Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN
“GLOBALISASI”

OLEH
Kelompok 4:
Barlyano Pah (1906020045)
Desrian G. Rame Huki (1906020079)
Andre Nafie (1906020055)

TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi secara tidak langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara
keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau
hilang. Karena globalisasi membuka cakrawala masyarakat secara global. Segala yang ada di
luar negeri dianggap baik oleh masyarakat untuk diterapkan di dalam negeri. Sehingga dapat
menimbulkan dilematis. Pengaruh globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat
terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi menjadikan anak muda kehilangan kepribadian
diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam
kehidupan sehari-hari anak muda sekarang. Seperti cara berpakaian, penampilan, tingkah laku
dan lain sebaginya. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan
santun dancenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi
menganutkebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Walaupun
ada beberapa keuntungan dari globalisasi, namun dampak negatifnya cenderung lebih menonjol.
Sedangkan generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Semangat nasionalisme
merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi
ancaman-ancaman ketahanan nasional terutama globalisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi?
2. Apakah yang dimaksud dengan nasionalisme?
3. Apakah dampak globalisasi terhadap sikap nasionalisme di generasi muda?
4. Apa pengaruh pengaruh yang ditulmbulkan globalisasi terhadap moral
5. Bagaimana cara mencegah dampak/pengaruh bahaya global tersebut?
6. Mengapa nilai moral sangat diperlukan di era globalisasi ini?
7. Bagaimana tanggapan masyarakat akan hal tersebut?
8. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan nasional ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan globalisasi.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan nasionalisme.
3. Untuk mengetahui dampak globalisasi terhadap sikap nasionalisme di generasi muda
penerus bangsa.
4. Untuk mengetahui bagaimanakah cara untuk menaggulangi dan menyikapi dampak
globalisasi di kalangan generasi muda.

1
D. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini antara lain adalah:

1. Untuk penulis sendiri makalah ini bermanfaat untuk menyelesaikan mata kuliah Ilmu sosial
dan budaya dasar serta dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sudah di dapat dari
pembelajaran mata kuliah Ilmu sosial dan budaya dasar.

2. Untuk orang lain makalah ini dapat menjadi sumber referensi untuk menjadi bahan
penulisan lebih lanjut.

3. Untuk ilmu pengetahuan makalah ini dapat memperkaya literature terkait dengan
globalisasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian globalisasi
Globalisasi mengacu pada kesrbaragaman dan keterkaitan antara warga Negara dan
masyarakat yang membentuk system dunia modern. Menjelaskan tentang perubahan-perubahan
dalam masyarakat dan dalam perekonomian yang dihasilkan oleh meningkat pesatnya
perdagangan dan pertukaran kebudayaan. Menurut IMF, globalisasi berarti meningkatnya saling
ketergantungan ekonomi antar Negara-negara di dunia yang ditandai oleh menigkat dan
beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas Negara dan penyebaran teknologi yang telah
meluas dan cepat.
Globalisasi mengacu pada proses dimana perdagangan informasi dan budaya semakin
bergerak melintasi batas-batas Negara. Proses meningkatnya aliran barang, jasa, dan uang
melintasi batas-batas Negara dan sebagai akibatnya terjadinya integrasi ekonomi global.
Globalisasi berarti proses meningkatnya lingkup, skala, dan integritas-integritas antar manusia
dan pertukaran gagasan barang dan manusia secara global, kecenderungan ekonomi atau inisiatif
bisnis untuk berekspansi melintasi batas benua.
Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global yang maknanya ialah
universal. Achmad suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu
(benda/perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah
Globalisasi belum memiliki definisi yang jelas, kecuali hanya sekedar definisi kerja. Sehingga
bergantung pada sisi mana orang tersebut melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu
proses sosial, proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan
negara di dunia semakin terikat antara satu dengan yang lain, mewujudkan satu tatanan
kehidupan baru atau kesatuan koeksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis,
ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh
negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga
terhadapnya. Dari sudut pandang ini globalisasi adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling
mutakhir. Negara yang kuat dan kaya akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara kecil akan
semakin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Globalisasi cenderung berpengaruh besar
terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Istilah globalisasi pertama kali
digunakan pada tahun 1985 oleh Theodore Levitte.
Menurut Jan Aart Scholte ada beberapa definisi globalisasi yaiti antara lain:
 Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional.
Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing,
namun menjadi semakin tergantung antara pihak yang satu dengan pihak yang lain.
 Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkan batas antar negara,
misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
 Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material
maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi
pengalaman seluruh dunia.
 Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin
menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
 Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Berdasarkan artiyang diatas, masing-
masing negara cenderung masih mempertahankan status ontologinya. Namun menurut
artian yang ini dunia global memiliki satus ontologi sendiri, tidak hanya sekedar gabungan
negara-negara.

