Anda di halaman 1dari 5

AGAMA HINDU

DARSANA

Nama Kelompok
I Gede Ari Wisnu Sanjaya (5)
I Gede Sugiarta (8) ketua
I Kadek Puja Astawa (10)
I Made Aditya Wirawan (12)
I Made Andika Pramarta Putra (13)
I Made Wistrawan (18)

Kelas X TKJ A
Tahun Ajaran 2018/2019
A. Pengertian Darsana
Kata Darsana berasal dari urat kata “drs” dalam bahasa sansekerta
yang artinya memandang, menjadi kata Darsana artinya penglihatan
atau pandangan. Kata Darsana dalam hubungan ini berarti pandangan
tentang kebenaran. Darsana dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : Sad
Darsana (Astika) dan Tri Darsana (Nastika).

B. Astika (Sad Darsana)


Astika berasal dari bahasa sansekerta “asti” yang berarti ada, jadi
Astika berarti mencari kebenaran dengan memandang atau percaya
terhadap ajaran Weda. Astika dapat menjadi enam bagian yaitu :
1. Nyaya Darsana
Secara etimologi Nyaya berarti argumentasi sering dikenal dengan
Tarka Vada yang berarti diskusi tentang suatu darsana. Filsafat Nyaya
menekankan pada aspek nalar dan logika dengan pendekan ilmiah dan
realitas. Nyaya darsana didirikan oleh Rsi Gautama.
2. Waisesika Darsana
Waisesika Darsana sama dengan filsafat Nyaya Darsana sebab
filsafat Waisesika sendiri merupakan pengembangan dari nyaya darsana.
Nama Waisesika sendiri mengambil nama “Visesa” yang artinya
kekhususan yang merupakan ciri-ciri dari benda-benda. Pendiri filsafat
Waisesika Darsana adalah Rsi Kanada.
3.Samkhya Darsana
Sam artinya bersama-sama dan khya berarti bilangan. Jadi Samkhya
berarti struktur atau kelompok bilangan. Filsafat Samkhya Darsana
didirikan oleh Sri Kapila Muni.

4. Yoga Darsana
Secara etomologi kata yoga berasal dari kata “yuj” yang artinya
menghubungkan. Jadi Yoga darsana merupakan proses atau aktifitas
pikiran dalam menghubungkan atma dengan Tuhan. Pendiri dari Yoga
Darsana adalah Maha Rsi Patanjali.
5. Mimamsa Darsana
Mimamsa disebut juga dengan nama Purwa Mimamsa yang
merupakan penyelidikan ke dalam bagian kitab Suci Veda. Secara arti
kata Mimamsa artinya menganalisa dan mengerti seluruhnya, yang pada
intinya memberikan landasan filsafat pada ritual-ritual dalam weda.
Pendiri filsafat Mimamsa Darsana adalah Sri Jaimini.
6. Wedanta Darsana
Secara arti kata Wedanta artinya bagian akhir dari Weda karena
ajaranya bersumber langsung dari Weda. Weda yang terakhir dimaksut
adalah Upanisad. Filosofis kehidupan Vedanta merupakan perlengkapan
dan penyempurnaan filsafat hidup Mimamsa. Pendiri dari Vedanta
darsana adalah Badarayana atau Vyasa.

C. Nastika (Tri Darsana)


Pengertian Nastika merupakan kebalikan dari Astika, yaitu mencari
kebenaran tanpa memandang ajaran Weda. Nastika dapat dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu :
1. Carvaka
Kata carwaka sendiri berasal dari kata ‘caru’ yang berarti manis dan
‘vak’ yang berarti ujaran, jadi carwaka berarti kata-kata yang manis.
Carwaka mengajarkan tentang kenikmatan indrawi yang merupakan
tujuan tertinggi hidup. Carwaka juga berarti seorang materialis yang
mempercayai manusia terbentuk dari materi, dan tidak mempercayai
adanya atman dan Tuhan. Filsafat carwaka didirikan oleh Brhaspati yang
ajarannya tertuang dalam Brhaspati sutra.
2. Jaina
Filsafat jaina merupakan sistem filsafat yang mengembangkan tradisi
atheisme namun spiritual, kata jaina sendiri berarti ‘penakluk spiritual’.
Pendiri aliran ini adalah Mahavira yang nama aslinya Vardhamana.
Sistem ini menekankan pada aspek etika yang ketat, yang terutama
adalah ahimsa.
3. Buddha
Filsafat Buddha lahir dari ajaran-ajaran Buddha Gautama pada abad
567 sm, ajarannya bersifat atheisme dan spiritual. Buddha menekankan
pada etika, cinta kasih, persaudaraan, menolak sistem kasta, dan
menolak otoritas Weda dan pelaksanaan yajna. Tujuan akhir perjalanan
hidup manusia adalah nirwana, bukan sebagai karunia Tuhan dan Dewa-
Dewa, namun diperoleh melalui usaha diri sendiri.
Latihan Soal
Petunjuk : Amatilah keindahan lingkungan sekitarmu, mulailah berfikir untuk
apa Tuhan menciptakan semuanya.
1. Tuhan sebagai jiwa alam semesta. Tuhan dalam menciptakan alam semesta
ini memiliki suatu rencana dan tujuan tertentu, sehingga dunia ini memiliki
peraturan tertentu yang bersifat universal. Tuhan itu tunggal adanya
memiliki sifat tak terbatas, kekal mengatasi waktu, ruang, pikiran, jiwa dan
tidak terbatas. Berlandasan teori Nyaya Darsana, ajaran ini menjelaskan
Tuhan dengan sangat rinci dan selalu dihubungkan dengan kelepasan.
Menurut Nyaya Darsana sesuatu terjadi karena ada penyebabnya. Nyaya
meyakini konsep sebab akibat. Sehingga menghendaki kehadiran Tuhan
yaitu kekuatan yang tak tampak oleh mata.

2. Kita diciptakan ke dunia ini untuk merasakan namanya sedih, susah, senang
dan bangga. Untuk benar-benar merasakan yang namanya kehidupan itu,
kemudian berakhir di suatu tempat untuk merenungkan hal-hal sebelumnya
dan kemudian mencapai puncak arti kehidupan. Pendapat ini berlandaskan
tentang teori Buddha, yang mencari arti kehidupan berdasarkan usaha
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai