Anda di halaman 1dari 6

KODIFIKASI WEDA

1. WEDA SRUTI
Weda Sruti adalah kelompok Weda yang ditulis oleh para Maha Rsi melalui pendengaran
langsung dari Wahyu Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Kelompok Weda Sruti menurut Bhagawan
Manu merupakan Weda yang sebenarnya atau Weda Orisinil. Menurut sifat isinya Weda ini
dibagi atas 3 macam, antara lain :
a. MANTRA
1) Rg. Weda Samhita merupakan kumpulan mantra – mantra yang memuja ajaran – ajaran
umum dalam bentuk pujaan.
Terdiri dari 5 resensi:
 Sakala
 Baskala
 Aswalayana
 Sankhayayana
 Madukeya
2) Sama Weda Samhita merupakan kumpulan mantra – mantra yang memuat ajaran umum
mengenai lagu – lagu pujaan atau saman.
Sama Weda terbagi atas 2 bagian yaitu sebagai berikut :
 Bagian Arcika terdiri dari mantra – mantra pujaan yang bersumber pada Rg. Veda
 Bagian Uttararcika, yaitu himpunan mantra – mantra yang bersifat tambahan. Kitab ini
terdiri dari beberapa buku nyanyian pujangga (gana), kitab yang masih kita jumpai,
antara lain Ranayaniya, Kautama, dan Jaiminiya (Talawakara)
3) Yayur Weda Samhita merupakan kumpulan mantra – mantra yang memuat ajaran umum
mengenai pokok – pokok yadnya (yajus, pluralnya yajumsi). Jenis Yajur Weda ada 2
macam, yaitu :
 Yajur Weda Hitam (Kresna Yajur Weda) yang terdiri dari beberapa resensi, antara lain
Taitriya Samhita dan Maitrayani Samhita, Katakhas Samhita, Mapisthalakatha
Samhita.
 Yajur Weda Putih (Sukla Yajur Weda), yang disebut juga Maitrayeni Samhita.
Yajur Weda Putih terdiri dari 1.975 mantra yang isinya menguraikan tentang berbagai
jenis yadnya besar, seperti Wajapeya, Rajasuya, Asmaweda, Sarmaweda, dan berbagai
jenis yadnya lainnya. Kitab ini terdiri dari dua resensi, yaitu Kanwa dan
Madhayandina.
4) Atharwa Weda Samhita merupakan kumpulan mantra – mantra yang bersifat magis
(Atharwan)
Terdiri dari 2 resensi:
 Resensi Saunakka
 Resensi Plaipplada
b. BRAHMANA (KARMA KANDA)
Kitab Brahmana adalah kitab yang berisi himpunan doa – doa yang dipergunakan untuk
keperluan upacara yadnya.
1) Kitab Rg. Weda memiliki dua jenis buku brahmana, yaitu Aitareya Brahmana dan
Kausitaki Brahmana (Sankyana Brahmana). Kitab Brahmana yang pertama terdiri dari 40
bab dan yang kedua terdiri dari 30 bab.
2) Kitab Yajur Weda memiliki beberapa kitab ‘Brahmana’
 Yajur Weda Hitam (Krsna Yajur Weda) memiliki Taittriya Brahmana
 Yajur Weda Putih (Sukla Yajur Weda) memiliki Satapatha Brahmana. Nama ini
disebut demikian karena kitab ini terdiri dari 100 adhyana.
c. UPANISAD
Aranyaka atau Upanisad adalah himpunan mantra – mantra yang membahas berbagai
aspek/cabang teori mengenai keTuhanan.
1) Rg. Weda terdiri dari 21 Sakha
2) Sama Wedha terdiri dari 1000 sakha
3) Yajur Wedha terdiri dari 109 Sakha
4) Atharwa Wedha terdiri dari 50 sakha
Berdasarkan Jumlah sakha, yaitu 1.180 sakha maka jumlah Uphanisad seyognyanya
berjumlah 1.180 buah buku. Tetapi berdasarkan catatan Muktikopanisad, jumlah uphanisad
disebut secara tegas adalah sebanyak 108 buah buku . Adapun perincian dari pada kitab –
kitab Upanisad itu adalah sebagai berikut :
1) Upanisad yang tergolong jenis Rg. Weda yaitu Aitareya, Kausitaki.
