DIUSULKAN OLEH:
SINGARAJA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikat rahmat dan anugrah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “PANCA SRADHA “ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Dosen pada bidang mata kuliah Agama Hindu. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Panca Sradha bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terimakasih kepada
Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian penggetahuanya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. kami menyadari, makalah yang kami tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi menantikan kesempurnaan makalah
ini.
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1Latar Belakang................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.3 Nilai yang terkandung dan contoh pelaksanaan dalam Panca Sradha............5
BAB 3......................................................................................................................7
KESIMPULAN........................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama hindu awalnya memiliki nama Sanatana Dharma memiliki arti
kebenaran yang abadi. Sebagai salah satu ajaran agama Hindu memiliki suatu
tujuan “Moksartham jagadhita ya ca iti dharma” memiliki arti tujuan dharma
adalah untuk mencapai kesejahtraan hidup (Jagadhita) dan kebahagiaan rohani
(Moksa). Agama hindu memiliki tiga kerangka yang juga disebut tiga
kerangka dasar agama hindu, ketiga kerangka dasar itu yaitu yang pertama
Tattwa memiliki arti pengetahuan atau filsafat, yang kedua yaitu Susila
memiliki arti etika atau perilaku, dan yang terakhir yaitu Upacara atau ritual.
Tatwa atau kata lainnya filsafat meliputi lima keyakinan yang disebut sebagai
Panca Sradha yang berisi tentang aturan-aturan perilaku dan juga upacara
merupakan tentang pelaksanaan yang meliputi ajaran agama itu sendiri yang
banyaknya ada lima yang disebut dengan Panca Sradha yang memiliki lima
bagian yaitu Brahma,Atma,Karma Phala,Punarbawa,dan moksa juga terdapat
nilai yang terkandung didalam Panca Sradha.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Mengetahui sejarah dan definisi dari Panca Sradha
1.3.2 Mengetahui apa saja bagian-bagian dari Panca Sradha
1.3.3 Mengetahui nilai yang terkandung dalam Panca Sradha
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Panca Sradha
Agama Hindu dikenal dengan agama yang mengenal banyak dewa, namun
yang paling dikenal adalah Trimurti. Trimurti adalah tiga Dewa yaitu Brahma,
Wisnu , dan Siva. Dewa Brahma dikenal karena perannya sebagai pencipta alam
semesta beserta isinya, Dewa Wisnu sebagai pemelihara seluruh alam semesta dan
Dewa Siva berperan sebagai pelebur alam semesta. Ketiga perwujudan itu adalah
manifestasi dari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Dan menurut umat Hindu
Tuhan itu tiada duanya, hanya saja disebut dengan banyak nama.
Terlepas dari hal tersebut ada banyak ajaran – ajaran dasar dalam Hindu, diantara
yang paling dasar adalah ajaran Panca Sradha. Panca Sradha secara etimologi
terdiri dari kata Panca dan Sradha, Panca adalah lima dan Sradha adalah
keyakinan atau kepercayaan, jadi panca sradha adalah lima keyakinan atau
kepercayaan umat hindu
2
2) Keyakinan Adanya Atman
Atman adalah percikan kecil dari sinar suci Brahman (Ida Sang Hyang Widhi
Wasa). Atman berasal dari kata “An” yang berarti bernafas. Setiap makhluk yang
bernafas mempunyai Atman, sehingga mereka dapat hidup. Jadi Atman adalah
nafasnya semua makhluk hidup baik itu manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Atman berasal dari Brahman (Tuhan/Ida Sanghyang Widhi Wasa) yang
memberikan hidup kepada semua makhluk di muka bumi ini. Oleh karena Atman
berasal dari Brahman, maka sejatinya Atma itu sifatnya suci dan sempurna. Tetapi
pertemuan antara Atma dengan badan yang kemudian menimbulkan ciptaan
menyebabkan Atma dalam keadaan “Awidya”. Awidya artinya gelap atau lupa
kepada kesadaran. Untuk itulah hakikat hidup dan berkehidupan adalah bertujuan
untuk menghilangkan Awidya sehimngga bisa mencapai kesadaran sejati dengan
cara
melaksanakan Subhakarma berdasarkan tuntunan Dharma.
3
(c) Kryamana Karmaphala, artinya bahwa setiap perbuatan yang dilakukan pada
masa/kehidupan sekarang pada kehidupan yang akan datang kita menerima hasil
dari perbuatan tersebut.
Melalui keyakinan akan adanya hukum Karmaphala ini, memberikan kesadaran
bahwa setiap perbuatan yang dilakukan di dunia ini, baik atau buruk akan
memberikan hasil. Tidak ada perbuatan sekecil apapun yang luput dari hasil, cepat
atau lambat, langsung maupun tidak langsung pahalanya pasti akan datang juga.
Diyakini bahwa perbuatan yang baik (Subhakarma) akan membawa hasil yang
menyenangkan atau membahagiakan. Sebaliknya perbuatan yang buruk
(Asubhakarma) dengan sendirinya akan
membawa hasil yang serba tidak menyenangkan apalagi membahagiakan.
