Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG

YOGA DARSANA

NAMA KELOMPOK :
1. I GEDE INDRA CAHYANA
2. I KOMANG BAYU KRISHNAWA
3. I KOMANG KEPIN ARIAWAN

STKIP AGAMA HINDU AMLAPURA


TAHUN PELAJARAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) maka saya bisa menyelesaikan makalah yang

berjudul “Yoga Darsana”.

Saya sadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, saran dan kritik pembaca yang

sifatnya membantu sangat saya harapkan guna perbaikan dan sebagai bahan acuan dalam

pembuatan makalah selanjutnya. Akihr kata saya mengucapkan terima kasih.

Amlapura, 26 Juni 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3
2.1. Pengertian Yoga ......................................................................................................... 3
2.2. Sejarah Yoga .............................................................................................................. 5
2.3. Manfaat Yoga ............................................................................................................ 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 8
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 8
3.2. Saran .......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.3. Latar Belakang

Maraknya Yoga dianggap pertanda untuk kebangkitan Hindu di Indonesia.


Sebagian umat dari berbagai agama, kepercayaan lalu mulai berpaling ke yoga dan
meditasi. Mungkin Anda ingin lebih tahu apa makna dan praktik-praktik yoga yang
sebenarnya ini? Di Indonesia saat ini mereka-mereka yang tertarik kepada yoga pada
umumnya terdiri dari orang-orang yang memang gemar pada kesehatan dan hal-hal yang
bersifat spiritual. Saat ini boom yoga membuat sementara orang latah ikut-ikutan yoga
bahkan mengaku dirinya guru yoga, karena tidak seperti di Eropah, USA, Australia
dan Canada, di sini tidak ada peraturan dan proteksi dari pemerintah maupun departemen
kesehatan yang terkait. Ada banyak jalan untuk mencapai kebenaran tertinggi. Jalan
yang berbeda-beda itu tampakanya memiliki tujuan yang sama yaitu sebuah penyatuan
tertinggi antara Atman dengan Brahman. Kita lahir berulang kali untuk meningkatakan
perkembangan evolusi jiwa. Dan masing-masing dari kita berada pada tingkat
pemahaman yang berbeda-beda. Karena itu tiap orang disiapkan untuk tingkat
pengetahuan spiritual yanag berbeda pula. Semua jalan rohani yang ada di dunia ini penting
karena ada orang-orang yang membutuhkan ajarannya. Penganut suatu jalan rohani
dapat saja tidak memiliki pemahaman lengkap tentang sabda Tuhan dan tidak akan pernah
selama masih berada dalam jalan rohani tersebut. Jalan rohani itu merupakan sebuah batu
loncatan untuk pengetahuan yang lebih lanjut. Setiap jalan rohani memenuhi kebutuhan rohani
yang mungkin tidak dapat dipenuhi oleh jalan rohani yang lain. Tidak satupun jalan rohani
yang memenuhi kebutuhan semua orang di segala tingkat. Saat satu individu masih
tingkat pemahamannya tentang Tuhan dan perkembangan dalam dirinya, dia mungkin
merasa tidak terpenuhi oleh pengajaran jalan rohani sebelumnya dan mencari jalan
rohani yang lain untuk mengisi kekosongannya. Bila hal itu terjadi, maka orang tersebut telah
meraih tingkat pemahaman yang lain dan akan merindukan kebenaran serta
pengetahuan yang lebih luas, dan kemungkinan lain untuk tumbuh. Dengan demikian kita
tidak berhak untuk mencerca jalan rohani yang lain. Semua berharga dan penting di
mata-Nya. Ada pemenuhan sabda Tuhan, akan tetapi kebanyakan oaring tidak meperolehnya
di sini untuk bisa meraih kebenaran, kita perlu mendengarkan roh dan melepas ego kita. Dan
Yoga sebagai salah satu jalan yang bersifat

1
universal adalah salah satu jalan rohani dengan tahapan-tahapan yang disesuaikan
dengan kemapuan spiritual seseorang.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa rumusan masalah, yaitu :


1. Apakah pengertian yoga?
2. Bagaimana sejarah yoga?
3. Apakah manfaat yoga?

1.3. Manfaat

Adapun manfaat berdasarkan rumusan masalah di atas, yaitu :


