Anda di halaman 1dari 16

AGAMA HINDU

MANFAAT YOGA ASANAS BAGI KESEHATAN

OLEH :

Nama : Dewa Ayu Diah Lestari

No : 02 (absen baru) 10 (absen lama)

Kelas : XII MIPA 3

SMA NEGERI 1 GIANYAR


TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul
“MANFAAT YOGA ASANAS BAGI KESEHATAN”. Dengan adanya makalah ini penulis
berharap agar dapat bermanfaat di kemudian hari.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Nurasa yang mengajar di kelas
XII MIPA 3 atas waktu dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami.

Penulis menyadari keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga


kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna kesempurnaan makalah
ini.

Om, Santhi, Santhi, Santhi, Om

Gianyar, Januari 2018

Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Maraknya Yoga dianggap pertanda untuk kebangkitan Hindu di Indonesia. Sebagian


umat dari berbagai agama, kepercayaan lalu mulai berpaling ke yoga dan meditasi. Di
Indonesia saat ini mereka-mereka yang tertarik kepada yoga pada umumnya terdiri dari
orang-orang yang memang gemar pada kesehatan dan hal-hal yang bersifat spiritual. Saat ini
boom yoga membuat sementara orang latah ikut-ikutan yoga bahkan mengaku dirinya guru
yoga, karena tidak seperti di Eropah, USA, Australia dan Canada, di sini tidak ada peraturan
dan proteksi dari pemerintah maupun departemen kesehatan yang terkait.

Ada banyak jalan untuk mencapai kebenaran tertinggi. Jalan yang berbeda-beda itu
tampakanya memiliki tujuan yang sama yaitu sebuah penyatuan tertinggi antara Atman
dengan Brahman. Kita lahir berulang kali untuk meningkatakan perkembangan evolusi jiwa.
Dan masing-masing dari kita berada pada tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Karena itu
tiap orang disiapkan untuk tingkat pengetahuan spiritual yanag berbeda pula. Semua jalan
rohani yang ada di dunia ini penting karena ada orang-orang yang membutuhkan ajarannya.
Penganut suatu jalan rohani dapat saja tidak memiliki pemahaman lengkap tentang sabda
Tuhan dan tidak akan pernah selama masih berada dalam jalan rohani tersebut. Jalan rohani
itu merupakan sebuah batu loncatan untuk pengetahuan yang lebih lanjut. Setiap jalan rohani
memenuhi kebutuhan rohani yang mungkin tidak dapat dipenuhi oleh jalan rohani yang lain.
Tidak satupun jalan rohani yang memenuhi kebutuhan semua orang di segala tingkat. Saat
satu individu masih tingkat pemahamannya tentang Tuhan dan perkembangan dalam dirinya,
dia mungkin merasa tidak terpenuhi oleh pengajaran jalan rohani sebelumnya dan mencari
jalan rohani yang lain untuk mengisi kekosongannya. Bila hal itu terjadi, maka orang tersebut
telah meraih tingkat pemahaman yang lain dan akan merindukan kebenaran serta
pengetahuan yang lebih luas, dan kemungkinan lain untuk tumbuh.

Dengan demikian kita tidak berhak untuk mencerca jalan rohani yang lain. Semua
berharga dan penting di mata-Nya. Ada pemenuhan sabda Tuhan, akan tetapi kebanyakan
oaring tidak meperolehnya di sini untuk bisa meraih kebenaran, kita perlu mendengarkan roh
dan melepas ego kita. Dan Yoga sebagai salah satu jalan yang bersifat universal adalah salah
satu jalan rohani dengan tahapan-tahapan yang disesuaikan dengan kemapuan spiritual
seseorang. Terdapat sangat banyak cara untuk menuju kedamaian abadi denganNya, salah
satunya melalui jalan Raja Marga Yoga melalui tahapan Astangga Yoga. Salah satu bagian
dari Astangga Yoga yaitu Asana. Asana merupakan sikap badan dalam melakukan Yoga.
Terdapat berbagai macam Asana, dan semua gerakan tersebut memiliki tujuan dan
manfaatnya masing-masing bagi kesehatan fisik dan batin.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana sejarah Yoga ?
1.2.2 Apa itu Yoga ?
1.2.3 Apa saja jenis-jenis Yoga ?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan Catur Marga Yoga ?
1.2.5 Apa saja macam-macam Yoga Asanas dan manfaatnya ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Yoga.
1.3.2 Untuk mengetahui Catur Marga Yoga.
1.3.3 Untuk mengetahui macam-macam Yoga Asana beserta manfaatnya.