2) Uphanisad yang tergolong Sama Weda yaitu Kena, Chandogya.
3) Uphanisad yang tergolong Yajur Weda, yaitu :
 Yajur Weda Hitam : Kathawali, Taittriyaka.
 Yajur Weda Putih : Isawasya, Subata.
4) Upanisad yang tergolong jenis Atharwa Weda yaitu Prana, Munduka.

2. WEDA SMERTI
Smerti adalah Weda yang disusun kembali berdasarkan ingatan. Penyusunan ini
didasarkan atas pengelompokan isi materi secara sistematis menurut bidang profesi. Secara
garis besarnya Smerti dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yakni kelompok
Wedangga (Sadangga), dan kelompok Upaweda.
a. WEDANGGA (SADANGGA)
Kata Wedangga, terdiri dari kata Weda dan Angga (bahasa sansekerta). Weda berarti
ilmu pengetahuan suci dan angga berarti bagian atau anggota. Kelompok ini disebut juga
Sadangga. Wedangga terdiri dari enam bidang Weda yaitu:
1. Siksa (Phonetika)
Isinya memuat petunjuk-petunjuk tentang cara tepat dalam pengucapan mantra serta
rendah tekanan suara. Adapun Kitab – kitab Pratishakya yang masih sampai saat ini adalah :
 Rg. Weda Pratishakya
 Taittriya Pratishakya Sutra
 Wajasaneyi Pratisahya Sutra
 Sama Pratisakhya Sutra
 Atharwa Weda Pratisakhya Sutra
2. Wyakarana (Tata Bahasa)
Merupakan suplemen batang tubuh Weda dan dianggap sangat penting serta
menentukan, karena untuk mengerti dan menghayati Weda Sruti, tidak mungkin tanpa
bantuan pengertian dan bahasa yang benar.
3. Chanda (Lagu)
Adalah cabang Weda yang khusus membahas aspek ikatan bahasa yang disebut
lagu. Sejak dari sejarah penulisan Weda, peranan Chanda sangat penting. Karena dengan
Chanda itu, semua ayat-ayat itu dapat dipelihara turun temurun seperti nyanyian yang
mudah diingat.
4. Nirukta
Memuat berbagai penafsiran otentik mengenai kata-kata yang terdapat di dalam
Weda. Kitab Nirukta hasil karya Begawan Yaska, isinya menguraikan tentang tiga macam
suatu hal, yaitu sebagai berikut :
 Memuat kata- kata yang memiliki arti sama atau Naighantuka Kanda
 Memuat kata- kata yang memiliki arti ganda atau disebut Naighama Kanda
 Memuat tentang nama – nama Dewa yang ada di angkasa, bumi, dan surga disebut
Daiwatganda
5. Jyotisa (Astronomi)
Merupakan pelengkap Weda yang isinya memuat pokok-pokok ajaran astronomi
yang diperlukan untuk pedoman dalam melakukan yadnya, isinya adalah membahas tata
surya, bulan dan badan angkasa lainnya yang dianggap mempunyai pengaruh di dalam
pelaksanaan yadnya.
Di antara kitab Jyotisha, yang masih sampai saat ini adalah kitab Jyotisha
Wedangga. Kitab ini memiliki hubungan dengan kitab Weda Sruti, Rg. Weda, dan Yajur
Weda.
6. Kalpa
Merupakan kelompok Wedangga (Sadangga) yang terbesar dan penting. Menurut
jenis isinya, Kalpa terbagi atas beberapa bidang, yaitu bidang Srauta, bidang Grhya,
bidang Dharma, dan bidang Sulwa.
 Srauta memuat berbagai ajaran mengenai tata cara melakukan yajna, penebusan dosa
dan lain-lain, terutama yang berhubungan dengan upacara keagamaan.
 Grhyasutra, memuat berbagai ajaran mengenai peraturan pelaksanaan yajna yang harus
dilakukan oleh orang-orang yang berumah tangga.