1. Mengetahui pengertian yoga.
2. Mengetahui sejarah yoga.
3. Mengetahui manfaat yoga.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Yoga

Yoga secara harfiah berasal dari suku kata “yuj” yang memiliki arti menyatukan
atau menghubungkan diri dengan Tuhan. Kemudian Patanjali memberikan definisi
tentang yoga yaitu mengendalikan gerak-gerak pikiran. Ada dua hal yang penting sebagai
seorang praktisi yoga adalah melatih secara terus menerus sekaligus tidak terikat dengan hal-
hal duniawi. Secara spiritual Yoga merupakan suatu proses di mana identitas jiwa
individual dan jiwa Hyang Agung disadari oleh seorang yogi,
Yogi adalah orang yang menjalani yoga, orang yang telah mencapai persatuan
dengan Hyang Agung. Jiwa manusia dibawa kepada kesadaran akan hubungan yang dekat
dengan sumber realitas (Hyang Widhi). Seperti setitik air yang bersatu dengan air di
samudra. Yoga adalah ketenangan hati, ketentraman, keahlian dalam bertingkah laku,
Segala sesuatu yang terbaik dan tertinggi yang dapat dicapai dalam hidup ini adalah
Yoga juga, Yoga mencakup seluruh aplikasi yang inklusif dan universal yang mengantar
kepada pengembangan / pembangunan seluruh badan, pikiran dan jiwa. Yoga pada dasarnya
adalah sebuah cara atau jalan hidup. Bukan sesuatu yang keluar dari kehidupan, bukan pula
menjauhkan diri dari aktifitas, melainkan merupakan performa yang efisien dengan semangat
hidup yang benar. Yoga bukan pula melarikan diri dari rumah dan kebiasaan
hidup manusia, melainkan merupakan suatu proses pembentukan sikap untuk hidup
di rumah (keluarga) maupun hidup bermasyarakat dengan suatu pengertian baru, Yoga
bukan memalingkan dari kehidupan, Dia merupakan spiritual dari hidup. Yoga adalah salah
satu jalan keselamatan dalam Hinduisme, yaitu cara mencapai Moksa atau kelepasan. Yoga
berarti usaha mendisiplin diri untuk merealisasikan kehadiran Tuhan dalam diri, dan juga
berarti usaha mengatur kekuatan alam dari roh, dan juga sebagai usaha penyatuan
diri.
Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang
menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang memusatkan seluruh
pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan. Masyarakat
global umumnya mengenal Yoga sebagai aktifitas latihan utamanya asana (postur)
bagian dari Hatta Yoga. Yoga juga digunakan sebagai salah satu pengobatan
alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernapasan, oleh tubuh dan
meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama lebih dari 5000 tahun. Sedangkan