1.4 Manfaat
1.4.1 Membuka wawasan agar kita mengenal macam-macam Yoga Asana beserta
manfaatnya.
1.4.2 Membuka peluang untuk berkiprah lebih luas dalam dunia Yoga.
1.4.3 Sebagai bacaan yang dapat dijadikan referensi dalam perpustakaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Yoga

Ajaran yoga bukanlah sebuah ajaran yang menyangkut khusus tentang ajaran
agama atau kepercayaan tertentu. Yoga adalah teknik pendekatan diri dengan Tuhan yang
umumnya jauh lebih tua dari agama apapun di dunia ini, termasuk agama hindu yang
merupakan agama tertua sepanjang sejarah manusia. Hindu adalah agama yang
berdasarkan atas ajaran Veda. Kitab Veda ini digubah sekitar 5000 tahun sebelum masehi,
yaitu pada saat masuknya bangsa Arya ke India. Namun yoga sudah dikenal oleh
masyarakat india jauh sebelum Veda itu digubah atau yoga itu sudah dikenal jauh
sebelum masuknya bangsa Arya ke india. Sebelum jaman Veda, para yogi sudah terdapat
di india. Timbulnya ajaran yoga bermula dari kesadaran manusia akan pentingnya
mendekatkan diri dengan sang pencipta. Sadar akan adanya kekurangan dan kelemahan,
dan juga sadar bahwa atman yang ada dalam diri manusia itu adalah sama dengan Sang
Pencipta, hanya saja segala bentuk kekotoran yang melekat pada atman itu harus
dibersihkan agar dapat menyatu dengan sempurna pada asalnya, yaitu dengan jalan yoga.
Yoga adalah milik dunia luas, milik semua insan manusia yang memiliki kesadaran untuk
mendekatkan diri dengan sang pencipta. Ibarat matahari siapun juga bisa dan berhak
untuk berjemur dibawahnya.

2.2 Pengertian Yoga

Yoga secara harfiah berasal dari suku kata “yuj” yang memiliki arti menyatukan
atau menghubungkan diri dengan Tuhan. Kemudian Patanjali memberikan definisi
tentang yoga yaitu mengendalikan gerak-gerak pikiran. Ada dua hal yang penting sebagai
seorang praktisi yoga adalah melatih secara terus menerus sekaligus tidak terikat dengan
hal-hal duniawi. Secara spiritual Yoga merupakan suatu proses di mana identitas jiwa
individual dan jiwa Hyang Agung disadari oleh seorang yogi, Yogi adalah orang yang
menjalani yoga, orang yang telah mencapai persatuan dengan Hyang Agung.

Yoga adalah salah satu jalan keselamatan dalam Hinduisme, yaitu cara mencapai
Moksa atau kelepasan. Yoga berarti usaha mendisiplin diri untuk merealisasikan
kehadiran Tuhan dalam diri, dan juga berarti usaha mengatur kekuatan alam dari roh, dan
juga sebagai usaha penyatuan diri. Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam
filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang
memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara
keseluruhan. Masyarakat global umumnya mengenal Yoga sebagai aktifitas latihan
utamanya asana (postur) bagian dari Hatta Yoga. Yoga juga digunakan sebagai salah satu
pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernapasan, oleh tubuh
dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama lebih dari 5000 tahun.

