Anda di halaman 1dari 10

KESEHATAN PARIWISATA

“Penyakit Menular Saat Berwisata dan Usaha Pencegahannya”

OLEH:

KELOMPOK 2

NAMA KELOMPOK

1. Ni Putu Ditya Anggreni (P07134018 001)


2. Ida Ayu Ketut Tri Buwani (P07134018 002)
3. Anak Agung Mas Agung Purnama Sari (P07134018 003)
4. Ni Wayan Eka Widianti (P07134018 004)
5. Kadek Profit Hartani (P07134018 005)
6. Dewa Ayu Diah Lestari (P07134018 006)
7. Kadek Ayu Diana Dwikayani (P07134018 007)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2019
PENYAKIT MENULAR SAAT BERWISATA DAN USAHA
PENCEGAHANNYA

Menurut buku International Travel and Health ada beberapa model transmisi
penyakit infeksi, antara lain:
A. Penyakit Bersumber Makanan(Foodborne Disease)
Dapat ditularkan melaluikonsumsimakanandanminumanyang terkontaminasi.
Contohnya; HepatitisA, demam typhoid dan kolera. Tentu saja dapat dicegah
dengan menjaga hygiene makanan, minuman dan air minum serta menghindari
kontak dengan air pada tempat rekreasi yang terkena polusi.
B. Penyakit Bersumber Vektor (Vectorborne Disease)
Penyakit jenis ini dapat ditularkan melalui serangga dan vector. Dapat dicegah
dengan menghindari gigitan serangga seperti memakai lotion anti serangga
(repellant) dan kontak dengan serangga pada daerab yang dicurigai sebagai
daerah rawan penyakit. Contohnya; malaria,demam kuning
C. Penyakit Bersumber Hewan (Zoonoses)
Zoonesis terdiri dari penyakit infeksi yang dapat ditularkan melalui gigitan
hewan atau kontak dengan cairan tubuh atau kotoran hewan yang
terkontaminasi dapat juga bersumber dari konsumsi daging dan susu.
Contohnya; Rabies, Brucellosis, dan Leptospirosis.
D. Penyakit Menular Seksual
Penyakit ini dapat ditularkan karena perilaku seksual yang tidak aman. Namun
dapat dihindari dengan berperilaku seksual yang aman seperti menggunakan
kondom. Contoh penyakit antara lain;Hepatitis B,HIV/ AIDS dan Syphilis.
E. Penyakit Bersumber Darah (Bloodborne Disease)
Dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh yang
terkontaminasi. Bisa dicegah denganmenghindarikontak langsung dengan
darah dan caiaran tubuh yang terkontaminasi, selalu mengganti jarum suntik
dan memekai peralatanmedis yang steril terutama padaoperasi dan
bedahkosmetik. Seperti pada praktek tato, tindik dan akupuntur. Contoh
penyakit ini antara lain; Hepatitis B,HIV/AIDS dan Malaria.
F. Penyakit Bersumber Udara (Airborne Disease)
Ditularkan dari orang ke orang melaui aerosol dan droplet dari hidung dan
mulut. Untuk mencegahnya maka kita harus menghindari kontak pada daerah
yang padat dan tempat tertutup. Contoh penyakit ini antara lain; influenza,TBC
G. Penyakit Yang Ditularkan Melalui Tanah
Penyakit jenis ini termasuk didalamya penyakit yang disebabkan dari
dormantforms (spora) dari agen yang terinfeksi, yang dapat menyebabkan
infeksi bila terjadi kontak dengan kulit yang terbuka missal karena adanya luka
atau goresan. Sehingga sangat penting untuk melindungi kulit kontak langsung
dengan tanah yang terkontaminasi. Contoh bakteri yang ditularkan melalui
tanah seperti Anthrax dan Tetanus serta parasit pada pencemaan seperti
Ascariasis dan Trichuriasis.
Adapun penyakit – penyakit lainnya antara lain :
1. Penyakit Meningitis
Penyakit meningitis merupakan peradangan yang terjadi di selaput yang
menutupi otak atau yang disebut meningen. Selain di meningen, peradangan
juga terjadi di sumsum tulang belakang. Penyakit yang menular ini disebabkan
oleh virus atau bakteri. Meningitis yang disebabkan oleh virus bisa menular
melalui melalui feses penderita meningitis dan juga melalui cairan saat
penderita bersin atau batuk. Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh
bakteri bisa menular melalui ciuman, bersin dan juga batuk.
