Anda di halaman 1dari 11

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA PELAJARAN PENJASKES

MAKALAH TUJUAN DAN MANFAAT OLARAGA KEBUGARAN JASMANI


BAGI KALANGAN MASYARAKAT DALAM SITUASI PANDEMI COVID 19

O
L
E
H

NAMA : SIMON DESTIO

KELAS : XI UPW 1

SEKOLAH : SMK ANCOP LIKOTUDEN


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa karena atas berkat dan karuniannya
saya masih bisa diberi kesempatan menyelesaikan ujian dalam mata pelajaran penjas secara
baik dan tuntas, dalam membahas tujuan dan manfaat berolahraga jasmani bagi kalangan
masyarakat ditengah pandemi covid-19 di indonesia. Tujuan pembuatan makalah ini untuk
menyelesaikan ujian akhir semester dan juga melatih kita dalam memahami tujuan dan
manfaat berolahraga kebugaran jasmani ditengah covid-19. Semoga dengan makalah ini
dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua dan bag] generasi-generasi berikutnya. Tiada
kesempurnaan di dunia ini, dan saya rasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini, mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini.

Larantuka, 08 juni 2020

Simon Destio
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul .....................................................................................................i

Kata Pengantar ...................................................................................................ii

Daftar Isi.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................2

C. Tujuan Pembahasam................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEBUGARAN JASMANI............................................3

B. TUJUAN DAN MANFAAT KEBUGARAN JASMANI.......................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................6

Saran .......................................................................................................6

Daftar pustaka...............................................................................7
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

            Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-
hari, apalagi dalam masa pandemi covid 19 yang di hadapi masyarakat sekarang. Akibat
dari pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar menyebabkan kecenderungn hidup
lebih pasif, tubuh lebih jarang di gerakan di bandingkan saat covid 19 belum menyebar
luas. Sebaiknya selama di rumah, tidak hanya menghabiskan waktu dengan berleha leha
alias tak melakukan apa apa. Harus tetap berolahraga agar tubuh bugar dan imut tetap
kuat. Di tengah pandemi ini kebutuhan untuk menjaga kebugaran justru semakin
penting, terlebih lagi jika orang hanya duduk diam di rumah. Duduk terlalu lama dapat
mengarah pada gaya hidup yang kurang aktif alias sedentari lifestyle, ini bisa
meningkatkan lemak tubuh dan mengarah ke penyakit degenerative. Jadi usahkan tetap
berolahraga selama work from home . Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-
komponen yang dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan dengan kesehatan
(HealthRelatedPhysicalFitness) dan kelompok yang berhubungan dengan ketrampilan
(SkillRelatedPhysicalFitness).. Kebugaran Jasmani yang di miliki setiap orang berbeda-
beda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan profesi dan tugas masing-masing orang.
Komponen Jasmani dibagi atas dua yaitu, Komponen Jasmani yang berkaitan dengan
Kesehatan dan Komponen Jasmani yang berkaitan dengan Keterampilan. Semua bentuk
kegiatan manusia memerlukan dukungan kemampuan fisik, oleh karena itu kemampuan
fisik merupakan faktor dasar (fundamental factor) untuk setiap aktivitas manusia. Untuk
menjalankan tugas sehari-hari, seseorang minimal memiliki kemampuan fisik yang selalu
mampu mendukung tuntutan aktivitas itu dan lebih baik lagi bila memiliki kemampuan
cadangannya. yang bertingkat-tingkat itu adalah kemampuan jasmani / kondisi fisik
(sehat dinamis) dan beratnya tugas yang harus dilaksanakan.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa saja komponen-komponen kebugaran jasmani
 Apa pengertian kebugaran jasmani
 Bagaimana daya tahan jantung dan paru – paru?
 Bagaimana daya tahan otot dan kelenturan (fleksibilitas)?
 Bagaimana kekuatan otot?
 Bagaimana komposisi tubuh?

1.3 Tujuan Penisan


 Untuk memenuhi ujian Mata pelajaran penjasles pada SMK ANCOP
Likotuden Tahun ajaran 2020/2021.
 Untuk mberi pengertian betapa pentingnya kebugaran bagi
tubuhagar kita biasa beraltifotas seperti biasa dengam tubih yang
sehat dan tidak mudah yerserang penyakit.
 Untuk mengetahui daya tahan jantung
 Untuk mengetahui daya tahan otot dan kelenturan
 Untuk mengetahui kekuatan otot
 Untuk mengetahui otot
 Untuk mengetahui komposisi tubuh
 Untuk mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi kebugarah
jasmani
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.1. Pengertiam kebugaran jasmani

Kebugaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan masyarakat saat ini.

Untuk mempertegas agar pengertian lebih sesuai dengan apa yang dimaksud, ada beberapa

pendapat para ahli atau pakar kebugaran jasmani.

Kebugaran jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang

untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja muskular di mana kecepatan dan

ketahanan merupakan kriteria utama.

Sedang menurut ahli-ahli pendidikan jasmani kebugaran jasmani adalah kapasitas

fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu kerja tertentu dengan hasil yang baik
tanpa

kelelahan yang berarti (Depdikbud, 1992:9).Seseorang yang memilik kasegaran Kebugaran

jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan masyarakat saat ini. Untuk
mempertegas

agar pengertian lebih sesuai dengan apa yang dimaksud, ada beberapa pendapat para ahli atau

pakar kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai
kemampuan seseorang

untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja muskular di mana kecepatan dan

ketahanan merupakan kriteria utama.

Sedang menurut ahli-ahli pendidikan jasmani kebugaran jasmani adalah kapasitas

fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu kerja jasmani yang baik dapat diartikan

cukup mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa

menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih memiliki sisa tenaga untuk mengisi
waktu
luangnya dan tugas-tugas mendadak lainnya. Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kebugaran

jasmani yang baik memberikan seseorang kesanggupan pada seseorang untuk menjalankan
hidup

yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan yang banyak.

