Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP IDENTITAS


NEGARA INDONESIA”

NAMA :
Albertus E.D
Gening

NIM :
062210096

KELAS :1
C

FAKULTAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS NUSA NIPA INDONESIA

2020/2021

KATA PENGANTAR
Pertama saya panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang maha esa,
atas ramat dan karunianya yang telah di berikan kepada saya.

Saya selaku penyusun makalah,terimakasih telah berhasil menyelesaikan


makalah “pendidikan kewarganegaraan” tentang “pengaruh Globalisasi
Terhadap identitas Negara Indonesia”. Dan makalah ini saya ajukan sebagai
tugas untuk melaksanakan kewajiban sebagai mahasiswa.

Semoga dengan tersusunya makalah ini, di harapkan dapat membantu


mahasiswa dalam memahami bagaimana pengaruh dari Globalisasi terhadap
identitas Negara Indonesia. Saya menyadari bahwa penulisan dan penyusunan
makalah ini masi jauh dari sempurna.Oleh karena itu adanya masukan,
pendapat, maupun kritik dan saran yang membangun sangat di perlukan.
Semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Maumere,05 oktober 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Globalisasi


adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang
bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan
bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi
informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek
penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai
tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab,
dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah
istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan
mulai begitu populer sebagai ideologi
Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau
dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai
sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah
dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan
oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai
penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung
suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai
pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat
bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan
terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk
bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola
konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.

Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu


pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan
kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya
koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di
sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks
institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat
dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya.

1.2  TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap Bangsa


dan Negara Indonesia
2. Untuk mengetahui pengaruh Positif dan Negatif
Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara  Indonesia
3. Untuk Mengetahui Dampak Positif dan Negatif
Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PENGERTIAN GLOBALISASI

Globalisasi adalah proses menyatunya dunia ke dalam satu


kesatuan sistem yang sama. Globalisasi lahir dari adanya ilmu
pengetahuan dan tekno;ogi, khususnya komuikasi dan
transportasi. Akibat perkembangan tersebut, informasi
menjadi demikian cepat menyebar ke berbagai pelosok bumi.
Kejadian di tempat yang jauh hanya dengan beberapa jam,
bahkan detik informasinya menyebar dengan cepat.

2.2  KARAKTERISTIK GLOBALISASI

 Globalisasi lahir bersamaan dengan modernisasi di


Barat sejak abad XVI saat mula terjadi sistematisasi
kehidupan ekonomi, hubungan internasional
antarnegara, dan lahirnya budaya global serta
kesadaran global.
 Globalisasi yang berarti terjadinya hubungan
sistematik dari semua hubungan sosial di bumi ini.
 Globalisasi mencakup fenomenologi kontraksi. Dunia
seakan menciut bukan dalam arti materi tetapi dalam
arti yang abstrak. Dengan komunikasi yang cepat,
maka ruang terasa lebih pendek atau terjadinya
kontraksi.
 Fenomenologi globalisasi bersifat reflektif, artinya
menimbulkan kesadaran atas kemanusiaan, misalanya
rasa simpatik terhadap bencana alam, perang, adanya
pasar global, dan HAM.
 Dengan proses globalisasi, maka sekat-sekat
pembatasan ruang dan waktu semakin hilang.
Seseorang adalah sekaligus individu dan anggota
umat manusia.

2.3   FAKTOR - FAKTOR PENDUKUNG MUNCULNYA


GLOBALISASI

a. Berkembangnya Teknologi Komunikasi.

Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi


dimungkinkan oleh perkembangan dalam
infrastruktur dan telekomunikasi dunia. Di negara-
negara yang infrastruktur komunikasinya sangant
berkembang, di setiap rumah dan kantor dilengkapi
dengan telepon, mesin fax, televisi kabel, dan
internet.

b. Adanya Integrasi Ekonomi Dunia

Globalisasi juga makin terjadi oleh adanya integrasi


ekonomi dunia. Berbanding terbalik dengan era
sebelumnya, perkonomian global tidak hanya
didasarkan pada pertanian dan industri, melainkan
makin didominasi oleh kegiatan perekonomian tanpa
bobot (weightless economy).

Globalisasi merupakan keadaan yang akan sulit


terhindarkan. Dunia menjadi demikian terbuka tanpa
proteksi. Dengan globalisasi akan terjadi apa yang
disebut era pasar bebas, yaiutu ketika semua negara
dengan bebas memasarkan produknya ke negara-
negara lain dan setiap orang bebas mencari pekerjaan
ke negara lain. Semua itu merupakan tantangan bagi
setiap bangsa dan rakyat Indonesia karena kualitas
produk dan sumber daya manusia akan sangat
menentukan, apakah dapat bersaing dengan negara-
negara lain lebih maju atau, apakah akan menjadi
penonton di negara sendiri?

2.4  SEBAB – SEBAB MENINGKATNYA


GLOBALISASI

1. Perubahan politik dunia


2. Aliran informasi yang cepat dan luas
3. Perkembangan perusahaan-perusahaan transnasional

2.5  PENGARUH GLOBALISASI

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi


kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh
tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh
negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan
seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya
dan lain-lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme
terhadap bangsa.

Pengaruh Positif Globalisasi Terhadap Nilai - Nilai


Nasionalisme

1. Pengaruh Dari Aspek Politik.

Pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis.


Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika
pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis
tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.
Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap
negara menjadi meningkat

2. Pengaruh Dari Aspek konomi.

Terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan


kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal
tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang
menunjang kehidupan nasional bangsa. Jugamasyarakat
mengenal kemajuanteknologi, serta pusat perbelanjaan yang
modernmempermudah masyarakat untuk memperoleh barang
yang dibutuhkannya.