 Dharmasutra adalah membahas berbagai aspek tentang peraturan hidup bermasyarakat
dan bernegara.
b. UPAWEDA
Adalah kelompok kedua yang sama pentingnya dengan Wedangga. Kelompok
Upaweda terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Itihasa
Merupakan jenis epos yang terdiri dari dua macam yaitu:
 Ramayana
Seluruh isinya dikelompokkan kedalam tujuh Kanda dan berbentuk syair (syairnya
sekitar 24.000 syair). Adapun ketujuh kanda tersebut adalah:
 Bala Kanda (kisah kelahiran Rama beserta 3 orang saudaranya)
 Ayodhya Kanda (tentang kemelut di Istana Ayodya karena Dewi Kekayi menuntut
janji kepada Dasarata)
 Aranyaka Kanda (tentang Rama menikmati kehidupan di hutan dengan menemui
para pertapa sakti)
 Kiskinda Kanda (tentang Rama sedih karena istrinya di culik)
 Sundara Kanda (tentang Hanuman Duta yang ditugaskan oleh Rama ke Alengka)
 Yudha Kanda (kisah sebelum perang dimulai di dahului dengan membuat jembatan
menuju Alengka)
 Utara Kanda (kisah terjadi perguncingan rakyat Ayodya bahwa Sita sangat
diragukan kesuciannya)
 Mahabharata
Kitab Mahabharata meliputi 18 Parwa, yaitu:
 Adiparwa (asal-usul dan sejarah keturunan keluarga Bharata)
 Sabhaparwa (Melukiskan persidangan diantara putra-putra mahkota Kurawa dan
Pandawa, Kalahnya Yudistira dalam permainan dadu dan pembuangan Pandawa ke
hutan selama 13 tahun)
 Wanaparwa (Menceritrakan kehidupan Pandawa dalam Hutan)
 Wirataparwa (Menceritrakan penyamaran Pandawa di negeri Wirata)
 Udyogaparwa (Persiapan dari kedua belah pihak Kurawa dan Pandawa untuk
menghadapi perang besar di Kuruksetra.)
 Bhismaparwa (Kisah pertempuran Tentara Kurawa melawan Tentara Pandawa di
bawah senapati Bisma selama 8 hari yang diakhiri dengan kekalahan Bhisma)
 Dronaparwa (Kisah senapati Drona yang terkenal taktik dan strategi perangnya
terutama gelar Cakra Wayu dalam menghadapi Tentara Pandawa)
 Karnaparwa (Kisah Karna sebagai senapati Kurawa)
 Salyaparwa (Kisah Salya sebagai senapati Kurawa)
 Sauptikaparwa (Kisah penyerbuan di waktu malam setelah selesai perang oleh
Aswatama, Kripa dan Kritawarma)
 Striparwa/Wanita Janda (Kisah betapa sedihnya para wanita yang ditinggal gugur
dipertempuran)
 Santiparwa (Kisah tentang ajaran Bisma tentang kedamaian kepada Yudistira)
 Anusasanaparwa (Kisah tentang doktrin Bisma kepada Yudistira yang merupakan
kelanjutan ajaran/intruksi Bisma dan berpulangnya Bisma ke Sorgaloka.)
 Aswamedhikaparwa (Kisah jalannya upacara kenegaraan Aswamedha dan
mencapainya Yudistira gelar Maharajadiraja)
 Asramawasikaparwa (Kisah persemadian raja Dristarastra bersama Gandari dan
Kunti dalam Hutan)
 Mausalaparwa (Kisah tentang hancurnya bangsa yadawa)
 Mahaprastanikaparwa (Kisah perjalanan suci Pandawa dan Dropadi setelah
menyerahka kerajaannya kepada cucu Arjuna menuju puncak Mahameru / Himalaya
untuk bertemu Indra.
 Swargarohanaparwa (Kisah perjalanan Yudistira menuju sorga dengan segala ujian
yang dihadapi)

2. Purana
Merupakan kumpulan cerita-cerita kuno yang menyangkut penciptaan dunia dan
silsilah para raja yang memerintah di dunia, mengenai silsilah dewa-dewa dan bhatara,
silsilah keturunaan dan perkembangan dinasti Suryawangsa dan Candrawangsa serta
memuat ceitra-ceritra yang menggambarkan pembuktian-pembuktian hukum yang pernah
di jalankan, pokok-pokok pemikiran yang menguraikan tentang ceritra kejadian alam
semesta, doa-doa dan mantra untuk sembahyang, cara melakukan puasa, tatacara upacara
keagamaan dan petunjuk-petunjuk mengenai cara bertirtayatra atau berziarah ke tempat-
tempat suci.
