Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG

YOGA DARSANA

NAMA KELOMPOK :

1. NI WAYAN SABA
2. I GEDE SUARDIKA

SMA PARISADA AMLAPURA


TAHUN PELAJARAN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa (Ida
Sang Hyang Widhi Wasa) maka saya bisa menyelesaikan makalah tentang filasafat
agama yang berjudul “Yoga Darsana”, makalah ini dibuat sebagai tugas tengah semester
mata pelajaran Agama Hindu kelas X SMA Negeri 2 Konawe Selatan Dengan harapan semoga
makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita semua, sehingga lebih
mengenal tentang ajaran Agama Hindu yang lebih kepada filsafat Agama Hindu itu
sendiri. Saya sadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, saran dan kritik pembaca yang sifatnya
membantu sangat saya harapkan guna perbaikan dan sebagai bahan acuan dalam pembuatan
makalah selanjutnya. Akihr kata saya mengucapkan terima kasih.

Ranomeeto, April 2015


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... iii
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... iii
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2
2.1. Pengertian Yoga ......................................................................................................... 2
2.2. Sejarah Yoga .............................................................................................................. 4
2.3. Manfaat Yoga ............................................................................................................ 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 7
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 7
3.2. Saran .......................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.3. Latar Belakang

Maraknya Yoga dianggap pertanda untuk kebangkitan Hindu di Indonesia. Sebagian umat
dari berbagai agama, kepercayaan lalu mulai berpaling ke yoga dan meditasi. Mungkin
Anda ingin lebih tahu apa makna dan praktik-praktik yoga yang sebenarnya ini? Di Indonesia
saat ini mereka-mereka yang tertarik kepada yoga pada umumnya terdiri dari orang-
orang yang memang gemar pada kesehatan dan hal-hal yang bersifat spiritual. Saat ini boom yoga
membuat sementara orang latah ikut-ikutan yoga bahkan mengaku dirinya guru yoga,
karena tidak seperti di Eropah, USA, Australia dan Canada, di sini tidak ada peraturan
dan proteksi dari pemerintah maupun departemen kesehatan yang terkait. Ada banyak jalan
untuk mencapai kebenaran tertinggi. Jalan yang berbeda-beda itu tampakanya memiliki
tujuan yang sama yaitu sebuah penyatuan tertinggi antara Atman dengan Brahman. Kita lahir
berulang kali untuk meningkatakan perkembangan evolusi jiwa. Dan masing-masing dari
kita berada pada tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Karena itu tiap orang disiapkan
untuk tingkat pengetahuan spiritual yanag berbeda pula. Semua jalan rohani yang ada di dunia
ini penting karena ada orang-orang yang membutuhkan ajarannya. Penganut suatu jalan
rohani dapat saja tidak memiliki pemahaman lengkap tentang sabda Tuhan dan tidak akan
pernah selama masih berada dalam jalan rohani tersebut. Jalan rohani itu merupakan sebuah batu
loncatan untuk pengetahuan yang lebih lanjut. Setiap jalan rohani memenuhi kebutuhan rohani
yang mungkin tidak dapat dipenuhi oleh jalan rohani yang lain. Tidak satupun jalan rohani yang
memenuhi kebutuhan semua orang di segala tingkat. Saat satu individu masih tingkat
pemahamannya tentang Tuhan dan perkembangan dalam dirinya, dia mungkin merasa
tidak terpenuhi oleh pengajaran jalan rohani sebelumnya dan mencari jalan rohani yang
lain untuk mengisi kekosongannya. Bila hal itu terjadi, maka orang tersebut telah meraih tingkat
pemahaman yang lain dan akan merindukan kebenaran serta pengetahuan yang lebih luas,
dan kemungkinan lain untuk tumbuh. Dengan demikian kita tidak berhak untuk mencerca
jalan rohani yang lain. Semua berharga dan penting di mata-Nya. Ada pemenuhan sabda Tuhan,
akan tetapi kebanyakan oaring tidak meperolehnya di sini untuk bisa meraih kebenaran, kita perlu
mendengarkan roh dan melepas ego kita. Dan Yoga sebagai salah satu jalan yang bersifat

iii
universal adalah salah satu jalan rohani dengan tahapan-tahapan yang disesuaikan dengan
kemapuan spiritual seseorang.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa rumusan masalah, yaitu :


