Oleh :
Kadek Andre Roy Nata (18.1.3.9.1.01)
OM SWASTIASTU
Penyusun
Kadek Andre Roy Nata
DAFTAR ISI
Halaman
B. Daftar Isi…………………………………………………………….. ii
c. BAB I PENDAHULUAN…………………………………………… 1
1.3. Tujuan…………………………………………………………. 2
D. PEMBAHASAN…………………………………………………… 3
E. PENUTUP…………………………………………………………… 12
3.1. Kesimpulan……………………………………………………. 12
3.2. Saran…………………………………………………………… 13
F. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 14
BAB I
PENDAHULUAN
Bali dikenal dengan julukan Pulau Seribu Pura dan bila di masing-masing
Pura itu ada satu Dewa yang distanakan, Berarti ada Seribu dewa di Bali. itulah
alasannya, Kenapa Bali juga dihibrid julukan Pulau Dewata. pulaunya para dewa,
kalau memang demikian seharusnya pulau Bali adalah pulau yang aman tentram,
kertaraharja dan gemah ripah loh jinawi ( Yendra, 12 : 2010)
Ida Sang Hyang Widhi, demikian umat Hindu menyebut nama Tuhannya
yang diyakini maha segala-galanya. umat Hindu juga mengagungkan sang pencipta
itu, yang dikenal memiliki empat sifat kemahakuasaan, yang umat Hindu
menyebutnya dengan cadhu Sakti : Prabu Sakti ( Maha Kuasa), jnana Sakti ( Maha
Tahu), kriya sakti ( mahakarya), dan wibhu Sakti ( Maha ada). dipandang dari aspek
wibhu Sakti ( Maha ada) , Sanghyang Widhi itu diyakini ada dimana-mana, meresap
memenuhi bhuana yang ada di setiap arah mata angin. dengan adanya Sanghyang
Widhi di setiap arah mata angin maka umat Hindu khususnya Hindu di Bali
menyebutnya dengan " Nawa Dewata". kata Nawa Dewata dari bahasa Sansekerta
yang terdiri dari Nawa artinya Sembilan, Dewata artinya para dewa/ manifestasi
Sanghyang Widhi Wasa. jadi Nawa Dewata berarti '' Sembilan Dewa/ manifestasi
Sanghyang Widhi sebagai penguasa sembilan penjuru alam'' ( Gobyah, 25 : 2014 ).
Adapun masalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.2.4 Bagaimana Hubungan Dewa Wisnu dengan Dewa lain dalam Veda?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
PEMBAHASAN
Sakti : Sri
Arah : Utara
Senjata : Cakra
Wahana : Garuda
Warna : Hitam
Urip : 4
Aksara : Ang
Wuku : Ukir,Dungulan,Tambir,Wayang
Wisnu sering dilukiskan memegang empat benda yang selalu melekat dengannya,
yakni:
dalam kidung ini sudah sangat jelas bahwa Dewa Wisnu bertempat di arah
utara beliau dilambangkan dengan bunga tunjung warna hitam, di bhuana Alit
bertempat di ampru, Bila seseorang menjelma ke dunia ini ingat terhadap Dewa
Wisnu makan kelahirannya akan diliputi oleh perbuatan yang suci, bagus rupanya,
serta segala kesaktian dan ilmu pengetahuan.
Matsya (Sang ikan)
Kurma (Sang kura-kura)
Waraha (Sang Babi hutan)
Narasingha (Sang manusia-singa)
Wamana (Rama bersenjatakan beliung / Sang orang cebol)
Parasurama (Sang Brāhmana-Kshatriya)
Ramawijaya (Sang pangeran)
Krishna (Sang pengembala)
Buddha (Sang pemuka agama)
Kalki (Sang penghancur)
Dalam kitab Bhagawadgita, Wisnu menjabarkan ajaran agama dengan
mengambil sosok sebagai Sri Kresna, kusir kereta Arjuna, menjelang perang di
Kurukshetra berlangsung. Pada saat itu pula Sri Kresna menampakkan wujud
rohaninya sebagai Wisnu, kemudian ia menampakkan wujud semestanya
kepada Arjuna.
Artinya :
Engkau disebut Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma dan Wisnu dan juga
Rudra.
Engkau adalah asal mula dari segala yang ada.