3
B. Sejarah
Menurut sejarawan globalisasi sebagai fenomena pada abad ke-20 yang dihubungkan
dengan bangkitnya ekonomi internasional. Namun sebenarnya interaksi dan globalisasi dalam
hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Benih-benih
globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar
tahun 1000 san 1500 M. Para pedagang Tiongkok dan India mulai menelusuri negara lain baik
melalui jalan darat (sutera) maupun jalur laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya
perusahaan McDonald di seluruh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika.
Lalu ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Semakin
berkembangnya industri dan kebutuhan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai
perusahaan multinasional di dunia. Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat
momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya
komunisme seakan memberikan kebenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam
mewujudkan kesejahteraan di dunia.

C. Teori Globalisasi
Didalam globalisasi ini Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan
globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu:
a. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki
konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan.
Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa
kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis
tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
 Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan
semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat
dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
 Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena
negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama
Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang
homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari
mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi
(antiglobalisasi).
b. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat
bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu
dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah
fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini
hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan
kapital.
c. Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju
bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun,
mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan
konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami
sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah
kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan
bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya,
dapat dikendalikan

D. Faktor-faktor Munculnya Globalisasi


1. Berkembang pesatnya teknologi komunikasi

4
Berkembang pesatnya teknologi komunikasi dimungkinkan oleh perkembangan dalam
infrastruktur teknologi dan telekomunikasi dunia, disetiap rumah dan kantor dilengkapi
dengan tipe, mesin faks, televisi kabel dan digital mail elektronik dan internet.
Pengguanaan internet dan tipe genggam mempercepat dan memperdalam proses
globalisasi, semakin banyak orang menjadi terhubungkan (interconnected) melalui
penggunaa teknologi ini bahkan sampai kekampunu-kampung terpencil yang sebelumnya
hamper tidak bisa dibayangkan bisa menggunakan teknologi ini. Dewasa ini semakin
banyak Negara mengakses jaringan komunikasi internasional yang pada dekade-dekade
sebelemnya hamper mustahil diwujudkan.

2. Adanya integritas ekonomi dunia


Globalisasi juga semakin mungkin terjadi oleh adanya intergrasi ekonomi dunia,
perekonomian global tidak lagi melalui didasarkan pada pertanian atau industri.
Melainkan, semakin didominasi oleh kegiatan perekonomian tanpa bobot. Adapun
perekonomian tanpa bobot adalah perekonomian yang produknya adalah informasi,
seperti perangkat lunak computer, produk media dan hiburan dan jasa berbasis internet.
Perekonomian berbasis pengetahuan ditandai oleh munculnya banyak konsumen yang
cakap teknologi dan yang mudah menguasai. Kemajuan-kemajuan terbaru dalam bidang
komputerisasi, hiburan dan telekomunikasi serta mempraktekkannya dalam kehidupan
keseharian mereka. Demikianpun partisipasi dalam jaringan distribusi dunia yang sangat
penting dalam berbisnis ditengah pasar global yang berkembang begitu cepat.