Menurut Sajoto (1995:8-11) kondisi fisik atau kebugaran jasmani adalah satu kesatuan

yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja. Baik
peningkatan

maupun pemeliharaannya. Disebutkan pula bahwa komponen kondisi fisik meliputi:


kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi,
keseimbangan, dan

ketepatan. Sedangkan menurut Pussegjas (1995:1) kebugaran jasmani adalah perwujudan

kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melakukan pekerjaan baik sebagai
pribadi,

anggota masyarakat, maupun sebagai warga negara perlu mendapat perhatiaan dan tanggapan

yang lebih memadai.

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kebugaran jasmani dapat

diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan bidangnya

tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat seperti pada
saat

belum melakukan aktivitas.


1.2 Tujuan dan Manfaat Kebugaran Jasmani bagi Masyarakat dalam Pandemi Covid
Melakukan aktivitas fisik sangat bermanfaat bagi tubuh dan pikiran. Lebih jauh,
melakukannya secara rutin dapat mengurangi tekanan darah tinggi, membantu
mengelola berat badan, dan mengurangi resiko penyakit jantung, stroke, diabetes,
hingga kanker.

Saat ini masyarakat tengah dihimbau untuk melakukan pembatasan fisik maupun
sosial (physical distancing) dengan melakukan karantina mandiri, demi
meminimalisir persebaran virus Corona (COVID-19).
Segala bentuk kegiatan, seperti belajar dan bekerja pun, dilakukan secara daring di
rumah.
Berada di rumah dengan menghabiskan banyak waktu untuk duduk, berbaring, atau
sekadar bermain dengan gawai masing-masing, tak dipungkiri dapat memperburuk
kondisi kesehatan kronis.
Hal itu disebabkan karena kita mengurangi aktivitas fisik regular. Sehingga energi
yang dikeluarkan untuk beraktivitas jauh lebih rendah dari sebelumnya,
sebagaimana dikutip dari Sedentary Behaviour: Emerging Evidence for a New
Health Risk yang dihimpun dalam jurnal Mayo Clinic Proceeding.
Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi panduan mengenai
aktivitas fisik di luar rumah yang boleh dilakukan selama karantina pandemi COVID-
19.
Dalam definisi WHO, aktivitas fisik sendiri diartikan sebagai semua kegiatan yang
meliputi rekreasi, berolahraga, serta semua kegiatan berintensitas ringan hingga
sedang yang bisa dilakukan di rumah atau di taman.

Berdasarkan penelitian yang dihimpun dalam Journal of Sport dan Health


Sceince, seseorang setidaknya harus mengambil waktu minimal 30 menit setiap
harinya untuk melakukan aktivitas fisik.
Hal tersebut bisa berupa olahraga seperti push up, sit up, angkat beban, lari pendek,
atau sekadar berjalan-jalan.
Melakukan aktivitas fisik sangat bermanfaat bagi tubuh dan pikiran. Lebih jauh,
melakukannya secara rutin dapat mengurangi tekanan darah tinggi, membantu
mengelola berat badan, dan mengurangi resiko penyakit jantung, stroke, diabetes,
hingga kanker.
Aktivitas fisik yang teratur juga meningkatkan kesehatan mental dan dapat
mengurangi risiko depresi, penurunan kognitif dan menunda timbulnya demensia,
serta meningkatkan perasaan kesejahteraan secara keseluruhan.
Berikut ini panduan melakukan aktivitas fisik selama pandemi COVID-19 :

o Jangan berolahraga jika demam, batuk, dan susah bernafas.


o Mencuci tangan dengan sabun, sebelum dan sesudah keluar rumah, serta tetap
membawa hand sanitizer.

o Lebih direkomendasikan untuk melakukan aktivitas di sekitaran halaman rumah.


Namun, jika harus ke tempat terbuka seperti taman atau bersepeda, tetap jaga
jarak dengan orang lain, dan hindari kerumunan.

o Pilihlah aktivitas dan intensitas olahraga sesuai dengan status kesehatan dan
kondisi kebugaran Anda.

o Mulai dengan sesi latihan ringan selama 30 menit. Bagi menjadi beberapa sesi
dengan mengambil 5-10 menit per sesi.

o Hindari latihan berat yang berisiko cedera


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan.

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kebugaran jasmani dapat

diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan bidangnya

tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat pemulihan yang cepat seperti pada saat

belum melakukan aktivitas.

Fungsi kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan

kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk mempertinggi

daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara.

Daya tahan jantung-paru adalah kemampuan jantung untuk memompa darah dan paru-paru
untuk

melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot dalam waktu yang lama secara

terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan segara pulih asal dalam waktu yang

singkat.

Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang beruntun

atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka waktu tertentu. Daya tahan

otot bermanfaat untuk mengatasi kelelahan. Pengukuran daya tahan otot dilakukan melalui Push

up test, Sit up test. Fleksibilitas atau kelenturan selalu dikaitkan dengan ruang gerak sendi dan

elastisitas otot-otot, tendon dan ligament.


Saran
Kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam
melakukan kegiatan sehari-hari oleh karena itu kita harus rajin melakukan latihan kebugaran
jasmani agar
mendapatkan kesehatan tubuh dan tidak mudah sakit ataupun mengalami kelelahan yang
berarti.
Seseorang tidak boleh melakukan olahraga bila sedang demam, punya penyakit misalnya
tekanan darah
tinggi yang tidak terkontrol, kencing manis yang tidak terkontrol, kelainan katub jantung.

Anda mungkin juga menyukai