Yadā-yadā hi dharmaya,
Glanir bhavati Bharata
Abhyutthānam adharmasya
Tada ‘tmanam srijamy aham
Artinya:
Manakala dharma (kebenaran) akan sirna, dan adharma (kejahatan) hendak
merajalela saat itu, wahai keturunan Bharata, Aku (Tuhan) sendiri turun menjelma.
Paritrānāya sādhūnām
Vināsāya cha dhuskrtitām
Dharma samsthāpanārthāya
Sambhavāi yuge-yuge
Artinya:
Demi melindungi orang suci (orang bebuat dharma) dan untuk memusnahkan
kejahatan (adharma) demi menegakkan kebenaran (dharma). Aku (Tuhan) lahir dari
zaman ke zaman.
Bagi masyarakat Hindu Bali Dewa Wisnu sangat diagungkan, dan beliau juga
dipuja 1 pura besar ya itu di Pura Batur. pura Batur merupakan tempat pemujaan
Pusat untuk Dewa Wisnu di daerah Bali. Wisnu dipuja untuk mengeluarkan spiritual
Umar dalam membangun kemakmuran ekonomi. tenang secara rohani dan makmur
secara ekonomi merupakan dambaan universal setiap umat manusia di dunia ini.
Mengapa disebut pura purusa dan Pradana. hal ini diceritakan dalam Lontar usana
Bali. dalam Lontar usana Bali itu diceritakan secara mitologis Gunung Mahameru di
India sangat tinggi hampir menyentuh langit. kalau langit sampai tersentuh maka
hancurlah alam ini. karena itu Sang Hyang Pasupati mengambil puncak Gunung
Mahameru di India dengan kedua tangannya. bongkahan Gunung Mahameru itu
diterbangkan ke Bali.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Dewa Wisnu merupakan bagian dari Trimurti, dimana disini beliau selaku
pemelihara alam semesta beserta isinya. dalam kitab-kitab Purana dan regweda
penyebutan Dewa Wisnu sangat banyak disebutkan. dan pada kitab-kitab disebut juga
diuraikan Bagaimana karakteristik atau gambaran Dewa Wisnu itu sendiri.
2. kedudukan dewa Wisnu dalam kitab suci Weda sangatlah dianggap penting,
bahkan beliau dipuja sebagai salah satu Dewa utama dalam agama Hindu. banyak
kitab-kitab yang menjelaskan tentang beliau di mana salah satunya seperti
Bhagawadgita, regweda, dan Purana Purana yang tersebar di India. sedangkan di Bali
penyebutan Dewa Wisnu banyak dijelaskan dalam lontar-lontar seperti Lontar
Kusuma Dewa, Lontar Raja Purana Batur, daun lontar usana Bali.
3. mengenai tradisi dan pemujaan terhadap Dewa Wisnu sampai saat ini masih tetap
Lestari, dan bagi masyarakat umat Hindu di Bali Dewa Wisnu dipuja di salah satu
pura yang termasuk dalam Kahyangan jagat yaitu pura Batur, di sini beliau berstana
dengan saktinya ya itu Dewi Danu. keberadaan pura Batur ini sangat penting bagi
masyarakat Kintamani khususnya serta bagi seluruh masyarakat Bali, karena
keberadaan pura ini akan menunjukkan Bagaimana eksistensi sesungguhnya dari
pemujaan terhadap Dewa Wisnu itu sendiri dan juga dalam ajaran Hindu Bali
umatnya diharapkan mampu menjaga keseimbangan alam agar kehidupan dapat
berjalan dengan harmonis.
4. hubungan dewa Wisnu dengan dewa-dewa lainnya yang tersurat dalam Weda
sangatlah beragam, di mana Dewa Wisnu memiliki banyak hubungan dengan dewa-
dewa yang termasuk dalam golongan Dewa utama seperti Dewa Brahma, Dewa Siwa,
Dewi Laksmi, dan juga diceritakan dalam Purana beliau banyak berhubungan dengan
dewa-dewa yang terdapat di surga seperti Dewa Indra, dan Narayana. Beliau juga
sering digambarkan memiliki hubungan yang sangat erat dengan wahana yang beliau
tunggangi, yaitu Sang Garuda.
3.2 Saran
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca agar
semoga kedepannya penulisan karya tulis berupa makalah dapat lebih ditingkatkan
dan juga penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila di dalam karya tulis ini
terdapat kata-kata ataupun kalimat yang kurang sesuai dan tidak berkenan di hati para
pembaca.
Daftar Pustaka
Yendra, I Wayan. 2010. Dewa Dewi dalam Agama Hindu , Surabaya : Paramita