Anda di halaman 1dari 4

Meskipun ajaran agama tidak bias gender, dalam praktik kehidupan tetap terjadi

kesenjangan gender. dalam agama Kristen, misalnya ditemukan bahwa dari sisi doktrin ajaran
agama memungkinkan terjadi kesetaraan gender, tetapi dalam praktik kehidupan kesenjangan
gender tetap terjadi. Sesungguhnya setiap manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk
memperoleh anugerah dan kedudukan yang sama dimata Tuhan sesuai dengan amal
perbuatannya. namun, dalam sejarahnya ditemukan ekspresi-ekspresi ketidakpercayaan dan
dendam antara laki-laki dan perempuan jelas, dalam relasi gender seperti ini, laki-laki
mempertahankan kekuasaannya untuk menindas perempuan. dalam hal ini hanya ada satu
definisi tunggal yang menentukan pola ekspresi laki-laki dan perempuan, tetapi tidak ada pola
tunggal untuk mendefinisikan Bagaimana laki-laki dan perempuan harus berhubungan satu sama
lain. sebagai contoh , dalam setiap definisi keibuan, keayahan, dan perkawinan, maka
kepentingan terbaik anak harus menjadi prioritas. kenyataannya, dalam sistem hukum yang
berlaku saat ini, hak-hak orang tua seringkali lebih diprioritaskan daripada kepentingan terbaik
bagi anak-anak.

Posisi perempuan dalam masyarakat mengalami perubahan dari waktu ke waktu dan hal
ini mempengaruhi kehidupan agama. jadi, hubungan antara gender dan agama bersifat timbal
balik. observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa perubahan perubahan dalam denominasi
Kristen sangat kuat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam kehidupan perempuan dalam
jangka panjang perubahan-perubahan tersebut langsung berasal dari transisi demografi yang
berkaitan dengan revolusi industri dan segregasi pekerjaan berdasarkan gender yang
mendukungnya. 

Meskipun perempuan mempunyai kemungkinan menduduki posisi penting dalam ranah


agama,Isu-isu terhadap perempuan yang berada dalam ranah agama masih tetap ada sampai saat
ini. Dalam masyarakat Yunani, perempuan mempunyai peran penting dalam kehidupan agama
masyarakat. dikatakan bahwa perempuan memiliki "akses"hubungan yang langsung dengan
Tuhan dibandingkan dengan laki-laki. sebagai contoh, dalam sebuah nyanyian, perempuan dapat
menenangkan kan "dewa dewi yang marah melalui ibadah semalam suntuk ".perempuan
diharapkan dapat menjadi perantara dengan Tuhan atas nama keluarga atau negaranya karena
tubuh mereka lebih terbuka oleh pengaruh di luar manusia. tubuh Perempuan khususnya
kandungannya menyimbolkan dalam budaya Yunani sebagai sesuatu yang " gelap, tidak
dikenali, dan secara potensial bahaya’’ 

Nilai-nilai kultural sering menjadi penghambat kedudukan dan peran perempuan dalam
agama sementara itu berbagai aspek Sosio politik dimanipulasi sedemikian rupa sehingga
mengurangi akses perempuan terhadap posisi penting dalam agama .

  Terdapat sebuah penelitian pada masyarakat India dan Sri Lanka juga menggambarkan
bagaimana nilai-nilai Agama dan kultural (patriarki) menyebabkan perempuan tidak memiliki
kedaulatan atas tubuhnya sendiri. komunikasi antara suami dan istri tentang fertilitas seringkali
minimal dan lebih dari itu perempuan merasa bahwa dirinya harus mengalah terhadap keinginan
seksual suaminya. institusi-institusi budaya seperti agama tidak memiliki cara Untuk
menghindarkan perempuan dari pemaksaan seksual titik Beberapa perempuan mengalami
ketidakteraturan menstruasi tetap melakukan aktivitas-aktivitas yang membahayakan kesehatan
dirinya. fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa sumber kesenjangan gender di masyarakat dalam
kaitannya dengan agama bukan berasal dari ajaran agama secara internal , melainkan interpretasi
sekelompok orang terhadap agama. Lantas Bagaimana dengan peran negara dalam hal ini?
kesenjangan gender saat ini telah menjadi isu global dan negara dalam hal ini mempunyai
kewajiban untuk mengubah diskriminasi sikap agama dan memungkinkan perempuan
mempunyai persamaan hak dalam agama. Secara teoritis, menurut Levin (2004) kesenjangan
gender terjadi karena adanya keinginan suatu kelompok untuk mendominasi. berdasarkan teori
dominasi, semakin tinggi status suatu kelompok, semakin tinggi pula level SDO-nya.