1. Apakah pengertian yoga?
2. Bagaimana sejarah yoga?
3. Apakah manfaat yoga?

1.3. Manfaat

Adapun manfaat berdasarkan rumusan masalah di atas, yaitu :


1. Mengetahui pengertian yoga.
2. Mengetahui sejarah yoga.
3. Mengetahui manfaat yoga.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Yoga

Yoga secara harfiah berasal dari suku kata “yuj” yang memiliki arti menyatukan atau
menghubungkan diri dengan Tuhan. Kemudian Patanjali memberikan definisi tentang yoga
yaitu mengendalikan gerak-gerak pikiran. Ada dua hal yang penting sebagai seorang praktisi yoga
adalah melatih secara terus menerus sekaligus tidak terikat dengan hal-hal duniawi. Secara
spiritual Yoga merupakan suatu proses di mana identitas jiwa individual dan jiwa Hyang
Agung disadari oleh seorang yogi, Yogi adalah orang yang menjalani yoga, orang yang
telah mencapai persatuan dengan Hyang Agung. Jiwa manusia dibawa kepada kesadaran akan
hubungan yang dekat dengan sumber realitas (Hyang Widhi). Seperti setitik air yang bersatu
dengan air di samudra. Yoga adalah ketenangan hati, ketentraman, keahlian dalam
bertingkah laku, Segala sesuatu yang terbaik dan tertinggi yang dapat dicapai dalam hidup
ini adalah Yoga juga, Yoga mencakup seluruh aplikasi yang inklusif dan universal yang
mengantar kepada pengembangan / pembangunan seluruh badan, pikiran dan jiwa. Yoga pada
dasarnya adalah sebuah cara atau jalan hidup. Bukan sesuatu yang keluar dari kehidupan, bukan
pula menjauhkan diri dari aktifitas, melainkan merupakan performa yang efisien dengan
semangat hidup yang benar. Yoga bukan pula melarikan diri dari rumah dan kebiasaan
hidup manusia, melainkan merupakan suatu proses pembentukan sikap untuk hidup di
rumah (keluarga) maupun hidup bermasyarakat dengan suatu pengertian baru, Yoga bukan
memalingkan dari kehidupan, Dia merupakan spiritual dari hidup. Yoga adalah salah satu jalan
keselamatan dalam Hinduisme, yaitu cara mencapai Moksa atau kelepasan. Yoga berarti usaha
mendisiplin diri untuk merealisasikan kehadiran Tuhan dalam diri, dan juga berarti usaha
mengatur kekuatan alam dari roh, dan juga sebagai usaha penyatuan diri. Yoga
merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada
aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol
panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan. Masyarakat global umumnya mengenal
Yoga sebagai aktifitas latihan utamanya asana (postur) bagian dari Hatta Yoga. Yoga
juga digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan
dengan latihan pernapasan, oleh tubuh dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan

