarti bahwa negara-
negara Barat telah mengadaptasi dan menerapkan prinsip-prinsip yang dipelajari dari
Timur.Tanpa ide tradisional dari Timur, globalisasi Barat tidak akan terjadi
sebagaimana mestinya. Penyebab kedua adalah jarak; interaksi antarnegara belum
berskala global dan masih berada di seputaran Asia, Afrika Utara, Timur Tengah, dan
sebagian Eropa. Pada globalisasi awal, negara masih sulit berinteraksi dengan negara
lain yang letaknya jauh. Kemajuan teknologi kemudian memungkinkan negara
mengetahui keberadaan negara lain yang letaknya jauh, dan fase globalisasi yang baru
pun terjadi. Penyebab ketiga adalah saling ketergantungan, kestabilan, dan regularitas.
Jika suatu negara tidak bergantung dengan negara lain, tidak ada cara lain bagi negara
tersebut untuk memengaruhi dan dipengaruhi oleh negara lain. Inilah salah satu
penggerak utama di balik hubungan dan perdagangan global. Tanpa keduanya,
globalisasi tidak akan berjalan seperti yang sudah-sudah dan negara akan tetap
bergantung pada produksi dan sumber dayanya sendiri supaya bisa terus berdiri.
Sejumlah pakar berpendapat bahwa globalisasi kuno tidak berjalan seperti globalisasi
modern karena negara-negara waktu itu tidak saling bergantung seperti sekarang.
Ada pula sifat multipolar dalam globalisasi kuno yang melibatkan partisipasi
aktif bangsa non-Eropa. Karena globalisasi kuno sudah ada sebelum Pembelahan
Besar abad ke-19, masa ketika Eropa Barat memiliki produksi industri dan hasil
ekonomi yang lebih maju ketimbang kawasan lain di dunia, globalisasi kuno menjadi
fenomena yang tidak hanya digerakkan oleh Eropa tetapi juga oleh wilayah Dunia
Lama yang ekonominya sudah maju seperti Gujarat, Bengal, pesisir Tiongkok,
dan Jepang.
Ekonom dan sosiolog historis Jerman Andre Gunder Frank berpendapat bahwa
globalisasi diawali oleh munculnya hubungan dagang antara Sumer dan Peradaban
Lembah Indus pada milenium ketiga SM. Globalisasi kuno ini terjadi pada Zaman
Helenistik, zaman ketika pusat-pusat kota komersial membentuk poros
budaya Yunani yang merentang dari India sampai Spanyol, termasuk Alexandria dan
kota-kota era Alexander lainnya. Sejak itu, posisi geografis Yunani
dan impor gandum memaksa bangsa Yunani melakukan perdagangan lewat laut.
Perdagangan di Yunani kuno sangat tidak dibatasi, dan negara hanya mengendalikan
suplai gandum.
Modern Awal
Globalisasi modern awal atau proto-globalisasi mencakup periode sejarah
globalisasi antara 1600 dan 1800. Konsep proto-globalisasi pertama kali
diperkenalkan oleh sejarawan A. G. Hopkins dan Christopher Bayly. Istilah ini berarti
fase peningkatan hubungan dagang dan pertukaran budaya yang menjadi ciri khas
periode sebelum munculnya globalisasi modern pada akhir abad ke-19. Fase
globalisasi ini dicirikan oleh bangkitnya imperium maritim Eropa pada abad ke-16
dan 17. Imperium pertama yang muncul adalah Portugal dan Spanyol, kemudian
muncullah Belanda dan Britania. Pada abad ke-17, perdagangan dunia berkembang
lebih jauh ketika perusahaan kerajaan (chartered company) seperti British East India
Company (didirikan tahun 1600) dan Vereenigde Oostindische Compagnie (didirikan
tahun 1602, sering dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama yang
membuka sahamnya) didirikan.