Gender dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan

 Perbedaan gender mempunyai keterkaitan dengan berbagai aspek kehidupan manusia


titik Dalam hal ini, ruang lingkup studi cukup luas meliputi banyak hal baik yang berkaitan
dengan aspek-aspek kehidupan pribadi maupun dalam hal interaksi dengan orang lain. Gender
sebagai variabel prediktor memiliki spektrum pengaruh yang luas  terhadap kehidupan manusia
titik aspek-aspek kehidupan manusia yang menjadi arena studi, antara lain gender dalam
kaitannya dengan kesehatan, Kebahagiaan, fasilitas dan sikap terhadap realitas seksualitas
masyarakat.
 Dalam sebuah penelitian itu bertujuan untuk menguji hubungan antara gender,
kebahagian, kesehatan fisik, kesehatan mental dan religiusitas. hasil menunjukkan bahwa laki-
laki memiliki skor penilaian diri terhadap kebahagiaan dan kesehatan mental yang lebih tinggi
daripada perempuan, sementara perempuan memiliki rata-rata skor religiusitas yang lebih tinggi
daripada laki-laki. jadi dapat dikatakan bahwa Hasil studi tersebut menunjukkan Terdapat
hubungan antara gender dan religiusitas yang selanjutnya mempengaruhi kesehatan dan
kebahagiaan. keterkaitan antara religiusitas dan aspek-aspek seperti Kesehatan baik fisik maupun
mental akhir-akhir Ini mendapat perhatian dari para ahli. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan,
antara lain apakah religiusitas seorang memberi dampak terhadap tingkat kesehatan dan
kebahagiaan seseorang. isu ini menjadi menarik seiring dengan fenomena bahwa kemajuan "
peradaban " manusia yang ditandai dengan melimpah ruah nya komoditas ( material) yang
dikonsumsi manusia justru menimbulkan suasana hati yang " kering " dan jauh dari bahagia.

Para peneliti menerima pandangan bahwa perempuan mempunyai masalah medis yang
lebih banyak daripada pria. konsekuensinya, lebih banyak mengunjungi tempat layanan medis
dan menggunakan lebih banyak resep obat. Dengan demikian, perempuan merasa memiliki
kehidupan yang lebih baik daripada laki-laki. penelitian yang mengambil sampel para tahanan ini
menunjukkan bahwa dikalangan tahanan , level religiusitas berpengaruh terhadap kesehatan dan
kemampuan penyesuaian diri. Program berbasis agama menjadi penting dalam rangka
merehabilitasi para narapidana dan tahanan baik untuk meningkatkan status kesehatan para
narapidana maupun mengurangi jumlah pelanggaran sistematik. Program tersebut memerlukan
implementasi secara lebih teliti.

Selain dapat mengatasi persoalan hidup, ternyata agama memberikan dampak lain ,
misalnya terhadap kepuasan dalam perkawinan . Hasil ini mendukung pendapat bahwa agama
berdampak berbeda berdasarkan gender terhadap tingkat kepuasan perkawinan, sedangkan
variabel status perkawinan mempunyai korelasi yang tidak signifikan. Investasi laki-laki dalam
hubungan perkawinan tampaknya tergantung pada konteks hubungan tersebut, seperti partisipasi
dalam agama formal. Sementara perempuan cenderung lebih berinvestasi dalam agama
institusional.

Sesungguhnya gender dan agama memiliki keterkaitan dengan berbagai aspek kehidupan
pribadi seseorang. perbedaan religiusitas yang digencarkan memberi dampak terhadap kehidupan
pribadi, seperti dalam hal kesehatan, kualitas hubungan perkawinan, dan etos kerja. studi-studi
lain yang dipaparkan berikut ini menunjukkan hubungan antara gender dan agama dengan sikap
terhadap berbagai persoalan kehidupan di sekitar individu yang bersangkutan.

Jadi dapat dikatakan bahwa antara gender dengan aspek kehidupan sangat berkaitan satu
sama lain dan tidak dapat dipisahkan.

Anda mungkin juga menyukai