DISUSUN OLEH:
Kelompok : IV (Empat)
Nama : 1. Rubianti
2. Rizki Amansyah
3. Syaiful Badarudin
4. Siska Afidah
5. Siti Amidah
6. Siti Jamilah
7. Tarmini
8. Aris Setiawan
9. Rita Amelia
Kelas : VII B
Mata Pelajaran : Penjaskes
Guru Mata Pelajaran : Roy Eko Wibisono, S.Pd.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aktivitas” ini.
Shalawat serta salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
berjasa dalam mengajarkan dan menyebarkan agama islam serta pengetahuan umum
lainnya.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada Bapak Roy Eko
Wibisono, S.Pd. selaku guru Mata Pelajaran Penjaskes.
Ibarat Tiada Gading Yang Tak Retak, kami menyadari bahwa makalah ini
bukanlah hasil karya yang sempurna, baik dari segi penulisan maupun bahasanya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna
menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik dimasa yang akan
datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .......................................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................... iii
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Komponen kesegaran jasmani dibagi menjadi 2 bagian yaitu yang berkaitan
dengan kesehatan (health-related fitness) dan komponen yang berkaitan dengan
keterampilan (skills related fitness).
Komponen kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan, terdiri dari
daya tahan jantung dan paru-paru, komposisi tubuh, fleksibilitas, kekuatan dan daya
tahan otot. Sedangkan komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan
keterampilan, meliputi: daya ledak, kecepatan, kelincahan, koordinasi, kecepatan,
reaksi dan keseimbangan.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesegaran
jasmani dapat diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan
sesuai dengan bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat
pemulihan yang cepat seperti pada saat belum melakukan aktivitas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sesuai dengan bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat
pemulihan yang cepat seperti pada saat belum melakukan aktivitas.
Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (healtah related
fitness) terdiri dari : daya tahan jantung paru (cardiorespiatory), kekuatan otot,
daya tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh. Pengertian kesegaran jasmani
sebagai terjemahan daripada kata “physical fitness” mencakup pengertian yang luas
atau kompleks, sehingga tidaklah begitu mudah untuk menyusun batasan secara
singkat dan tepat.
4
menyalurkannya ke seluruh jaringan otot yang sedang aktif sehingga dapat
digunakan untuk proses metabolisme tubuh.
Kemampuan jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara
optimal pada waktu kerja dalam mengambil O2 secara maksimal (VO2 maks) dan
menyalurkannya keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapat digunakan
untuk proses metabolisme tubuh. Pengukuran daya tahan jantung-paru dapat
dilakukan melalui test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test, dan Ergocycles
test.
Klasifikasi daya tahan;
1. Daya tahan aerobik/aerobic endurance; sistem pengerahan energi (menghirup,
menyalurkan, dan menggunakan untuk kontraksi otot) dengan menggunakan
oksigen. Kebugaran aerobik dibutuhkan oleh siapapun yang melakukan aktivitas
dalam waktu yang lama dan terus menerus, lebih khusus lagi bagi peserta didik
yang diarahkan untuk mengambil spesialisi cabang olahraga atletik nomor lari
jarak menengah hingga marathon. Tingkat kebugaran aerobik dipengaruhi oleh
faktor-faktor keturunan, jenis kelamin, usia, lemak tubuh, tingkat aktivitas.
2. Daya tahan anaerobik/anaerobic endurance; adalah merupakan istilah untuk
menyebut cara kerja otot dalam waktu yang relatif singkat tanpa menggunakan
oksigen. Kerja otot/kontraksi otot timbul dari pemecahan ATP (adenosine
triphosphate) di dalam otot yang bersumber dari gula darah dan gula otot.