Globalisasi modern awal berbeda dengan globalisasi modern dalam hal tujuan
ekspansionisme, cara mengelola perdagangan global, dan tingkat pertukaran
informasi. Periode ini ditandai oleh banyaknya perjanjian dagang seperti yang
dilakukan East India Company, peralihan hegemoni ke Eropa Barat, terjadinya
konflik berskala besar antara negara besar seperti Perang Tiga Puluh Tahun, dan
munculnya komoditas baru seperti perdagangan budak. Perdagangan
Segitiga memungkinan Eropa mendapatkan keuntungan dari sumber-sumber daya di
dunia barata. Perpindahan hewan, tanaman, dan wabah penyakit yang dikaitkan
dengan konsep Pertukaran Columbus oleh Alfred Crosby juga memainakn peran
penting dalam proses ini. Perdagangan dan komunikasi modern awal melibatkan
banyak kelompok masyarakat, termasuk pedagang Eropa, Muslim, India, Asia
Tenggara, dan Tiongkok, terutama di kawasan Samudra Hindia.
Modern
Sepanjang abad ke-19, globalisasi mulai mendekati bentuknya yang modern
akibat revolusi industri. Industrialisasi memungkinkan standardisasi produksi barang-
barang rumah tangga menggunakan ekonomi skala, sedangkan pertumbuhan
penduduk yang cepat menciptakan permintaan barang yang stabil. Pada abad ke-
19, kapal uap sangat menghemat biaya transportasi internasional dan rel
kereta menjadikan transportasi darat lebih murah. Revolusi transportasi terjadi antara
1820 dan 1850. Jumlah negara yang ikut dalam perdagangan internasional semakin
banyak.Globalisasi pada masa ini sangat dipengaruhi oleh imperialisme abad ke-19
seperti yang terjadi di Afrika dan Asia. Penemuan kontainer kapal tahun 1956 turut
memajukan globalisasi perdagangan.
Setelah Perang Dunia Kedua, para politikus berhasil mewujudkan konferensi
Bretton Woods, perjanjian yang disepakati negara-negara besar untuk menyusun
kebijakan moneter internasional, perdagangan dan keuangan, dan pembentukan
sejumlah lembaga internasional yang bertujuan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi,
pembebasan perdagangan secara bertahap, dan penyederhanaan dan pengurangan
batasan perdagangan. Awalnya, General Agreement on Tariffs and Trade (GATT)
mengeluarkan beberapa perjanjian untuk menghapus batasan perdagangan. GATT
kemudian digantikan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk mengelola
sistem perdagangan. Ekspor nyaris berlipat dari 8,5% total produk bruto dunia tahun
1970 menjadi 16,2% tahun 2001. Pemanfaatan perjanjian global untuk memajukan
perdagangan terhambat oleh gagalnya putaran negosiasi Doha. Banyak negara yang
beralih ke perjanjian bilateral atau perjanjian multilateral yang lebih kecil,
misalnya Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Serikat–Korea Selatan 2011.
Sejak 1970-an, penerbangan semakin terjangkau bagi kelas menengah di
negara-negara berkembang Kebijakan langit terbuka dan maskapai bertarif
rendah ikut mendorong persaingan pasar. Pada tahun 1990-an, pertumbuhan jaringan
komunikasi bertarif rendah memangkas biaya komunikasi antarnegara. Banyak hal
yang bisa dilakukan melalui komputer tanpa memedulikan lokasinya seperti
akuntansi, pengembangan perangkat lunak, dan desain rekayasa.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan
kebudayaan dunia tumbuh sangat cepat. Pertumbuhan ini melambat sejak 1910-an
sampai seterusnya akibat Perang Dunia dan Perang Dingin, tetapi berhasil melaju lagi
sejak kebijakan neoliberal dirintis tahun 1980-an dan perestroika serta reformasi
ekonomi Tiongkok Deng Xiaoping membawa paham kapitalisme barat ke Blok Timur
lama. Pada awal 2000-an, sebagian besar negara maju mengalami Resesi Besar,
sehingga memperlambat proses globalisasi untuk sementara.
Perdagangan dan globalisasi telah berevolusi jauh pada masa kini. Masyarakat
yang terglobalisasi memiliki serangkaian pendorong dan faktor yang terus
mendekatkan manusia, kebudayaan, pasar, kepercayaan, dan aktivitasnya.