2
selama lebih dari 5000 tahun. Sedangkan pengertian Yoga menurut Ensiklopedi umum
adalah sistim ajaran gaib yang diperkembangkan Hinduisme dengan maksud membebaskan
orang dari dunia khayalan seperti yang difahami dengan pancaindera. Pembebasan ini sukar dan
mungkin memerlukan beberapa kali umur hidup. Yogi (penganut yoga) yang percaya akan
pantheisme (kepercayaan bahwa dunia dengan segala isinya adalah Tuhan) mencari persatuan
dengan jiwa seluruh alam dunia. Penganut yoga yang atheis (tidak mengakui adanya Tuhan)
mencari perasingan yang sempurna dari segala jiwa-jiwa lainnya dan pengetahuan diri sendiri yang
sempurna. Kemudian terakhir yang dicari ialah kemuliaan penerangan sempurna. Para penganut
yoga memakai disiplin jasmani untuk mencapai penyucian, kebersihan, samadi, dan
latihan. Orang yang melakukan tapa yoga disebut yogi, yogin bagi praktisi pria dan yogini bagi
praktisi wanita. Sastra Hindu yang memuat ajaran Yoga, diantaranya adalah Upaishad,
Bhagavad Gita, Yogasutra, Hatta Yoga serta beberapa sastra lainnya. Klasifikasi ajaran Yoga
tertuang dalam Bhagavad Gita, diantaranya adalah Karma Yoga/Marga, Jnana
Yoga/Marga, Bakti Yoga/Marga, Raja Yoga/Marga. Jadi dapat disimpulkan bahwa Yoga
sebagai sebuah cara atau jalan untuk mengendalikan pikiran yang terobyektifkan serta
kecendrungan alami pikiran dan mengatur segala kegelisahan- kegelisahan pikiran agar
tetap tak terpengaruh sehingga bisa mencapai penyatuan antara kesadaran unit dan kesadaran
kosmik. Di India, dalam kitab Upanishad dijumpai ajaran mistik (kebatinan) Hindu yang
mengajarkan ‘usaha penyatuan zat manusia (atman) dengan zat semesta (brahman),’ usaha
mana dilakukan dengan praktek meditasi, pengetahuan mistikdan latihan pernafasan. Zat
itu dinamakan Prajapati yang dalam Upanishad Svetasvatara disebut: “Aku (self) itu adalah api,
matahari, angin, bulan, sama juga dengan langit berbintang, itu adalah Brahman, air, Prajapati.”
Pada hekekatnya hanya ada satu zat, yaitu yang ‘ada’. ‘Zat’ ini dapat disebut ‘Prajapati’, tetapi ia
tidak dibayangkan sebagai dewa yang berpribadi, yang berdiri di luar dunia, melainkan ‘dasar
segala hal’ yang tidak berpribadi. Untuk menyatakan ‘dasar segala hal’ itu, upanishad-
upanishad selalu memakai istilah ‘Brahman.’ Di dalam upanishad-upanishad mulailah
manusia mendapat perhatian yang besar. Di sini manusia dipandang sebagai cermin dunia.
Segala daya kekuatan alam semesta itu bertemu di dalam manusia seperti sinar cahaya
yang bertemu pada titik api. Agni, dewa api, Vayu, dewa angin, dan dewa-dewa lainnya
berkedudukan di dalam manusia. Dengan konsekwen, maka manusia digambarkan sebagai
mikrokosmos. Suatu pikiran yang lebih lanjut ialah: Kalau dunia ini pada hakekatnya satu, maka

3
manusia pun pada hakekatnya adalah satu juga. Yang dimaksud dengan itu ialah, bahwa segala
daya kekuatan di dalam manusia hanya mempunyai satu dasar kekuatan saja.Maka perkataan
yang dipakai orang untuk menunjukkan kesatuan hidup yang terdalam pada manusia ialah
'atman,’ sebuah perkataan yangasal mulanya berarti nafas.”

2.2. Sejarah Yoga

Sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, yoga telah diketahui sebagai salah satu alternatif
pengobatan melalui pernafasan. Awal mula munculnya yoga diprakarsai oleh Maharsi Patanji, dan
menjadi ajaran yang diikuti banyak kalangan umat Hindu. Cittavrttinirodha adalah kata yang
dianggap dapat mengartikan yoga yang sesungguhnya. Artinya sendiri adalah penghentian
gerak pikiran. Ajaran yoga ini ditulis Maharsi lewat sastra yoga sutra, yang terbagi
menjadi empat dan memuat 194 sutra. Bagian-bagian pada sastra, yaitu Samadhipada
(bagian pertama), Sadhapada (bagian kedua), Vidhutipada (bagian ketiga), dan
Kailvalyapada (bagian keempat). Ajaran Yoga ternyata juga termuat dalam sastra Hindu. Beberapa
sastra Hindu tersebut adalah Upanisad, Bhagavad Gita, Yogasutra, dan Hatta Yoga. Kemudian,
ajaran yoga mengalami pengklasifikasian, yang terdapat pada sastra Hindu, dalam Bhagavad
gita dapat diklasifikasi sebagai berikut :