2.3 Jenis-Jenis Yoga

Teknik mendekatkan diri dengan Tuhan ada banyak sekali bentuknya. Tergantung
dari karakter seseorang, tingkat kedalaman rohani, dan juga bakat yang dimiliki oleh
orang tersebut. Untuk itu Veda menyediakan berbagai jenis yoga, diantaranya :

1. Bhakti Yoga
Bhakti yoga ini memberikan penghayatan/ penjiwaan curahan cinta kasih akan
keTuhanan. Bhakti tidak diukur dari seberapa banyak persembahan, tapi diukur dari
seberapa dalam dan seberapa murni tingkat cinta kasih seseorang. Bhakti tidak tumbuh
dari luar diri seseorang, melainkan harus tumbuh dengan sendirinya dari dalam diri.
Kepercayaan adalah kemenangan akhir dari kebenaran dan cinta kasih. Tanda – tanda
dari bhakti ini, ditandai dengan adanya kepercayaan, kerendahan hati, serta keprihatinan
terhadap makhluk lain.
2. Karma Yoga
Karma yoga adalah kebebasan dari suka – dukha pahala perbuatan. Karma yoga ini
adalah jalan dimana semua pekerjaan yang dilakukan merupakan sebuah persembahan
kepada Hyang pencipta dan merupakan kewajiban yang dibebankan oleh Tuhan kepada
kita, sehingga semua hasil yang diperoleh merupakan karunia Tuhan. Pekerjaan
dilakukan dengan tulus dan tanpa pamrih.
3. Jnana Yoga
Yang menjadi inti ajaran jnana yoga adalah memberikan basis pengertian jnana
(pengetahuan) bagi akal atau kecerdasan (buddhi/ citta) untuk dapat mengerti dan
melihat keberadaan purusha, atman yang menjiwai dari yang bersifat materiil di alam
fenomenal. Hingga akhirnya dengan pengetahuan suci, atman dapat membebaskan
dirinya dari suka dan dukha akibat dari perbuatan, yang sebenarnya tidak lain disebabkan
oleh tri guna yang ada pada prakerthi sebagai manifestasi karakteristik maya/ acetana.
4. Mantra Yoga
Mantra yoga dipraktekkan dengan memurnikan kesadaran melalui pengucapan berulang
– ulang suatu mantra khusus. Mantra yang efektif hanya bisa diperoleh dari petunjuk
seorang guru sejati yang berwenang. Guru akan memilihkan mantra yang tepat sesuai
dengan karma wasana sang murid, dan atas karunia guru mantra itu akan menjadi siddhi
sakti karena dihidupkan oleh sakti sang guru sendiri.
5. Yantra Yoga
Yantra yoga adalah salah satu yoga yang banyak dipraktekkan di India bagian utara dan
Tibet. Mandala yang merupakan gambar geometris khusus menjadi obyek sasaran dari
meditasi. Mandala diciptakan dari kekuatan untuk memurnikan pikiran.
6. Hatha Yoga
Hatha yoga ini adalah salah satu jenis yoga yang menekankan pada sistem asanas. Sebab
kesehatan fisik menjadi salah satu bagian yang sangat penting dalam melakukan sebuah
yoga. Kesehatan yang besar adalah modal yang sangat besar dalam menjalankan
meditasi.
7. Raja Yoga
Raja yoga adalah praktek yang secara langsung menuju kepada penguasaan pikiran dan
kesadaran diri. Karena secara langsung menuntun seseorang untuk mengontrol
pikirannya, maka Raja yoga ini juga disebut sebagai Royal yoga.yang termasuk kedalam
Raja Yoga adalah: Penahanan diri (Yama), Aturan/ Tatatertib (Nyama), Konsentrasi
(Dharana), Medhitasi (Dhyana), Samadhi.

2.4 Pengertian Catur Marga Yoga

Dalam Hindu sendiri terdapat banyak kepercayaan untuk mencapai Tuhan Yang
Maha Esa. Namun hal tersebut tidak pernah dipermasalahkan. Salah satu cara untuk
mencapai Dewata atau Tuhan dalam Hindu yakni Catur Marga Yoga. Ajaran ini
mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Catur Marga Yoga sendiri berasal dari kata catur berarti empat. Marga berarti
jalan dan yoga berarti penyatuan dengan Brahman. Jadi catur marga adalah empat jalan
atau cara umat Hindu untuk menghormati dan menuju ke jalan Tuhan Yang Maha Esa
atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.Catur marga juga sering disebut dengan catur marga
yoga. Sumber ajaran catur marga ada di ajarkan dalam pustaka suci Bhagawadgita,
terutama pada trayodhyaya tentang karma yoga marga.
Adapun bagian-bagian dari Catur Marga Yoga yakni sebagai berikut :