Pemecahan ATP ini menimbulkan energi dan ADP (adenosine diposphate),
ADP yang ditambah PC (posphocreatine) di dalam otot akan menjadi ATP yang
baru. Pembakaran dalam sistem energi yang tidak sempurna akan menyisakan
asam laktat, jika asam laktat ini menumpuk terlalu banyak di dalam otot,
mengakibatkan kelelahan yang amat sangat dan rasa pegal, bahkan bisa
menyebabkan kram otot. Asam laktat tidak selalu merugikan, sebab jika
menyatu dengan oksigen, asam laktat akan kembali menjadi sumber energi
hingga terurai secara tuntas dan keluar menjadi carbon diokside melalui proses
pengeluaran nafas, dan ion-ion hidrogen melalui pengeluaran keringat. Untuk
mempercepat proses peleburan asam laktat ini diperlukan pengguncangan
(shaking), dan bisa dilakukan dengan lari-lari kecil (joging) dalam waktu 15 – 20
menit sesuai dengan tingkat penumpukan.
5
2.4 Daya Tahan Otot
Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan
kontraksi yang beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal
dalam jangka waktu tertentu.
Daya tahan otot bermanfaat untuk mengatasi kelelahan. Pengukuran daya
tahan otot dilakukan melalui Push up test, Sit up test. Daya tahan otot mengacu
pada suatu kelompok otot yang mampu untuk melakukan kontraksi yang berturut-
turut, atau mampu mempertahankan suatu kontraksi statis untuk jangka waktu lama.
Contohnya, atlet yang melakukan push-up atau seorang ibu yang mengulek sambal.
Push-up bertujuan untuk menguatkan kekuatan dan daya tahan otot lengan.
Cara melakukan :
1. Siswa posisi badan tertelungkup , kedua kaki dirapatkan dengan ujung kaki yang
ditempelkan pada lantai (untuk putra) dan kedua lutut ditempelkan ad lantai
untuk (untuk putri).
2. Kedua telapak tangan menumpu pada lantai disamping dada, jari-jari tangan
menumpuk kedepan dengan kedua siku ditekuk.
6
cenderung mudah mengalami cedera). Pengukuran kelentukan dilakukan dengan
melakukan duduk tegak depan (Sit and reachTest) Flexometer.
Kelenturan menurut Kirkendall dkk (1980:248) adalah kemampuan tubuh
atau bagian-bagian tubuh untuk melakukan berbagai gerakan dengan leluasa dan
seimbang antara kelincahan dan respon keseimbangan. Secara umum, suhu badan
dan usia sangat mempengaruhi luasnya gerakan bagian-bagian tubuh. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kelenturan adalah ukuran kemampuan
seseorang yang mempunyai ruang gerak yang luas dalam sendi-sendinya dan yang
mempunyai otot-otot yang elastis.
7
3. Daya tahan kekuatan (strength endurance); tipe kekuatan ini memiliki ciri jika
seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar berulang-ulang
dalam waktu yang lama.
8
2) Latihan kekuatan otot lengan (push-up), Tujuannya : menguatkan otot
lengan dan bahu.Cara melakukannya :
a. Mula-mula tidur telungkup, kedua kaki dirapatkan lurus dibelakang, ujung
kaki bertumpu pada lantai.
b. Kedua telapak tangan disamping dada, jari-jari tangan menunjuk ke depan
dan kedua siku ditekuk.
c. Kemudian angkatlah badan ke atas hingga kedua tangan lurus, badan dan
kaki merupakan satu garis lurus.
d. Lalu badan diturunkan kembali, dengan jalan membungkukkan kedua
sikut, badan dan kedua kaki tetap lurus dan tidak menyentuh lantai.
e. Gerakan ini dilakukan secara berulang-ulang. Selama 15-30 detik
3) Latihan kekuatan otot perut (sit-up), Tujuannya : menguatkan otot perut.
Cara melakukannya :
a. Mula-mula tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, dan kedua tangan
ditekukkan di belakang kepala.
b. Kemudian badan diangkat ke atas, hingga dalam posisi duduk, kedua
tangan tetap berada di belakang kepala.
c. Gerakan ini dilakukan sebanyak-banyaknya (15-30 detik) lihat gambar 3 di
bawah ini.