1. Hatha Yoga, yaitu yoga yang dilakukan dengan pose fisik (Asana), teknik
pernafasan (Pranayana) disertai dengan meditasi. Ketiga poin ini dilakukan untuk
membuat pikiran menjadi tenang dan tubuh sehat penuh vitalitas.
2. Bhakti Yoga, yaitu yoga yang memfokuskan diri untuk menuju hati. Jika seorang yogi
berhasil menerapkannya, maka dia akan dapat melihat kelebihan orang lain dan cara untuk
menghadapi sesuatu. Keberhasilan yoga ini juga membuat yogis menjadi lebih
welas asih dan menerima segala yang ada di sekitarnya, karena dalam yoga ini
diajarkan untuk mencintai alam dan beriman kepada Tuhan.
3. Raja Yoga, yaitu yoga yang menitikberatkan pada Teknik meditasi dan
kontemplasi. Yoga ini nantinya akan mengarah pada cara penguasaan diri sekaligus
menghargai diri sendiri dan sekitarnya. Raja yoga merupakan dasar dari yoga sutra.
4. Jnana Yoga, yaitu yoga yang menerapkan metode untuk meraih kebijaksanaan dan
pengetahuan. Teknik ini cenderung untuk menggabungkan antara kepandaian dan

4
kebijaksanaan, sehingga nantinya mengdapatkan hidup yang dapat menerima semua
filosofi dan agama.
5. Karma Yoga, yaitu yoga ini mempercayai adanya reinkarnasi. Di sini Anda akan
dibuat untuk menjadi tidak egois, karena yakin bahwa perilaku Anda saat ini
akan berpengaruh pada kehidupan yang akan datang.
6. Tantra Yoga. Untuk yoga ini sedikit berbeda dengan yoga yang lain, bahkan ada yang
menganggapnya mirip dengan ilmu sihir. Teknik pada yoga ini terdiri atas kebenaran
(kebenaran) dan hal-hal yang mistik (mantra). Tujuan dari teknik ini supaya
dapat menghargai pelajaran dan pengalaman hidup.
Dalam masyarakat Indonesia, yoga sudah dikenal luas oleh berbagai kalangan. Kekawin
Arjuna Wiwaha 11.1 menyebutkan kata Yoga dengan sangat jelas; “Sasi wimba heneng
ghata mesi banu Ndanasing, suci nirmala mesi wulan Iwa mangkana rakwa kiteng
kadadin Ring angambeki Yoga kiteng sakala, Bagaikan bulan di dalam tempayan berisi air. Di
dalam air yang suci jernih tampaklah bulan. Sebagai itulah Dikau (Tuhan) dalam tiap
mahluk. Kepada orang yang melakukan Yoga Engkau menampakkan diri”. Jadi pada
dasarnya semua aliran kepercayaan yang menjadikan Yoga atau Meditasi sebagai pegangan
utamanya pada dasarnya adalah pengikut ajaran Veda. Maharsi Patanjali adalah pelopor ajaran
Yoga yang merupakan bagian dari filsafat Hindu yaitu Sad Darsana. Buku beliau
yang bernama Yogasutra terdiri dari empat bagian yaitu :
1. Samadhipada, tentang sifat, tujuan dan bentuk ajaran yoga yang menjelaskan adanya
perubahan-perubahan pikiran dalam melakukan yoga.
2. Sadhanapada, tentang tahapan-tahapan pelaksanan yoga, cara mencapai samadhi
dan pahala yang akan didapat oleh mereka yang telah mencapai samadhi.
3. Wibhutipada, tentang hal-hal yang bersifat bathiniah, kekuatan bathin yang didapat oleh
mereka yang melaksanakan yoga.
4. Kaiwalyapada, tentang alam kelepasan dan keadaan jiwa yang telah dapat mengatasi
keterikatan pada keduniawian.

2.3. Manfaat Yoga


Yoga di samping sebagai pengetahuan rohani juga dapat memberikan latihanlatihan
badan/asanas. Asanas memungkinkan memperbaiki kesehatan banyak orang dan mencapai
suatu kehidupan yang bersemangat. Melalui pembelajaran yoga para siswa secara