1. Bhakti Marga

Bhakti Marga adalah yaitu yoga yang memfokuskan diri untuk menuju hati. Jika
seorang yogi berhasil menerapkannya, maka dia akan dapat melihat kelebihan orang lain
dan cara untuk menghadapi sesuatu. Keberhasilan yoga ini juga membuat yogis menjadi
lebih welas asih dan menerima segala yang ada di sekitarnya, karena dalam yoga ini
diajarkan untuk mencintai alam dan beriman kepada Tuhan.

2. Karma Marga

Karma adalah perbuatan. Jadi Karma Marga Yoga adalah jalan untuk mencapai
kesatuan atman dan Brahman melalui kerja atau perbuatan tanpa ikatan, tanpa pamrih,
tulus dan ikhlas, penuh dengan amal kebajikan dan pengorbanan. Dalam Karma Marga
Yoga, perbuatan dan kerja merupakan suatu pengembalian dengan melepaskan segala
hasil atau buah dari segala perbuatan dan segala yang dikerjakannya. Dengan melakukan
amal kebajikan tanpa pamrih, akan dapat mengembalikan emosi dan melepaskan atma
dari ikatan duniawi.

3. Jnana Marga Yoga

Jnana artinya kebijaksanaan filsafat atau ilmu pengetahuan. Jadi Jnana Marga
Yoga adalah jalan untuk mencapai persatuan Atman dan Brahman berdasarkan atas ilmu
pengetahuan atau kebijaksanaan filsafat kebenaran. Menurut Upanisad pengetahuan
seorang bijaksana (Jnanin) dapat dibagi atas dua bagian yaitu Apara Widya dan Pari
Widya. Apara Widya adalah pengetahuan dalam tingkat kemewahan suci (ajaran-ajaran
suci Weda) sedangkan Pari Widya adalah pengetahuan tingkat tinggi tentang hakikat
kebenaran Atman dan Brahman. Jadi Apara Widya adalah dasar untuk mencapai Pari
Widya. Seorang Jnanin memiliki pengetahuan untuk mencapai kebenaran yang sempurna,
dengan Wiweka (logika) yang dalam mereka benar-benar bisa membedakan yang kekal
dan tidak kekal, sehingga bisa melepaskan yang tidak kekal dan mencapai kekekalan
yang sempurna.

4. Raja Marga Yoga

Raja Marga Yoga adalah jalan untuk mencapai kebebasan yang sempurna
berdasarkan pelaksanaan Tapa Brata Yoga Semadhi. Tapa dan Brata merupakan suatu
latihan untuk mengendalikan emosi (nafsu) sedangkan Yoga dan Semadhi adalah latihan
untuk dapat menyatukan atman dengan brahman (Tuhan) dengan melakukan konsentrasi
yang setepat-tepatnya dalam ketenangan suasana semadhi yang sempurna. Seorang Raja
Yoga akan dapat menghubungkan dirinya dengan Tuhan misalnya dengan melakukan
Astangga Yoga yaitu delapan jalan untuk melakukan Yoga untuk mencapai Moksa, yaitu:

a. Yama (Larangan), yaitu disiplin penahanan diri dalam hal jasmani.


b. Nyama (Suruhan), yaitu beradat yang baik dengan memupuk kebiasaan-kebiasaan
yang baik di bidang rohani.
c. Asana, yaitu mengatur sikap duduk yang baik.
d. Pranayama, yaitu mengatur pernafasan yang sempurna dan teratur. Puraka
(menarik nafas), Kumbaka (menahan nafas), Recaka (menghembuskan nafas).
e. Pratyahara, yaitu mengontrol dan mengembalikan semua indrya, sehingga dapat
melihat sinar-sinar suci.
f. Dharana, yaitu usaha-usaha untuk menyatukan pikiran dengan Tuhan.
g. Dhyana, yaitu usaha-usaha untuk menyatukan pikiran dengan Tuhan yang
tarafnya lebih tinggi daripada Dharana.
h. Semadhi, yaitu persatuan Atman dengan Brahman (Tuhan).