3
pengertian Yoga menurut Ensiklopedi umum adalah sistim ajaran gaib yang
diperkembangkan Hinduisme dengan maksud membebaskan orang dari dunia khayalan
seperti yang difahami dengan pancaindera. Pembebasan ini sukar dan mungkin memerlukan
beberapa kali umur hidup. Yogi (penganut yoga) yang percaya akan pantheisme (kepercayaan
bahwa dunia dengan segala isinya adalah Tuhan) mencari persatuan dengan jiwa seluruh alam
dunia. Penganut yoga yang atheis (tidak mengakui adanya Tuhan) mencari perasingan yang
sempurna dari segala jiwa-jiwa lainnya dan pengetahuan diri sendiri yang sempurna. Kemudian
terakhir yang dicari ialah kemuliaan penerangan sempurna. Para penganut yoga memakai
disiplin jasmani untuk mencapai penyucian, kebersihan, samadi, dan latihan. Orang
yang melakukan tapa yoga disebut yogi, yogin bagi praktisi pria dan yogini bagi praktisi
wanita. Sastra Hindu yang memuat ajaran Yoga, diantaranya adalah Upaishad,
Bhagavad Gita, Yogasutra, Hatta Yoga serta beberapa sastra lainnya. Klasifikasi ajaran
Yoga tertuang dalam Bhagavad Gita, diantaranya adalah Karma Yoga/Marga, Jnana
Yoga/Marga, Bakti Yoga/Marga, Raja Yoga/Marga. Jadi dapat disimpulkan bahwa Yoga
sebagai sebuah cara atau jalan untuk mengendalikan pikiran yang terobyektifkan
serta kecendrungan alami pikiran dan mengatur segala kegelisahan- kegelisahan pikiran
agar tetap tak terpengaruh sehingga bisa mencapai penyatuan antara kesadaran unit dan
kesadaran kosmik. Di India, dalam kitab Upanishad dijumpai ajaran mistik (kebatinan)
Hindu yang mengajarkan ‘usaha penyatuan zat manusia (atman) dengan zat semesta
(brahman),’ usaha mana dilakukan dengan praktek meditasi, pengetahuan mistikdan latihan
pernafasan. Zat itu dinamakan Prajapati yang dalam Upanishad Svetasvatara disebut: “Aku
(self) itu adalah api, matahari, angin, bulan, sama juga dengan langit berbintang, itu adalah
Brahman, air, Prajapati.” Pada hekekatnya hanya ada satu zat, yaitu yang ‘ada’. ‘Zat’ ini dapat
disebut ‘Prajapati’, tetapi ia tidak dibayangkan sebagai dewa yang berpribadi, yang berdiri di
luar dunia, melainkan ‘dasar segala hal’ yang tidak berpribadi. Untuk menyatakan
‘dasar segala hal’ itu, upanishad-upanishad selalu memakai istilah ‘Brahman.’ Di
dalam upanishad-upanishad mulailah manusia mendapat perhatian yang besar. Di sini
manusia dipandang sebagai cermin dunia. Segala daya kekuatan alam semesta itu
bertemu di dalam manusia seperti sinar cahaya yang bertemu pada titik api. Agni, dewa
api, Vayu, dewa angin, dan dewa-dewa lainnya berkedudukan di dalam manusia.
Dengan konsekwen, maka manusia digambarkan sebagai mikrokosmos. Suatu
pikiran yang lebih lanjut ialah: Kalau dunia ini pada hakekatnya satu, maka manusia pun pada
hakekatnya adalah satu juga. Yang dimaksud dengan itu ialah, bahwa segala daya kekuatan
di dalam manusia hanya mempunyai satu dasar kekuatan saja.Maka perkataan yang
4
dipakai orang untuk menunjukkan kesatuan hidup yang terdalam pada manusia ialah 'atman,’
sebuah perkataan yangasal mulanya berarti nafas.”
2.2. Sejarah Yoga

Sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, yoga telah diketahui sebagai salah satu
alternatif pengobatan melalui pernafasan. Awal mula munculnya yoga diprakarsai oleh
Maharsi Patanji, dan menjadi ajaran yang diikuti banyak kalangan umat Hindu.
Cittavrttinirodha adalah kata yang dianggap dapat mengartikan yoga yang sesungguhnya.
Artinya sendiri adalah penghentian gerak pikiran. Ajaran yoga ini ditulis Maharsi
lewat sastra yoga sutra, yang terbagi menjadi empat dan memuat 194 sutra. Bagian-
bagian pada sastra, yaitu Samadhipada (bagian pertama), Sadhapada (bagian kedua),
Vidhutipada (bagian ketiga), dan Kailvalyapada (bagian keempat). Ajaran Yoga ternyata juga
termuat dalam sastra Hindu. Beberapa sastra Hindu tersebut adalah Upanisad, Bhagavad Gita,
Yogasutra, dan Hatta Yoga. Kemudian, ajaran yoga mengalami pengklasifikasian, yang
terdapat pada sastra Hindu, dalam Bhagavad gita dapat diklasifikasi sebagai berikut
:

1. Hatha Yoga, yaitu yoga yang dilakukan dengan pose fisik (Asana), teknik
pernafasan (Pranayana) disertai dengan meditasi. Ketiga poin ini dilakukan
untuk membuat pikiran menjadi tenang dan tubuh sehat penuh vitalitas.
2. Bhakti Yoga, yaitu yoga yang memfokuskan diri untuk menuju hati. Jika seorang yogi
berhasil menerapkannya, maka dia akan dapat melihat kelebihan orang lain dan cara
untuk menghadapi sesuatu. Keberhasilan yoga ini juga membuat yogis menjadi
lebih welas asih dan menerima segala yang ada di sekitarnya, karena dalam yoga
ini diajarkan untuk mencintai alam dan beriman kepada Tuhan.
3. Raja Yoga, yaitu yoga yang menitikberatkan pada Teknik meditasi dan
kontemplasi. Yoga ini nantinya akan mengarah pada cara penguasaan diri
sekaligus menghargai diri sendiri dan sekitarnya. Raja yoga merupakan dasar dari yoga
sutra.
4. Jnana Yoga, yaitu yoga yang menerapkan metode untuk meraih kebijaksanaan dan
pengetahuan. Teknik ini cenderung untuk menggabungkan antara kepandaian dan
kebijaksanaan, sehingga nantinya mengdapatkan hidup yang dapat menerima
semua filosofi dan agama.

5
5. Karma Yoga, yaitu yoga ini mempercayai adanya reinkarnasi. Di sini Anda
akan dibuat untuk menjadi tidak egois, karena yakin bahwa perilaku Anda
saat ini akan berpengaruh pada kehidupan yang akan datang.
6. Tantra Yoga. Untuk yoga ini sedikit berbeda dengan yoga yang lain, bahkan ada yang
menganggapnya mirip dengan ilmu sihir. Teknik pada yoga ini terdiri atas
kebenaran (kebenaran) dan hal-hal yang mistik (mantra). Tujuan dari teknik
ini supaya dapat menghargai pelajaran dan pengalaman hidup.
Dalam masyarakat Indonesia, yoga sudah dikenal luas oleh berbagai kalangan.
Kekawin Arjuna Wiwaha 11.1 menyebutkan kata Yoga dengan sangat jelas; “Sasi
wimba heneng ghata mesi banu Ndanasing, suci nirmala mesi wulan Iwa mangkana
rakwa kiteng kadadin Ring angambeki Yoga kiteng sakala, Bagaikan bulan di dalam tempayan
berisi air. Di dalam air yang suci jernih tampaklah bulan. Sebagai itulah Dikau
(Tuhan) dalam tiap mahluk. Kepada orang yang melakukan Yoga Engkau menampakkan
diri”. Jadi pada dasarnya semua aliran kepercayaan yang menjadikan Yoga atau Meditasi
sebagai pegangan utamanya pada dasarnya adalah pengikut ajaran Veda. Maharsi Patanjali
adalah pelopor ajaran Yoga yang merupakan bagian dari filsafat Hindu yaitu Sad
Darsana. Buku beliau yang bernama Yogasutra terdiri dari empat bagian yaitu :
1. Samadhipada, tentang sifat, tujuan dan bentuk ajaran yoga yang menjelaskan adanya
perubahan-perubahan pikiran dalam melakukan yoga.
2. Sadhanapada, tentang tahapan-tahapan pelaksanan yoga, cara mencapai samadhi
dan pahala yang akan didapat oleh mereka yang telah mencapai samadhi.
3. Wibhutipada, tentang hal-hal yang bersifat bathiniah, kekuatan bathin yang didapat
oleh mereka yang melaksanakan yoga.
4. Kaiwalyapada, tentang alam kelepasan dan keadaan jiwa yang telah dapat mengatasi
keterikatan pada keduniawian.

2.3. Manfaat Yoga


Yoga di samping sebagai pengetahuan rohani juga dapat memberikan
latihanlatihan badan/asanas. Asanas memungkinkan memperbaiki kesehatan banyak
orang dan mencapai suatu kehidupan yang bersemangat. Melalui pembelajaran yoga
para siswa secara bertahap dapat belajar menjaga pikiran dan tubuh dalam
keseimbanganyang tenang dalam semua keadaan, mempertahankan ketenangan dalam
situasi apa pun. Latihan-latihan asanas dapat membangun rasa percaya diri, mengatasi
stres, mengembangkan konsentrasi, dan menambah kekuatan pikiran. Kekuatan pikiran

