Anda di halaman 1dari 4

Pengertian, Makna dan Fungsi Banten Prayascita serta Bahannya

Umat hindu tidak bisa lepas dari sarana persembahyangan seperti dupa, banten, bunga dan
lainnya. Sebab dalam lontar yadnya prakerti dijelaskan bahwa Sehananing Bebanten pinaka
raganta tuwi, pinaka warna rupaning Ida Bhatara, pinaka Andha Buwana. Artinya: "Semua
banten lambang diri kita (manusia), lambang aneka kemahakuasaan Tuhan dan lambang
Bhuwana Agung.
Banten merupakan salah satu komponen penting
dalam kehidupan mereka ibaratnya masyarakat hindu
menggunakan banten seperti udara untuk bernafas.
Banten memiliki arti sebagai  persembahan  serta
sarana bagi umat Hindu Bali sebagai rasa bhakti
kepada Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang
Widhi Wasa atas dasar tulus ikhlas, perwujudan cinta
kasih, serta tidak lupa untuk mewujudkan rasa terima
kasih atas semua anugerah yang telah di limpahkan-
Nya.

Pengertian Banten Prayascita
Secara arti kata Prayascita berasal dari kata pra-yas dan cita, yang didalamnya mengandung arti
penyucian dari segala kesedihan atau juga kekotoran. Banten ini biasanya dipergunakan bila
seseorang melakukan penglukatan (menghilangkan sebel/ kekotoran). Selain itu terkadang
banten prayascita juga di gunakan untuk mengupacarai barang-barang yang bernilai ekonomis
(misalnya, membeli sepeda motor baru atau barang-barang elektronik lainnya).

Komponen atau Bahan Yang Terkandug dalam Banten Prayascita


Banten Prayascita terdiri dari beberapa hal diantaranya adalah sbeagai berikut: 
1. Nampan atau nyiru, bisa juga keben sebagai simbol windhu memiliki makna kekuatan
penyucian (pawitra).
2. Aled
3. Sampian Nagasari
4. Sampian Padma
5. Jajan Uli, Bagina, Apem, Roti kukus, Cerorot dan sebagainya
6. Tape Gede, Pinang, Tebu
7. Tempat nasi dari kelongkong
8. Daun tabia bun, daun dapdap dan padang lepas
9. Payuk pere berisi toya yang bercampur dengan bunga Tunjung, Cempaka putih kuning,
mawar (bunga yang serba harum)
10. Beras Kuning Wadah Tekir
11. Bungkak yang dikasturi (Bungkak Nyuh Gading)
12. Penyeneng Biasa (Madya)
13. Pebersihan Payasan
14. Lis senjata
15. Coblong berisi daun dapdap yang diuiek diisi air sedikit
16. Peras Tulung Sayut (Sorohan Alit/ Tebasan Alit)
Fungsi dan Makna Banten Prayascita
Banten Prayascita memiliki fungsi sebagai sarana pensucian Tri Bhuwana, mensucikan alam
Svah Loka, dalam wujud Tri Mandhala sebagai pensucian utama mandhala, dalam wujud Tri
Premana sebagai pensucian idep. Prayascita mensucikan alam pikiran, dalam pikiran yang suci
akan tercipta suatu aktivitas yang suci. Fungsi dari banten prayascita untuk menetralisir leteh
atau sebel. Sebagai contoh setelah seseorang melahirkan, maka si ibu mengalami sebel/kotor
untuk itu maka dibuatkan banten prayascita, untuk membersihkan segala kekotoran yang ada di
dalam diri. 
Banten prayascita ini harus dihaturkan oleh pemangku/sulinggih, yang mungkin saja di tambah
banten rentetannya. Dipakai juga untuk mengupacarai barang-barang yang bernilai ekonomis
seperti: mobil, motor, mesin jahit, dan lain sebagainya. Fungsi dan tujuan dari banten prascita
yaitu untuk keselamatan pemakai agar barang-barang yang baru di beli tersebut tidak membawa
sial.
Di dalam banten prayascita ada banten lis yang berfungsi untuk menghilangkan lima mala atau
kekotoran diri yaitu sarwa rogha yang berarti segala macam penyakit, sarwa wighna yang berarti
segala halangan, sarwa satru yaitu semua musuh, papa klesa yaitu lima klesa yang mengotori
hidup dan sarwa dusta berarti terhindar dari bencana oleh orang-orang jahat  (Wijayananda,
2004: 73).  
Ida Pedanda Istri Buruan Lor (wawancara, 17 Mei 2017) menambahkan bahwa yang berkaitan
dengan upacara tutug kambuhan banten prayascita ini merupakan penyucian terhadap cuntaka
yang usaha pengembalikan suatu keadaan yang dipandang tidak suci, agar menjadi suci kembali,
baik berupa benda, bangunan, lingkungan maupun keadaan manusia, usaha penyucian tersebut
diwujudkan dalam bentuk upacara, pelaksanaan dari usaha manusia dalam melaksanakan
kegiatan selanjutnya didalam pelaksanaan suatu upacara akan diperlukan perlengkapan-
perlengkapan yang disebut upakara. Oleh karena itu untuk menghilangkan atau mensucikan
orang yang cuntaka ini diperlukan suatu upacara atau banten prayascita.
Sekilas Banten Durmanggala

Selamat malam umat sedharma yang berbahagia, dalam blog saya kali ini akan membahas
mengenai Banten Durmanggala. Banten Durmanggala merupakan banten yang dipergunakan
untuk menjauhkan dari segala hal yang negatif. Berdasarkan sumber kutipan upacara ruwatan,
kata Durmanggala berasal dari suku kata :
 Dur artinya menjauhkan
 Manggala/bregala yang berarti unek-unek
Jadi Banten Durmanggala bertujuan untuk menjauhkan dari segala unek-unek yang bersifat
negatif. Banten Durmanggala juga dapat disebut sebagai banten Pebersihan. Ciri utama banten
Durmanggala yaitu :
 Warna hijau (slepan/selepan) atau warna hitam, sebagai panugraha dari Dewa Wisnu
dalam wujudnya sebagai Bhagawan Hari penguasa air.
 Pada diri manusia Durmanggala bertujuan membersihkan/mensucikan perkataan.
 Dalam Bhuwana Agung untuk pensucian Bwah Loka dan dalam pelaksanaannya
diarahkan ke arah dada.
   Adapun tetandingan Banten Durmanggala yaitu :
1. Kulit sayut 8. Banten sorohan alit
2. Raka-raka 9. Lis amuamuan (lis basang-basangan)
3. 2(dua)buah tumpeng berwarna hijau 10. Sebuah sampian naga sari
4. Pesucian 11. Sebuah bungkak kelapa hijau
5. Limas berisi sambal garam 12. Betutu ayam/telur asin/terasi
6. Limas berisi kacang saur, teri 13. Isuh-isuh
7. Sebuah penyeneng 14. Tempat tirta

Anda mungkin juga menyukai