E. Sebab-sebab Meningkatnya Globalisasi


Adapun sebab-sebab meningkatnya globalisasi adalah terjadinya perubahan politik dunia,
adanya aliran informasi yang begitu cepat serta berkembang pesatnya perusahaan-
perusahaan multi nasional.
1. Perubahan Politik Dunia
Menurut Anthony Gidden, ada sejumlah pengaruh politik yang menjadi kekuatan
penggerak dibalik meningkatnya globalisasi. Pertama, runtuhnya komunisme ala
Soviet melalui serangkain revolusi dramatis di eropa timur pada tahun 1989, yang
berpuncak pada bubarntya Uni Soviet itu sendiri pada tahun 1991 dan runtuhnya
komunisme memperkuat proses globalisasi dan juga harus dilihat sebagai akibat dari
proses globalisasi itu sendiri.
Kedua, munculnya mekanisme pemerintahan internasional dan regional Uni Eropa
merupakan bentuk pemerintahan Transtional. Masin-masing Negara anggota
melepaskan kedaulatannya dalam tingkat tertentu. Ketiga, munculnya berbagai
organisasi antar pemerintahan dan organisasi non pemerintahan internasional.
2. Aliran Informasi Yang Cepat Dan Luas
Pergeseran kecakrawala berfikir global ini memiliki dua dimensi : Pertama sebagai
anggota masyarakat global. Orang semakin merasa bahwa tanggung jawab social
tidak berhenti pada level nasional. Kedua cakarawala berfikir global menunjukkan
bahwa orang makin melihat
kesumber-sumber lain daripada Negara dalam merumuskan rasa identitas mereka
sendiri.
3. Berkembang Pesatnya Perusahaan-perusahaan Transnasional
Perusahaan transnasional adalah perusahaan yang memproduksi barang atau jasa
lebih dari satu Negara. Merupakan jantung perekonomian global. Perekonomian
elektronik adalah factor lain yang memperkokoh globalisasi ekonomi.

F. Macam-Macam Globalisasi
1. Globalisasi Perekonomian

5
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar
yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan
hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain
terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
a. Globalisasi Produksi
b. Globalisasi pembiayaan
c. Globalisasi tenaga kerja
d. Globalisasi jaringan informasi
e. Globalisasi Perdagangan
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi
sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional.
Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari
perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
Dibawah ini ada beberapa kebijakan dan keburukan globalisasi ekonomi,
diantaranya:
a. kebijakan globalisasi ekonomi
 Produksi global dapat ditingkatkan
 Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
 Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
 Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
 Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
b. keburukan globalisasi ekonomi
 Menghambat pertumbuhan sektor industri
 Memperburuk neraca pembayaran
 Sektor keuangan semakin tidak stabil
 memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
2. Globalisasi Kebudayaan
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk
diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values)
yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat
terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek
kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek
kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang
sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan.
Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang
merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh
dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak
lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan
para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20
dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan
kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut
menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan
semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

a. Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

6
 Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
 Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan
akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
 Berkembangnya turisme dan pariwisata.
 Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
 Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain
lain.
 Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia
G. Sikap Selektif Terhadap Globalisasi
Merupakan suatu sikap yang menunjukkani pengaruh globalisasi tanpa menghilangkan
jati diri kepribadian bangsa guna mewujudkan dan menerima pengaruh globalisasi
didasarkan pada pancasila yang memiliki kedudukan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia.
1. Pancasila sebagai dasar Negara
Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum sehingga semua peraturan
hukum atau dasar yang bertentangan dengan pancasila harus dicabut.
2. Pancasila sebagi jiwa dan kepribadian Bangsa
Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa dan digali dari bumi Indonesia
yang telah dibina sejak lama. Pancasila merupakan corak dan cirri khas yang
membedakan Bangsa Indonesia dengan Bangsa lain.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa
Pancasila mempersatukan dan memberi petunjuk dalam mencapai kebahagiaan lahir
dan batin. Pancasila merupakan pedoman tingkah laku bagi warga Negara Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan bernegara.