6
adalah kunci untuk mengerti spiritual yang mendalam. Bila kita merasa sakit karena terjadi
ketidakseimbangan di dalam tubuh, pikiran, atau hasil hormon yang tidak seimbang, latihan
asanas dapat banyak membantu menormalisirnya. Gerakan-gerakan ajaran yoga asanas
pada tingkat yang paling dasar kebanyakan meniru gerakan binatang ketika berusaha
dapat sembuh dari sakit yang dideritanya. Dapat dikatakan hampir seluruh asanas
diberikan identitas sesuai nama-nama binatang. Untuk dapat menetralisir ketegangan
pikiran sebagai akibat bisingnya urusan keseharian yang semakin ruwet, gerakan-
gerakan asanas perlu dikombinasikan dengan latihan-latihan pernafasan, konsentrasi,
dan relaksasi. Dengan demikian pikiran yang ruwet dapat dikembalikan ke dalam suasana yang
normal. Setelah melalui latihan asanas secara teratur kita mampu menjadi tuan bagi tubuh
kita sendiri, bebas dari gangguan sakit, awet muda, hidup santai, penuh energi, bebas
dari pengaruh emosional, menjadikan hidup ini selalu siap bekerja untuk kesejahteraan
umat manusia. Manfaat latihan pernapasan (yoga) menjadikan pernapasan lebih dalam dan
pelan, paru-paru berkembang sampai pada kapasitas penuh. Akibatnya tubuh menerima
oksigen dalam jumlah maksimal. Apabila gerakan-gerakan ajaran yoga asanas dapat
dilakukan dengan benar dan tepat maka kelelahan menjadi hilang, dan orang merasa penuh
tenaga dan merasa segar. Adapun manfaat ajaran yoga dapat dilihat dalam uraian
berikut

ini.
1. Sebagai tujuan hidup yang tertinggi dan terakhir dalam ajaran Hindu yaitu
terwujudnya Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma.
2. Untuk menjaga kesehatan, kebugaran jasmani dan rohani dapat dilakukan melalui
praktik berbagai macam gerakan Yoga Asanas. Berikut ini dapat ditampilkan
dalam bentuk kolom beberapa gerakannya.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa, Yoga adalah ketenangan


hati, ketentraman, keahlian dalam bertingkah laku, Segala sesuatu yang terbaik dan tertinggi
yang dapat dicapai dalam hidup ini adalah Yoga juga, Yoga mencakup seluruh aplikasi yang
inklusif dan universal yang mengantar kepada pengembangan/pembangunan seluruh badan,
pikiran dan jiwa. Sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, yoga telah diketahui sebagai
salah satu alternatif pengobatan melalui pernafasan. Awal mula munculnya yoga diprakarsai
oleh Maharsi Patanji, dan menjadi ajaran yang diikuti banyak kalangan umat Hindu. Ajaran
Yoga ternyata juga termuat dalam sastra Hindu. Beberapa sastra Hindu tersebut adalah
Upanisad, Bhagavad Gita, Yogasutra, dan Hatta Yoga.

3.2. Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca bisa dan dapat mendekatkan,
atau menghubungkan diri dengan Tuhan (Ida Sang Hyang Widi Wasa), karena ajaran
agama Hindu bersifat Universal dan Fleksibel. Jadi ada berbagai macam cara untuk
Bhakti kepada-Nya. Anda bisa terhubung dengan Tuhan bisa dengan cara yoga,
semadhi, tapa, maupun mengggunakan konsep ajaran Nawa Wida Bakti.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Manik Mas, Rsi Bintang Dhanu dan Djoni Gingsir, tt. Babad Catur Brahmana. Babad
Bali Agung.
2. Ngurah, I Gusti Made, dkk, 1997. Buku Pendidikan Agama Hindu untuk Perguruan
Tinggi. Surabaya: Paramita.
3. Sivananda, Shri Svami, 2003. Intisari Ajaran Agama Hindu. Alih Bahasa Yayasan
Sanatana Dharmasrama, Surabaya: Paramita.
4. Suardeyasa, IGN, 2007. bali Bercermin pada Mimamsa dan Wedanta. Jakarta:
Penebar Swadaya. Majalah media Hindu.

Anda mungkin juga menyukai