Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kadek Mira Ayudiah Swari

Kelas : XII Mipa 2

Absen : 13

1. Pengertian Tolak Peluru


Tolak peluru adalah salah satu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada cabang atletik
yang berbentuk gerakan menolak atau mendorong suatu peluru yang terbuat dari logam yang
dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Tujuan tolak
peluru adalah untuk mencapai tolakan yang sejauh-jauhnya. Sesuai dengan namanya tolak
bukan dilempar, tetapi ditolak atau didorong dengan tangan satu yang diletakkan di pangkal
bahu.

2. Tehnik Dasar Tolak Peluru


Berikut adalah teknik dasar dalam olahraga tolak peluru :
 Cara Memegang Peluru
1) Peluru dipegang dengan jari-jari tangan dan terletak pada telapak tangan bagian atas.
2) Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan
yang dekat dengan jari-jari tangan.
3) Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka (jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk)
dipergunakan untuk menahan dan memegang peluru bagian belakang.
4) Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang atau menahan peluru bagian
samping, yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
5) Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu
dan menempel (melekat) di leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke
depan.
6) Pada waktu memegang dan meletakkan peluru di bahu, usahakan agar keadaan
seluruh badan dan tangan tidak kaku, tetapi harus rileks. Tangan dan lengan yang lain
digunakan untuk menjaga keseimbangan.
 Sikap Awal
1) Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar.
2) Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit
agak serong ke samping kanan.
3) Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan
kanan memegang peluru pada bahu (pundak), sementara tangan kiri dengan sikut
dibengkokkan berada di depan sedikit serong ke atas dalam posisi rileks.
4) Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan.
5) Fokus pandangan ke arah tolakan.

 Sikap Menolak Peluru


1) Bersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku ditarik serong ke atas ke
belakang (ke arah samping kiri). Pinggul dan pinggang serta perut didorong ke depan
agak ke atas hingga dada terbuka, menghadap ke depan serong ke atas ke arah
tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan, pandangan tertuju ke arah tolakan.
2) Saat seluruh badan (dada) menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru tersebut
ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan.
3) Gerakan menolak peluru dilakukan dengan bantuan menolakkan kaki kanan dan
melonjakkan seluruh badan ke atas serong ke depan.

 Gerakan Lanjutan
Gerakan lanjutan adalah suatu bentuk gerakan setelah melakukan tolakan atau setelah
peluru lepas dari tangan. Gerakan lanjutan bertujuan untuk menjaga keseimbangan tubuh
agar tidak terjatuh ke depan atau keluar lingkaran tempat melakukan tolakan.

3. Rangkaian Gerak Tolak Peluru


1) Awalan
Sikap awalan ini dimulai dari memegang bola dan ancang-ancang untuk menolak peluru.
Teknik dasar yang terlibat dalam sikap awalan adalah teknik memegang bola dan teknik
menyimpan bola. Dalam tolak peluru, bola dipegang dengan tangan dalam keadaan jari-
jari tangan terbuka lebar sehingga tangan dapat menggenggam bola dengan mantap. Lalu
bola diletakkan di batas leher dan pundak, yaitu di bawah telinga. Setwlah itu, ambil
ancang-ancang dengan mencondongkan dan membalikkan badan ke sisi tubuh tempat
bola ditempatkan.

2) Tolakan
Tolakan dilakukan dengan melakukan kebalikan dari ancang-ancang, yaitu menarik dan
memutar badan kembali ke arah tolakan, Setelah badan berputar dan kembali ke posisi
semula, dorong bola hingga terlempar. Dorongan dapat dilakukan baik dengan satu
tangan ataupun dua tangan.

3) Akhiran
Setelah bola ditolak, tubuh akan berada dalam keadaan condong ke depan. Dalam
petandingan asli, bada atlit tidak boleh jatuh di luar area yang ditentukan. Maka, gerakan
akhiran terdiri dari gerakan untuk menyeimbangkan tubuh yang berada dalam kondisi
condong ke depan ini.

Anda mungkin juga menyukai