2.5 Yoga Asana Beserta Manfaatnya

No Nama Gerakan Manfaat


1. Padmasana Kedua kaki diluruskan ke depan Dapat menopang
lalu tempatkan kaki kanan di atas tubuh dalam jangka
paha kiri, kemudian kaki kiri di atas waktu yang lama,
paha kanan. Kedua tangan boleh hal ini disebabkan
ditempatkan di lutut karena tubuh mulai
dapat dikendalikan
oleh pikiran.
2. Siddhāsana Letakkan salah satu tumit di pantat, Memberikan efek
dan tumit yang lain di pangkal ketenangan pada
kemaluan. Kedua kaki diletakkan seluruh jaringan
begitu rupa sehingga kedua ugel- saraf dan
ugel mengenai satu dengan yang mengendalikan
lain fungsi seksual

3. Swastikāsana Kedua kaki lurus ke depan Menghilangkan


kemudian lipat kaki dan taruh dekat reumatik,
otot paha kanan, bengkokkan kaki menghilangkan
kanan dan dorong telapak kaki penyakit empedu
dalam ruang antara paha dengan dan lendir dalam
otot betis. keadaan sehat,
membersihkan dan
menguatkan urat-
urat kaki dan paha.

4. Sarvangāsana Berbaring dengan punggung di atas Memelihara kelenjar


selimut, angkat kedua kaki perlahan thyroid.
kemudian angkat tubuh bagian atas,
pinggang, paha, dan kaki lurus ke
atas. Punggung ditunjang oleh
kedua tangan

5. Halāsana Posisi tubuh rebah dengan telapak Menguatkan urat


tangan telungkup di samping dan otot tulang
badan. Kedua kaki rapat lalu belakang dan
diangkat ke atas dengan posisi susunan urat-urat di
lurus. Tubuh jangan bengkok. Kaki sisi kanan kiri tulang
dan tubuh buat siku lebar. punggung.
Turunkan kedua kaki melalui muka
sampai jari kaki mengenai lantai.
Paha dan kaki membentuk garis
lurus.
6. Matsyāsana Rebahkan diri di atas punggung, Membasmi
dengan kepala diletakkan pada bermacam penyakit
kedua tangan yang disalipkan seperti asma, paru-
paru, bronchitis.

7. Paschimottanāsana Duduk di lantai dengan kaki Membuat nafas


menjulur lurus, pegang jari kaki berjalan di brahma
dengan tangan, tubuh nadi (sungsum) dan
dibengkokkan ke depan. menyalakan api
pencernaan, dan
untuk mengurangi
lemak di perut.

8. Mayurāsana Berlutut di atas lantai, jongkok di Menguatkan


atas jari kaki, angkat tumit ke atas pencernaan,
dengan kedua tangan berdekatan, membetulkan salah
dengan telapak tangan di atas pencernaan dan
lantai, ibu jari kedua tangan harus salah perut seperti
mengenai lantai dan harus kembung, juga
berhadapan dengan kaki murung hati dan
limpa yang bekerja
lemah akan baik
kembali.