H. Dampak Globalisasi
1. Dampak Positif Globalisasi :
 Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai
jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
 Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif,
efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di
pasar internasional.
 Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.
 Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
 Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
 Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang
memudahkan kehidupan manusia.
 Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
 Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
 Berkembangnya turisme dan pariwisata.
 Meningkatkan pembangunan negara.
2. Dampak Negatif Globalisasi :
 Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui internet,
media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.
 Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan
kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, misalnya
sakit,kecelakaan, atau musibah hanya ditangani oleh segelintir orang.
 Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
 Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar,
Akibatnya kondisi industri dalam negeri sulit berkembang.

7
 Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
 Menghambat pertumbuhan sektor industri.
 Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri (individualisme)
 Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan
mengabaikan nilai-nilai agama.
 Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di
dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya.
 Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan
suatu negara
I. Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak
hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world society).
Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam,
sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah melainkan
saling ketergantungan dan mempengaruhi.Era globalisasi yang merupakan era tatanan
kehidupan manusia secara global telah melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus
gelombang globalisasi itu memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia,
yaitu arena ekonomi, arena politik, dan arena budaya.Jika masyarakat atau bangsa
tersebut tidak siap menghadapi tantangan-tantangan global yang bersifat multidimensi
dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka akan menjadi korban yang tenggelam di
tengah-tengah arus globalisasi.Dari sisi politik, gelombang globalisasi yang sangat kuat
yakni gelombang demokratisasi. Sesudah perang dingin dan rontoknya komunisme, umat
manusia menyadari bahwa hanya prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa
manusia kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke
dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan menggugat
dan melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun yang tidak
memihak rakyat.Kasus serupa juga terjadi di Indonesia, yaitu dengan runtuhnya rezim
pemerintahan Orde Lama dan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia
sejak bergulirnya reformasi, gelombang demokratisasi semakin marak dan tuntutan akan
keterbukaan politik semakin terlihat.Dari sisi budaya, era globalisasi ini membawa
beraneka ragam budaya yang sangat dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah
laku, dan sistem nilai masyarakat suatu negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada
dan pandai menyiasati pengaruh budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil
nilai budaya yang positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan
dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya yang
negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda sesuai dengan
kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan nilai identitas budaya bangsa
kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi akan menumbuhkan
saling pengertian dan saling menghargai antar kebudayaan yang ada.
J. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebudayaan Indonesia

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal
batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai
pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa
di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan
Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses,
globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi
ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam
interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang
kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan

8
dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama
dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala
informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh
dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan
pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan
politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai
nasionalisme terhadap bangsa.
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1.  Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan
demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan
djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari
rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi
meningkat
2.  Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan
meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3.      Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos
kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk
meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan
mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

K. Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1.  Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat


membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah
arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang
2.  Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.)
membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa
Indonesia.
3.  Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4.  Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat
menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu
kehidupan nasional bangsa.
5.  Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku
sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan
kehidupan bangsa.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme
terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka
cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi

9
aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan
menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak
dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu
stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

L. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.
Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut
telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan
sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang
cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian
tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut
mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain
dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya
bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan
dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan
mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat
yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak
pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-
situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone.
Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk
dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut
kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh
riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang
menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda.
Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta
terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi
muda adalah penerus masa depan bangsa.
M. Masyarakat Dalam Menghadapi Globalisasi

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat sangat ramah ,menghargai perbedaan,


menghormati antar sesama dan berakhlak baik. Dalam menyelesaikan masalahpun
masyarakat Indonesia selalu dengan musyawarah ,sehingga mencapai persetujuan yang
sama . Tetapi sekarang masyarakat indonesia sangat berbeda dengan apa yang saya
sebutkan tadi. Saat ini masyarakat Indonesia mengalami krisis moral sehingga mereka
berpikir pendek, tidak menghargai perbedaan, sangat labil emosinya dan malas. Mengapa
hal ini terjadi ? Hal ini terjadi dikarenakan masyarakat sulit menyaring informasi dari
media seperti TV, Internet dan lain lain. Informasi yang baik dan buruk mereka terima
begitu saja dan di aplikasikan di kehidupan mereka . Faktor lainnya , dikarenakan
pembangunan ekonomi yang tidak merata, hidup tidak sejahtera dan kurangnya perhatian
orang tua terhadap anaknya.Akibat adanya globalisasi pada teknologi terdapat dampak
buruk dan baik sehingga kita perlu berhati hati .Kita perlu waspada terhadap informasi
yang kita terima. Tidak semua informasi harus kita terima begitu saja dan dilakukan di

