OLEH
SEMESTER II
DOSEN PEMBIMBING
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya
saya dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul “ Upacara Mepandes dalam Kehidupan
Beragama Umat Hindu di Bali” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari paper ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Agama. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang kehidupan beragama bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ida Bagus Purwa Sidemen, S.Ag, M.Si,
selaku dosen pengempu mata kuliah Agama yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan paper ini.
Saya menyadari, paper yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan paper ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 5
3.2 Saran............................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bali merupakan pulau yang memiki julukan pulau seribu pura yang mencerminkan
kepentingannya dalam kehidupan spiritual umat Hindu di Bali. Pura adalah tempat untuk
berkomunikasi dengan para jiwa agung melalui persembahan dan doa sehingga umatnya
memiliki banyak kegiatan keagamaan yang berkaitan dengan agama Hindu. Pada hari – hari dan
pemujaan suci merupakan masa Ketika roh suci datang turun dari alam dunia. Agama Hindu
yang dipraktikan di Bali telah digambarkan sebagai Tri Murti dari Brahma, Wisnu, dan Siwa.
Kehidupan beragama masyarakat Hindu di Bali dalam kehidupan sehari-harinya selalu
berpedoman pada ajaran Agama Hindu warisan para lelulur Hindu di Bali terutama dalam
pelaksanaan upacara ritual dalam hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan
manusia dan hubungan manusia dengan alam tetap berlandaskan ajaran-ajaran Agama Hindu.
Agama, budaya, dan tradisi dijalin ke dalam setiap aspek kehdupan sehari-hari. Umat
Hindu di Bali memiliki banyak upacara bahkan saban hari tak bisa lepas dari berbagai upacara
dan dalam pelaksanaan Upacara Keagamaan perpatokan pada Panca Yadnya. Panca berarti lima
dan yadnya yaitu sebuah persembahan yang sudah lama dilakukan dari generasi ke generasi
sebagai warisan leluhur yang dipersembahkan dengan tulus ikhlas kepada kuasa-Nya dalam
istilah Bali umat Hindu menyebutnya Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Salah satu upacara yadnya
yang merupakan kewajiban orang tua terhadap anaknya untuk menemukan hakekat sejatinya
sebagai manusia yaitu dengan upacara mepandes. Mepandes merupakan bagian dari manusa
yadnya. upacara iini merupakan kegiatan keagamaan umat Hindu di Bali bila seorang anak sudah
beranjak dewasa,dan diartikan juga pembayaran hutang oleh Orang Tua ke Anaknya karena
sudah bisa menghilangkan keenam sifat buruk dari diri manusia. Upacara ini merupakan salah
satu upacara yang wajib dilakukan dalam menjalani kehidupan beragama umat Hindu.
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diungkap dalam paper ini ada 3 ( tiga ) permasalah pokok,
yaitu :
1.2.3 Bagaimana hubungan kehidupan beragama umat Hindu dengan upacara Mepandes ?
1.3.3 Untuk mengetahui hubungan antara kehidupan beragama umat Hindu dengan upacara
Mepandes.
1.4.1 Sebagai penambah wawasan kepada semua pihak dalam menjalankan kehidupan
beragama.
1.4.2 Sebagai referensi untuk pihak yang bernaung di bawah dunia Pendidikan baik murid,
mahasiswa, guru dan lainnya dalam menerapkan kehidupan beragama umat Hindu.
2
BAB II
PEMBAHASAN
“Mepandes” atau “Mesangih” adalah upacara potong gigi yang bermakna untuk
menemukan hakekat manusia sejati yang terlepas dari belenggu kegelapan dari pengaruh Sad
Ripu dalam diri manusia. Istilah metatah ini dihubungkan dengan suatu tata cara pelaksanaan
upacara potong gigi yaitu kedua taring atas dan empat gigi seri pada rahang atas dipahat tiga kali
secara simbolis sebelum pengasahan (perataan) giginya dilakukan lebih lanjut. Rupa – rupanya
dari hal itulah muncul istilah matatah. Potong gigi yang merupakan bagian dari manusa
yadnya sebagai simbolis dilakukan pada orang yang sudah menginjak dewasa sebagaimana
disebutkan dalam ringkasan upacara yadnya, semua itu bisa dilihat dari perubahan fisik dari
orang yang bersangkutan. Pada wanita dapat dilakukan setelah mendapatkan menstruasi yang
pertama, dan untuk pria biasanya setelah mengalami perubahan suara.
3
Pada umumnya masyarakat di Bali akan melakukan upacara ini setelah anak bungsunya
menginjak dewasa. Jadi mereka dapat melakukannya besama-sama dengan semua anak-anaknya.