5
bertahap dapat belajar menjaga pikiran dan tubuh dalam keseimbanganyang tenang
dalam semua keadaan, mempertahankan ketenangan dalam situasi apa pun. Latihan-latihan
asanas dapat membangun rasa percaya diri, mengatasi stres, mengembangkan konsentrasi,
dan menambah kekuatan pikiran. Kekuatan pikiran adalah kunci untuk mengerti spiritual
yang mendalam. Bila kita merasa sakit karena terjadi ketidakseimbangan di dalam tubuh, pikiran,
atau hasil hormon yang tidak seimbang, latihan asanas dapat banyak membantu menormalisirnya.
Gerakan-gerakan ajaran yoga asanas pada tingkat yang paling dasar kebanyakan meniru
gerakan binatang ketika berusaha dapat sembuh dari sakit yang dideritanya. Dapat
dikatakan hampir seluruh asanas diberikan identitas sesuai nama-nama binatang. Untuk
dapat menetralisir ketegangan pikiran sebagai akibat bisingnya urusan keseharian yang
semakin ruwet, gerakan-gerakan asanas perlu dikombinasikan dengan latihan-latihan
pernafasan, konsentrasi, dan relaksasi. Dengan demikian pikiran yang ruwet dapat dikembalikan
ke dalam suasana yang normal. Setelah melalui latihan asanas secara teratur kita mampu menjadi
tuan bagi tubuh kita sendiri, bebas dari gangguan sakit, awet muda, hidup santai,
penuh energi, bebas dari pengaruh emosional, menjadikan hidup ini selalu siap bekerja untuk
kesejahteraan umat manusia. Manfaat latihan pernapasan (yoga) menjadikan pernapasan lebih
dalam dan pelan, paru-paru berkembang sampai pada kapasitas penuh. Akibatnya tubuh
menerima oksigen dalam jumlah maksimal. Apabila gerakan-gerakan ajaran yoga asanas
dapat dilakukan dengan benar dan tepat maka kelelahan menjadi hilang, dan orang merasa penuh
tenaga dan merasa segar. Adapun manfaat ajaran yoga dapat dilihat dalam uraian berikut

ini.
1. Sebagai tujuan hidup yang tertinggi dan terakhir dalam ajaran Hindu yaitu terwujudnya
Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma.
2. Untuk menjaga kesehatan, kebugaran jasmani dan rohani dapat dilakukan melalui praktik
berbagai macam gerakan Yoga Asanas. Berikut ini dapat ditampilkan dalam
bentuk kolom beberapa gerakannya.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa, Yoga adalah ketenangan hati,
ketentraman, keahlian dalam bertingkah laku, Segala sesuatu yang terbaik dan tertinggi yang
dapat dicapai dalam hidup ini adalah Yoga juga, Yoga mencakup seluruh aplikasi yang inklusif
dan universal yang mengantar kepada pengembangan/pembangunan seluruh badan, pikiran dan
jiwa. Sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, yoga telah diketahui sebagai salah satu
alternatif pengobatan melalui pernafasan. Awal mula munculnya yoga diprakarsai oleh Maharsi
Patanji, dan menjadi ajaran yang diikuti banyak kalangan umat Hindu. Ajaran Yoga ternyata juga
termuat dalam sastra Hindu. Beberapa sastra Hindu tersebut adalah Upanisad, Bhagavad Gita,
Yogasutra, dan Hatta Yoga.

3.2. Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca bisa dan dapat mendekatkan, atau
menghubungkan diri dengan Tuhan ( Ida Sang Hyang Widi Wasa ), karena ajaran agama
Hindu bersifat Universal dan Fleksibel. Jadi ada berbagai macam cara untuk Bhakti
kepada-Nya. Anda bisa terhubung dengan Tuhan bisa dengan cara yoga, semadhi, tapa,
maupun mengggunakan konsep ajaran Nawa Wida Bakti.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Manik Mas, Rsi Bintang Dhanu dan Djoni Gingsir, tt. Babad Catur Brahmana. Babad Bali
Agung.
2. Ngurah, I Gusti Made, dkk, 1997. Buku Pendidikan Agama Hindu untuk Perguruan Tinggi.
Surabaya: Paramita.
3. Sivananda, Shri Svami, 2003. Intisari Ajaran Agama Hindu. Alih Bahasa Yayasan
Sanatana Dharmasrama, Surabaya: Paramita.
4. Suardeyasa, IGN, 2007. bali Bercermin pada Mimamsa dan Wedanta. Jakarta:
Penebar Swadaya. Majalah media Hindu.

Anda mungkin juga menyukai