Kelas : XI MIPA 2
No. : 13
2. Aranya kanda
Setelah sampai di hutan Citra Kuta , sering dikunjungi para pertapa untuk
meminta bantuan dari gangguan raksasa. Sempat pula diganggu oleh raksasa
surpanaka karena melihat ketampanan rama dan laksamana, karena tidak sabar
mendapatkan godaan, hidung surpanaka dipotong oleh Laksamana. Karena kesalnya
Surpanaka melapor kepada kakaknya yaitu Rahwana. Akhirnya rahwana mengutus
Marica untuk mematai-matai Rama dengan berubah wujud menjadi Kijang mas.
Sempat Ramadewa terseret oleh tipuan marica, karena permintaan Sita yang
menginginkan kijang itu, sedangkan Sita dijaga oleh Laksamana . Karena tipuan
marica juga membua Sita panik dan menyuruh Laksamana membantu Ramadewa,
ditinggalkah Sita sendiri tetapi dengan kekuatannya Laksamana sempat membuat
sengker / garis dengan kekuatan pelindung, sipapun tidak akan bisa melewati
termasuk dewa. Karena itu Rahwana berubah wujud menjadi Bhiku untuk menarik
simpati Sita. Akhirnya Sita keluar dari pelindung yang dibuat Laksamana kemudian
diculiklah Sita dan dibawa ke Alengka.
3. Aranya kanda
Setelah sampai di hutan Citra Kuta , sering dikunjungi para pertapa untuk
meminta bantuan dari gangguan raksasa. Sempat pula diganggu oleh raksasa
surpanaka karena melihat ketampanan rama dan laksamana, karena tidak sabar
mendapatkan godaan, hidung surpanaka dipotong oleh Laksamana. Karena kesalnya
Surpanaka melapor kepada kakaknya yaitu Rahwana. Akhirnya rahwana mengutus
Marica untuk mematai-matai Rama dengan berubah wujud menjadi Kijang mas.
Sempat Ramadewa terseret oleh tipuan marica, karena permintaan Sita yang
menginginkan kijang itu, sedangkan Sita dijaga oleh Laksamana . Karena tipuan
marica juga membua Sita panik dan menyuruh Laksamana membantu Ramadewa,
ditinggalkah Sita sendiri tetapi dengan kekuatannya Laksamana sempat membuat
sengker / garis dengan kekuatan pelindung, sipapun tidak akan bisa melewati
termasuk dewa. Karena itu Rahwana berubah wujud menjadi Bhiku untuk menarik
simpati Sita. Akhirnya Sita keluar dari pelindung yang dibuat Laksamana kemudian
diculiklah Sita dan dibawa ke Alengka.
4. Kiskinda kanda
Setelah Sita dilarikan oleh oleh Rahwana ke Alengka, Rama dan Laksamana
begitu tidak melihat Sita di pasraman langsung mencasinya ke tengah hutan. Sampai
di perjalanan bertemu dengan Burung Jatayu dalam keadaan luka parah pada saat
bertempur untuk merebut dan menolong Sita dari tangan Rahwana. Akhirnya Jatayu
memilih untuk mati, karena kebaikannya dia diberi pengentas ke sorga oleh
Ramadewa dengan sebuah panahnya. Kemudian melanjutkan perjalanannya, bertemu
Sugriwa untuk meminta banduan agar dapat mengalahkan Subali dalam
memperebutkan Dewi Tara. Ramadewa kemudian mebantu Sugriwa untuk
mengalahkan Subali dan dapat dikalahkan. Sugriwa setelah aman kemudian
membantu untuk membalas jasa, Rama dalam mencari Dewi Sita.
5. Sundara kanda
Dalam pencarian Sita, Anoman diutus sebagai duta untuk menyelidiki Sita ke
Alengka, dia berhasil menemui Sita dan memberi cerita bahwa segera dijemput ke
Alengka. Selesai bercerita dengan Sita, Anoman sempat ditangkap tetapi dengan
kesaktianya melepaskan diri dan sempat membakar Alengka sampai hangus.
Kemudian Anoman kembali melaporkan keadaan Sita kepada Rama. Sugriwa
langsungmenyusun siasat agar dapat menyebrangi lautan ke Alengka dengan
membuat jembatan yang disebut dengan Titi Banda.
6. Yudha kanda
Setelah jembatan Banda berhasil dibuat / dibangun, Sugriwa mengerahkan
pasukan keranya untuk menggempur Alengka. Pertempuran yang sengit antara kedua
pasukan, dan pertempupan yang hebat terjadi antara Rama dan Rahwana , tetapi
dimenangkan oleh Rama. Wibisana juga membantu. Mengingat jasa Wibisana sangat
besar akhirnya diangkat menjadi raja Alengka. Kemudian Rama, Sita, dan Laksamana
diiringi oleh tentara kera kembali ke Ayodya. Setibanya di Ayodyapura disambut oleh
sang Bharata dan langsung dinobatkan sebagai raja Ayodya.
7. Uttara kanda
Setibanya di kerajaan dan sudah lama memerintah ada seorang rakyat
menyangsikan keberadaan Sita waktu disekap oleh Rahwana. Akhirnya Ramadewa
menyuruh Laksamana untuk mengantarkan Sita ke hutan dan dipungut oleh Maharesi
Walmiki dalam keadaan mengandung.
Akhirnya tidak begitu lama Dewi Sita melahirkan dua orang anak laki-laki
kembar diberi nama Kura dan Lawa. Setelah besar dididik oleh Maharesi Walmiki
ilmu perang, ilmu pemerintahan, dan nyanyian Ramayana. Setelah Kusa dan Lawa
dewasa terdeogar di Ayodya diselenggarakan upacara ” Aswameda ” yaitu pelepasan
kuda berhias diiringi oleh prajurit, setiap yang berani menghalangi perjalanan akan
berhadapan dengan Ramadewa. Tanpa disadari kuda itu melewati tempat Kusa dan
Lawa. Kemudian melihat kuda berhias dipeganglah kuda itu dan ditangkapnya .
Terjadilah pertempuram sengit antara Ramadewa dan Kusa Lawa, dan tidak ada yang
menang atau kalah. Hal ini terliiat lalu dihentikan oleh walmiki. Barulah diceritakan
bahwa mereka berdua adalah anak Rama. Diajaklah ke Ayodya dan dinobatkan
sebagai raja Ayodya. Setelah beberapa lama Ramadewa kembali ke Wisnuloka dan
Sita kembali ke Ibu Pertiwi.