C. TEORI GLOBALISASI
2. Para Tradisionalis, yaitu mereka yang tidak percaya bahwa globalisasi sedang terjadi
dan menganggapnya sebagai mitos atau sesuatu yang dilebih-lebihkan.
3. Para Transformalis, yaitu mereka yang berada di tengah-tengah para globalis dan
tradisionalis. Mereka percaya bahwa globalisasi tengah berlangsung, namun
menganggap pengaruh globalisasi terlalu dibesar-besarkan oleh para globalis.
Selain itu, seorang ahli bernama George Ritzer juga mengemukakan teorinya
mengenai globalisasi. Menurut George Ritzer, era globalisasi ditandai dengan adanya
inovasi di bidang komunikasi. Salah satu contohnya adalah ditemukannya televisi dan
telepon yang pada akhirnya membuat masyarakat global menjadi sadar akan hal
tersebut.
D. KARAKTERISTIK GLOBALISASI
Meningkatnya masalah bersama, seperti penyebaran virus penyakit yang terbawa dari
orang-orang migrasi, hutang luar negeri, dan pola-pola kejahatan internasional.
Meningkatnya interaksi kultural antar negara melalui media massa dan internet.
Negara-negara di dunia memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi karena pasar dan
produksi ekonomi. Kegiatan perekonomian yang dilaksanakan secara global
mendorong lahirnya organisasi World Trade Organization, pengawas pelaksanaan
ekonomi perdagangan internasional.
Perubahan dalam konsep ruang dan waktu, dimana batas teritorial negara semakin
memudar karena mudahnya migrasi penduduk.
E. PROSES TERJADINYA GLOBALISASI
F. CIRI-CIRI GLOBALISASI
Kemajuan dalam bidang transportasi juga membuat jarak ratusan atau ribuan
kilometer dapat ditempuh dengan waktu beberapa jam atau hari saja.
Kemudahan Transportasi.
Ekonomi Terbuka.
H. DAMPAK GLOBALISASI
Globalisasi memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat,
berikut di antaranya:
Dampak Positif
o Masyarakat antar negara dapat berinteraksi lebih mudah dengan kemajuan
teknologi.
o Peningkatan perdagangan internasional dan kegiatan wisata ke luar negeri
karena kemajuan transportasi.
o Pengembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat.
o Penyebaran informasi yang tidak dibatasi oleh jarak antar negara.
o Terjalinnya hubungan internasional antar negara yang semakin baik.
Dampak Negatif
o Lunturnya nilai-nilai kebudayaan asli masyarakat karena mulai melebur
dengan budaya asing dari luar.
o Nilai-nilai kehidupan masyarakat dari luar negeri ikut masuk seperti
konsumerisme dan hedonisme.
o Masuknya pola hidup yang berbeda dengan gaya hidup masyarakat lokal,
khususnya pola hidup dari negara Barat.
o Kehidupan pertanian yang mulai ditinggalkan karena masyarakat agraris yang
beralih menjadi masyarakat industri.
o Kerusakan lingkungan dan peningkatan polusi udara
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai remaja dalam menghadapi
globalisasi.
Lalu apakah hanya kita saja yang harus berupaya menghadapi arus
globalisasi? Hmm tentunya tidak, karena negara dengan pemerintahannya pun turut
bertanggung jawab. Ada beberapa hal yang harus jadi perhatian pemerintah.
Memprioritaskan pemulihan ekonomi
Jika kita ingin Negara memiliki sumber daya manusia yang berkualitas,
pastinya aspek ekonomi menjadi salah satu prioritas utama. Jika tidak, banyak
konsekuensi yang akan dihadapi, seperti:
1. Meningkatnya harga barang-barang (inflasi yang tinggi)
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
https://salamadian.com/pengertian-globalisasi/
https://www.romadecade.org/pengertian-globalisasi/#!
https://blog.ruangguru.com/pengertian-dan-karakteristik-globalisasi
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-globalisasi.html
https://kamus.tokopedia.com/g/globalisasi/
https://eprints.uny.ac.id/24764/3/3.BAB%20I.pdf
http://eprints.ums.ac.id/29510/2/BAB_I.pdf