PROSES AFIKSASI
DOSEN PENGAMPU :
Oleh Kelompok 6 :
Afiks adalah imbuhan. Imbuhan adalan morfen terikat yang dapat dibedakan menurut
tempatnya melekat pada bentuk dasar. Kata berimbuhan adalah merupakan kata turunan yang
dihasilkan melalui proses morfologis dengan pembubuhan imbuhan (afiks) pada suatu morfem
dasar atau morfem pangkal. Afiks atau imbuhan dapat dibedakan menjadi empat kelompok
yaitu :
1. Prefiks
Prefiks yaitu awalan, misalnya : a, ma, ka, pa, pi, paka, paha. Prefiks atau awalan adalah suatu
unsur yang secara struktural ditambahkan di depan sebuah kata dasar (lingga) atau bentuk kata
dasar. Kadang-kadang dalam pembentukan itu ditamba dengan bunyi sengau, misalnya : “ny, m,
n, ng”.
2. Infiks
Infiks yaitu sisipan, misalnya : in, um, êr, êl. Infiks atau sisipan adalah semacam morfem terikat
yang disisipkan pada sebuah kata. Pada umumnya infiks itu terletak
diantara konsonan dan vokal suku kata pertama. Diantara infiks yang agak sering dipergunakan
ialah : “in dan um”. Infik in menyatakan bentuk pasif dan infik um menyatakan bentuk aktif.
3. Sufiks
Sufiks atau akhiran adalah semacam morfen terikat yang dilekatkan (ditambahkan) di belakang
suatu morfen dasar atau kata dasar. Sufiks yaitu akhiran, misalnya : a, ên, i, an, akên.
1
2
Konfiks atau imbuhan gabungan adalah pemakaian imbuhan sekaligus pada suatu kata dasar.
Imbuhan-imbuhan yang biasa dipakai bersama-sama, antara lain adalah : ‘pa...an’ dan ‘ka...an’,
Bila dalam rangkaian linggadan imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) atau dalam rangkaian dua,
terdapat dua buah huruf hidup atau lebih berturut-turut, sering kali huruf-huruf hidup itu luluh.
Luluh itu dalam bahasa sanskerta disebut dengan saṁdhi. Saṁdhi artinya hubungan atau
gabungan. Ada dua macam saṁdhi yaitu saṁdhi dalam dan saṁdhi luar.