Pencegahan:
Penyakit ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin meningitis. Terutama
bagi wisatawan yang hendak bepergian ke luar negeri yakni ke beberapa
wilayah yang menjadi endemik meningitis seperti Timur Tengah, Australia,
Amerika dan Afrika.
2. Penyakit Malaria
Penyakit malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Plasmodium, ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Wilayah-wilayah
endemik ini merupakan kawasan wisata yang kerap menjadi tujuan para
wisatawan seperti Bangka Belitung, Lombok, Jawa bagian selatan, Batam, dan
Papua.
Pencegahan:
Untuk menghindari penyakit malaria ini, para wisatawan yang hendak
berkunjung sebaiknya mengkonsumsi obat antimalaria. Obat-obatan ini perlu
disesuaikan dengan jenis parasit penyebab malaria, tingkat keparahan, atau
riwayat area geografis yang pernah ditinggali penderita. Contohnya,
doksisiklin.
3. Tipus atau Typhoid
Tifus (tipes) atau demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Salmonella typhii. Tifus dapat menular dengan cepat, umumnya
melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi tinja
yang mengandung bakteri Salmonella typhii. Karena itulah penyakit ini sangat
rentan dialami oleh orang-orang yang sedang bepergian mengingat pada
umumnya orang-orang yang bepergian membeli makanan di luar dan tidak
memasaknya sendiri. Makanan-makanan yang dibeli tersebut tentu sulit
dipastikan kebersihannya, terlebih makanan-makanan yang dijual di kaki lima.
Pencegahan:
Jika ingin bepergian ke wilayah-wilayah yang rawan penyakit tipus,
maka sebaiknya dapatkan vaksin tifus. Vaksin ini mampu memberikan
perlindungan 2 tahun sampai dengan 5 tahun. Selain mendapatkan vaksin tifus,
sebaiknya saat bepergian hindari mengkonsumsi makanan-makanan mentah
seperti sayur-sayuran, buah-buahan atau ikan mentah. Pilihlah makanan-
makanan yang disajikan dalam keadaan panas dan konsumsilah buah-buahan
yang memiliki kulit sehingga bisa dikupas dan benar-benar terjaga
kebersihannya.
4. Penyakit TBC atau Tuberkulosis
Penyakit TBC sangat mudah ditularkan. Penyakit menular yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang biasanya
menyerang paru-paru. Jika sudah terkena penyakit ini, penyembuhannya
membutuhkan waktu yang cukup lama yakni sekitar 6 bulan dengan melakukan
pengobatan terus menerus. Penyakit TBC ini bisa ditularkan dengan mudah
yakni melalui udara. Penderita TBC yang bersin dan batuk membuat udara di
sekitarnya terkontaminasi dengan bakteri penyebab TBC sehingga orang-orang
yang menghirup udara tersebut beresiko tertular TBC.
Pencegahan:
Salah satu langkah untuk mencegah TBC (tuberkulosis) adalah dengan
menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Vaksin ini biasanya
diberikan saat masih kecil yakni ketika bayi berusia 2 bulan hinga 3 bulan.
Vaksin ini mampu memberikan perlindungan selama 15 tahun.. Vaksin BCG
ini memang belum mampu memberikan perlindungan total pada penyakit TBC.
Tetapi vaksin ini akan mencegah terjadinya komplikasi yang serius saat
terinfeksi TBC.
5. Penyakit Tetanus
Penyakit tetanus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi
bakteri yang bernama clostridium tetani. Bakteri ini bisa ditemukan di debu,
tanah dan juga di kotoran-kotoran hewan. Penyakit ini bisa mengancam jiwa
karena bakteri penyebab tetanus akan menghasilan racun yang menyerang
syaraf. Akibatnya terjadi kontraksi otot yang menyakitkan yakni di bagian otot
rahang, otot leher dan juga bisa mengganggu otot-otot pernafasan. Ketika
sedang melakukan perjalanan, penyakit tetanus ini cukup beresiko untuk
terjadi. Misalnya saja saat terjadi luka terbuka dan luka tersebut terkontaminasi