4) Latihan kekuatan otot punggung (back-lift , Tujuannya : menguatkan otot
punggung dan otot perut.
Cara melakukannya :
a. Mula-mula tidur telungkup, kaki rapat dan kedua tangan berpegangan di
belakang kepala.
b. Kemudian angkatlah badan dengan dada tidak menyentuh ke lantai.
c. Posisi kaki tetap masih menyentuh pada lantai agar kedua kaki tidak
bergerak.
d. Pergelangan kaki bisa dipegang oleh teman dan dapat pula tidak dipegang.
e. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang selama 15-30 detik
5) Latihan kekuatan otot lengan dan bahu (berjalan kedua lengan) Tujuannya :
menguatkan otot lengan dan otot bahu. Cara melakukannya :
9
a. Latihan ini dilakukan berpasang-pasangan, satu orang melakukan berjalan
dengan tangan, dan temannya membantu memegang / mengangkat kedua
kaki teman yang melakukan tersebut.
b. Latihan ini dilakukan berulang-ulang, secara berganti-ganti (jarak tempuh
berjalan dengan tangan antara 10-20 meter)
6) Latihan kekuatan gantung siku tekuk (untuk wanita) Tujuannya : untuk
mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu.Cara
melaksanakannya :
a. Siswa berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada
palang tunggal selebar bahu, pegangan telapak tangan menghadap ke arah
kepala.
b. Dengan bantuan tolakan kedua kaki, siswa melompat ke atas sampai
mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang. Sikap
tersebut dipertahankan selama mungkin.
7) Latihan kekuatan gantung angkat tubuh (untuk pria). Tujuannya : untuk
mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu. Cara
melakukannya:
a. Siswa melompat naik memegang palang tunggal dengan kedua tangan
selebar bahu.
b. Sesudah tenang maka aba-aba mulai dapat segera diberikan dan siswa
mengangkat badan sehingga dagu melewati palang tunggal (kepala
menghadap lurus ke depan).
c. Selanjutnya badan diturunkan kembali sehingga kedua lengan betul-betul
lurus dari badan bergantung seperti sikap semula.
d. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang tanpa istirahat selama 60 detik
e. Angkatan dianggap gagal bila : ketika mengangkat badan disertai ayunan,
daya tidak sampai palang, ketika kembali ke sikap permulaan kedua
lengan tidak lurus.
8) Latihan loncat tegak, Tujuannya : mengukur daya ledak (explosive power)
otot tungkai dan otot perut. Cara melakukannya :
a. Siswa berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki berada dekat papan dinding
di samping tangan kiri atau kanannya.
10
b. Kemudian tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus ke atas,
telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan
bekas raihan jarinya.
c. Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian siswa mengambil
sikap awalan denan membengkokkan kedua lutut dan kedua tangan diayun
ke belakang.
d. Seterusnya siswa meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan
berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga
meninggalkan bekas raihan pada paapn skala. Tdana ini menampilkan
tinggi raihan loncatan siswa tersebut.
11
Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi masa-masa
istirahat. Interval training adalah acara latihan yang penting dimasukkan dalam
program keseluruhan. Bentuk latihan dalam interval training dapat berupa lari
(interval running).
Beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun program interval
training antara lain :
1) Intensitas latihan (beban latihan)
Intensitas latihan yang telah kita lakukan dapat dipantau melalui
perhitungan denyut nadi, dengan cara meraba pergelangan tangan tiga jari
(jari tengah, jari telunjuk, dan lainnya). Cara menghitung hasilnya adalah
hitungan denyut nadi selama 15 detik dikalikan 4, atau selama 10 detik
dikalikan 6. Untuk mengetahui cukup atau tidaknya latihan dapat dilihat dari
tabel di bawah ini. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan tingkat terangsangnya
sistem kardio respirasi vasculer, sebagai pengaruh latihan.