4
sebagai suatu keadaan dimana rasa suka tidak akan tersentuh lagi oleh kedukaan .
keadaan Moksa itu terbagi lagi menjadi empat (4) tingkat pencapaian, yaitu :
(a) Samipya, yaitu tingkatan Moksa yang dapat dicapai oleh para Maha Rsi/Yogi
dengan kematangan dan kesempurnaan tapa brata yoga samadhi, membuka intuisi
rohani tingkat tinggi sehingga dapat menerima energy illahi berupa
wahyu,sekaligus memahami hakikat kesejatian hidup dan kehidupan di dunia ini.
(b) Sarupya/Sadarmya, yaitu Moksa yang dapat dicapai oleh kesadaran sejati
ketika Sang Atman dapat mengatasi segalanya. Tingkatan Moksa ini hanya dapat
dicapai oleh sosok Awatara yang bisa mengatasi segalanya dan dapat menentukan
sendiri kapan saatnya akan meninggalkan dunia ini.
(c) Salokya, yaitu tingkatan Moksa yang dapat dicapai oleh Sang Atman yang
telah mampu mencapai tingkatan alam Brahman (Tuhan).
(d) Sayujya, adalah tingkat kebebasan yang paling tinggi bahkan sempurna,
dimana Sang Atman telah bersatu atau
mamnunggal pada Brahman (Brahman Atman Aikyam).
Sebenarnya keadaan Moksa bisa juga dicapai manusia semasa masih hidup di
dunia, yang lazim disebut Jiwan Mukti. Namun mencapai keadaan dan tingkatan
Jiwan Mukti tentu tidak mudah, pastinya memerlukan penyempurnaan kualitas
Sradha dan Bhakti umat dengan senantiasa mematuhi dan melaksanakan segala
ajaran- Nya sebagaimana diperintahkan di dalam kitab/pustaka suci
2.3 Nilai yang terkandung dan contoh pelaksanaan dalam Panca Sradha
Didalam ajaran panca sradha terdapat nilai-nilai yang terkandung
didalamnya yaitu:
1.Widhi Sradha/ Brahma sradha
5
2. Atma Sradha
Suatu keyakinan terhadap adanya Atma (jiwa) yang dapat memberikan kehidupan
pada setiap makhluk yang ada di alam semesta yang merupakan ciptaan dari
Hyang Widhi. Namun Atma dapat meninggalkan badan kasarnya,artinya
walaupun manusia (makhluk) nya mati atau meninggal tetapi Atma nya tetap
hidup,hanya badan kasarnya saja yang hancur dan mati sedangkan Atma akan
tetap kekal abadi dan akan lahir kembali. Penjelmaan Atma akan terus berlanjut
hingga Atma tersebut menunggal atau menyatu dengan Brahman (Moksha). Nilai
ajaran Atma Sradha ini yang semestinya dapat dijadikan pedoman dan pegangan
dalam kehidupan beragama khususnya pengendalian diri sehingga dapat
meningkatkan kesucian lahir batin bagi umat hindu.
3. Karmaphala Sradha
Keyakinan terhadap hukum sebab dan akibat perbuatan kita, karena setiap
perbuatan akan mendapatkan hasilnya. Perbuatan yang baik dan berdasarkan
Dharma akan mendapatkan hasil yang baik,hal tersebut akan membawa kita untuk
mencapai surga . Begitu juga sebaliknya perbuatan yang tidak baik dan tidak
berdasarkan Dharma tentu saja akan menghasilkan yang tidak baik juga. Hal
tersebut semestinya dapat kita jadi pedoman dan sebagai cermin dalam bertingkah
laku baik itu antar sesama manusia ataupun pada makhluk hidup lainnya.
4. Punarbhawa Sradha
5. Moksha Sradha
Keyakinan terhadap adanya kebahagiaan yang kekal abadi (Suka Tan Pewali
Dukha) dimana mengandung arti bahwa Atma yang telah bebas dari pengaruh
duniawi akan dapat mencapai kebahagiaan yang kekal abadi. Pada akhirnya Atma
itu akan kembali ke sumbernya atau menunggal dengan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa sehingga tercapailah Moksha.Dengan kita melakukan perbuatan yang sesuai
dengan Dharma dan ajaran agama sepatutnya dapat menjadi pedoman dalam
meningkatkan kehidupan spiritual sehingga dapat menjadi tuntunan untuk
mendekatkan diri terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
6
BAB III
KESIMPULAN
3.1 kesimpulan:
Panca Sradha secara etimologi terdiri dari kata Panca dan Sradha, Panca
adalah lima dan Sradha adalah keyakinan atau kepercayaan, jadi panca sradha
adalah lima keyakinan atau kepercayaan umat hindu, Panca Sradha yang memiliki
lima bagian yaitu keyakinan adanya Brahma, keyakinan adanya Atma, keyakinan
adanya Karma Phala, keyakinan adanya Punarbawa,dan keyakinan adanya Moksa
juga terdapat nilai yang terkandung didalam Panca Sradha
7
DAFTAR PUSTAKA