10
kehidupan . Banyak budaya luar yang seharunya kita tidak dapatkan, misalkan gaya hidup
yang kurang baik , etika berbicara yang kasar, mengikuti mode pakaian yang terlalu
terbuka dan lain lain yang menyebabkan hilangnya budaya pancasila dan aturan agama
yang diabakan, hal ini sudah di rasakan dengan fakta fakta yang terjadi dilingkungan kita
misalnya dimanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana untuk melakukan penipuan ,
melakukan penghinaan terhadap agama/SARA , pornographi dan mempelajari hal yang
tidak baik. Hal itu disebabkan kemajuan teknologi pada system jaringan yang tidak di
saring informasi buruknya. Dampak baik adanya globalisasi, komunikasi dapat dilakukan
dengan cepat. Teknologi selalu berkembang dengan pesat, komputer dan handphone
sebagai sarana nomor satu dalam mencari informasi , pemahaman masyarakat terhadap
internet semakin tinggi dalam jaringan serta pemanfaat komputer dan sistemnya, semakin
kreatifnya anak bangsa dalam melakukan proses pembelajaran, mempermudah pekerjaan
misalnya internet banking, membeli barang, bersosialisasi, mencari pekerjaan dan info
lainnya.
            Manusia yang baik adalah manusia yang memahami apa yang baik dan buruk bagi
orang lain sehingga menghindari yang buruk dan mencari hal yang baik demi
mendapatkan lingkungan yang sejahtera bagi orang lain dan dirinya . Namun dengan
berkembangnya teknologi misalnya system komputer , teknologi informasi dan
globalisasi yang sudah ada sejak dahulu. Banyak dimanfaatkan masyarakat untuk hal
yang kurang bermanfaat dan tidak baik. Dalam menghadapi informasi yang kita
dapatkan, kita harus mencerna dan membiasakan diri mencari informasi seakan akan
untuk mencari pengetahuan dan ilmu Untuk mewujudkan hal tersebut maka kita harus
mengetahui dampak yang akan terjadi jika melakukan hal yang negatif  akbiat dari
informasi yang tidak baik. Selain itu peran orang tua juga sangat penting oleh sebab itu
sebaiknya orang tua lebih memahami teknologi komputer dan internet dari pada
anaknya , agama serta pendidikan juga sangat penting. Dengan mempelajari agama dan
memperbanyak waktu untuk belajar  maka seseorang akan lebih focus kepada
kegiatannya . Dengan kegiatan tersebut saya yakin masyarakat indonesia akan
menjadikan masyarakat yang cerdas bukan hanya kecerdasan IQ nya saja ,namun
kecerdasan ESQ pun akan tinggi, sehingga akan dapat menyaring informasi yang buruk
dan mengambil informasi yang baik saja .Jadi dengan fenomena Globalisasi interaksi
antara manusia , manusia dengan informasi , yang menyebabkan manusia terpengaruh
oleh informasi tersebut akan berkurang bahkan tidak ada jika kita menerapkan kegiatan
agama, pembelajaran dan bimbingan orang tua . Dalam hal kemajuan teknologi juga kita
harus mendidik anak bangsa agar memanfaatkannya dengan baik , alangkah baiknya jika
sekolah sekolah memberi edukasi menghadapi dunia era Globalisasi dan kemajuan
teknologi informasi yang selama ini tidak pernah dan jarang dilakukan oleh lembaga
pendidikan . Dengan demikian dalam menghadapi Globalisasi demi menjaga budaya ,
perilaku dan jiwa kita harus menjadi orang yang cerdas dalam mendapatkan informasi
agar tidak terpengaruh budaya kurang baik . Oleh sebab itu dibutuhkan usaha dari
pemerintah, masyarakat dan dari diri kita sendiri . Agar dapat memanfaatkan teknologi
yang sangat modern dan canggih dengan sebaik baiknya.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Globalisasi


merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan di alami oleh setiap bangsa di dunia, baik
pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun
masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu masyarakat atau negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri
terhadap globalisasi. Jika suatu masyarakat atau negara menisolasidiri dari globalisasi
maka masyarakat atau negara tersebut akan terlindas oleh jaman dan dapat dikatakan
masyarakat atau negara tersebut terjeratpada era keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak globalisasi sendiri ada yang positif dan ada yang negatif. Salah satu contoh
damapak globalisasi positif jika Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan
secara terbuka dan demokratis karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika
pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat
tanggapan rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa Nasionalisme terhadap negara
menjadi meningkat. Salah satu contoh dampak negatif globalisasi adalah Mengakibatkan
kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan yang miskin, karena adanya
persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut akan menimbulkan
pertentangan antara yang kaya dan yang miskinyang dapat mengganggu kehidupan
nasional bangsa.

B. Saran
Bahwa di era Globalisasi ini sangat nyata dibutuhkan generasi yang unggul dan
mandiri dalam IPTEK. Oleh karena itu diperlukan sikap positif dari kita dalam menerima
perkembangan IPTEK untuk mengimbangi kehidupan kita dalam era Globalisasi ini
sehingga tercipta generasi yang tidak tertinggal dalam era globalisasi ini.
Sehingga pengaruh teknologi informasi memang tidak mungkin kita tolak atau hindari,
kita harus dapat memanfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat tetapi disisi lain kita
juga harus berhati-hati dan bersikap bijak agar dampak negatif yang menyertainya dapat
kita hilangkan atau paling tidak kita minimalisir, mengenalkan teknologi informasi
sekaligus pemanfaatannya bagi kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial
kemasyarakatan dan meningkatkan daya nalar dan daya seleksi masyarakat terhadap
berbagai informasi yang membanjir, sehingga masyarakat semakin kritis dan dewasa
dalam menyikapinya.
-pada masa-masa sekarang Indonesia perlu melakukan sosialisasi yang berkelanjutan
dalam membudayanya IPTEK. Pengenalan IPTEK dapat di mulai dari tingkat Sekolah
Menengah sampai Perguruan Tinggi, juga pelaku industri dan masyarakat
umum.Tujuannya adalah menciptakan generasi yang unggul dan mandiri dalam IPTEK
untuk menghadapi era globalisasi. Sebab globalisasi proses  yang tidak bisa dihindari dan
dicegah. Globalisasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dimana proses
yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak
lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Dalam keadaan global apa saja dapat
masuk sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.google.co.id/scholar?start=50&q=jurnal+globalization&hl=id&as_sdt=0
umrefjournal.um.edu.my/filebank/published_article/670/JPMM%202006%20HASMAH
%20ZANUDDIN.pdf
http://scholar.google.co.id/scholar?start=30&q=jurnals+moral&hl=id&as_sdt=0
business.illinois.edu/ba/seminars/2011%5CSpring%5Creed_paper.pdf
http://eprints.uny.ac.id/3644/
http://en.wikipedia.org/wiki/Globalization
http://dewon.wordpress.com/2007/11/03/kategori-19/
http://kurniapanduwibowo.blogspot.com/2011/04/pengertian-era-globalisasi.html
http://nurafifahharahap.blogspot.com/2012/03/makalah-globalisasi-iptek-ilmu.html
http://matakuliahekonomi.wordpress.com/2011/05/09/contoh-makalah-globalisasi-full/
http://randinurzaman.blogspot.com/2012/04/makalah-dampak-globalisasi-dalam-bidang.html
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/pengertian-globalisasi.html
http://sro.web.id/makalah-globalisasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://bungkapit21artikel.blogspot.com/2008/06/globalisasi-mau-diterima-atau-ditolak.html
http://www.anneahira.com/globalisasi-ekonomi.htm
hrcak.srce.hr/index.php?show=clanak_download&id_clanak_jezik=15830

13

Anda mungkin juga menyukai