9. Ardha Matsyendrāsana Letakkan tumit kiri di dekat lubang Memperbaiki alat-


pantat dan di bawah kemaluan alat pencernaan,
mengenai tempat di antara lubang menambah nafsu
pantat dan kemaluan. Belokkan makan. Kundalini
lutut kanan dan letakkan ugel-ugel akan dibangunkan
kanan di pangkal paha kiri, dan juga dan membuat
kaki kanan diletakkan di atas lantai candranadi mengalir
berdekatan dengan sambungan kiri, tetap.
letakkan ketiak kiri di atas lutut
kanan kemudian dorong sedikit ke
belakang sehingga mengenai
bagian belakang dari ketiak.
Pegang lutut kiri dengan telapak
tangan kiri perlahan punggung
belokkan ke sisi dan putar sedapat
mungkin ke kanan, belokkan jidat
ke kanan sehingga segaris dengan
pundak kanan, ayunkan tangan
kanan ke belakang pegang paha kiri
dengan tangan kanan, tulang
punggung lurus.
10. Salabhāsana Rebahkan diri dengan telungkup, Menguatkan otot
kedua tangan di sisi badan perut, paha, dan
terlentang. Tangan diletakkan di kaki,
bawah perut, hirup nafas seenaknya menyembuhkan
kemudian keluarkan perlahan. penyakit perut dan
Keraskan seluruh badan dan angkat usus juga penyakit
kaki ke atas + 40 cm, dengan lurus limpa dan penyakit
sehingga paha dan perut bawah bungkuk dapat
dapat terangkat juga dikurangi.
11. Bhuyanggāsana Merebahkan diri dengan telungkup, Istimewa untuk
lemaskan otot, dan tenangkan hati, wanita, dapat
letakkan telapak tangan di lantai di memberi banyak
bawah bahu dan siku, tubuh dan faedah, rahim dan
pusar sampai jari-jari kaki tetap di kantung kemih akan
lantai. Angkat kepala dan tubuh ke dikuatkan,
atas perlahan seperti kobra ke atas, menyembuhkan
bengkokkan tulang punggung ke amenorhoea (datang
atas. bulan tidak cocok),
dysmenorhoea
(merasa sakit pada
waktu datang bulan,
leucorrhoea (sakit
keputihan), dan
macam penyakit lain
di kantung kemih,
indung telur dan
peranakan.
12. Dhanurāsana Rebahkan diri dengan dada dan Menghilangkan sakit
muka di bawah, kedua tangan bungkuk, reumatik
diletakkan di sisi, kedua kaki di kaki, lutut, dan
ditekuk ke belakang, naikkan tangan. Mengurangi
tangan ke belakang dan pegang kegemukan, dan
ugel-ugel, angkat dada dan kepala melancarkan
ke atas, lebarkan dada, tangan dan peredaran darah.
kaki kaku dan luruskan, tahan nafas
dan keluarkan nafas perlahan.

13. Gomukhāsana Tumit kaki kiri diletakan di bawah Menghilangkan


pantat kiri, kaki kanan diletakkan reumatik di kaki,
sedemikian rupa, sehingga lutut ambeen, sakit kaki
kanan berada di atas lutut kiri dan dan paha,
telapak kaki kanan ada di sebelah menghilangkan
paha kiri berdekatan susah BAB (Buang
Air Besar).

14. Trikonāsana Berdiri tegak, kedua kaki terpisah, Menguatkan urat-


+ 65 – 70 cm, kemudian luruskan urat tulang
tangan dengan lebar, segaris punggung dan alat-
dengan pundak, tangan sejajar alat di perut,
dengan lantai. menguatkan gerak
usus dan menambah
nafsu makan

15. Baddha Padmāsana Duduk dengan sikap padmasana, Asana ini bukan
tumit mengenai perut, tangan kanan untuk bermeditasi
ke belakang memegang ibu jari tetapi untuk
kanan, begitu juga tangan kiri. memperkuat
Tekan janggut ke dada, lihat pada kesehatan dan
ujung hidung dan bernafas pelan- menguatkan badan.
pelan. Dapat
menyembuhkan
lever, uluhati, usus.

16. Padahasthāsana Berdiri tegak, tangan digantung di Menghilangkan


sebelah badan, kedua tumit harus hawa nafsu, tamas,
rapat tapi jari harus terpisah, angkat menghilangkan
tangan kedua-duanya ke atas lemak.
kepala. Perlahan bengkokkan badan
ke bawah, jangan bengkokkan siku
lalu pegang jari kaki dengan ibu
jari, jari telunjuk, dan jari tengah

17. Matsyendrāsana, Duduk dengan kaki menjulur, Menghilangkan


letakkan kaki kiri di atas pangkal reumatik,
paha kanan dan letakkan tumit kaki menguatkan prana
kiri di pusar. Kaki kanan letakkan shakti (gaya batin)
di lantai di pinggir lutut kiri. dan menyembuhkan
Tangan kiri melalui lutut kanan di bayak penyakit.
luarnya memegang jari kaki kanan
dengan ibu jari, telunjuk, dan jari
tengah lalu tekankan pada lutut
kanan dan kiri.