3. Pengaruh Dari Aspek Sosial Budaya

Kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja
yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah
maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada
akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa
nasionalisme kita terhadap bangsa.

4. Pengaruh Dari Aspek Teknologi dan Komunikasi

Adanya kemajuan di bidang teknologi dan komunikasi


menjadikan hidup manusia menjadi lebih mudah. Orang yang
ketika dahulu hendak pergi ke suatu tampat yang jauh
membutuhkan waktu lama, sekarang dengan waktu yang
singkat kita bisa pergi keluar negeri.
Pengaruh Negatif Globalisasi Rerhadap Nilai - Nilai
Nasionalisme

1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat


Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa
kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke
ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya
rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta
terhadap produk dalam negeri karena banyaknya
produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,
Pizza Hut,dll.) membanjiri di
3. Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia.
4. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang
lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia,
karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat
yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
5. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam
antara yang kaya dan miskin, karena adanya
persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal
tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang
kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan
nasional bangsa.
6. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan
ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan
adanya individualisme maka orang tidak akan peduli
dengan kehidupan bangsa.
7. Terjadinya kesenjangan ekonomi sebagai akibat
kekalahan berkompetisi dalam penguasaan teknologi.
8. Negara-negara yang kuat ekonominya akan
bersekongkol dalam rangka mencari keuntungan
sebesar-besarnya. hal ini seringkali merugikan
negara-negara miskin yang ketahanan ekonominya
lemah.
9. Timbulnya fanatisme, etnis, dan agama sebagai upaya
untuk menunjukkan kehadirannya melalui berbagai
forum dan organisasi.
10. Makin menurunnya sumber daya alam yang vital
seperti air, hutan, dan terjadinya    pencemaran global.
11. Keguncangan budaya, yaitu guncangan jiwa
seseorang sebagai akibat belum adanya kesiapan
menerima kebudayaan asing yang datangsecara tiba-
tiba.

2.6  DAMPAK GLOBALISASI


Bangsa Indonesia, seperti halnya bangsa-bangsa lain dalam
era globalisasi ini, tidak dapat menghindar dari arus derasnya
perubahan (inovasi) sebagai akibat canggihnya teknologi
informasi, telekomunikasi, dan transportasi. Beberapa rofessio
dampak globaliasai yang melanda bangsa dan rofes Indonesia
yaitu:

1.Bidang Politik

Penyebaran nilai-nilai politik barat baik secara langsung atau


tidak langsung dalam bentuk unjuk rasa, demonstrasi yang
semakin berani dan terkadang ”mengabaikan kepentingan
umum” dengan cara membuat kerusuhan dan anarkis.
Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan
semangat kekeluargaan, masyarakat mufakat dan gotong
royong. Semakin menguatnya nilai-nilai politik berdasarkan
semangat individual, kelompok, oposisi, rofessi mayoritas
atau tirani minoritas.

2.Bidang Ekonomi.

Berlakunya the survival oe the fittest sehingga siapa yang


memiliki modal yang besar akan semakin kuat dan yang
lemah tersingkir. Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam
pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan
oleh pasar.

Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin


berkurang, koperasi semakin sulit berkembang, dan
penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya sudah
semakin ditinggalkan.

3.Bidang Sosial dan Budaya

Mudahnya nilai-nilai barat yang masuk baik milalui internet,


antene parabola, media rofessi, maupun media cetak yang
kadang-kadang ditiru habis-habisan. Semakin lunturnya
semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan
kesetiakawanan rofes sehingga dalam keadaan tertentu hanya
ditangani oleh segelintir orang. Semakin memudarnya nilai-
nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara karna dianggap tidak ada hubungannya
(sekularisme).

4.Bidang Informasi

Kemajuan iptek dan arus komunikasi global yang makin


canggih, cepat, dan berkapasitas tinggi. Laju pertumbuhan
dan akumulasi pengetahuan serta informasi meningkat sangat
cepat secara tajam (eksponensial)

5.Bidang Hukum, Pertahanan dan Keamanan

Semakin menguatnya supremasi rofe, demokratisasi, dan


tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
Menguatnya regulasi rofe dan pembuatan peraturan
perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk
kepentingan rakyat.

Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak


rofe (polisi, jaksa, dan hakim) yang lebih rofessional,
transparan dan akuntabel.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Agar kita tidak tenggelam dalam aspek negatif globalisasi
yang berkembang saat ini, perlu diciptakan sebuah cara baru
atau kebudayaan yang sifatnya lebih berupaya untuk
meningkatkan visi terhadap pemerataan sosial. Suatu pola
yang membuat orang-orang dapat menemukan cara-cara baru
agar manusia dapat hidup dalam lingkungan yang semakin
padat dengan damai, kreatif dan berbahagia.

Hal yang sangat penting adaah diperlukannya kreatifitas dan


kerpercayaan pada diri sendiri yang tertanam dalam suatu rasa
identitas nasional dan dalam kebanggaan serta harga diri yang
melkat padanya, sehingga kita dapat menyatakan diri sebagai
suatu bangsa yang memiliki jati diri.

3.2  SARAN
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa
tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan
yaitu :

1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan


yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian
budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya
bangsa pada umumnya
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan
seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan
informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan
pergeseran budaya
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi
kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak
merugikan dan berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau
menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh
globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh
pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa
kita.

Anda mungkin juga menyukai