12
Bentuk-bentuk latihan kelenturan sebagai berikut :
1) Latihan kelenturan otot leher, Tujuannya : melatih persendian dan otot leher
ke arah depan dan ke samping. Cara melakukannya :
a. Mula-mula berdiri tegak dengan posisi kaki di buka selebar bahu, kedua
tangan di pinggang dan pandangan ke depan.
b. Kemudian miringkan kepala ke kiri dan ke kanan (2 x 8 hitungan).
c. Anggukkan kepala ke bawah dan ke atas (2 x 8 hitungan).
d. Tengokkan kepala ke kiri dan ke kanan (2 x 8 hitungan).
e. Putarkan kepala ke arah 1 arah sebanyak 8 hitungan dan kemudian
putarkan kepala ke kiri sebanyak 8 hitungan.
2) Latihan kelenturan sendi bahu , Tujuannya : Melatih persendian dan otot
bahu. Meluaskan gerakan bahu. Cara melakukannya :
a. Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua
tangan di samping badan.
b. Kemudian rentangkan kedua tangan lurus ke samping, lalu putarlah kedua
tangan tersebut dari mulai putaran perlahan-lahan kemudian cepat dan
putaran kecil kemudian membesar.
c. Gerakan ini dilakukan mulai dari gerakan memutarkan lengan ke arah kiri
sebanyak 8 hitungan.
3) Latihan kelenturan otot pinggang Tujuannya : Meluaskan gerakan pada
persendian dan otot pinggang. Melenturkan otot-otot bagian pinggang.Cara
melakukannya :
a. Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan di
atas pinggang dan lakukan dengan membengkokkan ke samping kiri dan
kanan, secara bergantian sisi (4 kali ke kanan 4 kali ke kiri).
b. Letakkan tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lengan lurus dan
ulangi dengan membengkokkan ke samping, lakukan lagi ke sisi yang
berlawanan (4 kali ke kanan dan 4 kali ke kiri).
c. Letakkan lengan di atas pinggang dan lakukan putaran batang tubuh (4 kali
ke kanan dan 4 kali ke kiri).
d. Ulangi putaran batang tubuh (4 kali ke kanan dan 4 kali ke kiri).
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesegaran
jasmani dapat diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan
sesuai dengan bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat
pemulihan yang cepat seperti pada saat belum melakukan aktivitas. Fungsi
kesegaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan
kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk
mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara.
Daya tahan jantung-paru adalah kemampuan jantung untuk memompa darah
dan paru-paru untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi
otot dalam waktu yang lama secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang
berarti dan segara pulih asal dalam waktu yang singkat.
Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan
kontraksi yang beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal
dalam jangka waktu tertentu. Daya tahan otot bermanfaat untuk mengatasi
kelelahan. Pengukuran daya tahan otot dilakukan melalui Push up test, Sit up test.
Fleksibilitas atau kelenturan selalu dikaitkan dengan ruang gerak sendi dan
elastisitas otot-otot, tendon dan ligament. Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau
tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi
dengan beban maksimum
3.2 Saran
Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dan dengan berolahraga
seseorang dapat meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya
sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik.Seseorang tidak boleh melakukan olahraga bila sedang
demam, punya penyakit misalnya tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol,
kencing manis yang tidak terkontrol, kelainan katub jantung.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://melbourneverything.blogspot.co.id/2014/11/tugas-olahraga-atau-penjaskes-
kegiatan.html diakses tanggal 1 April 2018
https://ronaroikhana14.blogspot.co.id/2015/09/makalah-penjaskes-kebugaran-
jasmani.html diakses tanggal 1 April 2018
http://pemburumimpi2000.blogspot.co.id/2017/04/makalah-penjas-dampak-aktivitas-
fisik.html diakses tanggal 1 April 2018