dengan debu, tanah atau kotoran lainnya yang mengandung bakteri penyebab
penyakit tetanus. Infeksi tetanus juga bisa terjadi pada penggunaan jarum
suntik yang tidak steril atau pemakaian peralatan tatto yang kurang terjaga
kebersihannya.
Pencegahan:
Penyakit tetanus ini dapat dilakukan dengan cara memberikan vaksin
Tetanus. Dua dosis vaksin tetanus mampu memberikan perlindungan selama 3
tahun. Sedangkan untuk memperoleh perlindungan yang lebih lama yakni lebih
dari 30 tahun, maka seseorang harus menerima 5 dosis vaksin tetanus.
6. HIV/AIDS
HIV atau human immunodeficiency virus adalah suatu virus yang dapat
menyebabkan penyakit AIDS. Virus HIV/AIDS ini menyebabkan komplikasi
yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV disebarkan melalui
berhubungan seksual, penggunaan jarum suntik yang bergiliran dan transfusi
darah. Secara garis besar, HIV ditularkan melalui kontak langsung dengan
darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi.
Pencegahan:
Dicegah denganmenghindarikontak langsung dengan darah dan caiaran
tubuh yang terkontaminasi, selalu mengganti jarum suntik dan memakai
peralatan medis yang steril terutama pada operasi dan bedah kosmetik, dan
berperilaku seksual yang aman seperti menggunakan kondom.
7. Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus ini menginfeksi manusia melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Demam dengue
merupakan penyakit musiman yang umum terjadi di negara beriklim tropis dan
lebih banyak terjadi saat di musim hujan.
Pencegahan:
Pencegahan penyakit menular ini dengan mengunakan lotion atau krim
antinyamuk, menghindari menumpuk baju atau tergantung begitu lama
dapat menjadi tempat nyamuk, bagi wisatawan yang berlibur cukup panjang
disarankan untuk menguras bak mandi seminggu sekali dan melakukan
fogging.
8. Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi hati menular yang disebabkan oleh virus
hepatitis A (HAV). Virus ini merupakan salah satu dari beberapa jenis virus
hepatitis yang menyebabkan peradangan dan memengaruhi kemampuan hati
untuk berfungsi. Virus hepatitis A biasanya ditularkan ketika seseorang
mengonsumsi, air atau makanan yang telah terkontaminasi feses orang lain
yang terinfeksi virus HAV.
Pencegahan:
Menjaga kebersihan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh,
menghindari pertukaran cairan tubuh, seperti ludah atau transfusi darah yang
belum jelas, menghindari pemakaian barang pribadi bersamaan seperti pakaian,
alat makan, sikat gigi penderita. Mengistirahatkan hati. Hati yang terinfeksi
HAV mungkin kesulitan untuk menyerap obat-obatan dan alkohol.
Konsultasikan pada dokter sebelum menggunakan obat-obatan, termasuk obat
bebas. Jangan minum minuman keras selama terinfeksi hepatitis.
9. Rabies
Penyakit rabies adalah penyakit yang menyerang sistem syaraf pusat
pada manusia maupun hewan berdarah panas. Penyakit ini disebabkan oleh
virus rabies, dan ditularkan pada manusia melalui hewan (anjing, kucing, atau
kera). Penularannya melalui gigitan hewan atau luka terbuka.
Pencegahan:
Menghindari gigitan hewan atau luka terbuka pada hewan.
10. Syphilis
Sifilis merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh spirochaete,
Treponema pallidum (T.pallidum) dan merupakan salah satu bentuk infeksi
menular seksual. Selain sifilis, terdapat tiga jenis infeksi lain pada manusia
yang disebabkan oleh treponema, yaitu: non venereal endemic syphilis (telah
eradikasi), frambusia (T. pertenue), dan pinta (T. careteum di Amerika
Selatan). Sifilis secara umum dapat dibedakan menjadi dua: yaitu sifilis
kongenital(ditularkan dari ibu ke janin selama dalam kandungan)dan sifilis
yang didapat / acquired (ditularkan melalui hubungan seks atau jarum suntik