Dan yang terpenting dari kitab-kitab Purana adalah memuat pokok-pokok ajaran
mengenai Theisme (Ketuhanan) yang dianut menurut berbagai madzab Hindu.
Adapun kitab-kitab Purana itu terdiri dari 18 buah, yaitu Brahma Purana,
Brahmānda Purana, Brahma Vaivarta purana, Mārkandeya Purana, Bhavishya
Purana,Vāmana Purana, Vishnu Purana, Bhagavata Purana, Nārada Purana, Garuda
Purana, Padma Purana, Varaha Purana, Shiva Purana, Vāyu purana, Skanda Purana,
Agni Purana, Matsya Purana, Kūrma purana.
Berdasarkan sifatnya, kedelapanbelas purana tersebut dibagi tiga kelompok yaitu:
 Satwika Purana: Wisnu, Narada , Bhagawata, Garuda, Radma, dan Waraha.
 Rajasika Purana: Brahmanda, Brhrahmawaiwarta, Markandenya Bhawisya, Waruna,
dan Brahma
 Tamasika Purana: Matsya, Kurma, Lingga, Siwa, Skanda, dan Agni
3. Arthasastra
Adalah jenis ilmu pemerintahan negara. Isinya merupakan pokok-pokok
pemikiran ilmu politik. Ada beberapa buku yang dikodifikasikan ke dalam jenis ini adalah
kitab Usana, Nitisara, Sukraniti dan Arthasastra.
4. Ayur Weda
Adalah kitab yang menyangkut bidang kesehatan jasmani dan rohani dengan
berbagai sistem sifatnya. Menurut isinya, Ayur Weda meliptui delapan bidang ilmu, yaitu:
 Salya adalah ajaran mengenai ilmu bedah
 Salkya adalah ajaran mengenai ilmu penyakit
 Kayakitsa adalah ajaran mengenai ilmu obat obatan
 Bhuta Widya adalah ajaran mengenai ilmi Psikoterapi
 Kaumara Bhrtya adalah ajaran mengenai pendidikan anak – anak dam nerupakan dasar
bagi ilmu jiwa anak – anak
 Aganda Tantra adalah ilmu toksikologi
 Rasayama Tantra adalah ilmu mukzizat
 Wajikarana Tantra adalah Ilmu Jiwa Remaja
5. Caraka Samhita
Caraka Samhita yang ditulis oleh Maharsi Punarwasu. Kitab inipun memuat
delapan bidang ajaran (ilmu), yakni :
 Sutrathana, menguraikan ilmu pengobatan
 Nidanasthana, memuat penyakit yang bersifat umum
 Wimanasthana , menguraikan ilmu Panthologi
 Indhiyastana, materi Diagnosa dan Prognosa
 Cikitasasthana , pokok- pokok ilmu terapi
 Kalpasthana, ajaran bidang terapi secara umum
 Siddisthana, pokok – pokok terapi secara umum
6. Gandharwaweda
Adalah kitab yang membahas berbagai aspek cabang ilmu seni. Ada beberapa
buku penting yang termasuk Gandharwaweda ini adalah Natyasastra (yang meliputi
Natyawedagama dan Dewadasasahasri), Rasarnawa, Rasaratnasamuscaya dan lain-lain.
7. Kama Sastra
Kama Sastra adalah termasuk kitab suci agama Hindu pada bagian Smrti (Upa
Weda). Kama Sastra sebagai bagian darijenis kitab Upa Weda isinya menguraikan tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan Asmara , Seni, atau Rasa Indah
Diantaranya kitab Kama Sastra yang terkenal adalah karya dari Bhagawan
Watsyayana.
8. Agama
Kitab Agama baru ada setelah agama Hindu berkembang di Dunia.

Anda mungkin juga menyukai