Upacara ini secara hindu dipercayai untuk meminimalkan sifat negatif dari orang yang
bersangkutan. Gigi yang akan dipotong yaitu gigi depan atas berjumlah 6 buah, mulai dari gigi
taring, dimana gigi taring merupakan simbol dari ketamakan/kerakusan. Tujuan Upacara
Mepandes adalah untuk menghilangkan kotoran diri dalam wujud kala, bhuta, pisaca dan raksasa
dalam arti jiwa dan raga diliputi oleh watak Sad Ripu sehingga dapat menemukan hakekat
manusia yang sejati, untuk dapat bertemu kembali dengan bapa dan ibu yang telah berwujud
suci, untuk menghindari hukuman didalam neraka nanti yang dijatuhkan oleh Bhatara
Yamadipati berupa mengigit pangkal bambu petung, dan untuk memenuhi kewajiban orang tua
kepada anaknya untuk menjadi manusia yang sejati.
2.3 Hubungan Upacara Mepandes dalam Kehidupan Beragama Umat Hindu di Bali
Segala bentuk kegiatan keagamaan yang dilakukan umat Hindu pasti berpatokan dengan
Panca Yadnya yang merupakan lima upacara persembahan suci yang tulus ikhlas kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa. Adapun pelaksaanan dari panca yadnya itu sendii yang terdiri dari :
dewa yadnya untuk persembahan suci kehadapan para dewa-dewa, butha yadnya untuk
persembahan suci kehadapan unsur-unsur alam, manusa yadnya untuk persembahan suci kepada
manusia. Pitra yadnya untuk persembahan suci bagi manusia yang telah meninggal, rsi yadnya
untuk upacara persembahan suci kedapan para orang suci umat Hindu. Dalam menjalankana
swadharma kehidupan di dalam agama Hindu berbagai kegiatan kerohanian/yadnya yang wajib
dilaksanakan umat Hindu dalam segala manifestasinya untuk mencapai jalan luhur kehadapat Ida
Sang Hyang Widhi Wasa (Brahman). Mepandes merupakan upacra yang sangat sakral bagi umat
Hindu. Upacara Mepandes merupakan bagian dari Manusa Yadnya yang berupa upacara
keagaaman yang wajib dilaksanakan dalam menjalani kehidupan beragamanya sebagai tanda
bahwa umat itu sudah beranjak dewasa yang dapat menjadikan dirinya menjadi lebih baik dan
menemukan hakekatnya sebagai manusia sejati. Upacara ini dilakukan oleh orang tua kepada
anaknya untuk menjalankan kewajiban leluhurnya sebagai pembayaran hutang terhadap anaknya
karena sudah mampu menghilangkan dan mengendalikan keenam sifat buruk dari diri manusa.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Hindu di Bali memiliki karakteristik tersendiri. Agama Hindu di Bali memiliki sifat yang
lebih universal dan bebas, juga dengan adanya akulturasi dari kebudayaan-kebudayaan
asli Indonesia menjadikan Hindu di Bali berbeda dengan Hindu di tempat lainnya.
Agama adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan orang-orang
melakukan persembahan sehari-hari kepada para dewa, bhatara, leluhur dan secara aktif
berpatisipasi dalam berbagai ritual di pura.
3.1.2 Mepandes adalah upacara potong gigi yang bermakna untuk menemukan
hakekat manusia sejati yang terlepas dari belenggu kegelapan dari pengaruh Sad
Ripu dalam diri manusia. Pada umumnya masyarakat di Bali akan melakukan upacara ini
setelah anak bungsunya menginjak dewasa. Jadi mereka dapat melakukannya besama-
sama dengan semua anak-anaknya. Upacara ini secara hindu dipercayai untuk
meminimalkan sifat negatif dari orang yang bersangkutan.
3.1.3 Kegiatan keagamaan yang dilakukan umat Hindu dalam kehidupan beragama pasti
berpatokan dengan Panca Yadnya. Mepandes merupakan upacra yang sangat sakral bagi
umat Hindu. Upacara Mepandes merupakan bagian dari Manusa Yadnya yang berupa
upacara keagaaman yang wajib dilaksanakan dalam menjalani kehidupan beragamanya
sebagai tanda bahwa umat itu sudah beranjak dewasa yang dapat menjadikan dirinya
menjadi lebih baik dan menemukan hakekatnya sebagai manusia sejati
3.2 Saran
Menjalani kehidupan beragama sebagai umat Hindu harus selalu sesuai dengan ajaran –
ajaran suci agama Hindu dan dalam menjalankan kegiatan baik upacara dan lainnya berpatokan
dengan panca yadnya dimana segala bentuk persembahan suci dihadapkan secara tulus ikhlas.
Beberapa ritual atau upacara wajib seperti salah satunya yaitu Mepandes harus dilakukan dalam
berkehidupan beragama sehingga mencapai ketentraman dan kehidupan yang lebih baik.
5
DAFTAR PUSTAKA
VIDEO DOKUMENTER :
https://youtu.be/08Qh3srhZBI
https://id.wikipedia.org/wiki/Potong_gigi
http://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/06/metatah.html
https://gedetourdriver.wordpress.com/artikel/masyarakat-bali-dalam-kehidupan-beragama/
https://www.kompasiana.com/sekarkurniaa8325/5d0ddf63097f367a595a5022/hindu-di-bali-
antara-agama-dan-budaya-yang-saling-melekat
https://www.lifesloka.com/kehidupan-orang-bali/
http://cakepane.blogspot.com/2015/08/upacara-potong-gigi-atau-mepandes.html