dan produk darah yang tercemar).
Pencegahan:
 Berhenti melakukan kontak seksual dalam jangka waktu lama
 Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual
 Menghindari alkohol dan obat – obat terlarang
 Membicarakan secara terbuka mengenai riwayat penyakit kelamin
yang dialami bersama pasangan
 Biasakan menggunakan kondom bila harus berhubungan seksual
dengan orang yang tidak dikenal
11. Influenza
Influenza atau yang lebih umum dikenal dengan flu adalah penyakit
menular yang paling umum diderita oleh orang-orang. Influenza ini disebabkan
oleh virus. Virus influenza adalah virus yang setiap waktunya bermutasi,
sehingga sistem imunitas tubuh sulit mendeteksi virus yang satu ini. Karena
sulitnya sistem imun tubuh mendeteksi virus influenza ini, maka tubuh
cenderung lebih mudah terkena flu. Bahkan tubuh dapat beberapa kali terkena
flu dalam waktu yang berdekatan. Flu dapat ditularkan melalui sistem
pernapasan juga melalui air ludah. Maka jika kita berdekatan dengan orang
yang sedang flu, kemungkinan kita tertular flu sangatlah besar. Perantara udara
adalah media penularan flu yang paling cepat
Pencegahan:
Menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang virus. Misalnya
dengan makan teratur, istirahat yang cukup, minum air putih sesuai kebutuhan,
berolah raga, dan memiliki gaya hidup yang sehat.Selain itu, menjaga daya
tahan tubuh juga dapat juga didukung dengan asupan vitamin terutama Vitamin
C yang bisa didapatkan di buah-buahan maupun vitamin yang dijual di toko-
toko.
12. Pneumonia
Pneumonia atau radang paru-paru adalah suatu peradangan yang
disebabkan oleh bakteri, virus, maupun parasit lainnya. Peradangan terjadi
pada pulmonary alveolus (alveoli) yang seharusnya bertugas untuk menyerap
oksigen dari atmosfer. Akan tetapi karena terjadinya peradangan, organ ini
menjadi terisi cairan sehinggapenyerapan oksigen terganggu dan menyebabkan
sulit bernapas. Gejalanya dmulai dari demam, batuk, hingga mengalami
kesulitan bernapas. Penularan melalui udara yang tercemar oleh bakteri, virus,
atau parasit penyebab pneumonia. Begitu juga udara yang terpapar penyebab
pneumonia yang berasal dari penderita.
Pencegahan:
Cara pencegahannya mengenakan masker atau pelindung pernapasan
apabila dekat dengan sumber risiko penularan pneumonia.
Menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat melawan semua virus atau bakteri
yang masuk ke dalam tubuh.
SIMPULAN
Menurut buku International Travel and Health ada beberapa model
transmisi penyakit infeksi, antara lain penyakit bersumber makanan, penyakit
bersumber vektor, penyakit bersumber hewan, penyakit menular seksual, penyakit
bersumber darah, penyakit bersumber udara, dan penyakit yang ditularkan melalui
tanah. Kemudian penyakit-penyakit yang bisa menular saat berwisata antara lain,
penyakit meningitis, malaria, tipus, TBC, tetanus, HIV/AIDS, DBD, Hepatitis A,
rabies, sifilis, influenza, pneumonia.
DAFTAR PUSTAKA

Djafr, D. 2008. MANAJEMEN KESEHATAN DAERAH WISATA. Diambil dari


jurnal.fkm.unand.ac.id › index.php › jkma › article › view. Diakses pada,
23 Agustua 2019 pukul 21.34

Savitri, T. 2018. 10 Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah.


Diambil dari https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/demam-berdarah-
dengue-dbd/cara-pencegahan-demam-berdarah-dbd/. Diakses pada, 23
Agustua 2019 pukul 21.34
Pedoman Tata Laksana Sifilis Untuk Pengendalian Sifilis Di Layanan Kesehatan
Dasar. 2013. Diambil dari
http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/PEDOMAN_TATALAKSAN
A_SIFILIS_PUSKESMAS___merah_ok.pdf. Diakses pada, 23 Agustua
2019 pukul 21.34

Anda mungkin juga menyukai