18. Chakrāsana Berdiri dengan tangan diangkat ke Melatih kegesitan,


atas, perlahan- lahan turunkan ke tangkas, segala
belakang dengan membengkokkan pekerjaan akan
tulang punggung dilaksanakan dengan
cepat.

19. Savāsana Tidur terlentang, tangan lurus di Memberikan


samping badan, luruskan kaki dan istirahat pada badan,
tumit berdekatan. Tutup mata pikiran, dan sukma.
bernafas perlahan, lemaskan semua
otot.

20. Janusirāsana Letakkan tumit kiri di antara lubang Menambah


pantat dan kemaluan, dan tekanlah semangat dan
tempat itu. Kaki kanan menjulur menolong
dengan lurus. Pegang jari kaki pencernaan. Asana
kanan dengan dua tangan. ini menggiatkan
surya chakra

21. Kukutāsana Lebih dulu membuat padmasana. Menguatkan otot-


Masukkan tangan satu per satu otot dada dan
dalam betis hingga sampai kira- pundak.
kira di siku, telapak tangan
diletakkan di lantai dengan jari
terbuka ke depan, angkat badan ke
atas salib kaki kira-kira sampai di
siku.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa, Salah satu upaya dilakukan agar
seseorang memiliki kesadaran diri adalah dengan menempuh jalan yoga. Dengan beryoga
orang akan senantiasa berada pada kesadaran diri, mengetahui siapa sebenarnya diri itu, serta
apa sebenarnya tujuan manusia dan makhluk lainnya itu diciptakan. Dari yoga orang – orang
akan mengerti arti dari setiap kasih, bagaimana menyayangi, dan bagaimana menggunakan
cinta kasih tersebut. Karena Tuhan berada pada setiap kasih.

Yoga adalah ketenangan hati, ketentraman, keahlian dalam bertingkah laku, Segala
sesuatu yang terbaik dan tertinggi yang dapat dicapai dalam hidup ini adalah Yoga juga,
Yoga mencakup seluruh aplikasi yang inklusif dan universal yang mengantar kepada
pengembangan / pembangunan seluruh badan, pikiran dan jiwa. Dalam melakukan ajaran
Yoga, terdapat empat macam jalan yang disebut Catur Marga Yoga, salah satunya adalah
Raja Marga Yoga yang ditempuh dengan Astangga Yoga. Dalam tahap Asana dalam
Astangga Yoga, terdapat berbagai macam gerakan yang bermanfaat bagi kesehatan.

3.2 Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca bisa dan dapat mendekatkan, atau
menghubungkan diri dengan Tuhan ( Ida Sang Hyang Widi Wasa ), karena ajaran agama
Hindu bersifat Universal dan Fleksibel. Jadi ada berbagai macam cara untuk Bhakti kepada-
Nya. Sebelum Melakukan Yoga Perut harus kosong ketika melakukan berbagai tehnik.
Sebagai saran yaitu sebaiknya menunggu 2 jam setelah menyantap makanan ringan dan 4 jam
setelah menyantap makanan berat sebelum melakukan latihan yoga. Karena berbagai tehnik
tarikan, putaran, tekanan, dan membalikkan abdomen akan menimbulkan rasa mual, rasa
panas dalam perut, dan bisa kram yang disebabkan oleh keadaan perut penuh.
DAFTAR PUSTAKA

Admin.2012.”Pengertian
Yoga”.(Online).(http://niatingsun.blogspot.com/2012/03/pengertian-yoga.html/,diakses 10
November 2012)
https://putriastini.wordpress.com/2012/04/12/makalah-yoga/

http://bloganaksma17.blogspot.co.id/2016/05/contoh-makalah-agama-hindu-tentang-

yoga.html

http://mertajaya.blogspot.co.id/2011/01/catur-marga-yoga.html

Anda mungkin juga menyukai